DISUSUN OLEH:
NAMA : AGUNG WAHYU PAMBUDI, AMK.
NIP : 198907232020121007
NO. DAFTAR HADIR : 14
JABATAN : PELAKSANA/TERAMPIL-PERAWAT
SKPD : RSUD KI AGENG SELO WIROSARI GROBOGAN
i
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
.
Edi Winarno AS, ST, M.Kom Prasetyo Sari Lestari, S.Sos
Widyaiswara Ahli Madya Pembina
NIP. 19750202 200501 1 004 NIP. 19780318 199703 2 004
i
HALAMAN PENGESAHAN
3
PRAKATA
4
memberikan pengarahan terkait materi Nilai-Nilai Dasar ASN,
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI untuk dapat
diaktualisasikan di instansi
8. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan
materil dalam menyelesaikan seluruh rangkaian dan kewajiban
pada masa Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Peserta
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
PRAKATA ................................................................................................ iv
DAFTAR ISI.............................................................................................. vi
C. Analisis Penyebab......................................................................... 24
G. Jadwal Kegiatan............................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 61
CURICULUM VITAE................................................................................ 63
LAMPIRAN .............................................................................................. 65
6
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.4 Profil Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP
................................................................................................................. 13
Gambar 2.2 Penataan tempat obat pasien di ruang rawat inap RSUD Ki
Ageng Selo Wirosari Kabupaten Grobogan ............................................. 18
Gambar 2.3 Tumpukan berkas rekam medis pasien di ruang rawat inap
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari Kabupaten Grobogan.............................. 19
Gambar 2.4 Dokumen berkas di rawat inap RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Kabupaten Grobogan............................................................................... 19
Gambar 2.5 Form Pengkajian pasien resiko jatuh di ruang rawat inap
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari Kabupaten Grobogan.............................. 20
v
BAB I. PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
1
1. Dasar Hukum Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Ki Ageng Selo Wirosari memiliki
dasar hukum, sebagai berikut :
a. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
b. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
d. Peraturan Bupati Grobogan Nomor 54 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi, Uraian
Tugas Jabatan dan Tata Kerja UPTD RSUD Ki Ageng Selo
Wirosari;
e. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Grobogan Nomor :
445/1549/2018 tanggal 10 Desember 2018 tentang Izin
Mendirikan Rumah Sakit Umum Wirosari Setara Kelas D;
f. Keputusan Bupati Grobogan nomor : 440/734/2019 tanggal
18 Oktober 2019 tentang Penamaan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Grobogan. (Sumber : Profil Rumah Sakit
Umum Daerah Ki Ageng Selo Wirosari, 2020).
2. Tugas dan Fungsi Organisasi
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari Kelas D mempunyai tugas
pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah di bidang pelayanan kesehatan. Bidang kesehatan yang
2
dimaksud meliputi pelaksanaan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif), upaya
peningkatan (promotif), pencegahan terjadinya penyakit
(preventif) dan melaksanakan upaya rujukan serta pelayanan
yang bermutu sesuai standar pelayanan Rumah Sakit.
Dalam menyelenggarakan tugas RSUD Ki Ageng Selo
Wirosari mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah
daerah di bidang pelayanan kesehatan;
c. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan
pelaporan di bidang pelayanan kesehatan;
d. Penyelenggaraan pelayanan medis, penunjang medis dan
non medis;
e. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
f. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
g. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
(Sumber : Profil Rumah Sakit Umum Daerah Ki Ageng Selo
Wirosari, 2020).
3. Susunan Organisasi Dan Tata Kerja (SOTK)
Berdasarkan Keputusan Bupati Grobogan Nomor 54 Tahun
2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi,
Uraian Tugas Jabatan dan Tata Kerja UPTD RSUD Ki Ageng
Selo Wirosari. RSUD Ki Ageng Selo di kepalai oleh Direktur.
Peserta bertugas sebagai perawat terampil di Instalasi Rawat
Inap RSUD Ki Ageng Selo Wirosari dengan menjalankan fungsi
tugas sebagai perawat terampil dibawah Kasi Pelayanan Medik
dan Keperawatan.
Adapun yang menjadi uraian singkat tugas perawat terampil
di Instalasi Rawat Inap RSUD Ki Ageng Selo Wirosari antara
3
lain membantu pasien selama pemeriksaan dokter;
melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan yang telah ditentukan oleh dokter; memberikan
penyuluhan kesehatan; merujuk pasien kepada anggota tim
kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
diagnostik, tindakan pengobatan dan perawatan lanjutan;
melaksanakan serah terima pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar sesuai standar asuhan
keperawatan; menyiapkan pasien yang akan pulang; mengantar
pasien yang akan pulang keluar pintu ruang rawat.
Adapun susunan organisasi di RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
terdiri dari :
4
4. Visi, Misi, Tujuan Dan Nilai-Nilai Budaya Kerja Organisasi
Visi dan Misi Kabupaten Grobogan berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 10 Tahun 2016 yaitu:
a. Visi
Visi Kabupaten Grobogan adalah “Terwujudnya
Masyarakat Kabupaten Grobogan yang Sejahtera Secara
Utuh dan Menyeluruh”. Visi tersebut sejalan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021. Sasaran
pembangunan Kabupaten Grobogan mengarah pada
pencapaian:
1) Terwujudnya masyarakat Kabupaten Grobogan yang
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan
beradab.
