Anda di halaman 1dari 11

RESUME MOOC PPPK ANGKATAN 1

DISUSUN OLEH:

NAMA : LUSIANA DEWI, S.Pd


NIP P3K : 199110272022212002
JABATAN : AHLI PERTAMA – GURU KELAS
UNIT KERJA : SDN 1 BOJONGNEGARA
ANGKATAN : I (SATU)

TAHUN 2023
BAB I COURSE MOOC PPPK
MATERI KEBIJAKAN

Materi kebijakan pada menu Course MOOC PPPK berupa video yang terdiri dari 3 bagian,
yaitu sebagai berikut:
A. Sambutan Kepala LAN
Sambutan disampaikan oleh DR. ADI SURYANTO, M.Si selaku Kepala Lembaga
Administrasi Negara (LAN) RI. Beliau menyampaikan bahwa dalam menyongsong
generasi emas Indonesia tahun 2045 dan dalam menghadapi persaingan era globalisasi
Indonesia terus melakukan pembenahan sumber daya manusia yang unggul yang bersaing
di tingkat internasional. Salah satu upaya pemerintah yaitu meningkatkan kompetensi
khususnya ASN sebagai tangan kanan pemerintah dalam mengembangkan sumber daya
manusia menuju generasi emas 2045.

B. Kebijakan Pengembangan ASN


Materi ini disampaikan oleh DR. MUHAMMAD TAUFIQ, DEA selaku Deputi Bidang
Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN RI. Beliau menyampaikan bahwa ASN
hendaknya mampu beroreientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,
adaptif, dan kolaboratif.

C. Manajemen Penyelenggaraan PPPK


Materi ini disampaikan oleh ERNA IRAWATI, S.Sos., M.Pol.Adm. selaku Kepala Pusat
Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN. Beliau
menyampaikan bahwa pembelajaran orientasi PPPK meliputi tiga hal, yaitu sebagai
berikut:
1) Sikap perilaku Bela Negara
2) Nilai-nilai dalam penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi acuan dalam bekerja
3) Kedudukan PPPK dalam penyelenggaraan pemerintahan.

MATERI AGENDA I

SIKAP PERILAKU BELA NEGARA


1. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
2. ANALISIS ISU KONTEMPORER
3. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan Kebangsaan merupakan konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri
sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Beberapa titik penting Sejarah Bangsa Indonesia, berkaitan dengan Wawasan Kebangsaan
diantaranya Berdirinya Organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908; pada tanggal 25
Oktober 1908 diprakarsainya Organisasi Perhimpunan Indonesia (PI) oleh Sutan Kasayangan
dan R.N Noto Suroto; juga pada tanggal 30 April 1926 diselenggarakan Kongres Pemuda

2
Kesatu; yang mana dilaksanakan Kongres Pemuda Kedua pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928;
selanjutnya pada tanggal 1 Maret 1945 terbentuknya BPUPKI; terakhir pada tanggal 7 Agustus
terbentuk PPKI dimana untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.
Empat Konsensus Dasar Wawasan Kebangsaaan diantaranya Pancasila; Bhinneka Tunggal
Ika; Undang-Undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Atribut Kenegaraan Menurut UU No, 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara serta Lagu Kebangsaan merupakan sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi
bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut:

1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang Merah Putih (Pasal 1 Ayat 1).
2. Bahasa
Bahasa Indonesia adalah sebagai Bahasa resmi negara (Pasal 25 Ayat 1).
3. Lambang Negara
Lambang Negara kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang
kepalanya menoleh lurusbke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan
rantai pada leher garuda dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis diatas pita yang
dicengkreman oleh Garuda (Pasal 46).
4. Lagu Kebangsaan
Lagu kebangasaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman
(Pasal 5 Ayat 1).

