Anda di halaman 1dari 48

EFLORESENSI KULIT

Annisa Shafira Nadya Kartikasari


(121.0211.105)

PENDAHULUAN
Dermatologi dapat dipelajari secara sistematis
setelah PLENCK (1776) menulis buku yang
berjudul System der Hautkrankheiten dimana
buku tersebut digunakan sebagai dasar
membuat diagnosis penyakit kulit secara klinis.
Untuk mempelajari ilmu penyakit kulit mutlak
diperlukan pengetahuan tentang ruam kulit atau
morfologi atau ilmu yang mempelajari lesi kulit
(efloresensi).

EFLORESENSI

PRIMER

SEKUNDER

KHUSUS/SPESIFIK

Makula

Papul
Plaq

Urtika

PRIMER

Kista

Pustul

Nodus
Bula

Vesikel

Makula
Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan
warna semata-mata tanpa perubahan bentuk.
Contoh: Melanoderma, leukoderma, purpura,
petekie, ekimosis.

Papul
Penonjolan di atas permukaan kulit akibat
pelebaran pembuluh darah kapiler yang
reversibel, sirkumskrip, berukuran diameter <
0,5 cm, berisikan zat padat.
Bentuk bermacam-macam : setengah bola,
kerucut, datar, berduri, bertangkai.
Warna dapat merah (peradangan), pucat,
hiperkrom, putih, atau seperti kulit disekitarnya.
Letak pada epidermal atau kutan.

Plaque (Plak)
Peninggian di atas permukaan kulit,
permukaannya rata dan berisi zat padat
(biasanya infiltrat), diameter 2 cm atau lebih.
Contohnya papul yang melebar atau papul papul
yang berkonfluensi pada psoriasis.

Papul datar
Penampang lebih
dari 1 cm

Urtika
Edema setempat yang timbul mendadak dan
hilang perlahan-lahan.
Contoh: dermatitis medikamentosa, gigitan
serangga.

Edema setempat karena


pengumpulan serum di
dermis bagian atas

Nodus
Massa padat sirkumskrip, berbatas jelas, lebih
dalam dan lebih besar dari papula, terletak di
kutan atau subkutan, dapat menonjol. Jika
diameternya > 1 cm disebut nodulus.
Contoh: eritema nodusum, furunkel.

Vesikel
Gelembung berisi cairan serum, beratap,
berukuran < 0,5 cm garis tengah, mempunyai
dasar.
Biasa terletak pada subcorneal.
Berisi darah disebut vesikel hemoragik.
Contoh: varisela, herpes zooster

Bula
Vesikel yang berukuran lebih besar (> 1 cm).
Bula berisi darah disebut bula hemoragik, bula
berisi nanah disebut bula purulen.
Contoh: pemfigus, luka bakar

Pustul
Vesikel yang berisi nanah, bila nanah
mengendap di bagian bawah vesikel disebut
vesikel hipopion.
Contoh: variola, varisela, psoriasis pustulosa,
pioderma, acne vulgaris.

Kista
Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun
sisa sel.
Bukan akibat peradangan meskipun dapat meradang.
Dinding kista merupakan selaput yang terdiri atas
jaringan ikat, biasanya dilapisi sel epitel atau endotel.
Terbentuk dari kelenjar yang melebar dan tertutup,
saluran kelenjar, pembuluh darah, saluran getah
bening, atau lapisan epidermis.
Isi kista terdiri atas hasil dindingnya (serum, getah
bening, keringat, sebum, sel-sel epitel, lapisan
tanduk, rambut.
Contoh: Kista epidermoid

Ruangan berisi cairan dan


dikelilingi kapsul

Skuama

Krusta
Erosi

PRIMER

Likenefikasi
Ekskoriasi

Ulkus

Sikatriks

Skuama
Lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit.
Dapat halus (taburan tepung), lapisan tebal dan
luas (lembaran kertas).
Khas pada ekstensor (dengkul, punggung, bokong,
tengkuk, tumit)
Contoh: pitiriasiformis (halus), psoriasiformis
(berlapis-lapis), iktiosiformis (seperti ikan),
kutikular (tipis), lamelar (berlapis), membranosa
atau eksfoliativa (lembaran-lembaran), keratotik
(terdiri atas zat tanduk).

