Anda di halaman 1dari 20

1.

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) merupakan kegiatan awal yang
dilakukan oleh mahasiswa sebagai tahap awal pendekatan antara mahasiswa
dengan masyarakat dengan tujuan mencapai kesepakatan dan partisipasi
masyarakat dalam kegiatan intervensi. Sasaran yang ikut serta dalam
kegiatan MMD ini yaitu kepala dan perangkat desa, bidan desa, perwakilan
dari kader posyandu, ketua RW, ketua RT, guru, perwakilan tokoh
masyarakat, perwakilan tokoh agama, perwakilan ibu PKK, perwakilan
kepala sekolah, serta ketua karang taruna.
Materi yang dipaparkan dalam kegiatan MMD adalah masalah gizi dan
kesehatan berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Mahasiswa Gizi
Poltekkes Jakarta II pada bulan Mei 2015 serta rencana kegiatan intervensi
yang akan dilaksanakan, tempat, waktu serta biaya untuk pelaksanaan
intervensi, tanda tangan kesepakatan antara mahasiswa, dan kepala desa.
Tujuan dari kegiatan MMD ini adalah memperoleh kesepakatan, kesesuaian
waktu, dan dukungan untuk rencana intervensi program gizi yang telah
disusun oleh mahasiswa dengan mayarakat desa. Berikut ini disajikan tabel
hasil kegiatan dan jumlah peserta yang hadir pada kegiatan MMD dari
masing-masing desa:

TABEL 1. HASIL KEGIATAN MMD DARI 6 DESA


DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
Jumlah
No. Nama Desa Peserta Hasil
(Orang)
1. Warunggunung 30 Semua rencana kegiatan disetujui oleh
2. Selaraja 33 peserta MMD dan ada usulan agar
3. Sukarendah 50 penyuluhan dilakukan merata pada
4. Cempaka 18 seluruh wilayah.
5. Padasuka 22 ↓
6. Jagabaya 24 Mahasiswa bisa menyetujui usulan
Jumlah 177 tersebut. Misal: penyuluhan dilakukan
tiap RW, sekolah dan madrasah, dan
pembagian penyuluhan ibu hami 2 kali
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah peserta yang hadir
dalam kegiatan MMD di masing-masing desa yaitu di Desa Warunggunung
30 orang, Desa Selaraja sebanyak 33 orang, Desa Sukarendah sebanyak 50
orang, Desa Cempaka sebanyak 18 orang, Desa Padasuka sebanyak 22 orang
dan Desa Jagabaya sebanyak 24 orang yang terdiri dari kepala dan perangkat
desa, bidan desa, perwakilan dari kader posyandu, ketua RW, ketua RT,
guru, perwakilan tokoh masyarakat, perwakilan tokoh agama, perwakilan
ibu PKK, perwakilan kepala sekolah, serta ketua karang taruna.
Semua rencana kegiatan intervensi yang dijelaskan dalam MMD
disetujui oleh peserta MMD dan terdapat usulan dari warga agar penyuluhan
dilakukan merata pada seluruh wilayah dan mahasiswa menyetujui usulan
tersebut. Misalnya diadakan penyuluhan di tiap RW, sekolah dan madrasah.

2. PELATIHAN DAN PENYEGARAN KADER


Pelatihan dan penyegaran kader merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk mendapatkan kader yang berkompeten dalam mencatat dan menyusun
balok SKDN. Sasaran dari kegiatan ini adalah perwakilan kader dari setiap
posyandu yang terdapat di Desa Warunggunung, Sukarendah, Selaraja,
Padasuka, Jagabaya, dan Cempaka.
Pelatihan kader ditujukan kepada kader yang belum pernah
mendapatkan pelatihan sebelumnya, sedangkan untuk penyegaran kader
ditujukan kepada kader yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan
dengan tujuan untuk mengulas kembali pengetahuan kader yang telah dilatih
sebelumnya. Kegiatan pelatihan dan penyegaran kader ini dilaksanakan
selama 1-2 hari. Materi yang disampaikan pada kegiatan ini yaitu
pengukuran antropometri (BB dan TB/PB), pengisian Kartu Menuju Sehat
(KMS), dan pembuatan balok SKDN. Berikut ini disajikan tabel hasil
kegiatan pelatihan dan penyegaran kader yang dilaksanakan di Kecamatan
Warunggunung.
TABEL 2. HASIL KEGIATAN PELATIHAN DAN PENYEGARAN KADER
YANG DILAKSANAKAN DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
Nama Desa Jumlah Peserta Hasil
(Orang)*