BELA NEGARA
Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku serta tindakan warga negara baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara keutuhan wilayah dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai kepada Negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam menjamin keberlangsungan hidup bangsa Indonesia darn Negara dari berbagai Ancaman.
(Pasal 1 Ayat 11 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2009 tentang Pengelola
Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara).
Nilai Dasar Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi:
1. Cinta tanah air;
2. Sadar berbangsa dan bernegara;
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. Kemampuan awal Bela Negara.
Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI)
• Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
• Nilai dasar bela Negara diaplikasikan dalam Nilai Dasar ASN dan menjalankan peran
ASN;
• Melaksanakan Kebijakan Publik, dibuat oleh Pejabat sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;

3
• Memberikan Pelayanan Publik, memberikan yang terbaik professional dan berkualitas;
• Mempereratkan Persatuan dan kesatuan NKRI.

ANALISIS ISU KONTEMPORER


Analisis Isu Kontemporer adalah upaya yang dilakukan untuk mengetahui suatu pokok
persoalan yang terjadi pada masa sekarang atau menjadi trending topik pada saat ini jadi solusi
penyelesaiannya harus sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern.
Empat level Lingkungan Stategis yang terdapat Analisis Isu Kontemporer diantaranya
1. Individu (Individual);
2. Keluarga (Family);
3. Masyarakat (Community/Culture/Society);
4. Dunia (Global).

Isu kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan masalah-masalah sumber daya
yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya kesadaran publik akan isu tersebut. Isu
kritikal terbagi menjadi tiga kelompok berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu:
1. Isu saat ini (current issue);
2. Isu berkembang (emerging issue);
3. Isu potensial.
Kemampuan Menetapkan Isu dianataranya:
1. Enviromental;
2. Problem Solving;
3. Analysis.
Teknik Analisi Isu Stategis diantaranya:
1. Teknik Tapisan Isu
a) Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
b) kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
c) Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif.
d) Kalayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
2. Teknik Analisis Isu
a) Mind Mapping
Teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana
grafis lainnya untuk membentuk kesan (DePorter, 2009: 153).
b) Fishbone Diagram
Upaya memahami persoalan dengan memetakan isu berdasarkan cabang- cabang.
Fishbone diagram mengidentifikasikan berbagai sebab potensial dari satu efek atau
masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming.
c) Analisis SWOT
Bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
suatu strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
Kekuatan (Strengths), dan Peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan Ancaman (Threats).

4
d) Tahap Frekuensi
Data Pengumpulan data.
e) Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis
Gap Analysis adalah perbandingan kinerja actual dengan kinerja potensial atau yang
diharapkan. Analisis ini dapat mengidentifikasi tindakan-tindakan apa saja yang
diperlukan untuk mengurangi kesenjangan atau mencapai kinerja yang diharapkan
pada masa datang.

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Hal-hal yang dibahas :


A. Menjelaskan Kerangka Bela Negara dalam Orientasi PPPK.
1) Konsep Kesiapsiagaan Bela Negara
2) Kesiapsiagaan Bela Negara Dalam Latsar CPNS
3) Manfaat Kesiapsiagaan Bela Negara
B. Menjelaskan Kemampuan Awal Bela Negara.
1) Kesehatan Jasmani dan Mental
2) B. Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental
3) Etika, Etiket dan Moral
4) Kearifan Lokal
C. Menyusun dan Membuat Rencana Aksi Bela Negara.
1) Program Rencana Aksi
2) Penyusunan Rencana Aksi Bela Negara
D. Melakukan Kegiatan Kesiapsiagaan
1) Baris Berbaris dan Tata Upacara
2) Membangun Tim
3) Keprotokolan
4) Kewaspadaan Diri
5) Caraka Malam dan Api Semangat Bela Negara

MATERI AGENDA 2
NILAI-NILAI DASAR PNS
1. BERORIENTASI PELAYANAN
2. AKUNTANBEL
3. KOMPETEN
4. HARMONIS
5. LOYAL
6. ADAPTIF
7. KOLABORATIF

