Anda di halaman 1dari 33

Keterampilan Oromotor sebagai

Modal Keberhasilan MPASI


Luh Karunia Wahyuni
Perkembangan Keterampilan Makan
• Pertumbuhan
• Pertumbuhan
• Maturasi neurologis
• Maturasi neurologis
• Proses belajar

Gerakan volunteer
Refleks Makan terampil
(fase oral)

3-6 bulan

• Eating is instinctive for only the first month of life


• Eating from 1-6 months is reflexive
• Eating after this is a completely learned behavior
Perkembangan Keterampilan Makan Usia 4-7 Bulan

Perubahan Perkembangan Perkembangan Stimulasi yang


struktur anatomis fungsi fisiologis motorik, kognitif dibutuhkan bayi

Cara, jenis,
Ketrampilan
tekstur makanan Peran orangtua
oromotor yang
yang dibutuhkan dan keluarga
harus dicapai bayi
bayi
Perubahan struktur anatomi

Bayi baru lahir:


• Rongga mulut relatif kecil sehingga lidah memenuhi seluruh rongga mulut

Bayi usia 4-6 bulan:


• Rahang akan tumbuh ke depan dan ke bawah
• Lidah akan menjadi lebih leluasa bergerak dan mengeksplorasi kontak sensoris
• Lidah harus aktif bergerak untuk melakukan kompresi

Bayi usia 6 bulan:


• Lateralisasi lidah: lidah bergerak ke sisi yang diletakkan makanan
Perkembangan fungsi fisiologis
Fase
Fase Fase
persiapan Fase oral
faringeal esofageal
oral

• Migrasi gag-reflex semakin ke belakang


• Pola suckling untuk mengambil makanan dari sendok dengan
menggunakan bibir & menggerakkannya ke belakang
• Rooting reflex hilang
• 6 bulan : makanan solid pada gusi memicu pola mengunyah

ASI Sendok Cangkir Sedotan


Perkembangan motorik

Usia 4-6 bulan Usia 6-7 bulan


• Tangan masuk ke mulut • Kontrol batang tubuh sudah baik untuk
• Meningkatnya kemampuan menggapai duduk mandiri lebih dari 3-5 detik
benda • Kontrol kepala lebih stabil pada saat
• Menghampiri sendok ketika lapar duduk
• Memindahkan benda atau makanan dari
tangan yang satu ke tangan yang lain
Stabilitas postur saat duduk

• Melindungi otak
• Membuat motorik otak berfokus pada aktivitas makan
• Mengoptimalkan fungsi respirasi (bernapas) sebagai prioritas
utama
• Memberikan rasa aman ketika duduk
• Membuat luas gerak sendi rahang untuk mengunyah
• Memudahkan koordinasi tangan ke mulut dan manipulasi
sentuhan terhadap makanan menjadi lebih baik
Posisi duduk

Sandaran
Sandaran
Booster Booster

Dudukan
Duduka
kaki
n kaki

Panggul 900
Lutut 900
Ankle 900
Perkembangan kognitif usia 4-6 bulan

• Bayi fokus untuk berinteraksi dengan lingkungan


• Memiliki rutinitas tidur dan makan
• Mengekspresikan rasa lapar, tidak nyaman, dan butuh perhatian
• Menumbuhkan rasa percaya pada orang tua ketika semua kebutuhannya dipenuhi
Faktor yang memengaruhi keterampilan makan
FAKTOR LAIN
Tradisi, budaya, media sosial, pergaulan,
FAKTOR KELUARGA profesional
• Status kesehatan, pendidikan, FAKTOR ANAK
kepribadian, emosi, ekonomi • Struktur anatomi
• Menghormati pilihan anak • Fungsi fisiologi
• Kreatifitas orangtua • Stimulasi sensoris yang
diberikan tepat pada periode
• Kesediaan orangtua untuk belajar kritis
• Berkomunikasi dan peka terhadap
Interaksi • Perkembangan psikomotor
kebutuhan anak • Fungsi kognitif dan perilaku
• Memberi ruang dan media • Status nutrisi
eksploratif yang ‘kaya’ dan tidak • Status kesehatan
protektif
• Jenis, rasa makanan, cara dan
waktu pemberian makan,
• Menciptakan suasana makan dan Keterampilan makan
sosial yang menyenangkan dan
menyemangati anak
Aktivitas sensori
Makan adalah aktivitas sensori
yang paling sulit
yang bayi harus lakukan