Pelatihan Penyegaran

Warunggunung - 14 Semua kader yang dilatih, mampu


Selaraja 4 22 menggunakan alat antropometri,
Sukarendah - 12 mengisi KMS, dan menyusun balok
Cempaka - 9 SKDN dengan baik dan benar
Padasuka 2 9 ≥75% kader yang dilatih meningkat
Jagabaya - 16 pengetahuannya
Jumlah 6 82
*) Jumlah kader yang berbeda atas usulan desa

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa semua kader yang


diilatih mampu menggunakan alat antropometri, mengisi KMS, dan
menyusun balok SKDN dengan baik dan benar, serta dapat diketahui bahwa
sebesar ≥75% kader yang dilatih meningkat pengetahuannya.

3. PENDAMPINGAN POSYANDU
Pendampingan posyandu adalah mahasiswa melakukan pendampingan
posyandu yang ada di setiap desa. Jumlah posyandu yang didampingi
bervariasi, ditentukan oleh pelaksanaan posyandu, yaitu hanya pada
posyandu yang dilakukan pada tanggal 13 Januari sampai dengan 31
Februari. Pendampingan posyandu ini bertujuan untuk memantau kader
dalam melakukan pengukuran antropometri di posyandu dan mengisi KMS.
Berikut ini disajikan tabel hasil kegiatan pendampingan kader pada
posyandu di Kecamatan Warunggunung
TABEL 3. HASIL KEGIATAN PENDAMPINGAN KADER POSYANDU
DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
No Nama Desa Jumlah Peserta Hasil
. (Posyandu)
1. Warunggunung 3 Banyak kader
2. Selaraja 4 posyandu yang masih
3. Sukarendah 10 Kader-kader salah dalam
4. Cempaka 6 Posyandu menimbang
5. Padasuka 4 menggunakan dacin
6. Jagabaya 1 dan mengisi KMS
  Jumlah 32  

Berdasarkan tabel di atas, pendampingan kader dilakukan ke 32


posyandu di Kecamatan Warunggunung. Pendampingan kader ini dilakukan
pada saat ada kegiatan posyandu di setiap desa, angka ini bervariasi karena
kegiatan posyandu di tiap desa telah berlangsung sebelum mahasiswa tiba di
desa.
Desa Warunggunung dapat mendampingi 3 dari 6 posyandu. Desa
Selaraja dapat mendampingi 4 dari 8 posyandu. Desa Sukarendah dapat
mendampingi 10 dari 11 posyandu. Desa Cempaka dapat mendampingi 6
dari 6 posyandu. Desa Padasuka dapat mendampingi 4 dari 10 posyandu.
Desa Jagabaya 1 dari 8 posyandu. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan
bahwa Desa Cempaka sudah mendampingi kader di seluruh posyandu
dengan baik.

4. PELATIHAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA


Teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu
masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek yang ada di
lingkungan masyarakat seperti aspek ekonomi. Kemudian dalam kegiatan
PKL ini teknologi tepat guna bertujuan untuk pemberdayaan ibu-ibu PKK,
ibu-ibu kader atau ibu rumah tangga untuk membuat produk baru dari
pangan lokal yang tersedia di wilayah tersebut.
Tujuan dari pelatihan teknologi tepat guna ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan sasaran dalam mengolah pangan lokal yang
melimpah menjadi produk baru, menambahkan variasi makanan, dan
meningkatkan pendapatan. Dalam pelatihan teknologi tepat guna ini
menggunakan media yang berupa leaflet dan demo masak. Berikut ini
disajikan tabel hasil kegiatan teknologi tepat guna yang dilakukan di enam
desa di Kecamatan Warunggunung:

TABEL 4. TABEL HASIL KEGIATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA


DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG

Jumlah
No. Nama Desa Peserta Peserta Pangan olahan Hasil
(Orang)

