Anda di halaman 1dari 3

PEMBERIAN PMT-P PADA BALITA GIZI KURANG

No. Dokumen : KA/BRG/JBG/UKM/GZ/3


No. Revisi :0
KA Tgl Terbit : 4/1/2023
Halaman : 1/3

UPT dr.Andri Suharyono, M.KP


Puskesmas Pembina Tk.I
Bareng NIP.196612052001121001

a. PENDAHULUAN
Perbaikan gizi memiliki kaitan yang sangat erat dengan kemampuan
menyediakan makanan ditingkat keluarga dan adanya penyakit menular dan tidak
menular. Kedua factor ini berhubungan erat dengan pendapatan, pelayanan kesehatan,
pengetahuan dan pola asuh yang diterapkan keluarga. Mengingat luasnya dimensi yang
mempengaruhi factor gizi, maka penanggulangan harus dilakukan multi disiplin ilmu
serta secara lintas kementrian/lembaga dengan melibatkan organisasi profesi,
perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat itu sendiri.
Anak yang memiliki status gizi kurang atau buruk berdasarkan pengukuran BB
terhadap TB yang sangat kurus mempunyai resiko kehilangan tingkat kecerdasan (IQ)
sebesar 10-15 poin. Keadaan gizi buruk sewaktu janin dalam kandungan dan setelah
dilahirkan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan otaknya, 66% dari
jumlah sel otak yaitu 25% dari berat otak dewasa. Sisanya akan ditentukan keadaan
gizi setelah lahir. Penelitian pada BBLR menunjukkan penurunan berat otak 12% dan
otak kecil 30%. Pengukuran IQ anak usia 7 tahun yang sebelumnya menderita Gizi
buruk IQ 102, Gizi kurang IQ 106, dan Gizi baik IQ 112. Hal ini menunjukkan bahwa
keadaan gizi masa lalu dapat mempengaruhi kecerdasan di masa yang akan datang.
Kekurangan gizi pada anak balita usia 6-60 bulan berdampak pada lahirnya
generasi muda yang tidak berkualitas dan terjadi kehilangan generasi yang dapat
mengganggu kelangsungan kepentingan bangsa dan Negara. Keberhasilan
pembangunan ditentukan oleh ketersediaan SDM yang berkualitas memiliki fisik yang
tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima serta tangkas daan cerdas. Masalah
gizi kurang dan buruk dipengaruhi langsung oleh factor konsumsi makanan dan
penyakit infeksi. Secara tidak langsung dipengaruhi oleh pola asuh, ketersediaan dan
konsumsi pangan beragam, factor social ekonomi, budaya dan politik. Investasi gizi
berperan penting untuk memutuskan lingkaran setan kemiskinan dan kurang gizi adalah
rendahnya produktivitas kerja, kehilangan kesempatan sekolah, dan kehilangan
sumberdaya karena biaya kesehatan yang tinggi. Untuk mengatasi kekurangan gizi
pada kelompok usia balita gizi kurang perlu diselenggarakan PMT Pemulihan yang
diberikan selama 90 hari makan berupa biskuit balita.
Pelaksanaan kegiatan pemberian pmt-p pada balita gizi kurang dilaksanakan
sesuai dengan visi UPT Puskesmas Bareng yaitu mewujudkan masyarakat Kecamatan
Bareng yang mandiri hidup sehat menuju kabupaten Jombang yang berkarakter dan
berdaya saing sesuai dengan tata nilai UPT Puskesmas Bareng yang telah ditetapkan
yaitu : BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif)

b. LATAR BELAKANG
Masih tingginya angka balita yang menderita gizi kurang yang disebabkan
berbagai faktor diantaranya pola asuh dari orang tua , kesibukan dari orang tua,
pengetahuan orang tua, social ekonomi, anak sering sakit, kelainan pada anak, dan
masih banyak lagi factor lain yang masih berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita.
Dari hasil pelaksanaan pemberian PMT-P pada balita kurus di UPT Puskesmas Bareng
pada tahun 2022 ialah 17% (Target 85%).

c. TUJUAN
I. Tujuan Umum :
Menurunnya prevalensi balita gizi kurang

II. Tujuan Khusus :


1. Mengetahui jumlah balita gizi kurang di UPT Puskesmas Bareng
2. Memberikan makanan tambahan pada semua balita gizi kurang
3. Memperbaiki status gizi balita yang buruk dan kurang menjadi gizi baik
4. Memberikan pengetahuan pada keluarga balita tentang pemberian makanan
seimbang yang tepat dan benar.

d. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Pemberian pmt-p pada 1. Petugas menentukan sasaran balita gizi
kurang
balita gizi kurang
2. Petugas mengambil PMT pemulihan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten

3. Petugas memberikan PMT pemulihan/MP-ASI


ke BDD

4. Sasaran mengambil ke BDD dan di ukur BB


dan TBnya

5. Petugas melakukan penimbangan berat


badan sasaran sebagai bahan monitoring setiap
bulan

6. Petugas melaporkan hasil ke dinas

2
e. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan Pelaksana Lintas Lintas


No Ket
pokok program program terkait sektor terkait
1 Pemberian pmt- § Mempersiapkan Bidan desa Kader
p pada balita sasaran mendistribusikan membantu
gizi kurang § Mengalokasikan PMT ke sasaran dalam
PMT sesuai pencarian
sasaran sasaran dan
§ Pendistribusian penditribusian
PMT ke bidan PMT
desa

f. SASARAN
1. Balita bawah garis merah (BGM)/ BBSK
2. Balita 2T
3. Balita kurus
4. Balita Sangat kurus

g. JADWAL PELAKSANAAN

BULAN
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemberian pmt-p pada
1
balita gizi kurang ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü ü

h. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Hasil yang ingin dicapai :
1. Mengetahui informasi jumlah balita gizi kurang atau gizi buruk di wilayah UPT
Puskesmas Bareng.
2. Meningkatkan status gizi balita status gizinya dari kurang/buruk menjadi baik.
3. Meningkatkan pengetahuan orang tua dalam mengkonsumsi makanan
seimbang dan bergizi sesuai kebutuhan balita.

i. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil pelaksanaan kegiatan pemberian PMT-P dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten. Dievaluasi bahwa balita dengan gizi kurang/buruk semua sudah
mendapatkan penanganan dan prevalensi kurang gizi menurun/tidak ada lagi.

Anda mungkin juga menyukai