Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

LEMBAR KERJA PENUGASAN


IDENTIFIKASI NILAI-NILAI BELA NEGARA

Nama Peserta : Agung Basuki, A.Md.Kep


NIP : 198909032022031005
No.Daft.Hadir/ Kelp : 18 / 2
Latsar CPNS Angk. : 138 Golongan : III
Tempat Latsar : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah
Jabatan/ Instansi : Terampil – Perawat / Dinas Kesehatan Kab.Grobogan

A. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara


Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang
dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan
lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang bersumber
dari 4 konsensus dasar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal
Ika.Dari sejarah bangsa Indonesia, kita dapat memahami dan
mengimplementasikan nilainilai bela negara kedalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai bela negara tersebut adalah : a) cinta tanah air, b) sadar berbangsa
dan bernegara, c) setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, d) rela
berkorban untuk Bangsa dan Negara, e) kemampuan awal bela Negara. Seperti
hal-nya dengan pahlawan nasional yang berjuang merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Sebagai calon aparatur sipil negara harus paham
bagaimana sejarah pergerakan nasional bangsa Indonesia, sehingga nilai-nilai
dasar bela negara dapat di implementasikan ke dalam nilai-nilai dasar PNS agar
fungsi PNS sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa dapat di laksanakan dengan baik.
B. Analisis Isu Kontemporer

Isu Strategis Kontemporer adalah kelompok isu yang mendapatkan


perhatian dan sorotan public secara luas dan memerlukan penanganan
segera mungkin dari pengambil keputusan.
Memegang teguh kode etik Perubahan lingkungan akan terus terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, sebagai aparatur sipil negara wajib memahami
bahwa perubahan lingkungan strategis akan terjadi. empat level lingkungan
strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan
pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga
(family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/Culture), Nasional
(Society), dan Dunia (Global). Pemahaman perubahan dan perkembangan
lingkungan strategis dan modal insani merupakan faktor utama yang akan
menambah wawasan PNS. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya
setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu strategis
kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/terorisme,
money laundry, proxy war, kejahatan komunikasi masal seperti cybercrime, Hate
Speech, dan Hoax, serta isu yang sedang melanda dunia yaitu pandemi Covid-
19. Setelah mengenal isu- isu strategis kontemporer, menyadarkan kita
bahwa untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis (internal dan
eksternal) dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap
satu persoalan, sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang
lebih baik dengan dasar analisa yang matang. Isu kritikal secara umum terbagi
ke dalam tiga kelompok berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu: 1) Isu
saat ini (current issue), 2) Isu berkembang (emerging issue) dan 3) Isu potensial.
Pendekatan lain dalam memahami apakah isu yang dianalisis tergolong isu
kritikal atau tidak adalah dengan melakukan “issue scan”, yaitu teknik untuk
mengenali isu melalui proses scanning untuk mengetahui sumber informasi
terkait isu tersebut. Setelah memahami berbagai isu kritikal, selanjutnya
dilakukan analisis untuk bagaimana memahami isu tersebut secara utuh dan
kemudian dengan dicarikan alternatif jalan keluar pemecahan isu. Teknik
dalam analisis isu terdapat 2 komponen yaitu: 1. Pra analisis: kepekaan dan
kepedulian seseorang terhadap tuntutan dan / atau kondisi lingkungan, 2.
Menapis Isu, dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik APKL/ USG, 1. Tenik APLK: A: Aktualisasi P:
Problematik, K: Kekhalayakan, L: Kelayakan Alat bantu penetapan kriteria isu
yang berkualitas banyak jenisnya, misalnya menggunakan teknik tapisan dengan
menetapkan rentang penilaian (1-5) atau menggunakan kriteria USG (Urgency,
Seriousness, Growth) dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG.

Setelah dilakukan penapisan, dilanjutkan dengan analisa untuk menentukan


penyebab dan solusi.Teknik analisa isu yang dapat digunakan adalah : a)
system berpikir mind mapping b) diagram fishbone c) analisa SWOT

C. Kesiapsiagaan Bela Negara

Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi
kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad
secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang
dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Terdapat 5 rumusan
Bela Negara: 1.Rasa Cinta Tanah Air, 2.Sadar Berbangsa dan Bernegara,
3.Setia kepada Pancasila Sebagai Ideologi Negara, 4.Rela Berkorban untuk
Bangsa dan Negara, 5. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara.

Dalam Kemampuan Awal Bela Negara seorang PNS harus memiliki kesehatan
jasmani dan mental yang sehat, etika etiket dan moral yang baik serta
menjunjung kearifan lokal. Implementasi kesiapsiagaan bela negara dalam
kehidupan PNS diperlukan pola hidup sehat agar terciptanya jasmani yang
sehat, jasmani yang bugar dan mental yang sehat dan kuat, sehingga beban
kerja yang tinggi dalam tugas jabatan dapat dikerjakan dengan baik dan
menghasilkan produktivitas kinerja yang tinggi.

Rencana aksi bela negara calon aparatur sipil negara adalah wujud aktualisasi
dari nilai nilai Bela Negara yang dijabarkan dalam bentuk rencana kegiatan Bela
Negara yan akan dilakukan selama on campus di lembaga diklat maupun
selama off campus di instansi tempat bekerja peserta masing-masing.Rencana
aksi bela negara tersebut mengandung indikator nilai-nilai bela negara yang di
tuangkan dalam bentuk tindakan.
Indikator dalam nilai nilai Bela Negara adalah :1. Cinta Tanah Air,
memiliki indaktor : Mencintai, menjaga dan melestarikan lingkungan hidup,
Menghargai dan menggunakan karya anak bangsa, Menggunakan produk dalam
negeri, 2. Sadar Berbangsa Dan Bernegara, memiliki indaktor : Disiplin dan
tanggungjawab dengan tugas yang dibebankan, Bangga terhadap bangsa dan
Negara sendiri, rukun dan berjiwa gotong royong dalam masyarakat,3. Setia
Kepada Pancasila Sebagai Ideologi Negara, memiliki indikator : menjalankan
kewajiban agama dan kepercayaan secara baik dan benar, menerapkan
prinsip – prinsip dan nilai – nilai mufakat musyawarah,4. Rela Berkorban
Untuk Bangsa Dan Negara, memiliki indikator : Rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan Negara tanpa pamrih, Membela bangsa dan Negara
sesuai dengan profesi dan kemampuan masing – masing,5. Mempunyai
Kemampuan Awal Bela Negara, memiliki indicator : memiliki kecerdan
emosional dan spiritual serta intelejensi yang tinggi, memiliki kemapuan tentang
kearifan local dalam menyikapi setiap ancaman.

Anda mungkin juga menyukai