1. Warunggunung 20 Ibu pkk Puding timun

Selai Pepaya,
2. Selaraja 5 Ibu-ibu PKK Keripik Daun
Melinjo
Kader
3. Sukarendah 27 Sirup Jatake Peserta mampu
posyandu
mengolah pangan
Kerupuk kulit menjadi pangan
Ibu PKK dan
4. Cempaka 12 pisang dan stik olahan
warga
pisang klutuk ↓
produk olahan tersebut
Dodol pepaya disajikan pada saat
5. Padasuka 10 Ibu PKK
Abon pepaya pameran di kecamatan

Donat Alkesah
Ibu PKK dan
6. Jagabaya 8 dan Keripik
warga
Daun Singkong

Jumlah 82

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa peserta mampu mengolah


pangan menjadi pangan olahan, kemudian pangan olahan tersebut disajikan
pada saat pameran di kecamatan. Setiap desa membuat satu sampai dua
pangan olahan yang berbeda berdasarkan bahan pangan lokal yang
melimpah di daerah tersebut. Desa Warunggunung membuat puding timun,
Desa Selaraja membuat selai pepaya dan kerupuk daun melinjo, Desa
Sukarendah membuat sirup jatake, Desa Cempaka membuat kerupuk kulit
pisang dan stik pisang klutuk, Desa Padasuka membuat dodol pepaya dan
abon pepaya serta Desa Jagabaya membuat donat alkesah dan keripik daun
singkong.

5. Penyuluhan 10 Prinsip Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Penyuluhan 10 prinsip Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi mengenai
pentingnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan sehat). Sasaran dari kegiatan
ini adalah pemuda karang taruna dan ibu rumah tangga. Tujuan dari kegiatan
penyuluhan ini adalah memberikan pengetahuan tentang 10 prinsip PHBS.
Materi yang dipaparkan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah 10 prinsip
perilaku hidup bersih dan sehat. Berikut ini disajikan tabel hasil kegiatan
dan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan 10 prinsip PHBS:

TABEL 5. HASIL KEGIATAN PENYULUHAN 10 PRINSIP PHBS


DARI 6 DESA DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
Jumlah
No. Nama Desa Peserta Hasil
(Orang)
1. Warunggunung - Peserta mengetahui
2. Selaraja - 10 prinsip PHBS dan
3. Sukarendah - akan menerapkannya
4. Cempaka 101
5. Padasuka 9
6. Jagabaya -
Jumlah 110
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui jumlah peserta yang hadir
dalam kegiatan penyuluhan 10 prinsip PHBS di masing-masing desa. Di
antara 6 desa yang menjadi lahan praktik mahasiswa, hanya 2 desa yang
melakukan kegiatan penyuluhan yaitu Desa Cempaka dengan jumlah peserta
sebanyak 101 orang yang terdiri dari ibu rumah tangga dan Desa Padasuka
dengan jumlah peserta sebanyak 9 orang yang terdiri dari pemuda karang
taruna. Hasil dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan yaitu peserta
mengetahui 10 prinsip PHBS serta memunculkan keinginan peserta untuk
menerapkan 10 prinsip PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

6. KELUARGA BINAAN
Keluarga binaan adalah kegiatan pendampingan pada salah satu
keluarga untuk dibina dengan melakukan kunjungan sebanyak 10-15 kali
dalam kurun waktu sekitar 3-4 minggu pada keluarga ibu hamil dan batita
yang memiliki masalah gizi dan kesehatan.
Tujuan dari kegiatan keluarga binaan adalah melakukan pendampingan
pada keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
pemberian makanan batita dan ibu hamil, serta mengatasi masalah gizi dan
kesehatan yang dialami.
Sasaran dari kegiatan ini yaitu keluarga batita dan ibu hamil dengan
masalah gizi dan kesehatan. Jumlah keluarga yang dibina disesuaikan
dengan jumlah mahasiswa yang menempati desa tersebut dengan
mempertimbangkan luas wilayah (satu orang mahasiswa membina satu
keluarga). Berikut ini disajikan tabel hasil kegiatan keluarga binaan yang
dilakukan di enam desa di Kecamatan Warunggunung:

