Anda di halaman 1dari 3

PEMETAAN KADARZI

No. : KA/BRG/JBG/UKM/GZ/7
Dokumen
No. Revisi : 0
KA
Tgl Terbit : 4/1/2023
Halaman : 1/3
UPT dr.Andri Suharyono, M.KP
Puskesmas Pembina Tk.I
Bareng NIP.196612052001121001

a. PENDAHULUAN
Gambaran keadaan gizi masyarakat di Indonesia sampai saat ini belum memuaskan.
Masalah gizi disebabkan oleh banyak factor yang saling terkait. Secara langsung keadaan
gizi dipengaruhi oleh kecukupan asupan makanan dan keadaan kesehatan individu. Kedua
factor tersebut selain dipengaruhi oleh masalah ekonomi dan pelayanan kesehatan juga
dipengaruhi oleh pola asuh anak tidak memadai. Oleh karena itu masalah gizi harus
dipecahkan melalui pendekatan keluarga, dan melalui pendekatan terpadu, tidak hanya dari
masalah kesehatan saja, melainkan harus melibatkan sector terkait.
Di dalam Undang-undang nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Nasional (Propenas) dan di dalam visi Indonesia Sehat 2010, ditetapkan bahwa 80%
keluarga menjadi Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI), karena keluarga mempunyai nilai
yang amat strategis dan menjadi inti dalam pembangunan seluruh masyarakat, serta menjadi
tumpuan dalam pembangunan manusia seutuhnya. Kadarzi adalah keluarga yang seluruh
anggota keluarganya melakukan gizi seimbang, mampu mengenali masalah kesehatan dan
gizi bagi setiap anggota keluarganya, dan mampu mengambil langkah-langkah untuk
mengatasi masalah gizi yang dijumpai oleh anggota keluarganya. Suatu keluarga disebut
KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik secara terus menerus
Pelaksanaan kegiatan survey kadarzi dilaksanakan sesuai dengan visi UPT
Puskesmas Bareng yaitu mewujudkan masyarakat Kecamatan Bareng yang mandiri hidup
sehat menuju kabupaten Jombang yang berkarakter dan berdaya saing sesuai dengan tata
nilai UPT Puskesmas Bareng yang telah ditetapkan yaitu: BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).

b. LATAR BELAKANG
Kadarzi adalah keluarga yang seluruh anggota keluarganya melakukan gizi
seimbang, mampu mengenai masalah kesehatan dan gizi bagi setiap anggota
keluarganya, dan mampu mengambil langkah – langkah untuk mengatasi maslaah gizi
yang dijumpai oleh aggota keluarganya. Suatu keluarga disebut KADARZI apabila telah
berperilaku gizi yang baik secara terus menerus.
c. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mengubah anggota keluarga supaya berprilaku Kadarzi.

B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan dan perilaku anggota keluarga untuk
mengatasi masalah gizi.
2. Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menanggulangi masalah gizi
keluarga.

d. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


KEGIATAN
NO RINCIAN KEGIATAN
POKOK
1 Pemetaan 1.Menentukan sample keluarga yang akan dikunjungi
Kadarzi 2. Wawancara dan pengamatan sasaran sesuai form kadarzi
3.Merekap hasil survey kadarzi
4. Memetakkan kadarzi/desa

e. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


NO KEGIATAN PELAKSANA LINTAS LINTAS
POKOK PROGRAM GIZI PROGRAM PROGRAM KET
TERKAIT TERKAIT
1 Pemetaan 1. Menentukan Bidan desa Kader
kadarzi sample keluarga sebagai sebagai
yang akan pemegang pelaksana
dikunjungi wilayah survey
2. Merekap hasil
survey kadarzi
3. Memetakkan
kadarzi/desa

f. SASARAN
Sasaran kadarzi adalah seluruh masyarakat yang ada di suatu wilayah.

g. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan kadarzi dilaksanakan setahun sekali

2
h. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Kegiatan kadarzi dilaksanakan satu kali dalam setahun diseluruh wilayah desa
kecamatan Bareng. Kegiatan dilaksanakan oleh bidan desa dan kader kesehatan yang
ada di desa. Hasil kegiatan kemudian direkap dan dilaporkan ke puskesmas yang
kemudian dilaporkan ke kabupaten.

i. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dilaporkan ke kabupaten yang
kemudian diumpan balik ke puskesmas pada saat pertemuan petugas gizi di kabupaten.
Kegiatan dikatakan berhasil bila 85% seluruh masyarakat disuatu wilayah sudah
melaksanakan kadarzi.

Anda mungkin juga menyukai