Anda di halaman 1dari 17

Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,

S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,

ORIENTASI PPPK MEMBANGUN APARATUR SIPIL NEGARA YANG MEMILIKI


INTEGRITAS,PROPESIONAL DAN BERKUALITAS

Disusun Oleh:Jingga Teresa,S.Pd, NIP.199709052023212007,Tanjung Barulak ,05 September 1997,


Ahli Pertama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ,
SMPN 3 Tanjung Emas. Email jingatresa@gmail.com

SIKAP PERILAKU BELA


NEGARA

A. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA


1. Wawasan Kebangsaan
Kesepakatan tentang kebangsaan menghasilkan 4 konsensus dasar yaitu:
bendera, bahasa, dan lambing Negara, serta lagu kebangsaan Indonesia sebagai alat
pemersatu, identitas, kehormatan dan kebanggaan bersama. Sejarah pergerakan
kebangsan perlu secara lengkap disampaikan kepada peserta Latsar CPNS
meskipun pada pendidikan formal sebelumnya sudah mereka peroleh, namun
pemahaman yang dibutuhkan adalah untuk menjadi dasar pemahaman tentang
wawasan kebangsaan secara lebih komprehensif.
Tokoh Pendiri Bangsa ini (founding fathers), yaitu saat menjelang
kemerdekaan untuk menyusun suatu dasar negara. Pemeluk agama yang lebih besar
(mayoritas Islam) menunjukan jiwa besarnya untuk tidak memaksakan
kehendaknya. Di samping itu, komitmen dari berbagai elemen bangsa ini dan para
pemimpinnya dari masa ke masa, Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi yang
konsisten berpegang teguh kepada 4 (empat) konsensus dasar, yaitu Pancasila,
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika
4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila
2. Undang-undang Dasar 1945
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia

Keempat simbol tersebut menjadi cerminan kedaulatan negara di dalam tata


pergaulan dengan negara-negara lain dan menjadi cerminan kemandirian dan
eksistensi negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
2. Nilai – nilai Bela Negara
Sikap dan perilaku yang didasarkan pada kesadaran bela Negara dan
diaktualisasikan oleh ASN tujuan nasional dapat tercapai. Bela Negara adalah

1
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan
maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman
Yang dimaksud dengan ancaman pada era reformasi diartikan sebagai
sebuah kondisi, tindakan, potensi, baik alamiah atau hasil suatu rekayasa, berbentuk
fisik atau non fisik, berasal dari dalam atau luar negeri, secara langsung atau tidak
langsung diperkirakan atau diduga atau yang sudah nyata dapat membahayakan
tatanan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam rangka pencapaian
tujuan nasionalnya.
Berdasarkan UU No 23 tahun 2019 tentang pengelolaan Sumber Daya
Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara
meliputi :
1. Cinta tanah air
2. Sadar berbangsa dan bernegara
3. Setia pada Pancasila sebagai ideology Negara
4. Rela berkorban bangsa dan Negara
5. Kemampuan awal bela Negara

Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia untuk merebut dan mempertahankan


kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan segenap komponen bangsa
yang dilandasi oleh semangat untuk membela Negara dari penjajahan. Perjuangan
tersebut tidak selalu dengan mengangkat senjata, tetapi dengan kemampuan yang
dimiliki sesuai dengan kemampuan masing-masing. Usaha BelaNegara bertujuan
untuk memelihara jiwa nasionalisme Warga Negara dalam upaya pemenuhan hak
dan kewajibannya terhadap Bela Negara yang diwujudkan dengan Pembinaan
Kesadaran Bela Negara demi tercapainya tujuan dan kepentingan nasional.

2
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
B. ISU-ISU KONTEN PORES
1. Analisis Isu Kontemporer
Tujuan melaksanakan ini adalah supaya saya mampu memahami konsep
perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu strategis
kontemporer untuk menyadari pentingnya menunjukkan kemmpuan berfikir kritis
dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat.
2. Perubahan Lingkungan Strategis
Perubahan yang dimaksud adalah menentukan masadepan kea rah yang
lebih baik dan memberikan manfaat bagi umat manusia. Menjadi ASN yang
professional ada beberapa syarat yang harus penuhi yaitu :
1. Bertanggung jawab
2. Menunjukkan sikap mental yang positif
3. Mengutamakan keprimaan
4. Menunjukkan kompetensi
5. Memegang teguh kode etik