TABEL 6. HASIL KEGIATAN KELUARGA BINAAN


DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
Jumlah Keluarga Binaan
(Orang)
No. Nama Desa Bayi Hasil
Ibu Anak usia
0-6
Hamil 6-36 bulan
bulan
1. Warunggunung 2 - 3 Pada anak balita terjadi
2. Selaraja 2 1 2 kenaikan berat badan,
3. Sukarendah - 6 - terdapat peningkatan
4. Cempaka 1 1 2 pengetahuan mengenai gizi
5. Padasuka - 3 4 dan kesehatan, terdapat
6. Jagabaya 3 - 3 perubahan perilaku
mengenai pemberian
makanan yang baik pada
anak dan penyimpanan
garam di rumah tangga.
  Jumlah 8 11 14

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keluarga yang dibina


sebanyak 33 keluarga binaan yang terdiri dari 8 keluarga ibu hamil, 11
keluarga bayi 0-6 bulan, dan 14 keluarga batita usia 6-36 bulan. Dari
kegiatan tersebut terjadi perubahan berupa kenaikan berat badan,
peningkatan pengetahuan mengenai gizi dan kesehatan, perubahan perilaku
mengenai pemberian makanan yang baik pada anak dan penyimpanan garam
di rumah tangga yang baik dan benar.

7. Penyuluhan PMBA
Penyuluhan mengenai Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA)
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi mengenai
cara pemberian makanan bayi dan anak kepada ibu balita.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu
mengenai cara pemberian makanan bayi dan anak yang benar dan mampu
diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Berikut ini disajikan tabel hasil
kegiatan penyuluhan PMBA:
TABEL 7. HASIL KEGIATAN PENYULUHAN
PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK
DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
Jumlah
No Nama Desa Peserta Peserta Hasil
(Orang)
1. Warunggunung 49 Ibu hamil dan ibu Sasaran mengetahui
baduta pemberian makanan pada
2. Selaraja 26 Kader Posyandu anak sesuai umur dengan
3. Sukarendah 24 Ibu hamil, Ibu prinsip UFREJUTEK
menyusui, dan Ibu VARESIH
baduta
4. Cempaka 36 Ibu balita
5. Padasuka 6 Ibu baduta
6. Jagabaya 66 Ibu balita
Jumlah 207

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah peserta di


semua desa di wilayah Puskesmas Kecamatan Warunggunung yang hadir
dalam penyuluhan PMBA sebanyak 207 orang. Sasaran dalam kegiatan ini
meliputi ibu hamil, ibu baduta, ibu balita dan kader posyandu. Peserta
terbanyak ada di wilayah Jagabaya yaitu 66 orang. Hasil dari penyuluhan
PMBA yaitu sasaran mengetahui pemberian makanan pada bayi dan anak
sesuai umur dengan prinsip UFREJUTEKVARESIH (Usia, Frekuensi
Jumlah, Tekstur, Variasi, Respon aktif, dan Kebersihan).

8. Penyuluhan Gizi Ibu Hamil, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Dan ASI
Ekslusif
Penyuluhan gizi ibu hamil, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI
Eksklusif merupakan kegiatan untuk memberikan penyuluhan tentang
makanan yang sesuai dengan gizi seimbang kepada ibu hamil, pentingnya
inisasi menyusu dini, dan ASI Eksklusif. Tujuan dari kegiatan ini adalah
agar ibu hamil memahami pentingnya makanan bergizi untuk ibu hamil,
manfaat IMD dan ASI Eksklusif. Media yang digunakan dalam penyuluhan
ini adalah poster. Berikut ini disajikan tabel hasil kegiatan penyuluhan
PMBA:
TABEL 8. HASIL KEGIATAN PENYULUHAN
GIZI IBU HAMIL, IMD, DAN ASI EKSKLUSIF
DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
Jumlah
No Nama Desa Peserta Peserta Hasil
(Orang)
1. Warunggunung 66 Ibu hamil, ibu Para peserta memahami
2. Selaraja 32 menyusui, dan manfaat ASI Eksklusif
3. Sukarendah 22 ibu balita dan inisiasi menyusu dini
4. Cempaka 33 dan akan menerapkan
5. Padasuka 23 pemberian ASI Eksklusif
6. Jagabaya 35 dan Inisiasi menyusu dini
Jumlah 211

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah peserta di


semua desa di wilayah Puskesmas Kecamatan Warunggunung yang hadir
dalam penyuluhan gizi ibu hamil, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI
Eksklusif sebanyak 211 orang. Sasaran kegiatan ini meliputi ibu hamil, ibu
menyusui, dan ibu balita. Peserta terbanyak ada di wilayah Warunggunung
yaitu 66 orang. Hasil dari penyuluhan gizi ibu hamil, Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) dan ASI Eksklusif yaitu sasaran dapat memahami manfaat ASI
Eksklusif dan inisiasi menyusu dini serta akan menerapkan pemberian ASI
Eksklusif dan inisiasi menyusu dini.

