Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2

PENYELENGGARAAN MINI WORKSHOP PENGISISAN APKAL & E-


PLANNING
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG

DISUSUN OLEH :
DIENI WULANDARI, S.Tr.Gz
NIP. 199311082022032001

BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN

PENYELENGGARAAN MINI WORKSHOP PENGISISAN APKAL & E-PLANNING


JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG

Telah di seminarkan
Tanggal 22 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach Mentor

dr. Maryono, M.Kes Dr. Judiono, MPS

198001012010012001

Penguji

Drs. Suherman, M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji bagi Allah SWT, Al-Aliim, Al-Haadi, Maha


Mengetahui, Maha Pemberi Petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini tepat pada waktunya. Rancangan aktualisasi ini akan diseminarkan
sebagai tahap persiapan pelaksanaan aktualisasi/habituasi Pelatihan Dasar (Latsar)
CPNS Golongan III. Penyusunan rancangan aktualisasi berdasarkan penerapan nilai-
nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dikenal dengan singkatan BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
Rancangan aktualisasi ini merupakan suatu gagasan kreatif untuk menyelesaikan
sebuah isu aktual yang mencakup manajemen ASN dan smart ASN yang terjadi di
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung, tempat dimana penulis melaksanakan
tugasnya dengan judul “Penyelenggaraan Mini Workshop Pengisian APKAL & E-
Planning”.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini, namun begitu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Bapelkes Cikarang yang telah
mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
2. Bapak Pujiono, SKM, M.Kes selaku plt Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung yang
telah mengizinkan penulis mengikuti latsar CPNS
3. Bapak dr. Maryono, M.Kes selaku coach angkatan 32C yang telah membimbing
dalam penyusunan rancangan aktualisasi
4. Bapak Dr. Judiono, MPS selaku mentor dan Ketua Jurusan Gizi yang selalu memberi
arahan, masukan, dan motivasi dalam penyusunan rancangan aktualisasi
5. Bapak Mulus Gumilar, DFSN, M.Kes selaku Kepala Penanggung Jawab Laboratorium
Jurusan Gizi yang telah memberikan informasi terkait isu dalam racangan aktualisasi
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan dari Agenda I hingga Agenda IV
7. Suami, orang tua, dan kakak yang selalu memberikan dukungan dan doa agar
penulis dapat menyusun rancangan aktualisasi ini dengan lancar
8. Teman-teman sejawat pengelola laboratorium Jurusan Gizi yang telah membantu
dalam proses penyusunan rancangan aktualisasi

iii
9. Teman-teman peserta Latsar CPNS Kemenkes RI Golongan II dan Golongan III
Tahun 2022 yang selalu memberikan semangat
Penulis berharap rancangan aktualisasi yang jauh dari sempurna ini dapat
direalisasikan dalam pelaksanaan aktualisasi/habituasi kedepannya dan memberikan
dampak positif yang bermanfaat kepada instansi khususnya Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Bandung dalam menuju smart governance.

Bandung, 21 Juni 2022

Dieni Wulandari, S.Tr.Gz


NIP. 199311082022032001

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL / COVER ......................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1


1.2 Tujuan ................................................................................................. 3
1.3 Manfaat ................................................................................................ 3

BAB II. PROFIL INSTANSI ......................................................................... 5

2.1 Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Bandung ............................................. 5


2.2 Nilai-nilai Organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung ................................... 6
2.3 Tugas Organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung ....................................... 6
2.4 Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung .............................................. 8
2.5 Uraian/Rincian Tugas Pranata Laboratorium Pendidikan ............................ 9

BAB III. ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI ...... 10

3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ......................................................... 10


3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung
Terwujudnya Smart Governance. ................................................................... 16
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif .............................. 17

BAB IV. RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................ 18

v
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS .................................................. 18
4.2 Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi .................................................................. 29
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi ............................ 31

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 32

LAMPIRAN ............................................................................................... 33

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Program Studi Poltekkes Kemenkes Bandung ....................................... 6


Tabel 3.1 Hasil Wawancara Uraian Tugas Pegawai Laboratorium Jurusan Gizi ...... 10
Tabel 3.2 Daftar Alat Rusak Laboratorium Gizi ................................................... 10
Tabel 3.3 Identifikasi Isu ................................................................................. 12
Tabel 3.4 Penapisan Isu dengan Metode APKL ................................................... 13
Tabel 3.5 Penapisan Isu Dengan Metode USG ................................................... 14
Tabel 3.6 Rincian Kegiatan Pemecahan Isu ........................................................ 17
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar CPNS ...................................... 18
Tabel 4.2 Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi ....................................................... 29
Tabel 4.3 Pihak Yang Terlibat Dan Perannya Dalam Aktualisasi ........................... 31

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisai Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung ........... 8
Gambar 3.1 Diagram Fish Bone ........................................................................ 15

viii
BAB I. PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja di
intansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil menurut Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Pendidikan dan Pelatihan yang menjadi amanah UU No. 5 tahun 2014
tentang ASN adalah pendidikan dan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) nomor 10 tahun 2021
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III menjabarkan lebih lanjut amanah tersebut. Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III diselenggarakan yang tidak lain tujuan dan sasarannya adalah
membentuk PNS profesional yang dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS,
nilai-nilai dasar PNS yang lebih dikenal dengan BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan
memiliki tugas pokok dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi bidang
kesehatan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten dan
profesional dan melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Poltekkes
Kemenkes tersebar di beberapa wilayah provinsi di Indonesia.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republk Indonesia Nomor
HK.01.07./MENKES/43/2020/ tentang Jabatan Pelaksana di Lingkungan
Kementerian Kesehatan bahwa Pranata Laboratorium Pendidikan memiliki tugas
jabatan sebagai pengelola laboratorium melalui serangkaian kegiatan
perencanaan kegiatan laboratorium, pengoperasian, penggunaan,
pemeliharaan, perawatan peralatan dan bahan kegiatan laboratorium,
pengevaluasian sistem kerja laboratorium, dan pengembangan kegiatan
laboratorium baik untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

