Disusun oleh :
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Coach Mentor
Kepala Puskesmas Kagok
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Narasumber / Penguji
iii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai
Dasar, Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Smart Governance dengan judul
“Implementasi Penyuluhan Dengan Video Edukasi Untuk Mengurangi Kasus Gigi
Berlubang / Karies Di Puskesmas Kagok”. Laporan ini disusun sebagai bukti
pelaksanaan aktualisasi nilai- nilai dasar dan peran Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah untuk memberikan
gambaran kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan penulis dengan menanamkan
nilai-nilai dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif yang telah diimplementasikan selama pelaksanaan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III ini. Selain itu, rancangan aktualisasi ini juga sebagai bentuk
tanggung jawab tugas dari peserta pelatihan dasar CPNS. Rancangan Aktualisasi ini
dapat terselesaikan dengan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, dengan
segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak H. Ganjar Pranowo, SH., M.IP. sebagai Gubernur Jawa Tengah yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS tahun 2022;
2. Bapak Dr. Hendrar Prihadi, SE., MM. selaku Walikota Semarang;
3. Drs. Mohamad Arif Irwanto, M.Si selaku Kepala Badan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah;
4. Bapak Abdul Haris, SH, MM selaku Kepala BKPP Kota Semarang;
5. Bapak Gigus Nuryanto, A.Pi.. selaku coach yang telah membantu dan
membimbing penyusunan rancangan aktualisasi ini
6. dr. Silvina selaku mentor atas motivasi dan bimbingannya selama penyusunan
rancangan aktualisasi ini;
iv
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membagikan ilmu serta
pengalamannya selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
85 tahun 2022
8. Seluruh Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan 85 tahun 2022 yang telah mengupayakan yang terbaik bagi peserta
pelatihan dasar baik sebelum maupun selama kegiatan berlangsung;
9. Keluarga besar Puskesmas Kagok atas dukungan dan kerjasamanya;
10. Rekan-rekan golongan III angkatan 85 kelompok 1 yang telah berbagi
pengetahuan dan pengalaman;
11. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasinya, serta semua pihak yang
telah membantu penyusunan rancangan aktualisasi ini
Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan menjadi contoh tentang penerapan nilai-nilai Ber-AKHLAK dengan
prinsip manajemen ASN dan SMART ASN untuk mendukung terciptanya Smart
Governance dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan
masyarakat.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Data Jumlah Pasien Radang Gusi Berat Di Puskesmas Kagok… 14
viii
BAB I
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
1
Gambar 1.1 Profil Puskesmas Kagok (Sumber dokumen pribadi tahun 2022)
3
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat;
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja;
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses pelayanan kesehatan;
melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan; dan
melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas
5
4) Mewujudkan Insfrastruktur Berkualitas yang Berwawasan Lingkungan
untuk Mendukung Kemajuan Kota.
5) Menjalankan Reformasi Birokrasi Pemerintahan Secara Dinamis dan
Menyusun Produk Hukum yang Sesuai Nilai-Nilai Pancasila dalam
Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sedangkan Visi Misi Puskesmas Kagok yaitu:
a. Visi Puskesmas Kagok :
“Terwujudnya Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat”
b. Misi Puskesmas Kagok :
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2) Memberdayakan masyarakat untuk memiliki kemauan dan kemampuan
hidup sehat.
5. Tujuan Organisasi
a. Memberikan pelayanan kesehatan melalui penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
6. Nilai Organisasi
Puskesmas Kagok memiliki tata nilai CINTA, dimana dalam melaksanakan
tupoksinya tata nilai ini mendasari bagi petugas sebagai falsafah dalam
memberikan pelayanan sehingga menjadi Budaya Kerja. Nilai budaya CINTA
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan yang tanggap sesuai standar mutu.
Dlihat dari : standar/indicator mutu pelayanan, 5G
b. Inovatif : bekerja sama mengembangkan ide-ide kreatif guna meningkatkan
mutu pelayanan
Dilihat dari : PDCA/PDSA
6
c. Nyaman : memberi kenyamanan kepada konsumen
Dilihat dari : kuesioner kepuasan pelanggan
d. Transparan : mengedepankan keterbukaan informasi, komunikasi dan
keuangan.
Dilihat dari : inform consent, sosmed, laporan keuangan
e. Akuntabel : bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
komitmen mutu yang sudah disepakati
Dilihat dari : komitmen mutut
7
8. Melakukan identifikasi data dan bahan untuk evaluasi pelayanan kesehatan
gigi dan mulut;
9. Menganalisis kasus asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan
sistem berbasis teknologi informasi;
10. Melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut pada pasien berkebutuhan
khusus;
11. Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok
berkebutuhan khusus;
12. Melakukan pemeriksaan analisis risiko karies;
13. Melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan hasil pengkajian pada individu, kelompok/ masyarakat
berkebutuhan khusus;
14. Melaksanakan identifikasi diagnosa/masalah kesehatan gigi berdasarkan hasil
pemeriksaan risiko karies;
15. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
pada individu/ kelompok berkebutuhan khusus;
16. Melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis dengan
kompleksitas tingkat ringan;
17. Melakukan terapi remineralisasi;
18. Melakukan persiapan pasien pra operasi;
19. Melakukan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pasien pra dan post
operasi;
20. Membimbing pelaksanaan sikat gigi pada individu/ kelompok berkebutuhan
khusus;
21. Melakukan kegiatan konsultasi pada kasus ringan dari tenaga kesehatan lain;
22. Melakukan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut;
23. Melakukan penambalan permanen 1 (satu) bidang
24. Melaksanakan bimbingan bagi mahasiswa kesehatan gigi;
25. Melaksanakan bimbingan di bidang kesehatan gigi bagi mahasiswa kesehatan
lainnya;
26. Melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik gigi spesialistik di
fasyankes;
27. Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
8
28. Melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan rujukan
kesehatan gigi dan mulut pada kasus ringan; dan
29. Melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus ringan
kesehatan gigi dan mulut.
C. Role Model
drg Andika D.Kartikasari, Sp.KG merupakan figure yang menjadi role model
pertama bagi penulis. Model Peranan (Role Model) adalah seseorang yang
tingkah lakunya kita contoh, tiru, diikuti, dan dijadikan sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas. Beliau adalah salah satu Dokter Gigi Spesialis Konservasi
Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah, Jakarta Barat.
drg Andika D.Kartikasari, Sp.KG adalah sosok yang ramah, sopan, dan
bersahaja. Beliau juga memiliki dedikasi yang tinggi dan pekerja keras. Beliau
selalu mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK dalam kegiatannya sehari-
hari, dengan penjabaran sebagai berikut :
1. Berorientasi Pelayanan, Drg. Andika selalu bekerja setulus hati dan
memberikan pelayanan maksimal pada pasien yang berobat.
9
2. Akuntabel, Drg Andika selalu menjelaskan dengan detail dan transparan
mengenai kondisi gigi yang dikeluhkan pasien, dan memberitahu prognosis
secara jujur terkait tindakan yang akan diambil.
3. Kompeten, Drg andika sangat pandai menganalisis sebuah kasus
berdasarkan pada kondisi fisiologis gigi seseorang dan keluhan yang
disampaikan oleh pasien
4. Harmonis, Drg Andika selalu melakukan komunikasi efektif dengan pasien dan
rekan kerja. Selalu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Beliau
juga lugas dan jelas pada saat memberi mandat kepada rekan kerja
5. Loyal, Drg Andika selalu berdedikasi tinggi dalam menyelesaikan setiap tahap
perawatan pasien yang berobat pada beliau, tidak money oriented
6. Adaptif, Drg Andika mampu menyesuaikan diri dan tetap melakukan
pengobatan gigi pada pasien ketika masa pandemic dengan tetap
memperhatikan prokes (keamanan diri, pasien, serta rekan kerja.)
7. Kolaboratif, Untuk memperoleh hasil perawatan gigi yang maksimal, drg
andika akan melakukan kerja sama dengan rekan sejawat. Misal Pasien datang
dengan keluhan sakit gigi, drg andika akan meminta bagian radiologi untuk
melakukan foto rontgen guna melihat kondisi fisiologi gigi dan dan sebagai
dasar beliau menegakan diagnosa
10
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
12
Data yang digunakan oleh penulis dalam menentukan isu diambil dari
Sistem Infromasi Manajemen Puskesmas (Simpus). Data simpus
menunjukkan jumlah pasien yang datang dengan kasus periapical abcess
without sinus (gigi berlubang besar) dari 1 Januari 2022 s/d 19 Mei 2022
adalah 343 pasien
13
(digital skill) dalam memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi
dan mulut
b. Data dan Informasi Pendukung
Data yang digunakan oleh penulis dalam menentukan isu diambil dari
Sistem Infromasi Manajemen Puskesmas (Simpus). Data Simpus
menunjukkan jumlah pasien yang datang dengan kasus radang gusi
berat/periodontitis dari 1 Januari 2022 s/d 19 Mei 2022 adalah 36 orang
Gambar 2.2 Data Jumlah Pasien Radang Gusi Berat Di Puskesmas Kagok
(Sumber: Sistem Infromasi Manajemen Puskesmas)
14
bahwa kewajiban ASN belum terlaksana sepenuhnya. Melaksanakan
tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggungjawab merupakan kewajiban seorang ASN, dalam hal
ini terapis gigi dan mulut kurang optimal dalam memberikan edukasi
kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak mengetahui
pentingnya control kesehatan gigi 6 bulan sekali
2) SMART ASN:
Belum adanya kesadaran petugas dalam memanfaatkan
teknologi dan informasi sebagai sumber referensi dalam membuat
media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di
wilayah Puskesmas Kagok, Kota Semarang mengenai pentingnya
control kesehatan gigi 6 bulan sekali
15
Kurang optimalnya penggunaan model gigi / phantom di Puskesmas
Kagok untuk edukasi kesehatan gigi mengindikasikan bahwa
kewajiban ASN belum terlaksana sepenuhnya. Melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggungjawab merupakan kewajiban seorang ASN. Dalam hal ini
Terapis gigi seharusnya memanfaatkan alat peraga model gigi /
phantom dengan baik agar masyarakat mendapatkan edukasi
mengenai kesehatan gigii secara maksimal.
2) Smart ASN
Dalam memberikan edukasi kepada masyarakat menggunakan alat
peragam model gigi / phantom, terapis gigi seharusnya membaca berbagai
literature. berorientasi untuk mewujudkan ASN yang memiliki literasi digital
berupa digital skills (kemampuan dalam penggunaan IT) dan digital ethics
(berupa ketepatan/akurasi dan keterbaruan informasi yag dipilah)
b. Data dan Informasi Pendukung
16
Salah satu persyaratan bangunan/ruangan poli gigi yang baik adalah
mempunyai ruang ruang konsultasi dan tindakan kedokteran gigi minimal
3x4 m2. Poli gigi di Puskesmas Kagok terlalu sempit sehinga kurang
efektif ketika digunakan untuk melakukan pemeriksaan / pemberian
tindakan gigi pada pasien.
Isu dikaitkan dengan agenda III:
1) Manajeman ASN:
Poli gigi yang yang kurang luas mengindikasikan kurang optimalnya
sarana prasarana di Puskesmas Kagok. Petugas kesehatan gigi
sabagai ASN berkewajiban untuk lebih cermat dan disiplin dalam
menata alat dan bahan gigi, sehingga pelayanan kesehatan untuk
pasien tetap dapat dilakukan efektif dan efisien
2) SMART ASN:
Kurangnya kecakapan pegawai dalam memanfaatkan IT (Digital
Skills) untuk mensiasati ruangan yang kurang luas. Seperti
memanfaatkan teknologi dalam mengolah data. Sehingga tumpukan
kertas laporan bisa dihilangkan (paperless) dan menambah space
diruangan
b. Data dan Informasi Pendukung
17
Poli gigi di puskesmas kagok terlalu sempit sehinga tidak efektif ketika
digunakan untuk melakukan pemeriksaan / pemberian tindakan gigi pada
pasien.
B. Analisis Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau
problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai Terapis Gigi
dan Mulut di poli gigi Puskesmas Kagok Kota Semarang. Sumber isu yang
diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja maupun organisasi.
Penentuan isu prioritas untuk secepatnya diatasi dilakukan dengan
menggunakan metode APKL. Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas isu
dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesasikan melalui
gagasan kegiatan yang dilakukan. Analisis isu menggunakan APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan).
18
No. Isu Kriteria (Skor) Jumlah Peringkat
A P K L
1 Tingginya angka kasus gigi berlubang 5 5 5 4 19 I
pada pasien di Poli Gigi Puskesmas
Kagok
2 Tingginya angka kasus radang gusi 5 4 4 3 16 IV
berat (Periodontitis) pada pasien di poli
Gigi Puskesmas Kagok
3 Kurangnya kesadaran masyarakat 5 5 4 4 18 II
untuk kontrol kesehatan gigi 6 bulan
sekali di wilayah kerja Puskesmas
Kagok
4 Kurang optimalnya penggunaan model 5 4 4 4 17 III
gigi /phantom untuk edukasi kesehatan
gigi di Puskesmas Kagok
5 Kurang luasnya poli gigi di Puskesmas 5 4 3 3 15 V
Kagok
Tabel 2.2. Analisis Isu APKL
Kriteria metode APKL tersebut antara lain :
1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau
diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada
umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, kewenangan dan tanggung jawab.
Teknik Skor Keterangan Skor
Aktual 5 Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang lengkap
serta sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
4 Benar-Benar terjadi dengan fakta dan data yang kurang
lengkap serta sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
3 Belum tentu terjadi namun sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
2 Belum tentu terjadi dan tidak sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
1 Tidak terjadi dan tidak dibicarakan dalam masyarakat.
19
Problematik 5 Sangat mendesak yang memerlukan berbagai upaya
alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
4 Mendesak dan hanya memerlukan alternatif jalan keluar.
3 Tidak mendesak tetapi diperlukan dalam waktu dekat.
2 Tidak mendesak tetapi diperlukan sewaktu-waktu.
1 Tidak mendesak dan tidak diperlukan.
Kekhalayakan 5 Menyangkut semua individu (di dalam dan di luar
Puskesmas Ngesrep Kota Semarang).
4 Menyangkut semua individu di dalam Puskesmas Ngesrep.
3 Menyangkut tenaga kesehatan gigi dan pasien gigi.
2 Hanya menyangkut semua tenaga kesehatan gigi.
1 Hanya menyangkut individu penulis.
Kelayakan 5 Sangat logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab.
4 Logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, kewenangan dan tanggung jawab.
3 Logis, pantas, realitas, tetapi tidak dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab.
2 Tidak logis, tidak pantas, tidak realitas, tetapi berkaitan
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab.
1 Tidak logis, tidak pantas, dan tidak realitas serta tidak sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab.
Berdasarkan analisis tapisan isu dengan teknik APKL pada tabel di atas,
diperoleh 3 isu dengan skor tertinggi, yaitu :
1. Tingginya angka kasus gigi berlubang pada pasien di Poli Gigi Puskesmas
Kagok
2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk kontrol kesehatan gigi 6 bulan sekali
di wilayah kerja Puskesmas Kagok
3. Kurang optimalnya penggunaan model gigi /phantom untuk edukasi
kesehatan gigi di Puskesmas Kagok
20
Hasil analisis diatas kemudian dilakukan penapisan dengan metode Urgency,
Serriousness, Growth (USG). Analisis isu menggunakan Teknik USG
mempertimbangkan kepentingan, keseriusan, serta perkembangan. Masing-
masing isu diberikan skor 1 – 5 sesuai dengan skala likert. Adapun indikator
analisis USG sebagai berikut :
1. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
2. Serriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system
atau tidak, dan sebagainya.
3. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Hasil analisis isu-isu dengan metode USG disajikan dalam tabel berikut :
No Isu Urgency Seriousnes Growth Jumlah Ranking
1. Tingginya angka 5 s4 5 14 I
kasus gigi berlubang
pada pasien di Poli
Gigi Puskesmas
Kagok
2. Kurangnya kesadaran 5 4 4 13 II
masyarakat untuk
kontrol kesehatan gigi
6 bulan sekali di
wilayah kerja
Puskesmas Kagok
3 Kurang optimalnya 4 4 4 12 III
penggunaan model
gigi / phantom untuk
edukasi kesehatan
gigi di Puskesmas
Kagok
Table 2.4 Identifikasi Isu Menggunakan Metode USG
21
4 Mendesak.
3 Kurang mendesak.
2 Tidak mendesak.
1 Sangat tidak mendesak.
Seriousness 5 Apabila dibiarkan maka sangat serius.
4 Apabila dibiarkan maka serius.
3 Apabila dibiarkan maka kurang serius.
2 Apabila dibiarkan maka tidak serius.
1 Apabila dibiarkan maka sangat tidak serius.
Growth 5 Apabila dibiarkan maka berakibat sangat buruk.
4 Apabila dibiarkan maka berakibat buruk.
3 Apabila dibiarkan maka berakibat kurang buruk.
2 Apabila dibiarkan maka berakibat tidak buruk.
1 Apabila dibiarkan maka berakibat sangat tidak buruk.
Tabel 2.5 Parameter USG
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah : Tingginya angka gigi berlubang pada pasien di Poli Gigi
Puskesmas Kagok.
22
MAN MATERIAL
Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk Kurangnya
Kurang optimalnya mencegah terjadinya media edukasi Tingginya
edukasi yang diberikan gigi berlubang mengenai
tenaga kesehatan gigi angka kasus
Minimnya sarana pencegahan
pada masyarakat
gigi berlubang
gigi
prasarana pendukung
berlubang
pada pasien
Kurangnya di Poli Gigi
Belum adanya sosialisai secara
kerjasama antara Puskesmas
masif mengenai pentingnya
petugas Kagok
menjaga kesehatan gigi dan mulut
Kurangnya metode edukasi kesehatan gigi
yang efektif kepada masyarakat dan nakes lainnya
Kurangnya
dalam
dukungan
memberikan
masyarakat
METHOD MILIEU edukasi mengenai
terhadap program
kesehatan gigi
kesehatan gigi
23
E. GAGASAN PEMECAHAN ISU
Gagasan kegiatan yang dipilih untuk memecahkan isu yang diprioritaskan
berdasarkan analisis akar penyebab, maka penulis menyusun gagasan pada
rancangan aktualisasi sebagai berikut :
No. Gagasan Kegiatan Langkah-Langkah
1. Merancang kegiatan penyuluhan 1. Menyusun rencana
pencegahan gigi berlubang dengan pelaksanaan penyuluhan
menggunakan media video edukasi 2. Melakukan konsultasi dengan
mentor
Sumber kegiatan: Inovasi, SKP 3. Menyempurnakan rencana
Menyelesaikan penyebab prioritas penyuluhan sesuai dengan
Method masukan mentor
2. Membuat video edukasi 1. Membaca literasi sebagai
pencegahan gigi berlubang bahan penyusunan pembuatan
Media Video Edukasi
Sumber kegiatan: Inovasi, SKP 2. Melakukan konsultasi dengan
Menyelesaikan penyebab prioritas, mentor terkait substansi materi
Material, Method yang akan diberikan.
3. Membuat media video edukasi
24
F. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Isu yang diangkat Tingginya angka kasus gigi berlubang pada pasien di Poli Gigi Puskesmas Kagok
(core issue)
Penyebab Isu (diambil 1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencegah terjadinya gigi berlubang (Man)
dari fishbone) 2. Kurangnya media edukasi mengenai pencegahan gigi berlubang (Material)
3. Belum adanya sosialisai secara masif mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mencegah terjadinya gigi berlubang
(Method)
4. Kurangnya dukungan masyarakat terhadap program kesehatan gigi (Milieu)
25
2. Membuat media edukasi pencegahan gigi berlubang
Sumber kegiatan: Inovasi, SKP
Menyelesaikan penyebab prioritas, Material, Method
26
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN KETERKAITAN SUBSTANSI
NO KEGIATAN OUTPUT TERHADAP NILAI-NILAI
KEGIATAN MATA PELATIHAN
VISI MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Merancang Tersedianya Terkait Agenda III Tersedianya susunan Tersedianya susunan
kegiatan susunan acara acara serta jadwal acara serta jadwal
penyuluhan serta jadwal Keterkaitan kegiatan dengan kegiatan penyuluhan kegiatan penyuluhan
pencegahan kegiatan manajemen ASN pencegahan gigi pencegahan gigi
gigi berlubang penyuluhan Saya merancang kegiatan berlubang berlubang
dengan pencegahan gigi penyuluhan gigi berlubang dan
menggunakan berlubang menyusun jadwal supaya Memberikan kontribusi memperkuat capaian nilai
media video kegiatan yang akan dilakukan pada visi Kota organisasi
edukasi menjadi lebih terstruktur, Hal ini Semarang yaitu
dilakukan dalam rangka Terwujudnya Kota Pelayanan Prima, yaitu
Sumber mewujudkan kewajiban ASN Semarang yang membuat rangkaian
kegiatan: yaitu menunjukkan integritas Semakin Hebat acara penyuluhan
inovasi dan SKP dan keteladanan sikap, perilaku, Berlandaskan pencegahan gigi
dan tindakan. Pancasila dalam berlubang yang efektif
Bingkai NKRI yang dan mudah diterima oleh
Keterkaitan kegiatan dengan Ber-Bhinneka Tunggal masyarakat
Smart ASN Ika
Saya membuat rancangan
kegiatan penyuluhan Selanjutnya juga
pencegahan gigi berlubang mendukung pencapaian
dengan memanfaatkan misi ke-1 yaitu
kecakapan menggunakan Meningkatkan kualitas
media digital (digital skill) yaitu dan kapasitas Sumber
kemampuan menggunakan Daya Manusia yang
aplikasi Ms. Excel dan Ms Word unggul dan produktif
dengan baik untuk mencapai
a. Menyusun rencana Tersedianya draft Terkait Agenda II kesejahteraan dan
pelaksanaan susunan acara keadilan sosial.
penyuluhan pencegahan gigi Berorientasi pelayanan:
berlubang Saya membuat susunan acara
penyuluhan yang efektif dan
efisien untuk masyarakat
(Kualitas)
27
b. Melakukan konsultasi Disetujuinnya draft Berorientasi Pelayanan:
dengan mentor susunan acara Saya menjadikan saran dan
pencegahan gigi masukan dari mentor untuk
berlubang melakukan perbaikan tiada
henti
Loyal :
Saya berkomitmen untuk
melaksanakan tugas
dengan penuh tanggung
jawab.
2. Membuat video Terciptanya video Terkait Agenda III Terciptanya media Terciptanya media
edukasi edukasi yang edukasi yang menarik edukasi yang menarik
pencegahan menarik perhatian Keterkaitan kegiatan dengan perhatian masyarakat, perhatian masyarakat,
gigi berlubang masyarakat, efektif manajemen ASN efektif dan mudah efektif dan mudah
dan mudah Pembuatan media edukasi dipahami dipahami
Sumber dipahami pencegahan gigi berlubang
kegiatan: dalam rangka menjalankan Memberikan kontribusi memperkuat capaian nilai
inovasi dan SKP kewajiban ASN yaitu pada visi Kota organisasi
mengembangkan kompetensi Semarang yaitu
demi memberikan pelayanan Terwujudnya Kota Integritas, membuat
kesehatan yang maksimal bagi Semarang yang video edukasi dengan
masyarakat Semakin Hebat materi yang relevan
Berlandaskan dengan perkembangan
Keterkaitan kegiatan dengan Pancasila dalam zaman serta
Smart ASN Bingkai NKRI yang mengambilnya dari
Dalam pembuatan media Ber-Bhinneka Tunggal sumber yang terpercaya
edukasi pencegahan gigi Ika
28
berlubang, saya membaca
berbagai literatur dan Selanjutnya juga
menyempurnakannya mendukung pencapaian
berdasarkan masukan dari misi ke-2 yaitu Menjamin
mentor, berorientasi untuk kemerdekaan
mewujudkan ASN yang memiliki masyarakat
literasi digital berupa digital menjalankan ibadah,
skills (kemampuan dalam pemenuhan hak dasar &
penggunaan IT) dan digital perlindungan
ethics (berupa kesejahteraan social
ketepatan/akurasi dan serta hak asasi manusia
keterbaruan informasi yag bagi masyarakat secara
dipilah) berkeadilan
a. Membaca literasi Tersusun draft Terkait agenda II
sebagai bahan materi video edukasi
penyusunan Kompeten:
pembuatan Media Saya memilih materi
Video Edukasi penyuluhan yang relevan
dengan perkembangan zaman
dan mudah dipahami
masyarakat, mengambilnya
dari sumber yang terpercaya
(Melaksanakan tugas dengan
kemampuan terbaik)
29
masyarakat dengan begitu
edukasi bisa tersampaikan
dengan efektif kepada
masyarakat (Terus berinovasi
dan mengembangkan
kreatifitas)
Kompeten:
Saya membuat video edukasi
untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah dari era
yang hanya memberikan
edukasi secara lisan, beralih
enggunakan media yang
efektif, dan mudah untuk
dipahami.
3. Melaksanakan Masyarakat dapat Terkait Agenda III Masyarakat dapat Masyarakat dapat
proses dengan mandiri dengan mandiri dengan mandiri
penyuluhan melakukan Keterkaitan kegiatan dengan melakukan melakukan pencehagan
mengenai cara pencehagan gigi manajemen ASN pencehagan gigi gigi berlubang
pecegahan gigi berlubang Melaksanakan proses berlubang memperkuat capaian nilai
berlubang penyuluhan mengenai cara organisasi
menggunakan pecegahan gigi berlubang Memberikan kontribusi
media video menggunakan media video pada visi organisasi Pelayanan Prima, yaitu
edukasi edukasi dalam rangka yaitu Terwujudnya Melalui video edukasi
melakukan fungsi ASN sebagai Kota Semarang yang yang diberikan,
Sumber pelayan publik. Semakin Hebat masyarakat bisa belajar
kegiatan: Berlandaskan dan mampu memahami
inovasi dan SKP Keterkaitan kegiatan dengan Pancasila dalam bagaimana cara
Smart ASN Bingkai NKRI yang mencegah gigi berlubang
Proses penyuluhan pecegahan Ber-Bhinneka Tunggal secara mandiri
gigi berlubang menggunakan Ika
media video edukasi bertujuan
untuk membantu masyarakat Selanjutnya juga
agar bisa dengan mandiri mendukung pencapaian
30
melakukan tindakan misi ke-2 yaitu Menjamin
pencegahan gigi berlubang kemerdekaan
berorientasi untuk mewujudkan masyarakat
ASN yang memiliki literasi menjalankan ibadah,
digital berupa digital culture pemenuhan hak dasar &
menerapkan nilai-nilai pancasila perlindungan
diruang digital (dalam hal ini kesejahteraan social
menerapkan nilai pancasila sila serta hak asasi manusia
ke 5 : peduli mengurangi bagi masyarakat secara
penderitaan orang lain) berkeadilan
31
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
33
menjadikannya sample untuk
melakukan perbaikan di
kemudian hari
(Dedikasi)
Kompeten :
Saya membuat laporan
kegiatan dengan kualitas
terbaik.
34
G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI
36
4 Melaksanakan monitoring
dan evaluasi kegiatan
a. Melakukan monitoring Lembar monitoring
seluruh kegiatan kegiatan
penyuluhan.
b. Melakukan evaluasi Hasil rekap pre tes dan
kagiatan penyuluhan pos tes
c. Membandingkan Tabel perbandingan
jumlah pasien gigi jumlah kunjungan
berlubang bulan juni pasien bulan Juni dan
dan juli 2022 di Juli
Puskesmas Kagok
d. Membuat laporan Laporan Hasil Kegiatan
kepada mentor.
37
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil: Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Neger
Sipil: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil: Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
38
Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Jakarta: Pemerintah Republik
Indonesia.
39
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS DIRI
Nama : Adelia Lulu Febriyanti, S.Tr.Kes
Tempat Tanggal Lahir : Demak, 19 Februari 1998
Alamat : Perum Bumi Wonosalam Asri, Jln
Salam Asri II No.3
Jogoloyo, Wonosalam, Demak
Nomor HP : 081294530205
E-Mail : adelsaa24@gmail.com
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD Negeri 1 DEMAK 2003 -
2009
SMP Negeri 2 DEMAK 2009 -
2012
SMA Negeri 1 DEMAK 2012 -
2015
DIV Keperawatan gigi Potekkes 2015 -
Semarang 2019
RIWAYAT PEKERJAAN
2019 – 2022 : Rumah Sakit Pondok Indah Puri
Indah, Jakarta Barat
2022 – Sekarang : Puskesmas Kagok, Kota Semarang
(CPNS)
40