9. Penyuluhan Pesan Gizi Seimbang (PGS) dan Garam Beryodium


Penyuluhan Pesan Gizi Seimbang (PGS) dan Garam Beryodium
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi mengenai
pesan gizi seimbang dalam kehidupan, pentingnya penggunaan garam
beryodium dalam rumah tangga serta cara penyimpanan garam yang baik
dan benar untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sasaran dari kegiatan ini adalah pemuda karang taruna dan ibu rumah
tangga. Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah memberikan
pengetahuan tentang 10 pesan gizi seimbang dan garam beryodium. Materi
yang dipaparkan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah 10 pesan gizi
seimbang dan cara penyimpanan garam beryodium yang benar. Berikut ini
disajikan tabel hasil kegiatan dan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan
penyuluhan 10 pesan gizi seimbang dan garam beryodium:

TABEL 9. HASIL KEGIATAN PENYULUHAN PGS


DAN GARAM BERYODIUM
DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG

Jumlah
No. Nama Desa Peserta Hasil
(Orang)
1. Warunggunung 144 Para peserta
2. Selaraja 46 mengetahui pesan gizi
3. Sukarendah 137 seimbang dan cara
4. Cempaka 97 penyimpanan garam
5. Padasuka 65 yang tepat serta akan
6. Jagabaya 40 menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari

Jumlah 529

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah peserta yang hadir


dalam kegiatan penyuluhan Pesan Gizi Seimbang (PGS) dan garam
beryodium di masing-masing desa yaitu di Desa Warunggunung 144 orang
yang terdiri dari ibu hamil, ibu baduta, kader dan santri. Desa Selaraja
sebanyak 46 orang yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga. Desa Sukarendah
sebanyak 137 orang yang terdiri dari siswa kelas 5 SD, ibu hamil, dan ibu
baduta. Desa Cempaka sebanyak 97 orang yang terdiri dari ibu rumah
tangga. Desa Padasuka sebanyak 65 orang yang terdiri dari ibu baduta serta
Desa Jagabaya sebanyak 40 orang yang terdiri dari ibu rumah tangga. Hasil
dari penyuluhan yang dilakukan yaitu para peserta mengetahui pesan gizi
seimbang dan cara penyimpanan garam yang tepat serta mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

10. PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH


Kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi mengenai cara
mengelola sampah yang baik untuk kesehatan.. Tujuan dari kegiatan ini
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara pengelolaan sampah
yang baik untuk kesehatan yang mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Berikut ini adalah penyajian dari tabel penyuluhan pengelolaan sampah
di 6 desa di Kecamatan Warunggunung:

TABEL 10. HASIL KEGIATAN PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH


DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
No. Nama Desa Jumlah Sasaran
Peserta
(Orang)
1. Warunggunung 31 Ibu rumah tangga
2. Selaraja 45 Murid SD kelas 1-4 di SDN
Selaraja 1 Tegal Lebak, ibu
rumah tangga
3. Sukarendah 26 Ibu PKK
4. Cempaka 25 Ibu –ibu desa cempaka
5. Padasuka 9 Karang taruna
6. Jagabaya 40 Ibu desa jagabaya
Jumlah 176

