Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TUBAN
Jl. Raya Tuban No. 17 Telp. (0356) 811032
Email : puskesmasTuban @gmail.com
TUBAN - 62382

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SURVEI KADARZI

Nomor : R.GIZI/006/KAK/2018

I. PENDAHULUAN
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya sumberdaya
manusia masa depan yang berkualitas. Anak yang mengalami masalah gizi pada
usia dini akan mengalami gangguan tumbuh kembang dan meningkatkan
kesakitan, penurunan produktivitas serta kematian.
Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2005-2009 telah bertekad menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi
setinggi-tingginya 20%, termasuk prevalensi gizi buruk menjadi setinggi-tingginya
5% pada tahun 2009.
Guna mencapai tujuan tersebut Departemen Kesehatan telah menyusun
Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009, melalui 4 strategi utama
yaitu menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat,
meningkatan akses masyarakat terhadap kesehatan yang berkualitas,
meningkatkan sistem surveilans dan informasi kesehatan serta meningkatkan
pembiayaan kesehatan.
Berdasarkan UU RI No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang Pembiayaan Urusan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota menegaskan,informasi status gizi memegang peranan penting
dalam menentukan perencanaan program di daerah.
Dalam rangka mencapai tujuan RPJMN dan Rencana Strategi
Departemen Kesehatan 2005-2009, Departemen Kesehatan akan melaksanakan
Program Perbaikan Gizi agar seluruh keluarga menjadi keluarga sadar gizi
(KADARZI) yang merupakan salahsatu komponen DESA SIAGA. KADARZI
adalah keluarga yang mengenal masalah gizi dan mampu mengatasi masalah
gizi setiap anggota keluarga.
Pemantauan Status Gizi (PSG) sebagai salah satu komponen Sistem
Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) telah dilakukan semenjak Pelita IV
dengan tujuan memberikan informasi gambaran besaran masalah gizi
kurang.Tujuan dari iintegrasikannya PSG dan Kadarzi adalah untukmengetahui
hubungan positif antara status gizi balita dengankeluarga sadar gizi. Selain itu
bertujuan untuk mengukur tingkatkeberhasilan penerapan KADARZI.Pemantauan
Status Gizi dan KADARZI harus dilakukan secaraberkala setiap tahun.
Pemantauan tersebut dapat menghasilkaninformasi besaran masalah gizi dan
trend status gizi penduduk dariwaktu ke waktu serta informasi keluarga sadar gizi
yang telahmelaksanakan perilaku gizi baik.Hasil PSG dan Pemantauan KADARZI
ini dapat menjadi acuandalam perencanaan program dan kebijakan perbaikan
gizi ditingkat Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat.

II. LATAR BELAKANG :


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga sadar gizi
adalah keluarga yang berperilaku gizi seimbang, yang mengerti dan memahami
pentingnya fungsi serta manfaat gizi (Depkes RI, 2004). Keluarga sadar gizi
(kadarzi) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan
mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarganya (Suparmanto, 2006).
Salah satu program Menteri Kesehatan dalam memperbaiki kesehatan
masyarakat adalah melalui keluarga sadar gizi (kadarzi) yang diupayakan atas
dasar pemberdayaan masyarakat, untuk mengetahui tingkat keberhasilannya
dilihat dari minimal lima indikator yang dapat dengan mudah dilaksanakan oleh
keluarga atau ibu yaitu menimbang berat badan, memberikan ASI Ekslusif pada
bayi usia 0-6 bulan, makan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium,
minum suplemen gizi (tablet besi untuk ibu hamil dan kapsul vitamin A untuk
anak) sesuai anjuran. (Depkes RI, 2004). Keadaan gizi yang baik merupakan
persyaratan utama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan
berkualitas.
Masalah gizi yang terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam
kandungan (janin), bayi, anak dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun
pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi
pada periode tersebut bersifat parmanen, tidak dapat dipulihkan walaupun
kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi (Irianto, 2007: 34).
Pada umumnya secara keseluruhan masyarakat belum mengerti apa itu
kadarzi, akibat kurangnya pengetahuan tersebut merupakan faktor penting dalam
timbulnya masalah gizi kurang. Pandangan serta ketidakpercayaan masyarakat
khusus ibu rumah tangga tentang gizi yang terdapat pada makanan termasuk
sebagai faktor penyebab yang berpegaruh terhadap konsumsi makanan mereka.
Peningkatan pengetahuan dan praktek ibu rumah tangga tentang indikator
kadarzi, seharusnya seiring dengan perilaku berupa tindakan dalam penyusunan
makanan (Depkes, 2004).
Kesadaran gizi keluarga adalah keluarga yang mencerminkan sikap dan
perilaku mandiri dalam mewujudkan keadaan gizi yang sebaik-baiknya yang
tercermin dari pola konsumsi pangan yang beraneka ragam dan bermutu gizi
seimbang. Berdasarkan survey kadarzi yang dilaksanakan di wilayah kecamatan
Tuban pada tahun 2017 masih 149% yang tergolong keluarga KADARZI.

III. TUJUAN :
A. Umum
Terbentuknya keluarga sadar gizi
B. Khusus
1. Agar balita rutin menimbang di posyandu
2. Agar balita diberi Asi eksklusif
3. Agar keluarga makan beranekaragam makanan
4. Agar menggunakan garam yodium
5. Agar mengkonsumsi suplemen gizi

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN :


No KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Survei 5 indikator kadarzi - Petugas melakukan survey
ke rumah tangga kerumah tangga dengan
wawancara dan pengamatan
langsung

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN :


1. Petugas melakukan koordinasi dengan bidan desa menentukan sasaran
2. Petugas membuat surat pemberitahuan kepada kepala desa
3. Petugasm menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Petugas melakukan wawancara langsung kepada responden untuk
menanyakan lima indicator kadarzi yaitu :
a. Petugas Menanyakan tentang Penimbangan Balita.
b. Petugas Menanyakan Aneka ragam makanan
c. Petugas Menguji garam yang di konsumsi keluarga
d. Petugas Menanyakan Pemberian ASI Eksklusif
e. Petugas Menanyakan suplemen gizi yang konsumsi (VitA,Fe )
5. Petugas merekap hasil kadarzi
6. Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan
7. Melaporkaan hasil rekapan ke kepala puskesmas dan Dinas Kesehatan
VI. SASARAN :
Sasaran survey adalah masing-masing 22 KK di setiap desa

VII. PERAN LINTAS PROGRAM :

NO KEGIATAN PROGRAM PERAN


TERKAIT
Promkes Koordinasi kegiatan promkes
1 Survei Kadarzi
Kesling Koordinasi kegiatan kesling

P2P Koordinasi kegiatan P2P

KIA Koordinasi kegiatan KIA

Gizi Koordinasi kegiatan gizi

VIII. PERAN LINTAS SEKTOR

N KEGIATAN PERAN
O
Camat Koordinator linsek
1 Survei
Kadarzi
KA.UPTD DIKPORA UKS/UKGS

KET.TIM Koordinator PKK Tk Kec


PENGGERAK PKK
Pertanian Koordinator bidang Pertanian

Kepala Desa Koordinator Linsek Tingkat Desa

IX. TATA NILAI :


ANTIK
1. AKTIF : Berperan aktif dalam pelayanan kesehatan baik di
dalam gedung maupun di luar gedung
2. NYAMAN : Memberikan kenyamanan dalam pelayanan baik untuk
pasien maupun untuk petugas
3. TEPAT : Tepat dalam memberikan pengobatan dan tindakan
4. INOVATIF : Kreatif dalam menjalankan tugas, senantiasa
memperbarui layanan kepada masyarakat
5. KOOPERATIF : Menjalin kerjasama yang baik pada lintas program dan
lintas sektor

X. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN :


BULAN KET
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Survei Kadarzi 
2
3

XI. PEMBIAYAAN / ANGGARAN :


Pembiayaan kegiatan ini dilaksanakan melalui dana BOK

XII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN :


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap tahun yang di
laksanakan oleh petugas gizi dan bidan desa sesuai dengan jadwal kegiatan
dengan pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada kegiatan Survei Kadarzi

XIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN :


A. Pencatatan:
1. Format laporan
2. Jadwal pelaksanaan
B. Pelaporan:
Pelaporan di lakukan secara setiap tahun dan dilaporkan ke Dinas
Kabupaten Tuban setiap satu tahun sekali.
C. Evaluasi Kegiatan:
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap tahun sesuai dengan jadwal monitoring
dan evaluasi Puskesmas Tuban .

Mengetahui
Kepala Puskesmas Tuban Penanggung Jawab Program

Dr. HUSIN ALMASHUR KASTARI. A.Md.Gz


NIP. 19640405 200212 1 005 NIP : 19641224 198712 1012

Anda mungkin juga menyukai