Tujuan Khusus
• Mengetahui Status Gizi Anak sebelum pemberian Biskuit Makanan
Tambahan.
• Mengetahui Status Gizi Anak setelah pemberian Biskuit Makanan
Tambahan selama 3 bulan berturut-turut.
Manfaat
Bagi Peneliti
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
bagi peneliti dan peneliti mampu menerapkan ilmu yang
dimiliki.
Bagi Puskesmas
Sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan Program
Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) untuk
penderita balita gizi buruk di Puskesmas Kota Atambua.
TINJAUAN
PUSTAKA
PROFIL PUSKESMAS
UPTD Puskesmas Kota Atambua merupakan
Puskesmas Rawat Jalan, terletak di
Kelurahan Tenukiik, Kecamatan Kota
Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
01 PENYULUHAN 02 PEMULIHAN
Salah satu cara memulihkan penderita gizi buruk Program pemberian makanan tambahan
secara langsung dan merupakan sarana bagi pemulihan merupakan program yang ditujukan
penyuluhan gizi bagi orang tua dan balita. kepada balita yang sudah dinyatakan gizi
Diselenggarakan sekali sebulan sesuai dengan buruk. Intervensi berupa pemberian makanan
jadwal penimbangan. Sasarannya adalah semua yang jumlah dan jenis kandungan zat gizinya
anak balita bukan penderita gizi buruk saja. sudah diatur. Jenis makanan yang diberikan
Makanan dibagi-bagikan kepada anak-anak yang haruslah padat gizi.
ditimbang pada saat posyandu atau diluar jadwal
posyandu. Hasil PMT penyuluhan tidak dapat diukur.
Tidak dapat diketahui secara pasti dampaknya
terhadap pemeliharaan gizi anak balita.
PMT-Pemulihan
Merupakan program/ kegiatan pemberian zat gizi yang
bertujuan memulihkan gizi penderita yang buruk dengan
jalan memberikan makanan dengan kandungan gizi yang
cukup sehingga kebutuhan gizi penderita dapat terpenuhi,
diberikan setiap hari untuk memperbaiki status gizi dan
diberikan secara gratis kepada balita gizi buruk.
05 utama.
02 Pelaksanaan
03 Pemantauan
Persiapan dan Perencanaan
01 Pendistribusian 02 Konseling
Makanan tambahan balita ini diutamakan Konseling adalah kegiatan penyuluhan yang
berupa sumber protein hewani maupun nabati diarahkan agar ibu balita pengasuh sadar akan
serta sumber vitamin dan mineral yang masalah gizi buruk anaknya serta membimbing
terutama berasal dari sayur-sayuran dan dan berpartisipasi dalam pelaksanaaan PMT
buah-buahan. Pemberian makanan tambahan pemulihan. Kegiatan konseling dapat dilakukan
dilakukan selama 90 hari berturut-turut kepada pada saat pemberian PMT pemulihan atau
balita usia 6-59 bulan yang menderita pada kunjungan balita ke puskesmas atau
kekurangan gizi. Pemberian makanan dengan mengunjungi rumah keluarga balita.
tambahan dapat dilakukan di Konseling dilakukan setiap bulan yaitu pada
puskesmas/PKD. saat selesai dilakukan pengukuran berat badan.
Pemantauan PMT-P
Pemantauan dilakukan setiap bulan selama pelaksanaan PMT pemulihan, meliputi pelaksanaan PMT-P,
pemantauan berat badan setiap bulan. Pencatatan digunakan untuk membandingkan kondisi balita
sebelum dan sesudah PMT-P. P. Pencatatan dan pelaporan meliputi:
Menu makanan tambahan pemulihan yaitu ibu balita melakukan pencatatan harian sederhana
mengenai daya terima makanan tambahan pemulihan yang nantinya akan dipantau oleh kader
atau bidan di desa setiap minggu.
01
Penggunaan dana kegiatan PMT pemulihan yang merupakan bagian dari dana BOK, berupa
rincian dan nota pembelian bahan makanan dan bahan bakar untuk PMT pemulihan yang
dilaksanakan oleh TPG puskesmas atau tenaga lainnya disampaikan kepada kepala puskesmas
02
Jumlah balita yang ada, jumlah balita gizi buruk seluruhnya, jumlah balita sasaran
penerima PMT pemulihan, jumlah balita yang menerima/mengambil PMT pemulihan,
jumlah balita yang telah pulih dari gizi buruk setelah pemberian PMT pemulihan.
04
Status Gizi
Status gizi adalah ekspresi dari
keadaan keseimbangan dalam
bentuk variabel tertentu. Gizi adalah
suatu proses organisme
menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi.
Berdasarkan Permenkes RI No. 2 tahun 2020 tentang Standar
Antropometri Anak, Penilaian status gizi anak dan balita
didasarkan pada beberapa indeks, sebagai berikut:
Penilaian Status Gizi
• Antropometri
LANGSUNG • Klinis
• Biokimia
• Biofisika
PUSKESMAS tersebut.
2. Pengawasan program pemberian makanan tambahan harus lebih
ditingkatkan supaya program dapat berjalan sesuai dengan
rencana dan dapat mencapai tujuan.
3. Membentuk kelompok ibu balita sasaran untuk mempermudah
pelaksanaan dan pengawasan program pemberian makanan
tambahan pemulihan.
SARAN
1. Masyarakat dan lintas sektor perlu mendukung dan berpartisipasi dalam
pelaksanaan program pemberian makanan tambahan pemulihan secara
bersama-sama demi tercapainya tujuan program.
2. Masyarakat terutama orang tua harus lebih memperhatikan anjuran
MASYARAKAT
pemberian PMT-P dan memastikan bahwa anak mengkonsumsi biskuit
PMT-P sesuai anjuran.
3. Bagi orang tua balita gizi buruk penerima makanan tambahan pemulihan
supaya melakukan pencatatan harian sederhana mengenai daya konsumsi
makanan yang diberikan.
4. Bagi orangtua balita gizi buruk penerima PMT-P harus tetap memberikan
makanan makanan bergizi lain nya selain biskuit PMT-P yang diberikan
dari Puskesmas Kota Atambua.
SARAN