2) Terwujudnya masyarakat yang berbudaya saing tinggi
dan cerdas untuk mencapai masyarakat yang lebih
makmur dan sejahtera.
3) Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan
hukum dan berkeadilan.
4) Terwujudnya rasa aman dan damai bagi seluruh rakyat di
Kabupaten Grobogan.
5) Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan
berkeadilan.
6) Pembangunan daerah yang dinamis untuk membangun
Kabupaten Grobogan yang asri dan lestari.
Berdasarkan visi pembangunan Daerah Kabupaten
Grobogan tersebut, maka terdapat visi dari RSUD Ki Ageng
Selo Wirosari yaitu “Terwujudnya pelayanan kesehatan
yang bermutu dan paripurna”. Dalam RPJMD Kabupaten
Grobogan Tahun 2016-2021 dituangkan mengenai urusan
5
kesehatan. Urusan kesehatan di Kabupaten Grobogan dapat
diukur dari 50 indikator. Indikator utama urusan kesehatan
adalah Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita,
Presentase Balita Gizi Buruk dan Angka Kematian Ibu.
b. Misi
Untuk mencapai visi dari Kabupaten Grobogan, maka
ditetapkan misi yang dapat mendorong tercapainya visi.
Terdapat 9 misi dari Kabupaten Grobogan yaitu:
1) Membangun dan meningkatkan infrastruktur
jalan-jembatan, perhubungan, perumahan-pemukiman,
dan sumberdaya air
2) Meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan
pangan
3) Pengembangan ekonomi kerakyatan bidang UMKM,
industri, perdagangan, koperasi dan pariwisata
4) Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan
pemberdayaan masyarakat, keolahragaan, pemuda,
KB dan pelayanan sosial dasar lainnya
5) Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan
peningkatan penyerapan tenaga kerja
6) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur, tata kelola
pemerintahan yang akuntabel dan kualitas pelayanan
publik
7) Meningkatan kelestarian sumberdaya alam, lingkungan
hidup dan kualitas penataan ruang
8) Meningkatkan penghayatan nilai-nilai keagamaan dan
pelestarian budaya masyarakat
9) Meningkatkan pemerataan pendapatan, pembangunan
antar wilayah, kesetaraan gender, perlindungan anak
dan penanggulangan kemiskinan
6
RSUD Ki Ageng Selo Kecamatan Wirosari Kabupaten
Grobogan mendorong tercapainya visi tersebut dengan
melaksanakan misi sebagai berikut:
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
2) Menjamin pemenuhan prasarana yang memadai.
3) SDM yang berkualitas dan peningkatan profesi yang
berkelanjutan.
4) Rumah sakit yang mampu menjadi i-con sarana
kesehatan yang tanggap kegawatdaruratan medik
maupun bencana.
c. Tujuan Organisasi
Rumah Sakit Umum Ki Ageng Selo Wirosari memiliki
tujuan organisasi antara lain :
1) Tujuan Umum
Mendekatkan pelayanan kesehatan rumah sakit
kepada masyarakat secara optimal sesuai kebutuhan
masyarakat Kabupaten Grobogan dengan Standar
Nasional Rumah Sakit Umum Pemerintah kelas D.
2) Tujuan Khusus
a) Membantu program pemerintah dalam memberikan
pelayanan yang paripurna dan bermutu untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
perkembangan ilmu dan teknologi.
b) Meningkatkan pemerataan jangkauan pelayanan
kesehatan paripurna untuk masyarakat yang berlokasi
di wilayah timur Kabupaten Grobogan, khususnya
masyarakat kurang mampu;
c) Mewujudkan rumah sakit yang memiliki sumber daya
manusia yang profesional dan berkompeten
dibidangnya serta memiliki sarana fasilitas peralatan
yang memadai dan modern.
7
d) Mewujudkan rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan yang terpadu, efisien, rasional,
transparan, akuntabel dan berdasarkan legalitas
hukum.
e) Menutup kesenjangan pelayanan masyarakat antara
UPTD RSUD Ki Ageng Selo Wirosari dengan
Puskesmas.
f) Mewujudkan rumah sakit yang mampu memberikan
kesejahteraan kepada seluruh karyawannya. (Sumber
: Profil Rumah Sakit Umum Daerah Ki Ageng Selo
Wirosari, 2020).
d. Nilai-Nilai Budaya Kerja Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Ki Ageng Selo Kecamatan
Wirosari Kabupaten Grobogan memiliki nilai dasar :
1) Menjunjung tinggi rasa kebersamaan
2) Disiplin
3) Jujur
Rumah Sakit Umum Daerah Ki Ageng Selo Kecamatan
Wirosari Kabupaten Grobogan juga memiliki nilai budaya
organisasi “SIAP“ yang dalam penjabarannya adalah
sebagai berikut :
1) Senyum dan Sopan
Dalam melakukan pelayanan kesehatan kami
berusaha untuk selalu senyum dan sopan kepada
pasien.
2) Ikhlas
Kami berusaha melayani dengan ikhlas karena kami
menganggap bahwa tugas pelayanan ini adalah amanah
yang harus kami terima untuk kesejahteraan masyarakat.
8
3) Aman dan Nyaman
Kami berusaha membuat suasana di lingkungan
rumah sakit aman dan nyaman baik bagi pasien maupun
bagi seluruh karyawan.
4) Pasti Paripurna
Kami memastikan seluruh pelayanan yang ada di
rumah sakit terlaksana secara paripurna.
(Sumber : Profil Rumah Sakit Umum Daerah Ki Ageng
Selo Wirosari, 2020).
9
j. Pendidikan : Diploma III Keperawatan
k. Pangkat/Golongan : Pengatur/ II/c
l. Jabatan : Pelaksana/Terampil - Perawat
m. Unit Kerja : Dinas Kesehatan – RSUD Ki Ageng
Selo Wirosari Kabupaten Grobogan
n. Alamat Kantor : Jln. Purwodadi – Blora Km. 19,
Wirosari, Grobogan 58192
o. No. Telepon Kantor : (0292) 7631915
p. Email kantor : rsud.kiagengselo.wirosari@gmail.com
q. Riwayat Pendidikan :
1) 1995 – 2001 : SD Negeri 3 Selo
2) 2002 – 2004 : SMP Negeri 1 Tawangharjo
3) 2005 – 2007 : SMK Negeri 1 Blora
4) 2009 – 2011 : STIKES An Nuur Purwodadi
r. Riwayat Pekerjaan :
1) Maret 2014 – November 2019 : RSUD R.Soedjati
Purwodadi Grobogan
2) Januari 2021 – Sekarang : RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Grobogan
2. Tugas Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 bahwa
Pegawai ASN turut serta dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan
negara, sehingga tugas pegawai ASN adalah :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peundang-
undangan.
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Tugas Perawat Terampil
1
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2014 tentang Keperawatan pasal 29 tugas perawat
meliputi :
a. Pemberi Asuhan Keperawatan;
b. Penyuluh dan Konselor bagi klien;
c. Pengelola Pelayanan Keperawatan;
d. Peneliti Keperawatan;
e. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan
atau;
f. Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu;
1
i. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area anak;
j. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area maternitas;
k. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area komunitas;
l. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area jiwa;
m. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
n. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
o. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka
melakukan perawatan paliatif;
p. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan;
q. Melakukan perawatan luka; dan
r. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;
C. Role Model
Role model adalah seorang contoh dan panutan yang
mencerminkan pribadi ASN dan menerapkan nilai-nilai ANEKA di
kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan pekerjaan maupun
lingkungan masyarakat. Saat ini peserta mempunyai seorang role
model yang sangat menginspirasi, yaitu Gubernur Jawa Tengah H.
Ganjar Pranowo, S.H, M.IP.
1
Gambar 1.4 Profil Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP
1. Akuntabilitas
Beliau memiliki jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab
yang tinggi dibuktikan dengan beberapa prestasi dan jabatan
yang dibebankan kepada beliau seperti : Konsultan HRD PT.
Prakarsa 1995 s.d 1999, Anggota Komisi IV DPR RI 2004 s.d
2009, Wakil Ketua Komisi II DPR RI 2009 s.d 2013, Gubernur
Jawa Tengah 2013 s.d 2018 dan sampai sekarang masih
dipercaya untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah periode ke-2.
1
2. Nasionalisme
Saat menjadi gubernur, beliau tidak membeda-bedakan
rakyatnya, baik itu dari kalangan bawah maupun dari kalangan
atas.
Beliau juga senang mengajak diskusi dengan rakyat untuk
menyampaikan aspirasinya.
3. Etika Publik
Beliau memiliki kepedulian yang tinggi dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
4. Komitmen Mutu
Beliau memiliki banyak inovasi dan pembaharuan untuk
kemajuan Jawa Tengah.
5. Anti Korupsi
Beliau memiliki jiwa jujur, tanggung jawab dan disiplin tinggi.
Berani berkata tidak terhadap korupsi, dan beliau terkenal
dengan slogan “mboten korupsi lan mboten ngapusi”.
1
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam
melaksanakan tugas sebagai perawat terampil di ruang rawat inap
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari Kabupaten Grobogan. Isu-isu yang
menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek-
aspek Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara dalam NKRI
yaitu pelayanan publik, manajemen ASN, dan Whole of
Government (WoG).
Adapun hasil identifikasi beberapa isu yang ditemukan di
ruang rawat inap RSUD Ki Ageng Selo Wirosari Grobogan, antara
lain:
Tabel 2.1 Identifikasi Isu Dikaitkan dengan Agenda 3
Isu dan Kondisi Yang
No Kondisi Saat Ini
Sumber Isu Diharapkan
1 Belum adanya Pemasangan infus Tidak terjadi
label merupakan tindakan invasif infeksi akibat
penanggalan yang beresiko terjadi pemasangan infus,
pada tindakan infeksi. Pada pasien rawat dan disertai
pemasangan inap, pasien opname yang kolaborasi dengan
infus di ruang dilakukan pemasangan pemberi kesehatan
rawat inap infus dari IGD belum lain baik dalam
RSUD Ki Ageng diberikan label penanggalan penyediaan
Selo Wirosari pemasangan infus. Dalam maupun
Kabupaten SOP penggantian tempat pelaksanaan
Grobogan penusukan IV kateter labeling
dilakukan setiap 3 hari penanggalan
Sumber isu : sekali dan pada pasien pemasangan infus.
Pelayanan anak maksimal 5 hari untuk
Publik mengurangi trauma.
Pemberian penangalan
infus untuk mengetahui
seberapa lama IV kateter
dipasang dan perlu adanya
penggantian penusukan
agar tidak terjadi infeksi dan
mencegah terjadinya
phlebitis akibat
pemasangan infus.
1
Isu dan Kondisi Yang
No Kondisi Saat Ini
Sumber Isu Diharapkan
2 Kurangnya Tempat obat di ruang rawat Penataan obat
kepatuhan inap masih belum tertata sesuai dengan
petugas dalam dengan baik. aturan, tertata rapi,
penataan Penyimpanan obat didalam diberi nama,
tempat obat di kardus yang disekat dan nomor rekam
ruang rawat hanya di beri nama per medik, tanggal
inap RSUD Ki sekatnya. lahir dan alamat
Ageng Selo Masih sering terjadi obat untuk
Wirosari pasien yang tercampur memudahkan
Kabupaten dengan pasien lain. dalam penataan
Grobogan dan meminimalisir
tercampurnya obat
Sumber isu : antar pasien.
Manajemen Masing-masing
ASN pasien diharapkan
mempunyai rak
obat sendiri-
sendiri.
3 Adanya Masih terlambatnya Pengembalian
keterlambatan pengembalian berkas dokumen rekam
pengembalian rekam medis dari ruang medis pasien dari
berkas rekam rawat inap karena belum ruang rawat inap
medis di ruang lengkapnya pencatatan ke bagian rekam
rawat inap dokumentasi di rekam medis bisa tepat
RSUD Ki Ageng medis. waktu dan
Selo Wirosari Selain itu jumlah pasien lengkap.
Kabupaten yang banyak dan jumlah
Grobogan petugas yang lebih fokus
melakukan tindakan ke
Sumber isu : pasien sehingga penulisan
Manajemen berkas rekam medis belum
ASN maksimal.
4 Belum Masih adanya petugas Pemberian
optimalnya rawat inap yang belum edukasi di lakukan
edukasi pasien memberikan edukasi terkait secara optimal
diabetes melitus perawatan pasien diabetes untuk
pasca melitus di rumah padahal meminimalisir
perawatan di pemberian edukasi ini terjadinya resiko
ruang rawat sangat penting guna kekambuhan
inap RSUD Ki mengurangi resiko dikarenakan
Ageng Selo kekambuhan penyakit kurangnya
Wirosari pasien dan penanganan pengetahuan
Kabupaten pertama yang tepat saat pasien dan
Grobogan pasien mengalami keluarga terkait
kekambuhan penyakit yang
Sumber isu : diderita.
Manajemen Dan diharapkan
ASN, Pelayanan semua petugas
16
Isu dan Kondisi Yang
No Kondisi Saat Ini
Sumber Isu Diharapkan
Publik memahami
pentingnya
edukasi pasien
diabetes melitus
pasca perawatan
Kepada seluruh
petugas
diharapkan dapat
melaksanakan
edukasi untuk
memberikan
kualitas layanan
yang lebih baik
5 Belum Terkadang masih ada Dokumentasi
optimalnya lembar pengkajian pasien asuhan
pendokumentasi yang kosong dan lembar keperawatan terisi
an asuhan asuhan keperawatan masih dengan lengkap
keperawatan belum terisi. dan optimal.
pasien rawat
inap RSUD Ki
Ageng Selo
Wirosari
Kabupaten
Grobogan
Sumber isu :
Manajemen
ASN
1
Gambar 2.1 Pemasangan infus pasien rawat inap di RSUD Ki
Ageng Selo Wirosari Grobogan
2. Kurangnya kepatuhan petugas dalam penataan tempat obat di
ruang rawat inap RSUD Ki Ageng Selo Wirosari Kabupaten
Grobogan.
a. Obat pasien rawat inap masih disimpan di dalam kardus
karena belum adanya rak khusus penyimpanan obat pasien.
b. Foto tempat obat yang tidak rapi.
1
Gambar 2.3 Tumpukan berkas rekam medis pasien rawat inap di
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari Grobogan
4. Belum optimalnya edukasi pasien diabetes melitus pasca
perawatan di ruang rawat inap RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Kabupaten Grobogan.
a. Form pemberian edukasi dan media edukasi yang belum
ada di ruangan, hal ini menunjukkan belum optimalnya
pemberian edukasi yang diberikan petugas pada pasien dan
keluarga pasien .
b. Foto dokumen – dokumen yang ada diruangan rawat inap
1
Gambar 2.5 Form pengkajian resiko jatuh pasien rawat inap di
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari Grobogan
B. Analisis Isu
Tahapan yang dilakukan setelah menetapkan atau
mengidentifikasi isu-isu yang sedang terjadi di RSUD Ki Ageng
Selo Wirosari Kabupaten Grobogan adalah dilakukan analisis isu
untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat
dicarikan solusi oleh peserta. Teknik yang digunakan untuk
menganalisis ada 2 alat bantu yaitu yang pertama dengan teknik
penetapan kriteria A-P-K-L (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan
Kelayakan) dan yang kedua yaitu menggunakan teknik penetapan
kriteria U-S-G (Urgency, Seriousness, dan Growth).
Teknik pertama yaitu APKL, teknik APKL merupakan alat
bantu untuk menganalisa ketepatan dan kualitas isu. Teknik APKL
menggunakan skoring 1 sampai 5, berikut merupakan diskripsi dari
teknik APKL yaitu:
1. Aktual
Isu tersebut sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau
diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik
Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan
nyata.
2
3. Kekhalayakan
Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak,
masyarakat pada umumnya, bukan untuk seseorang atau
kelompok.
4. KeLayakan
Isu tersebut logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan, dan tanggung jawab.
Total
No Isu dan Sumber Isu A P K L Peringkat
APKL
Belum adanya label penanggalan
1. 5 4 5 4 18 II
pada tindakan pemasangan infus
di ruang rawat inap RSUD Ki
Ageng Selo Wirosari Kabupaten
2
Total
No Isu dan Sumber Isu A P K L Peringkat
APKL
Grobogan
Adanya keterlambatan
3. pengembalian berkas rekam 5 3 3 4 15 V
medis di ruang rawat inap
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Kabupaten Grobogan
Belum optimalnya
5. pendokumentasian asuhan 5 3 3 5 16 IV
keperawatan pasien rawat inap
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Kabupaten Grobogan
2
1. Belum optimalnya edukasi pasien diabetes melitus pasca
perawatan di ruang rawat inap RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Kabupaten Grobogan
2. Belum adanya label penanggalan pada tindakan pemasangan
infus di ruang rawat inap RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Kabupaten Grobogan
3. Kurangnya kepatuhan petugas dalam penataan tempat obat di
ruang rawat inap RSUD Ki Ageng Selo Wirosari Kabupaten
Grobogan
Dari ketiga isu utama hasil analisa APKL tersebut maka
dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan analisis USG antara
lain:
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang ditimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan (bisa mengakibatkan masalah lain).
3. Growth
Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin
memburuk jika dibiarkan.
2
2. Seriousness : skala 1 – 5 mempunyai arti semakin besar skala
semakin serius
3. Growth : skala 1 – 5 mempunyai arti semakin besar skala
semakin berkembang atau semakin memburuk
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan
rentang antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat
tidak penting, nilai 2 berarti tidak penting, nilai 3 berarti kurang
penting, nilai 4 berarti penting, dan nilai 5 berarti sangat penting.
Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang kan
ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang
diusulkan. (Lembaga Administrasi Negara, 2019).
Hasil analisis USG terkait isu-isu di RSUD Ki Ageng Selo
Wirosari Grobogan disajikan pada tabel 2.3 berikut :
Tabel 2.3 Analisis Isu dengan USG
2
Berdasarkan hasil analisa APKL dan USG, maka isu prioritas
yang harus diselesaikan adalah Belum optimalnya edukasi
pasien diabetes melitus pasca perawatan di ruang rawat inap
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari Kabupaten Grobogan. Sumber
isu berasal dari nilai-nilai kedudukan PNS yaitu manajemen ASN
dan Pelayanan Publik.
C. Analisis Penyebab
Isu prioritas yang telah ditetapkan dianalisis dengan
menggunakan metode fishbone diagram untuk mendapatkan
penyebab-penyebab yang perlu diintervensi dengan kegiatan atau
inovasi. Pendekatan fishbone berupaya memahami persoalan
dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait.
Fishbone akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu
efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi
brainstroming. Kategori penyebab permasalahannya yang
digunakan sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya
manusia), material (bahan baku), method (metode), milieu
(lingkungan). Dari garis horisontal utama, dibuat garis diagonal
yang menjadi “cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari
masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai “cause”,
atau secara visual dalam fishbone seperti “tulang ikan”. Kategori
sebab utama mengorganisasi sebab sedemikian rupa sehingga
masuk akal dengan situasi. (Lembga Administrasi Negara, 2019).
Berdasarkan cakupan tersebut, maka diperoleh diagram
fishbone sebagai berikut :
2
Gambar 2.6 Diagram fishbone
Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas
dengan menggunakan Fishbone, diperoleh penyebab-penyebab
prioritas yang perlu diselesaikan, yaitu:
1 Man : Kurangnya kesadaran petugas tentang pentingnya
edukasi pasien pasca perawatan
2 Material : Tidak adanya sarana edukasi berupa liflet, tidak
adanya SOP edukasi pasien pasca perawatan,
tidak adanya form pemberian edukasi
3 Method : Kurangngnya pengawasan terkait pemberian
edukasi pasien pasca perawatan
4 Milieu : Kurangnya koordinasi antar petugas terkait
pemberian edukasi
2
E. Gagasan Pemecah Isu
Berdasarkan uraian di atas, maka judul gagasan pemecah
isu prioritas adalah Optimalisasi edukasi pasien diabetes
melitus pasca perawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Ki Ageng
Selo Wirosari Kabupaten Grobogan. Selanjutnya akan
dilaksanakan enam kegiatan, yaitu:
1. Pembuatan draft SOP edukasi pasien diabetes melitus pasca
perawatan (Sumber kegiatan: inovasi).
2. Pembuatan form pemberian edukasi pasien diabetes melitus
pasca perawatan (Sumber kegiatan: inovasi).
3. Membuat media edukasi berupa liflet perawatan pasien
diabetes melitus di rumah (Sumber kegiatan: inovasi).
4. Melakukan sosialisasi tentang cara pemberian edukasi pasien
diabetes melitus pasca perawatan pada rekan sejawat (Sumber
kegiatan: inovasi).
5. Melakukan edukasi pada pasien dan keluarga pasien diabetes
melitus pasca perawatan (Sumber kegiatan: SKP).
F. Rancangan Aktualisasi Habituasi
2
3. Adanya keterlambatan pengembalian
berkas rekam medis di ruang rawat inap
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Kabupaten Grobogan
Sumber isu: Manajemen ASN
4. Belum optimalnya edukasi pasien
diabetes melitus pasca perawatan di
Ruang Rawat Inap RSUD Ki Ageng
Selo Wirosari Kabupaten Grobogan
Sumber isu: Manajemen ASN,
Pelayanan Publik
5. Belum optimalnya pendokumentasian
asuhan keperawatan pasien rawat inap
RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Kabupaten Grobogan
Sumber isu: Manajemen ASN
Isu yang diangkat : Belum optimalnya edukasi pasien diabetes
melitus pasca perawatan di Ruang Rawat
Inap RSUD Ki Ageng Selo Wirosari
Kabupaten Grobogan
Penyebab Isu : 1. Kurangnya kesadaran petugas tentang
pentingnya edukasi pasien pasca
perawatan
2. Tidak adanya SOP tentang edukasi
pasien pasca perawatan
3. Tidak adanya sarana edukasi pasien
berupa liflet
4. Tidak adanya form pemberian edukasi
5. Kurangnya pengawasan terkait
pemberian edukasi pasien pasca
perawatan
2
6. Kurangnya koordinasi antar petugas
dalam pemberian edukasi
Judul : Optimalisasi pemberian edukasi pasien
diabetes melitus pasca perawatan di
Ruang Rawat Inap RSUD Ki Ageng Selo
Wirosari Kabupaten Grobogan
Gagasan : 1. Pembuatan draft SOP edukasi pasien
Pemecah Isu diabetes melitus pasca perawatan
(Sumber kegiatan: inovasi).
2. Membuat form pemberian edukasi
pasien diabetes melitus pasca
perawatan (Sumber kegiatan: inovasi).
3. Membuat media edukasi berupa liflet
perawatan diabetes melitus di rumah
(Sumber kegiatan: inovasi).
4. Melakukan sosialisai tentang tata cara
pemberian edukasi pasien diabetes
melitus pasca perawatan pada rekan
sejawat (Sumber kegiatan: inovasi).
5. Melakukan edukasi pada pasien dan
keluarga pasien diabetes melitus pasca
perawatan (Sumber kegiatan: SKP).
6. Melakukan evaluasi tentang kegiatan
edukasi pasien diabetes melitus pasca
perawatan (Sumber kegiatan : inovasi)
2
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
30
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
dengan disiplin
Keterkaitan agenda 3 :
Manajemen ASN:
31
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Terkait agenda 3 :
Manajemen ASN
32
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2 Membuat Adanya form Dengan adanya form pemberian Dengan
form terkait pemberian edukasi pasien diabetes melitus melakukan
pemberian edukasi pasca perawatan berkontribusi kegiatan
edukasi terhadap visi Kabupaten pembuatan form
pasien a. Menyusun Adanya desain a. Akuntabilitas : saya Grobogan yaitu “Terwujudnya Edukasi pasien
diabetes materi dan form pemberian bertanggung jawab masyarakat Kabupaten diabetes melitus
melitus desain form edukasi dengan desain dan Grobogan yang sejahtera pasca perawatan
pasca pemberian materi yang saya secara utuh dan menyeluruh” dapat
perawatan edukasi buat yang didukung dengan misi menguatkan nilai
b. Etika Publik : saya Kabupaten Grobogan ke-6 organisasi yaitu
Sumber cermat dalam “Meningkatkan kualitas rasa
kegiatan : penyusunan materi sumber daya aparatur, tata Kebersamaan
Perintah dan desain form yang kelola pemerintahan yang
Atasan dibuat akuntabel dan kualitas
c. Komitmen Mutu : pelayanan publik
saya berinovasi
dalam pembuatan
form
d. Anti Korupsi : saya
menyelesaikan
materi dan desain
sesuai waktu yang
telah ditargetkan
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Manajemen
ASN
33
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Manajemen
AS N
34
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
b. Etika Publik : saya
akan cermat dalam
menilai kwalitas
cetakan
c. Komitmen Mutu :
saya akan menjaga
mutu hasil cetakan
form
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Whole Of
Government
Keterkaitan dengan
35
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Agenda 3 : Pelayanan
Publik
36
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
saya lakukan dengan
cermat
Keterkaitan Agenda 3 :
Manajemen ASN
37
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Manajemen
AS N
Keterkaitan agenda 3 :
Manajemen ASN
38
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
memperbany dan siap kerjasama dengan
ak liflet digunakan percetakan dalam
edukasi mencetak dan
perawatan memperbanyak liflet
pasien b. Komitmen Mutu :
diabetes saya akan menjaga
melitus mutu dari cetakan
liflet yang dibuat
c. Anti Korupsi : saya
akan disiplin untuk
mengecek
ketersediaan liflet
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Manajemen
ASN dan Whole Of
Government
39
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
musyawarah
dengan tim PKRS
terkait publikasi liflet
c. Komitmen Mutu :
saya melakukan
publikasi di medsos
secara inovatif
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Manajemen
ASN dan Pelayanan
Publik
40
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
pasien pemberian edukasi aparatur, tata kelola Kebersamaan,
Sumber b. Nasionalisme sila pemerintahan yang akuntabel jujur dan disiplin
kegiatan : ke 3 : saya dan kualitas pelayanan public
inovasi bekerjasama
dengan rekan
sejawat dalam
melakukan review
pemberian edukasi
c. Etika Publik : saya
akan menyampaikan
secara jujur terkait
hasil review yang
diperoleh
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Manajemen
ASN dan Pelayanan
Publik
41
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
pasca b. Etika Publik : saya
perawatan menjelaskan tata
pada rekan cara pemberian
sejawat edukasi dengan
sesuai draft sopan
SOP c. Anti Korupsi : saya
menjelaskan tata
cara pemberian
edukasi secara jujur
sesuai draft SOP
yang dibuat
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Manajemen
ASN dan Pelayanan
Publik
42
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
penjelasan dari rekan
sejawat terkait materi
yang saya berikan
c. Etika Publik : saya
menghormati
penjelasan dari rekan
sejawat
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Manajemen
ASN
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Pelayanan
Publik
43
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Sumber pada pasien b. Nasionalisme sila “Meningkatkan kualitas Kebersamaan,
kegiatan : dan keluarga ke 5 : saya sumber daya aparatur, tata disiplin dan jujur
SKP membagikan materi kelola pemerintahan yang
secara adil tanpa akuntabel dan kualitas
membeda bedakan pelayanan public
pasien
c. Etika Publik : saya
membagikan materi
dengan sopan
d. Anti Korupsi : saya
membagikan liflet
secara mandiri
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Manajemen
ASN dan Pelayanan
Publik
44
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
perawatan memilih milih pasien
yang diberikan
edukasi
c. Etika Publik : saya
menyampikan materi
edukasi dengan
sopan santun
d. Komitmen Mutu :
saya memberikan
edukasi sebagai
inovasi pelayanan
Rumah Sakit
e. Anti Korupsi : saya
tidak memungut
biaya pada pasien
dan keluarga untuk
menyampaikan
edukasi
Keterkaitan dengan
Agenda 3 : Pelayanan
Publik
45
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
keluarga jawaban tentang saya berikan
pasien untuk materi yang dirasa b. Nasionalisme sila
bertanya kurang jelas ke 5 : saya akan
terkait materi menghargai
yang pertanyaan pasien
disampaikan dan keluarga
c. Etika Publik : saya
menjawab
pertanyaan dengan
sopan
d. Anti Korupsi : saya
berani menjawab
pertanyaan sesuai
dengan ilmu yang
saya pelajari
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Pelayanan
Publik
46
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
menerima tanda tangan
edukasi secara sopan
c. Anti Korupsi :
Saya bersikap jujur
dalam meminta
tanda tangan
penerima edukasi
Keterkaitan dengan
Agenda 3 : Pelayanan
Publik
47
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
inovasi b. Etika Publik: saya
menyusun form
kuesioner secara
cermat
c. Komitmen Mutu :
saya berorientasi
mutu dalam
perancangan form
kuesioner
d. Anti Korupsi : pem
buatan form
kuesioner saya
lakukan secara
mandiri
Keterkaitan dengan
Agenda 3 : Manajemen
AS N
48
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
kontrol di b. Nasionalismen sila
poliklinik ke 2 : saya
rawat jalan menghormati hasil
kuesioner yang telah
diisi pasien/ keluarga
pasien
c. Etika Publlik : saya
menjaga
kerahasiaan dari
hasil kuesioner yang
telah diisi
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Pelayanan
Publik
49
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
pasien pelayanan
c. Anti Korupsi : Saya
berani menerima
konsekuensi dari
kesimpulan yang
didapat
Keterkaitan dengan
agenda 3 : Manajemen
AS N
50
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONSTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA VISI MISI ORGANISASI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
AS N
51
G. Jadwal Kegiatan
Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan
September 2021 Rencana Bukti
No Kegiatan Tahapan Kegiatan 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Kegiatan
1 Pembuatan Menyusun √ - Foto saat
draft SOP materi draft menyusun materi
edukasi pasien SOP edukasi draft SOP
diabetes melitus pasien diabetes - Lampiran materi
pasca melitus pasca draft SOP
perawatan perawatan
Melakukan √ - Foto saat
konsultasi konsultasi
kepada mentor - Lampiran Lembar
untuk kegiatan konsultasi
pembuatan draft
SOP
Menyusun draft √ - Foto draft SOP
SOP edukasi yang sudah
pasien diabetes disetujui mentor
melitus pasca - Berkas draft SOP
perawatan yang sudah
disetujui
2 Membuat form Menyusun materi √ - Foto desain form
pemberian dan desain form pemberian
edukasi pasien pemberian edukasi
diabetes melitus edukasi - Lampiran desain
pasca form edukasi
perawatan
52
September 2021 Rencana Bukti
No Kegiatan Tahapan Kegiatan 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Kegiatan
Melakukan √ - Foto saat
konsultasi konsultasi
dengan mentor - Lampiran lembar
terkait materi dan konsultasi
desain form yang
dibuat
53
September 2021 Rencana Bukti
No Kegiatan Tahapan Kegiatan 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Kegiatan
Melakukan √ - Berkas liflet yang
kerjasama akan
dengan tim dipublikasikan di
PKRS terkait Medsos RS
publikasi liflet di - Capture dari liflet
Medsos RS yang sudah di
upload di Medsos
RS
3 Membuat media Mengumpulkan √ - Foto saat
edukasi berupa materi terkait mengumpulkan
liflet perawatan edukasi pasien materi liflet
pasien diabetes diabetes melitus - Lampiran materi
melitus di rumah yang digunakan
untuk membuat
liflet
Mendesain liflet √ - Foto saat
edukasi membuat desain
perawatan liflet
pasien diabetes - Lampiran desain
melitus liflet
54
September 2021 Rencana Bukti
No Kegiatan Tahapan Kegiatan 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Kegiatan
Mencetak dan √ - Foto saat
memperbanyak mencetak liflet
liflet edukasi - Foto saat
perawatan memperbanyak
pasien diabetes liflet
melitus - Lampiran liflet
edukasi
55
Oktober 2021 Rencana
Tahapan
No Kegiatan Bukti
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kegiatan
rekan pasien pemberian
sejawat diabetes edukasi
melitus pasca - video saat
perawatan menjelask
pada rekan an tata
sejawat sesuai cara
draft SOP pemberian
edukasi
56
Oktober 2021 Rencana
Tahapan
No Kegiatan Bukti
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kegiatan
5 Melakuka Memohon ijin √ - video saat
n edukasi pasien dan memohon
pada keluarga untuk ijin
pasien memberikan - foto saat
dan edukasi memohon
keluarga ijin
pasien
diabetes Menjelaskan √ - video saat
melitus maksud dan menjelask
pasca tujuan an
perawatan pemberian maksud
edukasi dan tujuan
- foto saat
menjelask
an
maksud
dan tujuan
Membagikan √ - video saat
liflet pada membagik
pasien dan an liflet ke
keluarga pasien
pasien dan
keluarga
- foto saat
membagik
an liflet ke
pasien
dan
57
Oktober 2021 Rencana
Tahapan
No Kegiatan Bukti
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kegiatan
keluarga
- berkas
liflet yang
dibagikan
Memberikan √ - Video saat
edukasi memberik
pasien an
diabetes edukasi
melitus pasca - Foto saat
perawatan memberik
an
edukasi
Memberikan √ - Video saat
kesempatan memberik
pasien dan an
keluarga kesempat
pasien untuk an
bertanya bertanya
terkait materi - Foto saat
yang memberik
disampaikan an
kesempat
an
bertanya
58
Oktober 2021 Rencana
Tahapan
No Kegiatan Bukti
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kegiatan
keberhasil evaluasi kuesioner
an berupa form - Foto saat
kuesioner pembuata
n form
kuesioner
Menyimpulkan - Hasil
keberhasilan kuesioner
edukasi yang telah
berdasarkan diisi
kuesioner
yang telah di
isi
59
Oktober 2021 Rencana
Tahapan
No Kegiatan Bukti
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kegiatan
Melaporkan - Foto saat
hasil evaluasi menyerah
kepada kan hasil
mentor evaluasi
ke mentor
- Video saat
menyerah
kan hasil
evaluasi
ke mentor
- Hasil
evaluasi
yang
diserahka
n ke
mentor
60
DAFTAR PUSTAKA
Idris, Irfan, dkk. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon CPNS Analisis Isu
Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
6
RSUD Ki Ageng Selo. (2020). Profil Rumah Sakit Umum Daerah Ki Ageng
Selo Kec. Wirosari.Kab. Grobogan. Grobogan : RSUD Ki Ageng Selo.
6
CURRICULUM VITAE
Email : agungwahyuu69@gmail.com
6
No. Telepon Kantor : (0292) 7631915
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Pekerjaan :
6
LAMPIRAN
65