Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

PEMULIHAN BALITA GIZI KURANG


No. :
/SOP/UKM/PKM.BJW/II /2020
Dokumen
No. Revisi : 0
SOP Tanggal :
28 Februari 2020
Terbit
Halaman :
1/2

UPT PUSKESMAS Mahmud, S.Kep, Ners, M.Si


NIP 19610522 199103 1 011
BANJARWANGI

1 Pengertian Pemberian makanan tambahan pemulihan balita gizi kurang adalah


kegiatan memberi makanan tambahan yang diberikan untuk
membantu meningkatkan status gizi balita gizi kurang dapat berupa
biskuit yang sudah diformulasikan khusus dan difortifikasi dengan
vitamin dan mineral maupun pangan lokal untuk mencukupi kebutuhan
gizi selama minimal 90 hari atau sampai mencapai status gizi baik
Balita gizi kurang adalah balita yang berdasarkan hasil pengukuran
berat badan menurut panjang/tinggi badan antara minus 3 (-3SD)
sampai kurang dari minus 2 standar deviasi (-2SD)
2 Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian makanan taambahan pemulihan
balita gizi kurang
3 Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Banjarwangi Nomor :
132/SK/PKM.BJW/II/2020 tentang Penetapan Standar Pelayanan pada
UPT Puskesmas Banjarwangi
4 Referensi Pedoman Proses Asuhan Gizi Puskesmas Kementerian Kesehatan RI.
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Direktorat Gizi
Masyarakat. Jakarta 2018
Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Berupa Biskuit Bagi
Balita Kurus dan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK). Kementerian
Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Direktorat
Gizi Masyarakat. Jakarta 2020
PMK No. 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak
PMK No. 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi
5 Prosedur/Langkah-
langkah  Alat dan bahan
1. Microtoise
2. Timbangan (dacin/digital/baby scale)
3. Makanan Tambahan (MT) Berupa Biskuit
4. Makanan Tambahan Pangan Lokal
 Langkah-langkah
1. Persiapan:
1. Menetapkan sasaran balita gizi kurang berdasarkan hasil
bulan penimbangan balita yang sudah dientry ke dalam
aplikasi e-PPGBM
2. TPG melakukan sosialisasi PMT-P kepada Kepala
Puseksmas, PJ UKM, dan bidan desa
3. TPG melakukan pembinaan kepada kader pendamping
terkait waktu, jenis PMT pemulihan, dan teknis pelaksanaan
PMT pemulihan
4. Untuk PMT-P berupa biskuit, TPG mendistribusikan ke bidan
desa sesuai jumlah sasaran menggunakan kendaraan
puskesmas keliling. Kemudian bidan desa/kader
pendamping memberikan langsung kepada sararan
5. Untuk PMT-P berupa pangan lokal, TPG mendelegasikan
kepada kader pendamping untuk membeli bahan makanan
yang disesuaikan dengan menu yang disusun oleh TPG baik
dari segi jenis, jumlah, biaya dan waktunya
2. Pelaksanaan:
a. Pada awal PMT-P, kader pendamping melakukan
penyuluhan mengenai PMBA
b. Untuk PMT-P berupa biskuit diberikan dalam waktu minimal
90 hari sesuai persedian Pukesmas. Apabila balita sudah
mencapai status gizi baik sebelum 90 hari, makan PMT-P
diberhentikan. PMT-P biskuit didistribusikan kepada
sasaran setiap 1 bulan sekali sebanyak 1 dus besar
c. PMT-P biskuit diberikan sebanyak 8 keping (2 bungkus)
kepada sasaran bayi usia 6-11 bulan per hari dan 12 keping
(3 bungkus) kepada sasaran balita usia 12-59 bulan per hari
d. Untuk PMT-P berupa pangan lokal, bahan makanan
diberikan oleh kader pendamping setiap 10 hari sekali dan
ibu balita memasak sesuai menu yang sudah
disosialisasikan oleh kader pendamping
e. Setiap 10 hari sekali kader pendamping melakukan
penimbangan BB dan TB terhadap sasaran dan
mengevaluasi apakah MT dikonsumsi atau dimasak dengan
tepat atau tidak oleh ibu balita
3. Kader pendamping melaporkan seluruh hasil kegiatan ke grup
whatsaap yang telah dibentuk oleh TPG
4. TPG melakukan evaluasi terhadap hasil dan mengentry hasil
kegiatan ke dalam aplikasi e-PPGBM
6 Bagan Alir -
7 Hal-hal yang perlu -
diperhatikan
8 Unit terkait 1. Gizi
2. KIA
3. Posyandu
9 Dokumen Terkait 1. Sistem Inormasi Posyandu
10 Rekaman Historis NO YANG DI UBAH ISI PERUBAHAN
TANGGAL MULAI
Perubahan DIBERLAKUKAN

SOP PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN Tanggal Terbit: 28 Februari


No. Dokumen /SOP/UKM/PKM.BJW/II/2020: Halaman : 2
PEMULIHAN BALITA GIZI KURANG 2020

Anda mungkin juga menyukai