Krusta
Cairan badan yang mengering.
Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik
maupun benda asing (kotoran, obat, dsb).
Warna: Kuning muda berasal dari serum, kuning
kehijauan berasal dari pus, kehitaman berasal
dari darah.
Contoh: impetigo krustosa, dermatitis kontak

A. Krusta tipis
B. Krusta tebal dan lekat

Erosi
Kelainan kulit yang disebabkan kehilangan
jaringan yang tidak melampaui stratum basale.
Contoh: bila kulit digaruk sampai stratum
spinosum akan keluar cairan sereus dari bekas
garukan.

Ekskoriasi
Kelainan kulit yang disebabkan oleh hilangnya
jaringan sampai dengan stratum papilare.
Bila garukan lebih dalam lagi sehingga tergores
sampai ujung papil, maka akan terlihat darah
yang keluar selain serum.
Contoh: Dermatitis kontak, ektima.

Ulkus
Hilangnya jaringan yang lebih dalam dari
ekskoriasi.
Mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi.
Contoh: ulkus tropikum, ulkus durum.

Sikatriks
Terdiri atas jaringan tak utuh, relief kulit tidak
normal, permukaan kulit licin dan tidak terdapat
adneksa kulit.
Dapat atrofik (kulit mencekung), hipertrofik
(secara klinis terlihat menonjol karena kelebihan
jaringan ikat).
Sikatrik hipertrofik menjadi patologik,
pertumbuhan melampaui batas disebut keloid,
dan ada kecenderungan untuk terus membesar.

Likenifikasi
Penebalan kulit disertai relief kulit yang makin
jelas.
Contoh: prurigo, neurodermatitis.

Kanalikuli

Milia
Komedo

Vegetasi

Teleangiektasi

Burrow

KHUSUS/SPESIFIK

Lesi
target

Eksantema

Roseola
Purpura

Kanalikuli: ruam kulit berupa saluran-saluran


pada stratum korneum, timbul sejajar dengan
permukaan kulit. Terdapat pada skabies.
Milia (white head): penonjolan di atas
permukaan kulit yang berwarna putih,
ditimbulkan oleh penyumbatan saluran kelenjar
sebasea. Seperti pada acne sistika.
Komedo (black head): ruam kulit berupa bintikbintik hitam yang timbul akibat proses oksidasi
udara terhadap sekresi kelenjar sebasea
dipermukaan kulit, seperti acne.

Eksantema: Kelainan pada kulit yang timbul


serentak dalam waktu singkat, dan tidak
berlangsung lama, umumnya didahului oleh
demam.
Roseola: eksantema yang lentikular berwarna
merah tembaga pada sifilis dan frambusia.
Purpura: perdarahan di dalam/di bawah kulit
yang tampak medikamentosa.

Burrow: terowongan yang berkelok-kelok yang


meninggi di epidermis superficial yang
ditimbulkan oleh parasit.
Teleangiektasis: pelebaran kapiler yang menetap
pada kulit.
Vegetasi: pertumbuhan berupa penonjolan bulat
atau runcing yang menjadi satu.

SUSUNAN

Lokalisasi dan penyebaran

Generalisata: tersebar pada sebagian besar tubuh.


Universal: gampir atau seluruh tubuh (90-100%).
Regional: mengenai daerah tertentu
Soliter: hanya 1 lesi
Herpetiformis: vesikel berkelompok mirip herpes zoster
Konfluens: 2 atau lebih lesi yang menjadi 1
Diskret: terpisah satu dengan lainnya
Serpiginosa: menjalar ke 1 jurusan diikuti penyembuhan
bagian yang ditinggalkan
Irisformis: eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel
warna lebih gelap ditengahnya.
Simetrik: mengenai kedua belah sisi yang sama
Bilateral: mengenai kedua belah sisi
Unilateral: mengenai 1 sisi.

Warna lesi
Eritema: kemerahan
Hiperpigmentasi: penggelapan bagian kulit
Hipopigmentasi: hilangnya warna kulit

Bentuk lesi
Teratur: bulat, lonjong, seperti ginjal, dsb.
Tidak teratur

Ukuran lesi
Miliar: sebesar kepala jarum pentul
Lentikular: sebesar buji jagung
Numular: sebesar uang logam 5 rupiah atau 100
rupiah
Plakat (en plaque): lebih besar dari numular

Batas lesi
Sirkumskrip: batas tegas
Difus: batas tidak tegas

Jumlah lesi
Single
Multiple

Anda mungkin juga menyukai