Berdasarkan hasil penyajian tabel di atas, diketahui bahwa peserta


penyuluhan terbanyak berasal dari Desa Selaraja sebanyak 45 orang dengan
cakupan peserta penyuluhan meliputi siswa SD dan ibu rumah tangga.
Sementara itu, peserta yang paling sedikit adalah berasal dari Desa Padasuka
sebanyak 9 orang dengan cakupan peserta penyuluhan merupakan pemuda
karang taruna saja. Hal ini disesuaikan dengan hasil MMD di Desa Padasuka
dimana diharapkan para pemuda juga memperoleh informasi tentang
kesehatan. Selain itu, ibu rumah tangga tidak dapat dijadikan sasaran
penyuluhan dikarenakan sulitnya mengumpulkan para ibu rumah tangga di
luar kegiatan Posyandu.
Hasil dari penyuluhan pengelolaan sampah yang dilakukan di 6 Desa
di Kecamatan Warunggunung diperoleh hasil bahwa pengetahuan
masyarakat mengenai cara pengelolaan sampah yang baik untuk kesehatan
yang mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dimana peserta
penyuluhan dapat membedakan sampah organik dan non-organik,
mengetahui dampak pengelolaan sampah yang kurang baik terhadap
lingkungan dan kesehatan, dan peserta mengetahui cara mendaur ulang
sampah menjadi suatu produk tepat guna yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti pembuatan puzzle dari sampah kardus sebagai
media penyuluhan dan permainan untuk anak-anak.

11. PENYULUHAN KEPADA ANAK SEKOLAH DAN MADRASAH


Kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi mengenai
pentingnya sarapan pagi sebelum memulai aktivitas dan kebiasaan mencuci
tangan yang baik dan benar. Tujuan kegiatan ini adalah peserta dapat
memahami pentingnya sarapan pagi sebelum memulai aktivitas dan
kebiasaan mencuci tangan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini disajikan
tabel mengenai hasil kegiatan penyuluhan kepada anak sekolah dan madrasah
di 6 desa di Kecamatan Warunggunung:

TABEL 11. HASIL PENYULUHAN KEPADA ANAK SEKOLAH


DAN MADRASAH DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG

No Jumla Jumlah Peserta


Nama Desa Peserta
. h (Orang)
sekola
Sarapa Cuci
h
n tangan
1. Warunggunun 3 72 75 Murid SD kelas 5
g dan kelas 6
2. Selaraja 2 107 107 Murid SD kelas 1-
6
3. Sukarendah 3 81 79 Murid TK dan SD
kelas 1
4. Cempaka 1 74 37 Murid SD kelas 5
dan madrasah
5. Padasuka 3 308 308 Murid SD kelas 5
dan kelas 6
6. Jagabaya 3 122 122 Murid SD kelas 4
dan 5
  Jumlah 764 728  

Berdasarkan hasil penyajian tabel di atas, diketahui bahwa penyuluhan


kepada anak sekolah dan madrasah terdiri dari dua tema kegiatan, yaitu
sarapan pagi dan mencuci tangan. Target peserta penyuluhan ini mencakup
seluruh sekolah dasar yang ada di 6 desa yang dijadikan tempat PKL
mahasiswa. Pada penyuluhan pentingnya sarapan pagi sebelum beraktivitas
dan kebiasaan mencuci tangan, jumlah peserta terbanyak berasal dari Desa
Padasuka dan jumlah peserta terendah berasal dari Desa Cempaka. Adanya
perbedaan jumlah peserta yang signifikan dipengaruhi dari banyaknya
jumlah sekolah di setiap desa dan jumlah siswa yang bersekolah di sekolah
tersebut.
Berdasarkan hasil penyuluhan pentingnya sarapan pagi sebelum
beraktivitas diperoleh hasil peserta memahami pentingnya sarapan pagi
sebelum memulai aktivitas dan kebiasaan mencuci tangan dalam kehidupan
sehari-hari. Peserta penyuluhan mengetahui pengertian sarapan pagi, waktu
sarapan pagi yang benar, dan contoh sarapan yang benar sehingga para
peserta termotivasi untuk menerapkan kebiasaan sarapan pagi sebelum
beraktivitas.
Sementara itu, hasil dari kegiatan penyuluhan kebiasaan mencuci
tangan diperoleh hasil bahwa peserta memahami pentingnya melakukan
kebiasaan mencuci tangan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta penyuluhan
mengetahui manfaat mencuci tangan, bahaya tidak mencuci tangan, momen
mencuci tangan, dan langkah mencuci tangan yang baik dan benar. Selain
itu, peserta mampu mempraktikkan cara mencuci tangan yang baik dan
benar.