1
Poltekkes Kemenkes Bandung memiliki 8 jurusan dan 28 program studi
yang tersebar di wilayah Provinsi Jawa Barat yakni di Kota Bandung, Kota
Cimahi, Kota Bogor, dan Kabupaten Karawang. Poltekkes Kemenkes Bandung
memiliki visi ―Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan yang Unggul dalam
Teknologi Terapan, Berkarakter, dan Berdaya Saing Internasional‖. Dalam
mewujudkan visi tersebut, Poltekkes Kemenkes Bandung memiliki salah satu
misi yaitu menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berkarakter nasional
dan berwawasan global sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
terapan bidang kesehatan. Dalam mendukung misi tersebut baik dosen, tenaga
pendidikan termasuk pranata laboratorium pendidikan dan mahasiswa harus
siap dalam perkembangan ilmu dan teknologi terapan terbaru dimana
dubutuhkan keterampilan yang kompeten dalam praktik pembelajaran. Tentu
saja hal ini harus didukung dengan peralatan laboratorium yang mumpuni dan
lengkap dalam proses praktik pembelajarannya. Namun kenyataannya di
Poltekkes Kemenkes Bandung khususnya Jurusan Gizi, masih terdapat alat-lat
laboratorium yang telah berusia sangat tua bahkan dalam kondisi rusak berat
sehingga tidak dapat digunakan lagi. Hal ini tentu saja dapat menghambat
proses pembelajaran apabila tidak dilakukan penggantian alat. Perkembangan
teknologi terapan juga ―memaksa‖ Jurusan Gizi untuk menyediakan alat-alat
laboratorium terkini. Dalam pengadaan kebutuhan peralatan saat ini
dilaksanakan terintegrasi secara terpusat di Kementerian Kesehatan melalui
APKAL & e-planning. APKAL adalah singkatan dari Aplikasi Kelengkapan Alat
Laboratorium sementara e-planning adalah kelengkapan alat non laboratorium.
Aplikasi ini terhitung baru dan masih banyak pegawai laboratorium yang belum
terpapar akan cara pengisisan aplikasi ini yang berimbas pada pengajuan alat
yang tidak dapat terealisasi.
Sebagai pranata laboratorium pendidikan yang merupakan bagian dari
ASN memiliki kedudukan untuk mewujudkan smart governance di lingkungan
tempat ia bekerja. Demi mewujudkan smart governance di lingkungan Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung dibutuhkan manajemen yang baik serta
perlunya seorang pranata laboratorium pendidikan melaksanakan perannya
sebagai smart ASN. Hal ini dapat diaktualisasikan dengan membuat suatu
gagasaran kreatif yang mengandung nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK untuk
memecahkan isu aktual yang saat ini terjadi di Jurusan Gizi Poltekkes

2
Kemenkes Bandung terkait tugas fungsi pranata laboraroium pendidikan yaitu
“Belum Optimalnya Pengisisan APKAL & E-Planning di Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2022”. Maka, saya sebagai peserta
Latsar CPNS Kemenkes RI Golongan III Angkatan 2 dengan jabatan Pranata
Laboratorium Pendidikan mengajukan suatu gagasan kreatif dalam mendukung
manajemen dan smart ASN yaitu “Penyelenggaraan Mini Workshop
Pengisisan APKAL & E-Planning di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Bandung” yang diharapkan dapat menjadi alternatif pemecahan isu tersebut.

1.2 Tujuan
Tujuan Umum : Menjadi PNS yang profesional dan berkarakter dengan
menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompetem, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif)
Tujuan Khusus :
1. Menyediakan sarana pembelajaran pengisian APKAL & e-planning di
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung
2. Mampu melakukan pengisisan APKAL & e-planning di Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Bandung
3. Mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan nilai-nilai
dasar ASN BerAKHLAK yang mendasari kegiatan baik secara langsung
maupun tidak langsung
4. Mengetahui sejauh mana kegiatan yang dilakukan berkontribusi terhadap
visi dan misi Poltekkes Kemenkes Bandung serta penguatan nilai organisasi
dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat

1.3 Manfaat
Bagi peserta Latsar :
1. Menciptakan ASN yang memiliki dan mampu menerapkan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK
2. Menciptakan ASN yang profesional dan kompeten sesuai dengan tugas dan
fungsi jabatannya
3. Sebagai tempat belajar mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai
abdi masyarakat

3
Bagi instansi :
1. Sebagai salah satu langkah pemecahan isu di Jurusan Gizi Poltekkes
Bandung
2. Terwujudnya visi dan misi di Poltekkes Kemenkes Bandung
3. Sebagai wadah penguatan nilai-nilai organisasi Poltekkes Kemenkes
Bandung
Bagi mahasiswa :
1. Mendapatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas
2. Mendapatkan sarana dan prasarana yang mendukug proses pembelajaran

4
BAB II. PROFIL INSTANSI

2.1 Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Bandung


Visi : ―Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan yang Unggul dalam Teknologi
Terapan, Berakrakter dan Berdaya Saing Internasional‖
Makna:
Unggul : Memiliki daya saing di pasar kerja baik Nasional
maupun Internaisonal dalam bidang teknologi
terapan kesehatan
Berkarakter : Memiliki karakter melayani dengan hati,
kejujuran, kepimpinan, bekerja dalam tim dan
wira usaha (enterpreneuship)
Bertaraf Internasional : Lulusan berkualitas dan dapat bersaing serta
berorientasi kepada standar mutu internasional
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berkarakter nasional dan
berwawasan global sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
terapan bidang kesehatan.
2. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dengan mengembangkan
potensi bahan lokal dan berbasis teknologi terapan.
3. Menyelenggarakan inovasi Pengabmas melalui pemberdayaan masyarakat
dengan berbasis hasil penelitian dalam rangka penguatan pembelajaran
yang berkualitas.
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pemangku kepentingan baik
nasional/internasional dengan prinsip daling menguntungkan dan kemajuan
bersama.
5. Membentuk karakter bekerja dengan hati, kepemimpinan dan
interpreneuship baik untuk pegawai dan mahasiswa.
6. Mengembangkan pendidikan dan program studi baru dalam rangka
memenuhi tuntutan perkembangan pelayanan kesehatan.
7. Meningkatkan sumber daya yang berintegritas dalam rangka
terselenggaranya tata kelola yang baik dan bersih dengan menerapkan
prinsip trasnparan dan akuntabel sebagai BLU pendidikan.

5
2.2 Nilai-nilai Organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung
Poltekkes Kemenkes Bandung mempunyai predikat Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dari Kementerian Kesehatan RI 20221, bepergang teguh pada kalmat
dan ungkapan spirit ―POLKESBAN Juara Melayani dengan HATI‖. Makna ‗HATI‘
memiliki arti tersendiri yang berupa:
1. Handal : Profesional dan memiliki kompetensi yang mumpuni dan
kepedulian dalam melaksanakan tugas untuk mencari solusi pemecahan
masalah.
2. Akuntabel : Setiap tindakan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan perundangan-undangan.
3. Transparan : Memiliki rancangan yang jelas tentang perencanaan dan
capaian kinerja organisasi sehingga seluruh anggota dan masyarakat dapat
mengetahuinya.
4. Integritas : konsisten dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan (jujur,
amanah, penuh dedikasi)

2.3 Tugas Organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung


Poltekkes Kemenkes Bandung awalnya merupakan gabungan dari
berbagai Akademi Kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan yang berada di
wilayah Jawa Barat. Melalui Keputusan Menteri Kesehatan dan Sosial Nomor
298/Menkes-Kessos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 ditetapkan sebagai
lembaga pendidikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung.
Daftar program studi Poltekkes Kemenkes Bandung dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Program Studi Poltekkes Kemeneks Bandung
NO PROGRAM STUDI AKREDITASI
I Program D III
1 D III Kebidanan Bandung A
2 D III Keperawatan Bandung A
3 D III Keperawatan Gigi A
4 D III Gizi A
5 D III Kesehatan Lingkungan/Sanitasi A
6 D III Keperawatan Bogor A
7 D III Kebidanan Bogor A
8 D III Teknologi Laboratorium Medis A
9 D III Kebidanan Karawang B
10 D III Farmasi B

6
NO PROGRAM STUDI AKREDITASI
II Program Sarjana Terapan dan Program Profesi
1 Sarjanan Terapan Teknologi Laboratorium Medis A
2 Sarjana Terapan Promosi Kesehatan B
3 Sarjana Terapan Terapin Gigi B
4 Sarjana Terapan Gizi A
5 Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan A
6 Program Profesi Dietisien Unggul
7 Program Sarjana Terapan dan Program Profesi Bidan Baik
8 Program Sarjana Terapan dan Program Profesi Ners Baik

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2020 tentang


Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan di lingkungan Kementerian
Kesehatan RI. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Poltekkes ialah sebagai berikut :
1. Kedudukan
Poltekkes Kemenkes adalah unit pelaksana teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, secara teknis fungsional
dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan
dipimpin oleh seorang Direktur.
2. Tugas
Poltekkes Kemenkes mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan. Poltekkes Kemenkes
dapat menyelenggarakan Pendidikan Profesi setelah memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Fungsi
Poltekkes Kemenkes Bandung mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;
b. Pelaksanaan dan pengembangan Pendidikan Vokasi bidang kesehatan;
c. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi;
d. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
e. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika;
f. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan Pendidikan Vokasi
bidang kesehatan;
g. Pelaksanaan kerja sama di bidang Pendidikan Vokasi bidang
kesehatan;

7
h. Pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan alumni;
i. Pengelolaan sistem, data, dan informasi;
j. Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
k. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan pelaksanaan urusan
administrasi Poltekkes Kemenkes
l. Mengembangkan pendidikan vokasi setelah memenuhi persyaratan
yang ditentukan

2.4 Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung


Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung berlokasi di Jl. Babakan Loa
RT 02 RW 02, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi
(Kampus B). Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung memiliki 3 program
studi yaitu Diploma III Gizi, Sarjana Terapan Gizi, dan Pendidikan Profesi
Dietisien. Struktur organisasi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung dapat
dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung memiliki 9 jenis laboratorium,


diantaranya:
1. Laboratorium Dietetika Kuliner
2. Laboratorium Teknologi Pangan
3. Laboratorium Ilmu Bahan Makanan
4. Laboratorium Mikrobiologi
5. Laboratorium Kimia Pangan

8
6. Laboratorium Penilaian Status Gizi
7. Laboratorium Uji Cita Rasa
8. Laboratorium Konseling Gizi
9. Laboratorium Komputer
2.5 Uraian/Rincian Tugas Pranata Laboratorium Pendidikan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republk Indonesia Nomor
HK.01.07./MENKES/43/2020/ tentang Jabatan Pelaksana di Lingkungan
Kementerian Kesehatan, ikhtisar jabatan pranata laboratorium pendidikan
adalah mengelola laboratorium melalui serangkaian kegiatan perancangan
kegiatan laboratorium, pengoperasian, penggunaan, pemeliharaan, dan
perawatan peralatan dan bahan kegiatan laboratorium, pengevaluasian sistem
kerja laboratorium, dan pengembangan kegiatan laboratorium baik untuk
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang telah dibuat, rincian
tugas peserta sebagai berikut:
1. Merancang program pemeliharaan/perawatan dan penyimpanan peralatan
2. Mercancang program pemeriksaan dan kalibrasi peralatan
3. Menyusun draft SOP
4. Menyiapkan bahan praktik sesuai dengan rencana praktik agar peserta
didik mengerti tujuan praktik
5. Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian peralatan
dan penggunaan bahan umum
6. Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam
skala terbatas yang menggunakan peralatan dan bahan khusus
7. Memverifikasi dan memvalidasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil
pengecekan kinerja peralatan
8. Menganalisis dan mengevaluasi bahan umum
9. Melaksanakan evaluasi program praktik
10. Melakukan pengawasan K3 dan antisipasi bencana pada penggunaan
perlatan kategori 3 dan bahan umum/khusus
11. Melakukan pengajuan untuk pengadaan alat laboatorium sesuai dengan
kebutuhan melalui aplikasi APKAL & e-planning
12. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggung jawaban
kepada pimpinan

9
BAB III. ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual


Perumusan isu dilakukan dengan 2 langkah yaitu wawancara dengan
kusioner kepada pegawai laboratorium Jurusan Gizi serta brainstorming dengan
Ketua Jurusan Gizi selaku pimpinan.
Wawancara kepada pegawai laboratorium mengunakan kuesioner yang
berisikan uraian tugas dan inventarisasi alat laboratorium kepada teknisi
laboratorium, intsruktur laboratorium, dan pranata laboratorium pendidikan
sebanyak 6 orang di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung, dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Hasil Wawancara Uraian Tugas Pegawai Laboratorium Jurusan Gizi

No Masalah %
1 Belum tersedia jadwal pemeliharaan peralatan 50%
2 Belum tersedia jadwal kalibrasi peralatan 33,3%
3 Belum tersedia SOP perawatan/pemeliharaan dan penyimpanan 16,6%
peralatan
4 Belum tersedia perencanan kebutuhan peralatan 33,3%
5 Belum tersedia peralatan K3 33,3%
6 Belum tersedia sarana pembuangan limbah 33,3%
7 Belum paham cara pengisian aplikasi APKAL & e-planning 83,3%
8 Belum melakukan evaluasi program praktik 66,6%

Berikut juga terdapat beberapa peralatan dengan kondisi rusak berat.


Alat-alat tersebut sampai saat ini (juni 2022) sudah diajukan namun belum
mendapatkan penggantian.
Tabel 3.2 Daftar Alat Rusak Laboratorium Gizi
Periode Rusak
No Jenis Alat Lokasi Laboratorium
(Tahun)
1 Lemari pedingin Laboratorium Dietetika Kuliner 2021
penyimpanan bahan
basah
2 House Fan Laboratorium Ilmu Bahan 2020
Makanan
3 Fat Monitoring Laboratorium Penilaian Status 2020
Gizi
4 Timbangan Detecto Laboratorium Penilaian Status 2019
Seca Gizi
5 Lemari Asam Laboratorium Kimia 2016

10
Berdasarkan brainstorming dengan Ketua Jurusan Gizi yakni Bapak Dr.
Judion, MPS selaku mentor terdapat beberapa harapan kedepannya terkait
perkembangan laboratorium yaitu:
1. Digitalisasi Laboratorium terkait sistem pembelajaran selama pandemi
covid-19 dilakukan secara daring termasuk praktikum di laboratorium.
Proses praktikum secara daring dilakukan melalui aplikasi zoom dimana
dosen penanggung jawab mata kuliah menampilkan video praktek yang
sudah tersedia (tidak secara live). Harapan Ketua Jurusan Gizi praktek
secara daring dapat dilakukan secara live, maka dibutuhkan pengajuan
beberapa perangkat yang mendukung kegiatan tersebut.
2. Peremajaan/pembaharuan alat-alat di laboratorium sesuai dengan
perkembangan/kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Pemetaan (Mapping) standar capaian pembelajaran praktikum di
laboratorium masing-masing program studi. Harus ada perbedaan nyata
antara program studi Diploma III Gizi, Sarjana Terapan Gizi (D-IV), dan
Pendidikan Profesi Dietesien. Sehingga penyusunan kebutuhan peralatan
laboratorium dapat disesuaikan dengan mapping tersebut.
4. Pelatihan APKAL dan e-planning. APKAL adalah aplikasi pendataan
kelengkapan alat laboratorium sementara e-planning adalah aplikasi
pendataan alat non laboratorium. Kedua aplikasi ini memiliki fungsi sebagai
wadah dalam pengusulan alat lab dan non lab yang dibutuhkan. APKAL dan
e-planning merupakan aplikasi terpusat milik Kemenkes. Sehingga saat ini
untuk pengajuan peralatan di atas nilai 1 juta rupiah langsung ke
Kemenkes. Berbeda dengan sistem sebelumnya segala pengusulan
diajukan hanya ke direktorat masing-masing. Sebagian besar pegawai di
laboratorium belum terlatih untuk mengisi aplikasi ini.
Berdasarkan 2 langkah dalam perumusan isu tersebut didapatkan 4 isu
aktual yaitu:

11
Tabel 3.3 Identifikasi Isu
No Data Isu
1 83,3% staff laboratorium belum memahami Kurang optimalnya pengisian
cara pengisian aplikasi APKAL & e-planning APKAL & e-planning di
Laboratorium Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Bandung
Tahun 2022

2 Daftar alat kondisi rusak berat dan belum Belum optimalnya pengantian alat
mendapatkan penggantian hingga saat ini rusak di Jurusan Gizi Poltekkes
(Juni 2022) Kemenkes Bandung Tahun 2022
 Lemari pendingin peyimpanan
bahan basah di Laboratorium
Dietetika Kuliner sejak tahun 2021
 House Fan di Laboratorium Ilmu
Bahan Makanan sejak tahun 2020
 Fat monitoring di Laboratorium
Penilaian Status Gizi sejak tahun
2020
 Timbangan detecto seca di
Laboratorium Penilaian Status Gizi
sejak tahun 2019
 Lemari asam di Laboratorium Kimia
sejak tahun 2016
3 Tidak adanya perangkat yang mendukung Belum optimalnya kegiatan
proses praktikum secara daring dan live praktikum mahasiswa secara
selama pandemi covid-19 daring di Laboratorium Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung
Tahun 2020-2022
4 Tidak adanya pemetaan (mapping) standar Kurang optimalnya standar
capaian pembelajaran praktikum di capaian pembelajaran praktikum
laboratorium masing-masing program di Laboratorium Jurusan Gizi
studi. Poltekkes Kemenkes Bandung
Tahun 2022

Setelah didapatkan 4 isu aktual berdasarkan data dan fakta, maka dilakukan
penapisan isu sehingga didapatkan core isu/isu utama/isu prioritas untuk dilakukan
pemecahan isu sebagai gagasan kreatif. Penapisan isu dilakukan dengan 2 metode
yaitu metode APKL dan USG.

1. Metode APKL
Metode APKL adalah langkah untuk memprioritaskan isu berdasarkan nilai
Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan pada masing-masing isu.
Keterangan untuk masing-masing nilai tersebut adalah:
a. Aktual = Faktor ini benar-benar terjadi dan sedang sangat
dibicarakan dalam masyarakat

12
b. Problematik = Faktor tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks
c. Kekhayalayakan = Faktor tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak
sehingga perlu dicarika segera solusinya secara komprehensif
d. Kelayakan = Faktor tersebut masuk akal, realistis, relevan, dana
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalah
Hasil penapisan isu dengan metode APKL dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 3.4 Penapisan Isu dengan Metode APKL
No Isu A P K L Kriteria
1 Kurang optimalnya pengisian APKAL
& e-planning di Laboratorium
Ya Ya Ya Ya Terpilih
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Bandung Tahun 2022
2 Belum optimalnya pengantian alat
rusak di Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Bandung Tahun 2022 Ya Ya Ya Ya Terpilih

3 Belum optimalnya kegiatan


praktikum mahasiswa secara daring
di Laboratorium Jurusan Gizi Ya Ya Ya Ya Terpilih
Poltekkes Kemenkes Bandung
Tahun 2020-2022
4 Kurang optimalnya standar capaian
pembelajaran praktikum di
Ya Ya Ya Ya Terpilih
Laboratorium Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Bandung Tahun 2022

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa masing-masing isu


adalah benar sebuah isu bukan hanya sekedar masalah. Karena masing-masing
isu tersebut memerlukan suatu proses yang cukup panjang dalam
pemecahannya, namun tetap harus didapatkan 1 isu prioritas, maka dilanjutkan
proses penapisan isu dengan menggunakan metode USG.
2. Metode USG
Metode USG adalah proses penapisan isu berdasarkan nilai Urgency,
Seriousness, dan Growth. Penjelasan nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:
a. Urgency = Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi

13
b. Seriousness = Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah–masalah
lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
c. Growth = Seberapa kemungkinan–kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan
Penapisan isu dengan metode USG dilakukan secara kuantitatif
menggunakan interval 1-5, keterangan interval penentuan prioritas dapat
adalah sebagai berikut:
a. Nilai 1 = Sangat tidak mendesak/gawat dan dampak
b. Nilai 2 = Tidak mendesak/gawat dan dampak
c. Nilai 3 = Cukup mendesak/gawat dan dampak
d. Nilai 4 = Mendesak/gawat dan dampak
e. Nilai 5 = Sangat mendesak/gawat dan dampak
Hasil dari penapisan isu menggunakan metode USG dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.5 Penapisan Isu dengan Metode USG
No Isu U S G Total Prioritas
Kurang optimalnya pengisian APKAL &
e-planning di Laboratorium Jurusan Gizi
1 5 5 5 15 I
Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun
2022
Belum optimalnya pengantian alat rusak
2 di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes 4 4 3 11 IV
Bandung Tahun 2022
Belum optimalnya kegiatan praktikum
mahasiswa secara daring di
3 4 3 5 12 III
Laboratorium Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Bandung Tahun 2020-2022
Kurang optimalnya standar capaian
pembelajaran praktikum di Laboratorium
4 5 4 4 13 II
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Bandung Tahun 2022

Berdasarkan teknik penapisan isu dengan metode APKL dan USG,


didapatkanlah core isu atau isu utama yang paling mendesak untuk ditangani, yaitu
isu “Kurang optimalnya pengisian APKAL & e-planning di Laboratorium
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2022”.

14
3. Analisis Penyebab Isu
Setelah diperoleh isu prioritas, tahapan selanjutnya adalah melakukan
analisis faktor penyebab isu. Analisis penyebab isu dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti diagram fish bone, pohon masalah, analisis SWOT, dan
lain sebagainya. Pada rancangan ini akan menggunakan diagram fish bone
sebagai metode analisis penyebab isu. Diagram fish bone atau diagram tulang
ikan ini lebih menekankan pada hubungan sebab akibat, sehingga kerap kali
disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa. Diagram fish bone akan
mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah dan
menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming untuk mengetahui
penyebab ―Kurang optimalnya pengisian aplikasi APKAL & e-planning di
Laboratorium Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2022‖.
Gambar 3.1 Diagram Fish Bone

15
Keterangan :
a. Man = Manusia
b. Measurement = Pengukuran
c. Material = Bahan
d. Method = Metode
Berdasarkan hasil analisis diagram fish bone tersebut, yang
menyebabkan kurang optimalnya pengisisan aplikasi APKAL & e—planning
adalah belum adanya pelatihan pengisian APKAL & e-planning.

3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mendukung Terwujudnya Smart Governance
Apabila penyebab isu yaitu belum adanya pelatihan pengisian APKAL &
e-planning tidak ditemukan pemecahan masalah, maka akan berdampak pada
tidak terlatihnya pegawai laboratorium dalam pengisisan APKAL & e-planning
sehingga akan terhambatnya proses pengajuan peralatan laboratorium yang
dibutuhkan dalam mendukung proses pembelajaran mahasiswa dan tidak
adanya peremajaan peralatan laboratorium yang sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki kedudukan dan peran untuk
mendukung terwujudnya smart governance melaui manajemen ASN dan smart
ASN. Keterkaitan penyebab isu yaitu belum adanya pelatihan pengisisan APKAL
dan e-planning dengan manajemen ASN adalah sudah menjadi kewajiban ASN
untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan sasaran kinerja pegawai (SKP)
dalam hal ini Pranata Laboratorium Pendidikan harus mampu melakukan
pengajuan kebutuhan peralatan laboratorium melaui aplikasi APKAL & e-
planning dengan akurat dan tepat waktu. Sementara aplikasi APKAL & e-
planning ini masih terbilang baru dan telah menggunakan teknologi
komputerisasi yang terintegrasi dengan pusat (Kementerian Kesehatan).
Sebagai smart ASN, harus siap untuk menghadapi perkembangan jaman dalam
pelaksanaan tugasnya. Dalam proses pengisian aplikasi ini dibutuhkan digital
skill yang mumpuni, ketelitian, keakuratan, dan jejaring yang luas. Apabila
kegiatan ini dapat dilakukan maka akan terbentuknya smart governance di
lingkungan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung.

16
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif
Dari isu utama yaitu ―Kurang Optimalnya Pengisian APKAL & E-Planning
Di Laboratorium Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2022‖, maka
dibentuklah suatu gagasan kreatif yaitu: ―Penyelenggaraan Mini Workshop
Pengisian APKAL & E-Planning di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung
Tahun 2022‖. Tujuan utama dalam penyelenggaran mini workshop ini adalah
pegawai laboratorium mampu melakukan pengisian aplikasi APKAL & e-
planning.
Untuk rincian kegiatan pemecahan isu dari gagasan kreatif dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.6 Rincian Kegiatan Pemecahan Isu
No Kegiatan Output Keterangan
Pelaksanaan koordinasi dengan Ketua Tersusunnya
Jurusan Gizi dan Penanggung Jawab surat persetujuan
Laboratorium Jurusan Gizi untuk pelaksanaan mini
1 Inovasi
mengadakan Mini Workshop pengisian workshop
APKAL & e-planning di Jurusan Gizi pengisisan APKAL
Poltekkes Bandung & e-planning
Pelaksanaan koordinasi dengan Unit Tersusunnya
Laboratorium Terpadu Direktorat Poltekkes surat persetujuan
Kemenkes Bandung untuk menentukan narasumber dan
2 narasumber dan jadwal mini workshop jadwal pelaksaan Inovasi
mini workshop
pengisian APKAL
& e-planning
Pembuatan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Tersusunnya
mini workshop pengisian APKAL & e-planning Kerangka Acuan
dengan menganalisis kebutuhan, Kegiatan (KAK)
3 Inovasi
pengumpulan informasi dan referensi mini workshop
pengisisan APKAL
& e-planning
Pelaksanaan mini workshop pengisisan Terselenggaranya
APKAL & e-planning di lingkungan Jurusan mini workshop
4 Inovasi
Gizi pengisian APKAL
& e-planning
Pelaksanaan evaluasi perkembangan Tersusunnya
pengisisan APKAL & e-planning di masing- laporan evaluasi
5 masing laboratorium perkembangan SKP
pengisisan APKAL
& e-planning

17
BAB IV. RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS


Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Kontribusi
Tahapan Output Ketertaitan dengan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan /Bukti Mata Pelatihan Agenda 2 Organisasi
Misi Organisasi
1 Pelaksanaan Tersusunnya Selalu POLKESBAN
koordinasi surat berkoordinasi JUARA melayani
dengan Ketua persetujuan dalam setiap dengan HATI
Jurusan Gizi dan penyelenggar kegiatan sejalan H = Handal
Penanggung aan mini dengan misi A = Akuntabel
Jawab workhop Poltekkes T = Transparan
Laboratorium pengisian Kemenkes Bandung I = Integritas
Jurusan Gizi APKAL & e- yaitu Membuat rencana
untuk planning Menyelenggarakan yang jelas & rinci,
mengadakan kerjasama dengan dikoordinasikan
Mini Workshop pemangku kepada pimpinan
Pengisian APKAL kepentingan baik sejalan dengan
& e-planning di nasional/internasio penguatan nilai
Jurusan Gizi nal dengan prinsip organisasi
Poltekkes saling Transparan =
Bandung menguntungkan Memiliki
dan kemajuan rancangan yang
bersama jelas tentang
perencanaan dan
capaian kinerja
organisasi
sehingga seluruh
angota dan
masyarakat dapat
mengetahuinya

18
Kontribusi
Tahapan Output Ketertaitan dengan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan /Bukti Mata Pelatihan Agenda 2 Organisasi
Misi Organisasi
1.1 Menentukkan Mendapatkan Saya mengawali setiap kegiatan
kontrak waktu dan selalu berkoordinasi dengan Ketua
pertemuan tempat untuk Jurusan Gizi dan Penanggung Jawab
bertemu Laboratorium, bersinergi untuk hasil
Bukti: yang lebih baik. (Kolaboratif)
screnshoot Saya menguhubungi melalui chat
chat whatsapp dengan bahasa yang
whatsapp sopan dan santun demi membentuk
lingkungan yang kondusif untuk
menanyakan kesediaan bertemu
dengan tujuan menyelaraskan ide,
menentukan waktu dan tempat.
(Harmonis)
1.2 Menyampaikan Rencana Saya menyampaikan bahwa rencana
rencana mini tersampaikan mini workshop pengisian APKAL & e-
workshop dan planning ini sangat dibutuhkan oleh
pengisian mendapatkan pegawai laboratorium saat ini untuk
APKAL&e- dukungan meningkatkan kualitas pengelolaan
planning di Bukti : laboratorium (Berorientasi
Jurusan Gizi foto/doku pelayanan)
mentasi Sebagai wadah untuk meningkatkan
kompetensi dan belajar bersama-
sama dibimbing oleh narasumber
yang lebih berpengalaman
(Kompeten)
Dan dapat
mempertanggungjawabkan
pengelolaan barang milik negara
secara transparan dalam hal ini
peralatan laboratorium (Akuntabel)

19
Kontribusi
Tahapan Output/Bu Ketertaitan dengan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan kti Mata Pelatihan Agenda 2 Organisasi
Misi Organisasi
1.3 Meminta Mendapatkan Saya selalu meminta persetujuan
persetujuan persetujuan kepada pimpinan atas kontribusi
dan saran dengan yang akan saya lakukan terhadap
terkait rencana beberapa instansi sehingga memiliki landasan
mini workshop saran hukum. (Loyal)
pengisian perbaikan Saya pun selalu siap menerima
APKAL & e- Bukti : masukan untuk mengembangkan
planning dokumen inovasi dan kreativitas. (Adaptif)
persetujua
n dan saran
2 Pelaksanaan Tersedianya Bekerjasama Membuat rencana
koordinasi narasumber dengan pemangku yang jelas dan
dengan Unit dan kepentingan dapat rinci dan
Laboratorium tersusunnya mensukseskan dikoordinasikan
Terpadu jadwal penyelenggaraan kepada pemangku
Direktorat penyelenggar kegiatan sejalan kepentingan
Poltekkes aan mini dengan misi sejalan dengan
Kemenkes workshop Poltekkes penguatan nilai
Bandung untuk pengisian Kemenkes Bandung organisasi
menentukan APKAL & e- yaitu Transparan =
narasumber dan planning Menyelenggarakan Memiliki
jadwal mini kerjasama dengan rancangan yang
workshop pemangku jelas tentang
kepentingan baik perencanaan dan
nasional/internasio capaian kinerja
nal dengan prinsip organisasi
saling sehingga seluruh
menguntungkan angota dan
dan kemajuan masyarakat dapat
bersama mengetahuinya

20
Kontribusi
Tahapan Output/Bu Ketertaitan dengan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan kti Mata Pelatihan Agenda 2 Organisasi
Misi Organisasi
2.1 Menentukan Mendapatkan Saya akan bekerjasama dengan
kontrak waktu dan Kepala Unit Laboratorium Terpadu
pertemuan tempat untuk Direktorat Poltekkes Kemenkes
bertemu Bandung untuk menggerakan
Bukti: pemanfaatan berbagai sumber daya
sereenshot demi terselenggaranya mini
chat workshop pengisian APKAL & e-
whatsapp planning. (Kolaboratif)
Saya menguhubungi melalui chat
whatsapp dengan bahasa yang
sopan dan santun demi membentuk
lingkungan yang kondusif untuk
menanyakan kesediaan bertemu
dengan tujuan menyelaraskan ide,
menentukan waktu dan tempat.
(Harmonis)
2.2 Menyampaikan Rencana Saya menyampaikan bahwa rencana
rencana mini tersampaikan mini workshop pengisian APKAL & e-
workshop dan planning ini sangat dibutuhkan oleh
pengisian mendapatkan pegawai laboratorium saat ini untuk
APKAL&e- dukungan meningkatkan kualitas pengelolaan
planning di Bukti: laboratorium (Berorientasi
Jurusan Gizi foto/doku pelayanan)
mentasi Sebagai wadah untuk meningkatkan
kompetensi dan belajar bersama-
sama dibimbing oleh narasumber
yang lebih berpengalaman
(Kompeten)
Dapat mempertanggungjawabkan
pengelolaan barang milik negara
secara transparan dalam hal ini
peralatan laboratorium (Akuntabel)

21
Kontribusi
Tahapan Output/Bu Ketertaitan dengan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan kti Mata Pelatihan Agenda 2 Organisasi
Misi Organisasi
2.3 Meminta Mendapatkan Saya meminta persetujuan,
persetujuan persetujuan kontribusi dan kewenangan Unit
dan saran narasumber Laboratorium Terpadu Direktorat
terkait Bukti: Poltekkes Kemenkes Bandung untuk
narasumber dokumen menentukan narasumber yang
mini workshop narasumbe kompeten dalam mini workshop
pengisian r pengisian APKAL & e-planning sesuai
APKAL & e- dengan birokrasi yang berlaku.
planning (Loyal)

2.4 Membuat Mendapatkan Bersama-sama Kepala Unit


jadwal mini kesepakatan Laboratorium Terpadu menetapakan
workshop jadwal tanggal pelaksanaan mini workshop
pengisian pelaksanaan pengisian APKAL & e-planning yang
APKAL & e- mini dapat disesuaikan dengan semua
planning workshop pihak yang terlibat (Adaptif)
pengisian
APKAL & e-
planning
Bukti:
dokumen
jadwal

22
Kontribusi
Tahapan Output/Bu Ketertaitan dengan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan kti Mata Pelatihan Agenda 2 Organisasi
Misi Organisasi
3 Pembuatan Tersusunnya Pembuatan KAK Pembuatan KAK
Kerangka Acuan Kerangka dimaksudkan untuk dimaksudkan
Kegiatan (KAK) Acuan membuat suatu untuk membuat
mini workshop Kegiatan panduan dalam suatu panduan
pengisian APKAL (KAK) mini melaksanakan dalam
& e-planning workshop suatu kegiatan melaksanakan
dengan pengisian dengan suatu kegiatan
menganalisis APKAL & e- menganalisis dengan
kebutuhan, planning kebutuhan, menganalisis
pengumpulan pengumpulan kebutuhan,
informasi dan informasi/referensi pengumpulan
referensi agar kegiatan yang informasi/referens
akan dilaksanakan i agar kegiatan
dapat berjalan yang akan
sistematis, dapat dilaksanakan
dipertanggungjawa dapat berjalan
bkan, dan sistematis, dapat
tercapainya tujuan dipertanggungjaw
yang diharapkan. abkan, dan
Sejalan dengan tercapainya
misi tujuan yang
Meningkatkan SDM diharapkan.
yang berintegritas Sejalan dengan
dalam rangka penguatan nilai
terselenggaranya organisasi
tata kelola yang Akuntabel =
baik dan bersih Setiap tindakan
dengan dapat
menerapkan prinsip dipertanggungjaw
transparan dan abkan seusia
akuntabel sebagai dengan peraturan
BLU pendidikan perundangan

23
Kontribusi
Tahapan Output/Bu Ketertaitan dengan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan kti Mata Pelatihan Agenda 2 Organisasi
Misi Organisasi
3.1 Mencari Bukti: Saya akan mencoba responsif
panduan baik Dokumen/L dengan mencari beberapa panduan
tertulis ink yang dibutuhkan untuk persiapan
maupun video Panduan awal bahan pembelajaran serta
dalam sebagai data dukung/referensi dalam
pengisian penyusunan KAK. (Berorientasi
APKAL & e- pelayanan)
planning dan Setelah mendapat panduan, saya
mempelajariny akan berusaha untuk
a mempelajarinya. (Kompeten)
Saya selalu antusias dengan
pengetahuan baru (Adaptif)
3.2 Mengumpulkan Bukti: Saya akan mengumpulkan data
data dokumen inventarisasi peralatan yang lengkap,
inventarisasi inventarisa cermat, dan jujur apa adanya untuk
peralatan si peralatan bahan dasar pengisian APKAL & e-
secara lengkap planning saat mini workshop dan
seluruh sebagai data dukung/referensi dalam
labortaorium di penyusunan KAK. (Akuntabel)
jurusan gizi Data ini didapatkan dari berbagai lab
Jurusan Gizi, maka saya akan
meminta bantuan kepada
penanggung jawab masing-masing
lab untuk pengumpulan data dengan
bahasa yang sopan dan santun
(Harmonis)
3.3 Mengumpulkan Bukti: Saya akan berkontribusi dalam
daftar e- Lampiran/L pengumpulan informasi e-katalog
katalog yang ink e- yang menjual peralatan lab gizi
menjual katalog sebanyak mungkin demi kemudahan
peralatan lab. pegawai lab dalam pengisisan APKAL
gizi & e-planning. (Loyal)

24
Kontribusi
Tahapan Output/Bu Ketertaitan dengan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan kti Mata Pelatihan Agenda 2 Organisasi
Misi Organisasi
3.4 Mengumpulkan Bukti: Dan data pendukung yang akan saya
daftar vendor daftar kumpulkan adalah daftar vendor
yang vendor peyedia peralatan laboratorium gizi
menyediakan beserta yang terpercaya dan dapat dijalin
peralatan kontaknya kerjasama. Daftar vendor ini sebagai
laboratorium cadangan apabila peralatan yang
gizi dibutuhkan tidak ditemukan di e-
katalog. (Kolaboratif)
4 Pelaksanaaan Terselenggar Penyelenggaraan
Menyelenggarakan
mini workshop anya mini mini workshop ini
mini workshop
mengenai workshop juga sebagai
sebagai salah satu
pengisisan pengisian solusi atas kurang
langkah
APKAL & e- APKAL & e- optimalnya
menyediakan
planning di planning di pegawai
sarana
lingkungan lingkungan laboratorium
pembelajaran untuk
Jurusan Gizi Jurusan Gizi dalam pengisian
meningkatkan
Poltekkes Poltekkes APKAL & e-
kompetensi
Kemenskes Kemenkes planning. Hal ini
pegawai lab dalam
Bandung Bandung sejalan dengan
perkembangan
penguatan nilai
teknologi. Sejalan
organisasi
dengan misi
Handal =
Menyelenggarakan
Professional dan
pendidikan
memiliki
berkualitas yang
kompetensi yang
berkarakter
mumpuni dan
nasional dan
kepedulian dalam
berwawasan global
melaksanakan
sesuai dengan
tugas untuk
perkembangan
mencari solusi
IPTEK terapan
pemecahan
bidang kesehatan.
masalah

25
Kontribusi
Tahapan Output/Bu Ketertaitan dengan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan kti Mata Pelatihan Agenda 2 Organisasi
Misi Organisasi
4.1 Menyiapkan Bukti: Saya akan membuat undangan
undangan mini lembar selaras dengan jadwal yang telah
workshop undangan ditetapkan sebelumnya dan
menyebarkannya baik secara
langsung maupun melalui whatsapp
dengan bahasa yang santun
(Harmonis)
4.2 Menyiapkan Bukti: Saya juga akan menyusun rangkaian
susunan acara berkas acara seefektif mungkin
mini workshop rundown (Akuntabel)
acara
4.3 Menyiapkan Bukti: Lalu saya akan berkoordinasi dengan
sarana dan ceklis penanggung jawab peminjaman
prasarana yang persiapan ruangan dan barang serta
dibutuhkan bekerjasama dengan office boy
(Kolaboratif) untuk menyiapkan
sarana prasarana yang dibutuhkan
(Berorientasi Pelayanan)
4.4 Proses Bukti: Mini workshop pengisisan APKAL & e-
pelaksanaan daftar planning dapat menjadi wadah
mini workshop hadir, foto pengembangan diri (Kompeten),
pengisisan / mempersiapkan pegawai
APKAL & e- dokumenta laboratorium menghadapi perubahan
planning si, birokrasi dan perkembangan
notulensi, teknologi (Adaptif), meningkatkan
dan kerjasama antar pegawai
rencana laboratorium (Kolaboratif),
tindak bertanggung jawab atas segala
lanjut barang milik negara (Akuntabel),
demi tercapainya visi misi Instansi
(Loyal)

26
Kontribusi
Tahapan Output/Bu Ketertaitan dengan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan kti Mata Pelatihan Agenda 2 Organisasi
Misi Organisasi
5 Evaluasi Tersusunnya Evaluasi merupakan Evaluasi juga
perkembangan laporan proses perbaikan dapat
pengisisan evaluasi terus menerus, menggambarkan
APKAL & e- perkembang maka perlunya konsistensi dalam
planning di an proses evaluasi di bekerja. Hal ini
masing-masing pengisisan setiap kegiatan. sejalan dengan
laboratorium APKAL & e- Melakukan nilai pengutaan
planning di perbaikan terus organisasi
masing- menerus, pantang Integritas =
masing meyerah Konsisten dalam
laboratorium merupakan ciri dari pemikiran,
jiwa perkataan, dan
interpreneuship. perbuatan (jujur,
Sejalan dengan amanah, penuh
misi dedikasi)
Membentuk
karakter bekerja
dengan hati,
kepimipinan dan
interpreneurship
baik untuk pegawai
dan mahasiswa
5.1 Membuat Bukti: Saya akan membuat instrumen
instrumen instrumen evaluasi sebagai pertanggung
evaluasi evaluasi jawaban atas keberlanjutan hasil
kegiatan mini workshop APKAL & e-
planning (Akuntabel)
5.2 Mengolah data Bukti: foto / Saya akan bekerjsama dengan
hasil evaluasi dokumenta peserta mini workshop untuk
si melengkapi instrumen evaluasi demi
kemajuan bersama. (Kolaboratif)

27
Kontribusi
Tahapan Output/Bu Ketertaitan dengan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan kti Mata Pelatihan Agenda 2 Organisasi
Misi Organisasi
5.3 Menyampaikan Bukti: Saya akan bertindak proaktif dengan
hasil evaluasi foto / menyampaikan hasil evaluasi kepada
dokumenta Ketua Jurusan Gizi, Penanggung
si Jawab Laboratorium Jurusan Gizi,
dan peserta mini workshop
(Adaptif)
Saya akan melakukan perbaikan
berdasarkan hasil dari evaluasi
(Berorientasi Pelayanan)

28
4.2 Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 4.2 Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi

Bulan Keterangan
No Kegiatan / Tahapan Kegiatan Juni Juli / Tanggal
1 2 3 4 5 1 2 3 4 Kegiatan
23 Juni 2022
Pelaksanaan koordinasi dengan Ketua Jurusan Gizi dan
s/d
Penanggung Jawab Laboratorium Jurusan Gizi untuk mengadakan
1 24 Juni 2022
Mini Workshop Pengisian APKAL & e-planning di Jurusan Gizi
Poltekkes Bandung
1.1 Menentukkan kontrak pertemuan 23 Juni 2022
Menyampaikan rencana mini workshop pengisian APKAL&e-planning di
1.2 24 Juni 2022
Jurusan Gizi
Meminta persetujuan dan saran terkait rencana mini workshop pengisian
1.3 24 Juni 2022
APKAL & e-planning
Pelaksanaan koordinasi dengan Unit Laboratorium Terpadu 27 Juni 2022
2 Direktorat Poltekkes Kemenkes Bandung untuk menentukan s/d
narasumber dan jadwal mini workshop 28 Juni 2022
2.1 Menentukan kontrak pertemuan 27 Juni 2022
Menyampaikan rencana mini workshop pengisian APKAL&e-planning di
2.2 28 Juni 2022
Jurusan Gizi
Meminta persetujuan dan saran terkait narasumber mini workshop
2.3 28 Juni 2022
pengisian APKAL & e-planning
2.4 Membuat jadwal mini workshop pengisian APKAL & e-planning 28 Juni 2022
Pembuatan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) mini workshop
29 Juni 2022
pengisian APKAL & e-planning dengan menganalisis kebutuhan,
3 s/d
pengumpulan
4 Juli 2022
informasi dan referensi
Mencari panduan baik tertulis maupun video dalam pengisian APKAL & e-
3.1 29 Juni 2022
planning dan mempelajarinya
Mengumpulkan data inventarisasi peralatan secara lengkap seluruh 30 Juni 2022
3.2
labortaorium di jurusan gizi

29
Bulan Keterangan
No Kegiatan / Tahapan Kegiatan Juni Juli / Tanggal
1 2 3 4 5 1 2 3 4 Kegiatan
3.3 Mengumpulkan daftar e-katalog yang menjual peralatan laboratorium gizi 1 Juli 2022
Mengumpulkan daftar vendor yang menyediakan peralatan laboratorium gizi 4 Juli 2022
3.4
Pelaksanaaan mini workshop mengenai pengisisan APKAL & e- 5 Juli 2022
4 planning di lingkungan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenskes s/d
Bandung 8 Juli 2022
4.1 Menyiapkan undangan mini workshop pengisian APKAL & e-planning 5 Juli 2022
4.2 Menyiapkan susunan acara mini workshop pengisian APKAL & e-planning 6 Juli 2022
4.3 Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan 6 Juli 2022
7 Juli 2022
4.4 Proses pelaksanaan mini workshop pengisisan APKAL & e-planning s/d
8 Juli 2022
11 Juli 2022
Evaluasi perkembangan pengisisan APKAL & e-planning di masing-
5 s/d
masing laboratorium
29 Juli 2022
5.1 Membuat instrumen evaluasi 11 Juli 2022
12 Juli 2022
5.2 Mengolah data hasil evaluasi s/d
28 Juli 2022
28 Juli 2022
5.3 Menyampaikan hasil evaluasi s/d
29 Juli 2022

30
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Tabel 4.3 Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi


No Para Pihak Peran dalam Aktualisasi Keterangan
1 Mentor Memberikan persetujuan, Dr. Judiono, MPS
arahan, bimbingan, feed back,
masukan, dan motivasi terkait
penyelenggaraan mini work
shop pengisian APKAL & e-
plannig
2 Coach Memberikan bimbingan dr. Maryono,
keterkaitan mata pelatihan M.Kes
dalam perancangan dan
pelaksanaan kegiatan
aktualisasi
3 Kepala Unit Memberikan arahan terkait Dr. Nia Yuniarti
Laboratorium Terpadu narasumber dan penjadwalan Hasan, SST, MT
Poltekkes Kemenkes penyelenggaraan mini
Bandung workshop APKAL & e-planning
4 Ketua Program Studi Memberikan data standar Yenny Moviana,
Jurusan Gizi pencapaian kompetensi MND, RD
masing-masing program studi Dr. Pusparini
(D III Gizi, Sarjana Terapan Efendi, SKM, M.Sc
Gizi, Profesi Dieteisien) terkait Nitta Isdiany,
dengan kebutuhan peralatan M.Kes, RD
laboratorium
5 Penanggung Jawab Memberikan referensi dan Mulus Gumilar,
Laboratorium Gizi informasi yang dibutuhkan DFSN, M.Kes
dalam pembuatan Kerangka
Acuan Kegiatan (KAK)
penyelenggaraan mini
workshop pengisisan APKAL &
e-planning
6 Narasumber Mini Memberikan bimbingan dalam Menyusul
Workshop pengisisan APKAL & e-planning
7 Pegawai Laboratorium Memberikan data inventarisasi
Gizi peralatan laboratorium dan
sebagai peserta mini workshop
pengisian APKAL & e-planning

31
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Inonesia Nomor 10 tahun 2021


Tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Keputusan Menteri Kesehatan Republk Indonesia Nomor HK.01.07./MENKES/43/2020/


tentang Jabatan Pelaksana di Lingkungan Kementerian Kesehatan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik


Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
Pendidikan

Poltekkes Kemenkes Bandung. (2019). Rencana Strategis (Resntra) Politeknik


Kesehatan Kemenkes Bandung 2020-2024. Bandung.

Poltekkes Kemenkes Bandung. (2022). Laporan Kinerja (LKJ) Politeknik Kesehatan


Bandung 2021. Bandung.

https://poltekkesbandung.ac.id

http://siap.bppsdmk.kemkes.go.id

32
LAMPIRAN

33
FORM KONSULTASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENKES RI TAHUN 2022

Nama Peserta : Dieni Wulandari

Golongan/Angkatan : 32C

NIP : 199311082022032001

Jabatan : Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama

Judul : Penyelenggaraan Mini Workshop Pengisisan APKAL & e-


planning

No Hari / Tanggal Catatan Paraf


1 Rabu, 25 Mei 2022 Penyampaian isu oleh mentor
- Digitalisasi laboratorium
- Pengajuan alat CBT untuk ujikom
- Peremajaan/pembaharuan alat-alat laboratorium

2 Rabu, 25 Mei 2022 Penyampaian isu oleh penanggung jawab laboratorium


- Pagu dana pemeliharaan peralatan laboratorium
tidak merata
- Kurangnya monitoring terkait laboratorium oleh
Direktorat Poltekkes Bandung
- Tidak ada pelatihan terkait laboratorium untuk
teknisi laboratorium
- Penghapusan alat laboratorium yang rusak belum
terlaksana
- Belum ada penyimpanan alat laboratorium yang
rusak

3 Jumat, 10 Juni Penyampaian isu lanjutan oleh mentor


2022 - Pemetaan standar capaian kompetensi masing-
masing prodi jurusan gizi terkait kebutuhan
peralatan laboratorium
- Pelatihan APKAL & e-planning

4 Senin, 20 Juni Penyampaian rancangan aktualisai kepada mentor,


2022 masukan mentor adalah para ketua program studi
dilibatkan terkait standar pencapaian kompetensi masing-
masing prodi dan alat laboratorium pendukungnya

34
DOKUMENTASI KONSULTASI PENYUSUNAN RANCANGAN AKTUALISASI

35
KUESIONER IDENTIFIKASI ISU

36

Anda mungkin juga menyukai