• Hasil kerja berbagai sistem organ : sensori-persepsi, kognisi, sistem pencernaan,


kardiorespirasi, neuromuskular, muskuloskeletal
• Gerakan bersifat kompleks
• Misalnya : untuk proses mengunyah diperlukan koordinasi kerja lebih dari 20 otot orofasial
Stimulasi
Otak merupakan organ yang dinamis
• Otak berubah dan terus-menerus berkembang
• Sebagai respon terhadap stimulasi yang bermanfaat dan berulang-ulang
• Kompleksitas jejaring serabut saraf otak bayi akan meningkat drastis dari informasi genetik yang
diwariskan oleh orangtua maupun didapat dari pengalaman melakukan berbagai hal oleh bayi sendiri

Mouthing Mouthing dengan


Stimulasi visual Tekstur makanan Pijat wajah
positioning mainan
Perkembangan keterampilan oromotor

• Pencapaian keterampilan oromotor merupakan gambaran pencapaian maturasi


neurologis
• Pada masa awal kehidupan bayi menggunakan sebagian besar waktunya mengeksplorasi
lingkungan dengan mulut
• Eksplorasi ini bertujuan untuk mendapatkan berbagai macam informasi dari dunia luar
dan desensitisasi rongga mulut terhadap tekstur dan rasa makanan yang berbeda
• Apabila terdapat gangguan pada otak yang sedang berkembang maka dapat mengganggu
secara dramatis kemampuan anak untuk makan
Pentingnya Eksplorasi Oral
• Mendorong refleks muntah ke belakang rongga mulut
• Belajar menyesuaikan lingkup gerakan pembukaan sendi
rahang dengan besaran benda yang akan dimasukkan ke
rongga mulut
• Melatih bayi melakukan integrasi gerakan visiomotor
• Melatih bayi belajar persepsi tubuh
• Belajar mengenali tekstur
• Latihan penguatan otot yang mengontrol postur tegak
Tahap Perkembangan Eksplorasi Oral

2-3 bulan
Generalized mouthing

3-4 bulan
Koordinasi SSB

3-6 bulan
Mouthing meningkat

4-6 bulan
Refleks muntah mulai terkontrol

5-6 bulan
Discriminative mouthing

7-9 bulan
Kontrol terhadap refleks menggigit
9-12 bulan berlanjut
hingga 24 bulan True mouth play
Perkembangan gerakan lidah
Gerakan lidah saat mengunyah dan menelan
Usia Pola gerakan lidah

0-3 bulan Menggunakan pola mengisap

3-6 bulan Respon primitif suckle-swallow untuk mendorong makanan ke faring.


Makanan dapat terdorong keluar mulut

6-7 bulan Lidah bergerak protrusi-retraksi antara gigi/gusi. Sedikit makanan dapat terdorong keluar mulut.
Lateralisasi lidah mulai muncul saat makanan diletakkan di permukaan gusi.
Gerakan mengisap bergantian dengan pola mengunyah
9 bulan Pola isap naik-turun, protrusi lidah sederhana masih terjadi.
Makanan mulai dapat dipindahkan dari bagian tengah ke pinggir
12 bulan Menelan semi-padat dengan ujung lidah elevasi intermiten. Menelan dengan bibir tertutup.
Tidak ada makanan yang keluar.
Mampu memindahkan makanan dari bagian tengah ke sisi kiri dan kanan mulut.
18 bulan Ujung lidah elevasi intermiten. Sudah tidak ada gerakan protrusi-retraksi lidah.

24 bulan Menelan tanpa ada makanan/air liur yang keluar. Ujung lidah elevasi untuk menelan
Mampu memindahkan makanan tanpa mengistirahatkan makanan di tengah lidah.
Sesekali masih kesulitan memindahkan makanan
> 24 bulan Mampu memindahkan makanan secara cepat dan terampil
Mampu elevasi ujung lidah secara akurat
Pengenalan tekstur makanan
MPASI tekstur kental dan lembut harus diperkenalkan ke anak saat usia 6 bulan

Keterlambatan mengenalkan MPASI à


Manfaat pemberian berbagai tekstur dan • Memengaruhi kemampuan makan anak
rasa pada masa MPASI • Sulit menerima buah dan sayur
• Dapat menstimulasi kekuatan oromotor
untuk makan dan bicara
• Membantu anak lebih mudah menerima Penolakan makanan tekstur tertentu dialami
makanan baru di tahun pertama, oleh anak yang hipersensitif terhadap tekstur
sehingga mempermudah di tahun padat
berikutnya
• Dapat mengurangi neofobia pada masa
batita
• Nutrisi anak dapat terpenuhi
Tekstur makanan
Cara mengenalkan tekstur pada anak
• Buah pir yang sudah dihancurkan
• Selai apel dengan kismis
• Air di dalam mulut dibandingkan dengan jus jeruk
• Air dingin dibandingkan dengan air hangat dan air
panas (hati-hati jangan air mendidih)
• Sikat gigi biasa pada mulut dibandingkan dengan
sikat gigi elektrik