5
BERORIENTASI PELAYANAN
Pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
ASN sebagai Pelayan Publik
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
Nilai Berorientasi Pelayanan dalam Core Values ASN
Core values ASN yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Core values
tersebut seharusnya dapat dipahai dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat
diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari.
Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan
ASN sebagai suatu profesi berlandaskan prinsip sebagai berikut:
1. Nilai dasar
2. Kode etik dan kode perilaku
3. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik
4. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
5. Kualifikasi akademik
6. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
7. Profesionalitas jabatan

AKUNTABEL
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan,
lembaga pembina, dan lebihluasnya kepada public.

KOMPETEN
Kompeten adalah mampu melakukan sesuatu dengan baik. Kompeten merupakan
keterampiran yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan dengan kemampuan melakukan
sesuatu dengan baik dandapat memberikan tingkat kinerja yang memadi atau tinggi dalam suatu
fungsi pekerjaan spesifik.
Prinsip Pengembangan Kompetensi ASN :
a. Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun individu malalui proses
perencanaan, pelaksanaandan evaluasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan pegawai.
b. Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi
c. diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan.
d. pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan
pengembangan karir.
Pengembangan kompetensi bagi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2018 dalam pasal 39 diatur sebagai berikut :
6
1. Dalam rangka pengembangan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan tugas, PPPK
diberikan kesempatan untuk pengayaan pengetahuan.
2. Setiap PPPK memiliki kesempatan yang sama untuk di ikutsertakan dalam pengembangan
kompetensi
3. Pengembangan kompetensi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan pengembangan
kompetensi pada Instansi Pemerintah.
4. Dalam hal terdapat keterbatasan kesempatan pengembangan kompetensi, prioritas
diberikan dengan memperhatikan hasil Penilaian Kinerja PPPK yang bersangkutan
Pentingnya suasana Harmonis meliputi :
• Tempat kerja
• Keleluasaan belajar
• Berbagi kebahagiaan.
Peran ASN mewujudkan Budaya Harmonis :
• Aparatur Negara
• Mengayomi kepentingan kelompok
• Tolern
• Suka menolong
• Figur dan teladan.
Kode Etik Harmonis :
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
2. Suka menolong orang lain.
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

LOYAL
Nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu core values yang harus
dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN dikarenakan oleh faktor penyebab
internal dan eksternal.Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
“Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat
dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kata Kunci Loyal :
KoDeKoNasAb (Komitmen, Dedikasi, Kontribusi, Nasionalisme, Pengabdian).
Loyal dalam Core Values ASN
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara

ADAPTIF
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan individu di
dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan
keberlangsunganhidupnya.
Kode Etik Adaftif :
• Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
• Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
• Bertindak proaktif.

7
Adaftif sebagai Nilai ASN dan Budaya ASN :
• Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hngga ke tingkat mahir (personal
mestry).
• Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memilki persepsi yang sama atau cita-cita
yang akan sicapai bersama (Shared vision)
• Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin
mewujudkan (mental model).
• Pegawainya perlu selalu sinegis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
mewujudkan visinya (team rearning)
• Pegawainya harus selalu berfikir sistemik, tidak kaca mata kuda atau bermental silo
(systems thinking).

KOLABORATI

Kode Etik Kolaboratif :


• Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
• Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
• Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Kaborasi Pemerintahan : Irawan (2017) mengungkapkan Collaborative governance sebagai
sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar actor
govermance

Kode Etik Kolaboratif :


• Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
• Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
• Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Kaborasi Pemerintahan : Irawan (2017) mengungkapkan Collaborative governance
sebagai sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar actor govermance

Enam kriteria penting Kolaboratif :


1. Forum yang diprakarsai oleh lembaga public atau lembaga.
2. Peserta dalam forum termasuk aktor nonstate.
3. Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya ‘dikonsultasikan’
oleh agensi publik.
4. Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif.
5. Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus tidak tercapai dalam
praktik.
6. Focus kolaboratif adalah kebijakan publik atau manajemen.

Enam kriteria penting Kolaboratif :


7. Forum yang diprakarsai oleh lembaga public atau lembaga.
8. Peserta dalam forum termasuk aktor nonstate.
9. Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya ‘dikonsultasikan’
oleh agensi publik.
10. Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif.

8
11. Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus tidak tercapai dalam
praktik.
12. Focus kolaboratif adalah kebijakan publik atau manajemen.

Indikator Organisasi Collabotarative Culture :


a) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi.
b) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai ast berharga dan membutuhkan upaya
yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka.
c) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagistaf yang mau mencoba dan mengambil
resiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan).
d) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi (universal) setiap
kontribusi dan pendapat sangat dihargai.
e) Masalah dalam organisasi dibahas transfaran untuk menghindari konplik.

Proses yang harus dilalui dalam menjalin Kolaborasi :


• Trust building –Face to face dialogue
• Komitmen terhadap proses
• Pemahaman bersama
• Menetapkan outcam

MATERI AGENDA III

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI


1. SMART ASN
2. MANAJEMEN ASN DAN

SMART ASN
Sebagai seorang ASN kita harus menjadi SMART ASN dimana kita harus memiliki dan
menguasai cara bermedia digital secara bertanggung jawab.
Literasi Digital
Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola,
mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara
aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan-pekerjaan yang layak dan
kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi
computer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media.

Indonesia Digital Nation (Bermartabat, Berkeadilan, dan Berdaya saing) :


1. Pemerintah Digital (Regulasi & Kebijakan; Pengendalian)
2. Masyarakat Digital (Aktivitas, Aplikasi, Infrastuktur)
3. Ekonomi Digital (SDM, Teknologi Penunjang, Riset & Inovasi)

9
Kerangka Kurikulum Literasi Digital
1. Digital Skill
Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak
TIK serta system operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
2. Digital Culture
Kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun
wawasan kebangsaan nilai Pancasila dna Bhinneka Tunggal Ika dalam seharian dan
digitalisasi kebudayan melalui pemanfaatan TIK.
3. Digital Ethis
Kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri , merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata Kelola etika digital (netiquette) dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Digital Safety
Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan dan pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan
sehari-hari.

Hak Digital
Hak Digital adalah hak asasi manusia yang menjamin tiap warga negara untuk mengakses,
menggunakan , membuat dna menyebarluaskan media digital.
Yang termasuk Hak Digital diantaranya:
1. Hak Untuk Mengakses (Right to acess)
Merupakan kebebasan mengakses Internet seperti ketersediaan infastruktur, kepemilikan
dan control layanan penyedia Internet, kesenjagan digital, kesetaraan akses antar gender,
penapisan dan blokir.
2. Hak Untuk Berekspresi (Right to express)
Merupakan jaminan atas keberagaman konten, bebas menyatakan pendapat, dan
penggunaan Internet dalam menggerakkan masyarakat sipil.
3. Hak untuk Merasa Aman (Right to safety)
Merupakan bebas dari penyadapan massal dan pemantauan tanpa landasan hukum,
pelrindungan atas privasi, hingga aman dari penyerangan secara daring.

MANAJEMEN ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar etika profesi bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN merupakan keseluruhan upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi,
efektifitas, derajat profesionalisme penyelanggaraan tugas, fungsi dari kewajiban kepegawaian
yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan, kualitas penempatan, promosi
penggajian kesejahteraan dan pemberhentian ASN.
ASN berfungsi sebagai:
1. Pelaksana kebijakan public;
2. Pelayan public;
3. Perekat dan pemersatu bangsa.

10
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Maka dari itu, manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen PPPK.
Kewajiban Pegawai ASN yang disebut dalam UU ASN adalah
1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2. Menjaga persamaan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabatan pemerintah yang berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan
tanggungjawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap perilaku, ucapan dan Tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun diluar kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

11

Anda mungkin juga menyukai