Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN TABURIA PADA BALITA

No. :
/SOP/UKM/PKM.BJW/II /2020
Dokumen
No. Revisi : 0
SOP Tanggal :
28 Februari 2020
Terbit
Halaman :
1/2

UPT PUSKESMAS Mahmud, S.Kep, Ners, M.Si


NIP 19610522 199103 1 011
BANJARWANGI

1 Pengertian Pemberian Taburia adalah salah satu kegiatan suplementasi gizi


berupa serbuk yang mengandung multivitamin dan mineral untuk
memenuhi kebutuhan gizi mikro dan tumbuh kembang balita usia 6
bulan atau lebih. Diprioritaskan untuk balita 6-23 bulan dengan berat
badan sangant kurang dan berat badan kurang
Balita berat badan sangat kurang adalah balita yang berdasarkan hasil
pengukuran berat badan menurut usia (BB/U) kurang dari minus 3
standar deviasi
Balita berat badan kurang adalah balita yang berdasarkan hasil
pengukuran berat badan menurut usia (BB/U) antara minus 3 (-3SD)
sampai kurang dari minus 2 standar deviasi (-2SD)
2 Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian Taburia pada balita
3 Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Banjarwangi Nomor :
132/SK/PKM.BJW/II/2020 tentang Penetapan Standar Pelayanan pada
UPT Puskesmas Banjarwangi
4 Referensi Pedoman Proses Asuhan Gizi Puskesmas Kementerian Kesehatan RI.
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Direktorat Gizi
Masyarakat. Jakarta 2018
Panduan Manajemen Pemberian Taburia. Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat. Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta 2020
PMK No. 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi
5 Prosedur/Langkah-
langkah  Alat dan bahan
1. Taburia
2. Makanan utama (Nasi, Bubur, Kentang, Sagu, dll)
 Langkah-langkah
1. Persiapan:
a. Menetapkan sasaran bayi usia 6-23 dengan kategori berat
badan sangat kurang dan berat badan kurang berdasarkan
hasil bulan penimbangan balita yang telah dientry ke dalam
aplikasi e-PPGBM
b. TPG mendistribusikan Taburia menggunakan kendaraan
puskesmas keliling kepada bidan desa sesuai jumlah
sasaran setiap 1 bulan atau menurut persediaan
Puskesmas. Kemudian bidan desa/kader mendistribusikan
langsung ke sasaran
c. Taburia diberikan 15 saset kepada sasaran setiap bulannya
selama 4 bulan atau sampai berat badannya sudah baik
(BB/U -2SD sd 1 SD)
2. Pelaksanaan:
a. Balita mengonsumsi taburia setiap dua hari sekali sebanyak
satu saset dan dihabiskan sekaligus pada saat balita makan
b. Sobek saset Taburia lalu taburkan pada makanan utama
yang akan dimakan balita saat makan pagi/siang/malam
c. Ambil sebagian makanan utama untuk ditaburi Taburia dan
makanan tersebut dimakan terlebih dahulu, hal ini bertujuan
agar Taburia dapat dihabiskan balita pada saat makanan
utamanya bersisa
d. Taburia tidak boleh dicampur dengan makanan berair
(sayuran berkuah) dan minuman (air,teh,susu), karena akan
mengubah warna makanan dan dikhawatirkan sasaran tidak
dapat menghabiskan
e. Taburia tidak boleh dicampur dengan makanan panas
karena akan menimbulkan rasa dan bau yang kurang enak
f. Makanan yang sudah dicampur Taburia harus segera
dihabiskan
3. TPG melakukan evaluasi terhadap hasil dan mengentry hasil
kegiatan ke dalam aplikasi e-PPGBM

6 Bagan Alir -
7 Hal-hal yang perlu 1. Sebelum menyiapkan makanan dan Taburia, cuci tangan terlebih
diperhatikan dahulu dengan sabun dan air mengalir
2. Apabila terjadi diare atau gangguan kesehatan lainnya, dianjurkan
dirujuk ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat

8 Unit terkait 1. Gizi


2. KIA
3. Posyandu
9 Dokumen Terkait 1. Sistem Inormasi Posyandu
10 Rekaman Historis NO YANG DI UBAH ISI PERUBAHAN
TANGGAL MULAI
Perubahan DIBERLAKUKAN

Tanggal Terbit: 28 Februari


No. Dokumen /SOP/UKM/PKM.BJW/II/2020: SOP PEMBERIAN TABURIA PADA BALITA Halaman : 2
2020

Anda mungkin juga menyukai