Variasi sensoris seperti ukuran, bentuk, kecepatan, suhu, rasa, keasaman, dan tekstur
makanan dapat memengaruhi respon motorik oral anak
Fisiologi dan genetik dari ‘rasa’

• Dikenal ‘4 rasa dasar’ : manis, asin, asam, pahit


(+5 gurih)
• Perkembangan rasa dimulai sejak dalam rahim
• Sejak lahir : bayi lebih menyukai rasa manis,
menghindari rasa pahit dan asam
• Usia 4 bulan : mulai menyukai rasa asin
• Aroma makanan akan mengaktifkan reseptor
penghidu
Mouthing
Mengapa anak melakukannya?
• Dalam kandungan: latihan mengisap
• Neonatus: pengalaman sensoris yang menyenangkan & menenangkan
• Memberikan banyak input sensoris tekstur pada bayi: keras, lunak, halus, kasar, plastik, kain, dingin, hangat
• Mengurangi nyeri akibat baru tumbuh gigi
• Mendorong refleks muntah ke bagian belakang rongga mulut
• Membangun persepsi tubuh, melatih visuo-motor integrasi, melakukan gerakan melawan gravitasi

Mengapa tidak boleh dilarang?


Cara bayi untuk belajar mengontrol gerak rahang dan lidah: syarat penting untuk bicara, mengunyah, dan
keterampilan oromotor selanjutnya
• Kontrol menggigit: menggigit kuat dan menggigit lemah
• Memisahkan gerakan rahang dan lidah
• Menahan benda dengan rahang
• Mengenali batas rongga mulut (atas, bawah, sisi)
Finger feed

• Membutuhkan keterampilan menjaga


keseimbangan saat duduk dengan
tangan leluasa mengambil makanan
• Melatih keterampilan motorik halus,
saat menggenggam dan membuka, serta
mengambil makanan dengan potongan
kecil
• Jangan takut kotor
• Awasi setiap proses untuk menghindari
tersedak atau muntah
• Hindari makanan berbentuk bulat
(anggur, kacang, popcorn) karena
berisiko untuk menyumbat jalan nafas
jika tersedak
Spoon-feeding
Penempatan sendok yang tepat di rongga mulut membutuhkan
ketrampilan oromotor bayi
Tujuan belajar spesifik dari makan dengan sendok adalah
• Mengatupkan bibir
• Retraksi lidah
• Rahang bergerak secara terukur

Memililh sendok yang tepat


• Tergantung keterampilan anak
• Cekungan dangkal, kokoh (tidak pecah jika digigit anak), tidak tajam
• Menarik, berwarna warni
• Pilih gagang sendok yang nyaman digenggam oleh anak dan ibu
Teknik menggunakan sendok

• Gunakan sendok makan bayi (ukuran kecil dan dengan


gagang yang panjang)
• Arahkan sendok lurus di depan mulut (bukan dari samping)
• Hentikan sendok saat ujung sendok berada di dalam bibir
dan menyentuh ujung lidah (atau sedikit lebih jauh
kedalam jika membutuuhkan kerja dari lidah untuk
membuat cupping)
• Bayi akan menutup bibir di sekitar sendok
• Tahan sendok di bibir bayi beberapa saat
• Kemudian tarik sendok pada saat makanan sudah terambil
dari sendok
• Bila perlu bantu bayi menutup rahangnya
Cup-feeding
• Dapat dicoba saat usia 6-7 bulan atau 1 bulan • Orang tua/pengasuh dapat berdiri di
setelah spoon-feeding belakang bayi untuk menopang rahang
• Tujuan: dengan tangan
• melatih mengatupkan bibir • Jangan melepas cup ketika anak sedang
• Menguatkan retraksi lidah minum, tahan sebentar cup pada mulut anak
• Melatih ujung lidah elevasi dan depresi saat mereka berhenti minum
• Rahang bergerak secara terukur
Tahap cup-feeding

Berikan
contoh minum Berikan
Perkenalkan Gunakan
dari cup atau makanan yang
dari cup setengah dari
dengan sudah dikenal
kosong kapasitas cup
boneka anak

Hindari
menuang Hindari
Tingkatkan Jaga ritme
secara penekanan
konsistensi makan pada langsung ke pada bibir
makanan anak
dalam rongga bawah
mulut
Mengunyah

Suatu proses kompleks yang melibatkan koordinasi bibir, lidah, pipi, dan rahang untuk memecah makanan
dengan gerakan lidah lateral, menyebar dan menggulung makanan di antara gigi, serta gerakan berputar
pada rahang

• Kemampuan mengunyah dimulai usia 6-9 bulan


• Mengunyah perlu dipelajari, bukan merupakan refleks

Munching Chewing
Proses repetitif Effective Chewing
Gerakan Gerakan rahang
Mampu menggigit
18–24
rahang diagonal dan
dan lip seal bulan
vertikal berputar
Mengunyah
Panduan terapi
1. Kurangi stimulasi lingkungan berlebih à untuk mencegah hilangnya konsentrasi saat proses makan
2. Perhatikan masalah utama yang dapat menghambat kemampuan mengunyah
3. Atur posisi yang baik untuk mengurangi keterbatasan pola gerak rahang, hipertonisitas, dan
menstabilkan rahang agar siap menerima makanan
4. Berikan pengalaman dan latihan mouthing untuk membantu mendukung kontrol gerakan

Variasi pilihan makanan penting


• Perbanyak pilihan rasa untuk memberikan input sensoris dan kemampuan
makan
• Gunakan makanan kering dan manis untuk meningkatkan produksi air liur à
untuk memfasilitasi menguntah
• Berikan makanan dengan suhu yang sesuai
• Berikan kesempatan untuk food play dan eksplorasi
Straw Drinking
• Berkembang setelah anak mampu minum dengan cup
• Mulai saat usia 12 bulan à keberhasilan tergantung kapan dan
bagaimana anak diperkenalkan terhadap sedotan

Bagaimana anak belajar minum dari sedotan?


• Ketika bayi yang lebih kecil diberikan sedotan à akan
mengisapnya seolah-olah itu adalah botol
• Anak meletakkan sedotan di tengah lidah mereka,
melingkarkan lidah di sekitar sedotan, dilanjutkan gerak
mengisap
• Secara bertahap à kontrol lidah dan rahang meningkat, lidah
mendatar à sedotan dapat masuk lebih ke dalam mulut
• Pipi dan bibir berperan penting dalam membentuk tekanan
negatif untuk mengisap
• Anak akan belajar mengisap sedotan dengan bibir (bukan lidah)

Straw drinking merupakan aktivitas oral simetris untuk mendukung kemampuan makan dan
meningkatkan kontrol gerak bibir atas
Cara mengajarkan straw drinking

1. Masukkan sedotan pendek ke dalam gelas yang berisi


minuman yang disukai anak
2. Tekan jari pada lubang atas sedotan, dan keluarkan
sedotan dari gelas untuk menahan cairan dalam sedotan
3. Masukkan sedotan tersebut ke dalam mulut anak untuk
memberikan rasa
4. Ulang lagi, hati-hati agar tidak mengeluarkan cairan
sampai bibir anak tertutup di sekitar sedotan
5. Berikutnya, berikan sedotan dengan sudut sejajar dengan
mulut atau dapat lebih sedikit lebih tinggi, sehingga cairan
menetes ke mulut dengan lambat saat bibir tertutup
6. Secara bertahap, sedotan dapat diberikan dengan sudut
yang lebih rendah
Picky Eater
Orang tua/pengasuh hanya menyajikan makanan yang disukai anak terus menerus

Akibatnya:
• Anak tidak memiliki kesempatan mencoba makanan baru
• Anak tidak bersedia mencoba makanan baru (picky eater)
• Orang tua/pengasuh frustasi dan cemas

8-10 kali pemberian makanan baru à anak baru dapat menerima dan menikmatinya.
Orang tua perlu sabar dan kreatif dalam memperkenalkan makanan baru
Neofobia
Reaksi menolak mengonsumsi makanan baru

Wajar bila
• Penolakan makanan baru terjadi sesekali à respons adaptif
• Tahap neofobia memuncak pada sekitar usia 20 bulan
• Balita menolak makanan yang sudah biasa dimakan, tetapi tercampur dengan
makanan yang tidak disukai

Waspada
• Neofobia makanan baru terjadi melewati fase usia balita

Cegah dengan cara:


• Perlu mencoba terus-menerus mengenalkan makanan baru sejak usia dini
• Ajak anak mencoba makanan baru bersama keluarga
• Sesekali ajak ke restoran
• Undang teman sebaya untuk makan bersama

Anda mungkin juga menyukai