I. PENDAHULUAN
Salah satu sasaran dari strategi Departemen Kesehatan adalah seluruh keluarga Sadar
Gizi ( KADARZI), sebagaimana tertuang dalam KEPMENKES RI
No.564/MENKES/SK/VIII/2006 tentang pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa
Siaga.Kadarzi adalah suatu keluarga yang mampu mengenal,mencegah dan
mengatasi masalah gizi setiap anggotanya.Suatu keluarga disebut KADARZI apabila
telah berperilaku gizi yang baik secara terus menerus.Perilaku sadar gizi yang
diharapkan terwujud minimal adalah :
1.Menimbang Berat Badan secara teratur.
2.Memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan (Asi Ekslusif)
3.Makan beranekaragam.
4.Menngunakan Garam Beryodium.
5.Minum Suplemen gizi sesuai Anjuran.
III. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Terselenggaranya kegiatan Monitoring secara langsung kegiatan Pemantauan Status Gizi
( PSG) terhadap bayi dan balita yang terdeteksi Kurus, Pendek dan Kurang di UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Tahun 2018.
TUJUAN KHUSUS
1. Mengevaluasi Capaian dari hasil Pemanatauan Status Gizi ( PSG) di wilayah UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota.
2. Melakukan Pengukuran ulang bagi bayi dan balita yang status gizinya bermasalah.
3. Meningkatkan peran lintas sektor dari Rt, Rw, Kelurahan, Kecamatan dan kader
sebagai memotivasi untuk kelangsungan kegiatan PSG.
No KegiatanPokok RincianKegiatan
1 Uji Petik pelaksanaan 1. Petugas dan kader melakukan penetapan lokasi dan
Kadarzi Sasaran uji petik
2. Petugas memberitahukan kepada Kepala
Puskesmas Mengenai Uji Petik
3. Petugas menyampaikan informasi kepada kader
Pendamping kadarzi mengenai Uji Petik
4. Petugas meminta ijin kepada RW dan RT mengenai
Uji Petik
5. PelaksanaanUji Petik
6. Petugas mencatat semua temuan hasil Uji Petik pada
Buku notulen
7.Petugas melakukan umpan balik dari hasil temuan untuk
di tindak lanjuti
VII. SASARAN
Bayi dan balita yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota
Pontianak, 2019
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Tenaga Pelaksana Gizi,
Kecamatan Pontianak Kota
I. PENDAHULUAN
Masalahgizimerupakanmasalah yang ada di tiapnegara, baiknegaramiskin,
negaraberkembangdannegaramaju. Negara miskincenderungdenganmasalahgizikurang,
hubungandenganpenyakitinfeksidannegaramajucenderungdenganmasalahgizilebih
(Soekirman, 2000).
Saatini di dalam era globalisasidimanaterjadiperubahangayahidupdanpolamakan,
Indonesia menghadapipermasalahangiziganda. Di satupihakmasalahgizikurang yang
padaumumnyadisebabkanolehkemiskinan, kurangnyapersediaanpangan,
kurangbaiknyakualitaslingkungandankurangnyapengetahuanmasyarakattentanggizi.Selai
nitumasalahgizilebih yang
disebabkanolehkemajuanekonomipadalapisanmasyarakattertentudisertaidengankurangny
apengetahuantentanggizi (Azrul, 2004)
Penanganangiziburuksangateratterkaitdenganstrategisebuahbangsadalammencipta
kansumberdayamanusia yang sehat,
cerdasdanproduktif.Upayapeningkatansumberdayamanusia yang
berkualitasdimulaidengancarapenangananpertumbuhananaksebagaibagiandarikeluargade
nganasupangizidanperawatan yang baik. Denganlingkungankeluarga yang sehat,
makahadirnyainfeksimenularataupunpenyakitmasyarakatlainnyadapatdihindari. Di
tingkatmasyarakat factor sepertilingkungan yang hygienis, ketahananpangankeluarga,
polaasuhterhadapanakdanpelayanankesehatandasarsangatmenentukandalammembentuka
nakbergizibaik.
III. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat khususnya pada kelompok rawan gizi
melalui upaya program perbaikan gizi
TUJUAN KHUSUS
1. Terdeteksi dan terlaporkan kasus gizi buruk pada balita yang ada di wilayah kerja
secara cepat
2. Termonitornya status gizi balita yang ada diwilayah kerja
3. Tertanganinya balita gizi buruk secara cepat dan tepat
VI. SASARAN
Bayidanbalita
IX. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.