12. LOMBA MEWARNAI TINGKAT PAUD DAN SD


Kegiatan lomba mewarnai diadakan pada setiap desa yang bertemakan
sarapan pada anak PAUD, TK, dan SD. Kegiatan lomba mewarnai ini
bertujuan untuk memperkenalkan pengetahuan tentang gizi sejak dini.
Berikut ini disajikan tabel mengenai hasil kegiatan lomba mewarnai tingkat
PAUD dan SD di 6 desa di Kecamatan Warunggunung:

TABEL 12. HASIL KEGIATAN LOMBA MEWARNAI


TINGKAT PAUD DAN SD DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
No. Nama Desa Jumlah Sasaran Hasil
Peserta
(Orang)
1. Warunggunung 36 SD kelas 1 Peserta mampu mewarnai
2. Selaraja 70 Murid PAUD dan gambar sarapan sehat dan
SD kelas I terpilih tiga orang peserta
3. Sukarendah 62 Siswa kelas 1 SD untuk mewakili desa pada
4. Cempaka 44 Anak PAUD lomba di kecamatan
5. Padasuka 122 Murid kelas 1 SD
6. Jagabaya 120 Anak kelas 1 SD
JUMLAH 454

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa jumlah peserta bervariasi


berdasarkan sekolah dasar yang ada di desa tersebut. Pada Desa
Warunggunung terdapat 3 SD, tetapi hanya melakukan lomba pada 1
sekolah yaitu SD Warunggunung 01. Pada Desa Selaraja diadakan di 2 SD.
Pada Desa Sukarendah diadakan di 2 SD. Pada Desa Cempaka dilakukan
pada PAUD. Pada desa Padasuka terdapat 3 SD dan di Desa Jagabaya
dilakukan di 3 SD.

13. LOMBA MENGGAMBAR TINGKAT SD


Kegiatan lomba menggambar dilakukan dengan tema sarapan yang
dilakukan pada anak tingkat SD. Kegiatan lomba tersebut bertujuan untuk
memperkenalkan gizi kepada peserta dan mencari juara 1,2 dan 3 dengan
hasil yang terbaik di tingkat desa. Berikut ini disajikan tabel mengenai hasil
kegiatan lomba mnggambar tingkat SD di 6 desa di Kecamatan
Warunggunung:

TABEL 13. HASIL KEGIATAN LOMBA MENGGAMBAR TINGKAT SD


DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
No. Nama Desa Jumlah Sasaran Hasil
Peserta
(Orang)
1. Warunggunung 42 SD kelas 6 Peserta mampu
2. Selaraja 47 Murid SD kelas mewarnai gambar
VI di SDN sarapan sehat dan
Selaraja 1 terpilih tiga orang
Tegal Lebak peserta untuk mewakili
dan SDN desa pada lomba di
Selaraja 4 kecamatan
3. Sukarendah 20 Siswa kelas 6
SD
4. Cempaka 40 Anak kelas 6
SD
5. Padasuka 30 Murid kelas 6
SD
6. Jagabaya 103 Anak kelas 6
SD
JUMLAH 282

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa jumlah peserta bervariasi


berdasarkan sekolah dasar yang ada di desa tersebut. Pada Desa
Warunggunung terdapat 3 SD, tetapi hanya melakukan lomba pada 1
sekolah yaitu SD Warunggunung 02. Pada Desa Selaraja diadakan di 2 SD
dan diambil 10 orang perwakilan untuk dilombakan. Pada Desa Sukarendah
diadakan di 2 SD. Pada Desa Cempaka diadakan di 2 SD. Pada desa
Padasuka terdapat 3 SD dan diambil 10 orang perwakilan untuk dilombakan,
dan Desa Jagabaya dilakukan di 3 SD.

14. SENAM MINGGUAN


Kegiatan senam mingguan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengaktifkan kegiatan senam yang sudah ada terlebih dahulu di tiap desa
dan juga membentuk kelompok senam pada desa yang belum memiliki
kegiatan senam mingguan ini sebelumnya.
Senam mingguan ini dilakukan dengan tujuan untuk membentuk
kebugaran pesertanya dan untuk mengajarkan agar selalu melakukan
aktivitas fisik sebagai salah satu pesan dari pedoman gizi seimbang.
Kegiatan senam mingguan dilakukan bersama ibu-ibu di desa masing-
masing yaitu Desa Warunggunung, Selaraja, Sukarendah, Cempaka,
Padasuka dan Jagabaya. Jadwal senam bervariasi di setiap desa karena
disesuaikan dengan keinginan masing-masing peserta senam. Selain
kegiatan mingguan, kegiatan senam ini juga dilombakan pada acara puncak
pameran pangan, gizi dan kesehatan dimana akan dipilih 1 kelompok senam
yang terdiri dari 6 orang untuk mewakili tiap desa pada kegiatan lomba di
kecamatan. Berikut ini disajikan tabel hasil kegiatan senam mingguan di
Kecamatan Warunggunung:

TABEL 14. HASIL KEGIATAN SENAM YANG DILAKSANAKAN


DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
No. Nama Desa Jumlah Peserta* Peserta Hasil
(Orang)
1. Warunggunung 6 Anak – anak Terbentuk kelompok
sekitar desa senam di tiap desa dan
2. Selaraja 15 Ibu-ibu mengkaktifkan
rumah tangga kelompok senam yang
3. Sukarendah 19* Anak-anak sudah ada.
sekitar desa Dipilih 1 kelompok
4. Cempaka 20 Ibu rumah senam yang terdiri dari
tangga dan 6 orang untuk
remaja mewakili desa pada
5. Padasuka 6 Ibu rumah kegiatan lomba di
tangga kecamatan
6. Jagabaya 20* Ibu dan
remaja desa
jagabaya
Jumlah 73

*) kegiatan ini adalah kegiatan yang dibentuk baru oleh mahasiswa dengan
frekuensi kegiatan tiap minggu.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah peserta
kegiatan senam mingguan di setiap desa berbeda-beda. Hal ini disebabkan
partisipasi warga di setiap desa yang berbeda-beda pula. Rendahnya
partisipasi diantaranya disebabkan jarak tempat latihan yang jauh dengan
tempat tinggal warga. Hasil kegiatan senam mingguan ini yaitu dapat
mengaktifkan kegiatan senam yang sebelumnya tidak aktif dan juga dapat
membentuk kelompok senam di desa yang belum terbentuk sebelumnya.
Selain itu, telah terpilih 1 kelompok senam yang terdiri dari 6 orang di setiap
desa untuk mewakili desanya pada lomba senam di acara pameran pangan,
gizi dan kesehatan di Kecamatan.

15. LES MATEMATIKA, BAHASA INGGRIS, MEMBACA, MENULIS


DAN BERHITUNG
Kegiatan les matematika, bahasa inggris, membaca, menulis dan
berhitung bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
sasaran dalam belajar matematika, bahasa inggris, membaca, menulis, dan
berhitung.
Peserta les terdiri dari anak-anak di sekitar tempat tinggal mahasiswa
dan juga siswa SD kelas 1-6 dari setiap desa yaitu desa Warunggunung,
Selaraja, Sukarendah, Cempaka, Padasuka dan Jagabaya. Les-les ini
dilakukan di tempat tinggal mahasiswa di setiap desa dengan jadwal yang
berbeda di setiap desa masing-masing.

TABEL 15. HASIL KEGIATAN LES MATEMATIKA,


BAHASA INGGRIS, MEMBACA, MENULIS, DAN BERHITUNG
DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
No. Nama Desa Jumlah Peserta Sasaran Hasil
(Orang)
1. Warunggunung 8 Anak – anak Kemampuan para
sekitar tempat peserta dalam
tinggal mengenal bahasa
mahasiswa inggris, membaca ,
2. Selaraja 40 Murid TK, menulis dan
dan SD berhitung meningkat
3. Sukarendah 19 Anak-anak sesuai dengan materi
sekitar tempat yang diberikan
tinggal sesuai dengan
4. Cempaka 10 Anak-anak jenjang pendidikan.
SD di sekitar Misal: anak yang
tempat tinggal belum bisa
mahasiswa membaca, tulis, dan
5. Padasuka 40 Murid TK dan hitung menjadi bisa
SD
6. Jagabaya 13 Anak-anak
Jumlah 130 SD di sekitar
tempat tinggal
mahasiswa

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan les


kepada anak-anak, pengetahuan dan kemampuan mereka dapat meningkat
sesuai dengan materi yang diberikan dan disesuaikan dengan jenjang
pendidikan contohnya anak yang belum bisa membaca dan menulis menjadi
bisa membaca dan menulis sedikit demi sedikit, serta anak yang belum bisa
berhitung perkalian menjadi bisa berhitung dengan lebih mudah dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai