Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

RINGKASAN MATERI MODUL AGENDA I LATSAR CPNS


GELOMBANG I GOLONGAN 2 TAHUN 2023

NAMA : MAYA MARISA SURBAKTI,AMKeb

INSTANSI : RSUD TANJUNG BATU

ANGKATAN/KELOMPOK : 3/1

NOMOR URUT : 05

A. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA.

1. Pengertian Wawasan Kebangsaan

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia


dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang
dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran
terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari
Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,
guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan
negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.

1.1. Ada 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan


Bernegara,yaitu :
1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia

2. Pengertian Bela Negara


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan
warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam
menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan
Negara dari berbagai Ancaman.

2.1. Nilai Dasar Bela Negara


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019
tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan
Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :
a. cinta tanah air
b. sadar berbangsa dan bernegara

c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara


d. rela berkorban untuk bangsa dan negara
e. kemampuan awal Bela Negara.

2.2. IMPLEMENTASI BELA NEGARA SEBAGAI ASN


1. selalu menempatkan produk industri kreatif/ industri hiburan
tanah air sebagai pilihan pertama dan mendukung
perkembanganya
2. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
3. Selalu ikhlas membantu masyarakat dalam menghadapi situasi
dan kondisi yang penuh dengan kesulitan
4. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai

SARAN DAN MASUKAN DALAM PENYEMPURNAAN MODUL


Isi dari pembelajaran modul ini sangatlah lengkap dan sangat
spesifik sehingga dapat diterima dengan mudah, namun pembelajaran
modul ini diberikan dalam waktu yang singkat.
B. ANALISIS ISU KONTEMPORER
Dari modul tersebut peserta diharapkan mampu memahami
konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu
strategis kontemporer sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari
pentingnya modal insani, dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis
dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis dalam menjalankan
tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, ditandai dengan
pencapaian indikator hasil belajar, peserta mampu:

1. Menjelaskan konsepsi perubahan lingkungan strategis


Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan
menjadi bagian dari perjalanan peradaban manusia

2. Mengidentifikasi isu-isu strategis kontemporer

PNS dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal


juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa
dan bernegara (pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal
Ika) sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara.

Fenomena-fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap


PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait dengan isu-isu
kritikal yang terjadi saat ini atau bahkan berpotensi terjadi, isu-isu
tersebut diantaranya; bahaya paham radikalisme/ terorisme,
bahaya narkoba, cyber crime, money laundry, korupsi, proxy war.
Isu-isu di atas, selanjutnya disebut sebagai isu-isu strategis
kontemporer
3. Menerapkan teknik analisis isu-isu dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis.

3.1 Teknik-Teknik Analisis Isu

1. Teknik Tapisan Isu


Setelah memahami berbagai isu kritikal yang
dikemukakan di atas, maka selanjutnya perlu dilakukan analisis
untuk bagaimana memahami isu tersebut secara utuh dan
kemudian dengan menggunakan kemampuan berpikir
konseptual dicarikan alternatif jalan keluar pemecahan isu.

2. Teknik Analisis Isu

Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik


tapisan, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu
yang telah memenuhi kriteria AKPK atau USG atau teknik tapisan
lainnya dengan menggunakan alat bantu dengan teknik berpikir
kritis, misalnya menggunakan system berpikir mind mapping,
fishbone, SWOT, tabel frekuensi, analisis kesenjangan, atau
sekurangnya-kurangnya menerapkan kemampuan berpikir
hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan akar dari isu atau
permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternatif pemecahan
isu yang akan diusulkan.

SARAN DAN MASUKAN DALAM PENYEMPURNAAN MODUL

Isi dari pembelajaran modul ini sangatlah lengkap dan sangat


spesifik sehingga dapat diterima dengan mudah, sampai cara atau teknik-
teknik dalam menganalisis masalah juga disuguhkan secara lengkap.
Harapan saya modul ini dapat berkembang dengan isi dan isu yang lebih
update lagi sesuai dengan perkembangan indonesia sehingga terus
meningkatnya ASN yang terus meningkat. .
C. KONSEP KESIAPSIAGAN BELA NEGARA
Menurut asal kata, kesamaptaan sama maknanya dengan kata
kesiapsiagaan yang berasal dari kata: Samapta, yang artinya: siap siaga
atau makna lainnya adalah siap siaga dalam segala kondisi.
Bela negara adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga
negara yang dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan
UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara.

1. Manfaat kesiapsiagaan bela negara


Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan
dengan baik, maka dapat diambil manfaatnya antara lain:
1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan
lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan
seperjuangan.
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai
dengan kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun
kelompok dalam materi Team Building.
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam
melaksanakan kegiatan.
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois,
tidak disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar
sesama
HUBUNGAN MODUL 1, MODUL 2, DAN MODUL 3
Dengan telah memahami wawasan kebangsaan dan nilai- nilai
bela negara diharapkan dalam menghadapi perubahan lingkungan
pada zaman sekarang sudah dapat memilah dan memilih
perubahan lingkungan yang seperi apa yang cocok dan sesuai
dengan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana di
amanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam modul 3 ini juga berkesinambungan terhadap modul 1 dan 2
karena dibutuhkan kesiapsiagaan dan kesehatan jasmani dan mental, ini
dikenalkan untuk menghadapi hal-hal yang terjadi maka diperlukan jasmani
dan mental yang kuat dalam menangkal hal-hal yang buruk yang sangat
cepat mengalir ke Indonesia.

POINT PENTING DI AGENDA 1


Kita mengetahui fungsi ASN yaitu pembuat kebijakan piblik,
pelayan publik perekat dan pemersatu bangsa
Maka dari itu kita sebagai ASN diwajibkan :
1. Memahami dan menigkatkan wawasan kebangsaan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Memahami dan menganalisis isu-isu kontemporer yang beredar di
masayarakat
3. Melakukan prkatik yang mencerminkan kesiapsiagaan fisik dan
mental dalam kegiatan bela negara di kehidupan sehari hari

SARAN DAN MASUKAN DALAM PENYEMPURNAAN MODUL


Isi dari pembelajaran modul ini sangatlah lengkap dan sangat
spesifik sehingga dapat diterima dengan mudah. Namun harapan saya
modul ini dapat terus diperbaharui sesuai dengan kebutuhan ASN yang
lebih meningkat sesuai dengan kemajuan indonesia yang terus
berkembang.

Anda mungkin juga menyukai