Dalam perubahan lingkungan yang mempengaruhi kinerja ASN adalah


individu, keluarga, masyarakat, nasinal dan dunia. Untuk menambah wawasan
ASN diberikan pemahaman tentang perubahan dan perkembangan lingkungan
strategis pada tataran makro. Dengan pemahaman ini diharapkan mulai
membenahi diri dengan segala kemmapuan dan mengembangkan berbagai potensi
yang dimiliki dengan memperhatikan modal insani. Modal insane yang di maksud
adalah modal intelektual, modal emosional, modal social, modal ketabahan, modal
etika atau moral, dan modal kesehatan.
3. Isu-isu Strategis Kontemporer
Banyak isu yang menyita ruang public saat ini , diantaranya : terorisme,
radikalisme, kejahatan cyber, pencucian uang dan bahaya narkoba serta banyak isu
lainnya. Berdasarkan isu tersebut perlu disadari bagi ASN di hadapkan pada
pengaruh eksternal juga internal yang kian lama mengerus kehidupan berbangga
dan bernegara. Isu – isu yang tak kala penting yaitu : korupsi, narkoba, terorisme
dan radikalisme, money loundring, proxy war, kejahatan mass communication,
4. Teknik Analisis Isu
Isu dibagi berdasarkan trinket urgensinya yaitu : isu saat ini, isu yang
sedang berkembang dan isu potensial.

3
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
Masing – masing isu memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari
perspektif urgensi atau waktu maupun analisis dan strategis dalam menanganinya.
Alat yang dapat membantu menganalisis isu yaitu:
1. Mind Mapping yaitu teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan citra visual
dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan atau cara mencatat yang
mengakomodir cara kerja otak secara natural. Analisis swot yaitu metode
analisi yang digunakan untuk menentukan dan mengevaluasi, mengklarifikasi
dan menvalidasi perencanaan yang telah disusun sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.

C. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


1. Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara
Makna kesiapsiagaan adalah siap siaga dalam segala kondisi yang dimiliki
oleh seseoang baik secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi situasi
kerja yang beragam. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia menjaga baik-baik,
memelihara, merawat, menolong serta melepaskan dari bahaya.
a) Kesiapsiagaan bela Negara dalam latsar CPNS
Kesiap siagaan yang dimaksud adalah kemampuan setiap CPNS untuk
memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah fikir dan olah tindak
dalam pelaksanaan kegiataan keprotokolan yang didalamnya meliputi tata
tempat, tata upacara, tata tempat dan tata penghormatan yang berlaku di
Indonesia sesuai dengan perundang-undangan.
b) Manfaatan kesiapsiagaan bela Negara
Manfaat yang diambil adalah: membentuk sikap disiplin, jiwa
kebersamaan, membentuk mental dan fisik, rasa cinta terhadap bangsa, melatih
jiwa leadership, membentuk iman dan taqwa, berbakti pada orangtua bangsa
dan Negara, menghilangkan sikap negative dan membentuk sikap perilaku jujur
tegas adil tepat dan peduli terhadap sesama.
c) Keterkaitan modul 1, modul 2 dan modul 3
Modul 1, 2, dan 3 saling terait antara satu dengan yang lain, modul1
membahas tentang wawasan kebangsaan dengan tujuan untuk membuka
pandangan para pelatihan ASN terkait bela Negara.
2. Kemampuan Awal Bela Negara
Dalam melakukan kegiatan bela Negara ada beberapa yang harus di
persiapkan:
1) Kesehatan jasmani
2) Kesehatan jasmani dan olahraga
3) Pola hidup sehat
4) Ganguan kesehatan jasmani
5) Kesehatan Mental

4
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
6) Kesehatan berfikir
3. Rencana Aksi Bela Negara
Dalam rangka menyusun aksi bela Negara ada dua tahap yaitu :
1. Dilakukan pada saat on campus, dimana masing- masng peserta latsar CPNS
menyusun semua rangkaian kegiatan yang tidak terlepas dari nilai – nilai dasar
bela Negara.
2. Dilakukan pada saat off campus, disaat masing-masing latsar kembali ke instansi
masing-masing dan sesuai kondisi lingkungan selama 30 hari

4. Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara


Kegiatan kesiapsiagaan meliputi kegiatan baris berbaris seperti latihan PBB,
dimana latihan PBB bermanfaat untuk menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan
tangkas, karena yang di ajarkan dalam pelatihan PBB itu mulai dari aba-aba, gerak,
jalan, belok, berkumpul, berhenti, langkah penghormatan sampai pada kerapian.
Keprotokolan atau pengaturan yang berisi norma atau aturan mengenai tata
cara agar suatu tujuan yang telah disepakati tercapai. Pengertian protocol secara
resmi dalam Undang-undang omor 8 tahun 1987.

MODUL AGENDA II
NILAI-NILAI DASAR ASN Ber-AKHLAK
A. BERORIENTASI PELAYANAN
1. Pengertian Pelayanan Publik
Pengertian dari pelayanan publik yang tercamtum dalam UU Pelayanan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. ASN merupakan salah satu dari
penyelenggara pelayanan publik.
Ada tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks
ASN, yaitu 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima
layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektok privat, dan 3) kepuasan yang
diberikan dan/ atau diterima oleh penerima layanan.
1) Membangun Budaya Palayanan Prima
Pelayanan prima didasarkan pada implementasi standar pelayanan
yang dimiliki oleh penyelenggara. Pelayanan prima harus menjadi dasar ASN
dalam penyediaan pelayanan. Pelayanan prima adalah memberikan pelayanan
sesuai atau melebihi harapan pengguna layanan. Terdapat beberapa tingkatan
dalam memberikan pelayanan prima, yaitu (1)

5
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
memenuhi kebutuhan dasar pengguna, (2) memenuhi harapan pengguna, dan
(3) melebihi harapan pengguna, mengerjakan apa yang lebih dari yang
diharapkan. Pemberian pelayanan yang prima akan berimplikasi pada
kemajuan organisasi.

2) ASN sebagai Pelayanan Publik


ASN perlu memahami beberapa fundamentas mengenai pelayanan
publik, antara lain: pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai
amanat konstitusi. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang
dibayarkan oleh warga negara. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan
untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan
datang. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi
untuk memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).

3) Nilai Berorientasi Pelayanan dalam Core Value ASN


Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Core
Values dan Employer Branding ASN, yang bertepatan dengan hari jadi
kementrian PANRB ke-62. Core Values ASN yang dilucurkan adalah ASN
BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Sikap pelayanan
bagi pegawai ASN berarti pengabdian yang tulus terhadap bidang kerja dan
yang paling utama adalah kebanggan atas pekerjaan. Setiap ASN harus
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
4) BERORIENTASI PELAYANAN
a) Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan
Panduan perilaku/kode etik dari nilai berorientasi pelayanan sebagai
pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
pertama, Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ini merupakan
unsur penting dalam terciptanya suatu pelayanan publik sebagai penerima
layanan.
b) Tantangan Aktualisasi Nilai Berorientasi Pelayanan
Pada praktiknya, penyelenggaraan pelayanan publik menghadapi
berbagai hambatan dan tantangan, yang dapat berasal dari eksternal seperti
kondisi geografi yang sulit, infrastruktur yang belum memadai, termasuk
dari sisi masyarakat itu sendiri baik yang tinggal di pedalaman dengan adat
kebisaan atau sikap masyarakat yang kolot, ataupun yang tinggal di
perkotaan dengan kebutuhan yang dinamis dan senantiasa berubah.

6
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
Tantangan yang berasal dari internal penyelenggara pelayanan
publik dapat berubah, anggaran terbatas, kurangnya jumlah SDM yang
berkompeten, termasuk belum terbangunnya sistem pelayanan yang baik.

5) POTRET PELAYANAN PUBLIK NEGERI INI


a) Potret Layanan Publik di Indonesia
Kenyataan layanan publik di negeri ini kerap dimanfaatkan oleh
‘oknum’ pemberi layanan untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun
kelompok. Peribahasa ‘waktu adalah uang’ digunakan oleh banyak ‘oknum’
untuk memberikan layanan special bagi mereka yang memerlukan waktu
layanan yang lebih cepat dari biasanya. Sekarang, juga muncul di
masyarakat peribahasa baru, sebuah sarkasme, ‘kalau bisa dipersulit, bua
tapa dipermudah’.
b) Tantangan Layanan Publik
Payung hukum terkait Layanan Publik yang baik tertuang dalam UU
No 25 Tahun 2009 tentang layanan publik. Undang-undang ini dengan
mantap memberikan pijakan sebuah layanan publik, yang seharusnya dapat
tercermin di setiap layanan publik di negeri ini.

6) Keutamaan Mental Melayanai


Dengan mental dan pola pikir yang baik, secara tidak langsung akan
memberikan dampak tidak langsung pada sisi masyarakat penerima layanan.
Emploter Branding yang termaktub dalam Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi No 20 tahun 2021.

B. KONSEP AKUNTABILITAS
1) Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. ASN akuntabilitas adalah
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya
sebagai pelayanan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya
kepada publik.

2) Aspek-aspek Akuntabilitas
a) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan. Hubungan yang dimaksud adalah
hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan
masyarakat.
b) Akuntabilitas berorientasi pada hasil. Hasil yang diharapkan adalah perilaku
aparat pemerintah bertanggung jawab, adil, dan inovatif.

7
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
c) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan. Bentuk akuntabilitas setiap
individu berwujud suatu laporan yang didasarkan pada kontrak kerja.
d) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa
penghargaan atau sanksi.
e) Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk
memp/lerbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
3) Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. PNS perlu merubah
citranya menjadi pelayan masyarakat dengan mengenalkan nilai-nilai
akuntabilitas untuk membentuk sikap, dan perilaku bertanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan.
Akuntabilitas publik memiliki tigas fungsi utama, yaitu: untuk
menyediakan control demokratis, untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan, dan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas.

4) Tingkatan Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda, yaitu:
a. Akuntabilitas Personal, mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang
seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
b. Akuntabilitas individu, mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya.
c. Akuntabilitas kelompok, kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas
Kerjasama kelompok.
d. Akuntabilitas organisasi, mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai.
e. Akuntabilitas stakeholder, adalah tanggung jawab organisasi pemerintah
untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif, dan
bermartabat.
5) PANDUAN PERILAKU AKUNTABILITAS
a) Akuntabilitas dan Integritas
Akuntabilitas dan integritas adalah dua konsep yang diakui oleh
banyak pihak menjadi landasan dasar dari sebuah administrasi sebuah negara.
Kedua prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur pemerintahan
dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
b) Integritas dan Anti Korupsi
Integritas adalah salah satu pilar penting dalam pemberantasan korupsi.
Integritas diartikan sebagai bersatunya antara ucapan dan perbuatan. Jika ucapan
mengatakan antikorupsi, maka perbuatan pun demikian. Dalam bahasa sehari-
hari integritas diartikan sebagai kejujuran atau ketidakmunafikan.

8
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
c) Mekanisme Akuntabilitas
Setiap organisasi memiliki mekanisme akuntabilitas tersendiri.
Mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi: akuntabilitas kejujuran
dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, akuntabilitas
kebijakan.
d) Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan secara umum adalah suatu keadaan sewaktu
seseorang pada posisi yang diberikan kewenangan dan kekuasaan untuk
mencapai tugas dari perusahaan atau organisasi yang memberi penugasan,
sehingga orang tersebut memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang
bersinggungan.

e) Pengelolaan Gratifikasi yang Akuntabel


Gratifikasi merupakan salah satu bentuk tindak pidana korupsi.
Gratifikasi bisa dikategorikan sebagai gratifikasi netral da illegal, sehingga
harus memutuskan, dilaporlam atau tidak dilaporkan.
f) Membangun Pola Pikir Anti Korupsi
Nilai integritas adalah nilai yang dapat mengikat setiap unsur pelayan
publik secara moral dalam membentengi institusi, dalam hal ini lembaga
ataupun negara, dari tindakan pelanggaran etik dan koruptif yang berpotensi
merusak kepercayaan masyarakat.

6) AKUNTABEL DALAM KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAHAN


1. Transparansi dan Akses Informasi
Keterbukaan informasi telah dijadikan standar normatif untuk
mengukur legitimasi sebuah pemerintahan. Dalam paying besar demokrasi,
pemerintah senantiasa harus terbuka kepada rakyatnya sebagai bentuk
legitimasi.
2. Praktek Kecurangan dan Perilaku Korup
Isu etika menjadi sangat vital dalam administrasi publik dalam
penyelenggaraan pelayanan sebagai inti dari administrasi publik. Etika
pelayanan publik di Indonesia belum begitu diperhatikan. Buruknya etika
para aparatur pemerintah Indonesia dapat terlihat dari masih banyaknya
keluhan oleh masyarakat. Seluruh PNS dapat turut serta mengembangkan
lingkungan kerja yang positif untuk membantu pembentukan suatu etika dan
aturan perilaku internal organisasi.

9
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
3. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara
Untuk kelancaran aktivitas pekerjaan, hamper semua instansi
pemerintah dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Fasilitas tersebut
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan organisasi dalam melayani publik.
Fasilitas publik dilarang penggunaannya untuk kepentingan pribadi.
4. Penyimpanan dan Penggunaan dan Informasi Pemerintah
Akuntabilitas dalam hal ini adalah bagaimana pemerintah atau
aparatur dapat menjelaskan semua aktifitanya dengan memberikan data dan
informasi yang akurat terhadap apa yang telah mereka laksanakan, sedang
laksanakan, dan akan dilaksanakan.
5. Membangun Budaya Anti Korupsi di Organisasi Pemerintah
Untuk membangun budaya antikorupsi di organisasi pemerintah,
dapat mengadopsi langkah-langkah yang diperlukan dalam penanganan
konflik kepentingan, seperti penyusunan kerangka kebijakan, identifikasi
situasi konflik kepentingan, penyusunan strategi penanganan konlfik
kepentingan, dan penyiapan serangkaian Tindakan untuk menangani konflik
kepentingan.
7) TANTANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
1. Dunia VUCA
Situasi dunia saat ini dengan cirinya yang disebut dengan “Vuca
World”, yaitu dunia yang penuh gejolak disertai penuh ketidakpastian.
Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter,
dan tuntutan keahlian baru.
2. Disrupsi Teknologi
Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu.
Kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat, dibandingkan dengan
tawaran perubahan teknologi itu sendiri.

3. Kebijakan Pembangunan Nasional


Dalam menentukan kebutuhan pengembangan kompetensi dan
karakter ASN penting diselaraskan sesuai visi, misi, termasuk nilai-nilai
birokrasi pemerintahan. Implikasi aspek pembangunan nasional juga dapat
mempengaruhi kebutuhan kualifikasi dan kompetensi selayaknya juga perlu
dikaitkan.

10
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
8) Kebijakan Pembangunan Aparatur
1. Merit Sistem
Sesuai dengan kebijakann UU ASN No 5 tahun 2014, prinsip dasar
dalam pengelolaan ASN yaitu berbasis merit sistem. Dalam hal ini seluruh
aspek pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja.

2. Pembangunan Aparatur RPJMN 2020-2024


Dalam tahap pembangunan Aparatur Rencana Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, reformasi birokrasi diharapkan
menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia.
3. Karakter ASN
Sekurangnya terdapat 8 (delapan) karakteristik yang dianggap
relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan
kedepan, meliputi: integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan
global, IT dan bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.
Kedelapan karakteristik ini disebut sebagai smart ASN.
C. KOMPETENSI
1. PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1) Konsepsi Kompetensi
Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan dan kompetensi menjadi
faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif.
2) Hak Pengembangan Kompetensi
Salah satu kebijakan penting dengan berlakunya UU No 5 tahun 2024
tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 JP
bagi PNS dan maksimal 24 JP bagi PPPK.
3) Pendekatan Pengembangan Kompetensi
Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan
pegawai untuk meningkatkan kompetensinya, yaitu klasikal dan non klasikal.
Dalam menentukan kebutuhan pengembangan kompetensi, ia juga selayaknya
mempertimbangkan aspek pengembangan karier pegawai.
2. PERILAKU KOMPETEN
a) Berkinerja dan BerAkhlak
ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan
menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen ASN. Dalam kaitan

11
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
relevansi kode etik profesi ASN dengan kinerja ASN, dapat diperhatikan
dalam latar belakang dirumuskan kode etik ASN yang disebut dengan
BerAkhlak.
b) Learn, Unlearn, dan Relearn
Penyesuaian paradigma selalu belajar melalui learn, unlearn, dan
relearn. Pertama, learn dimaksudkan bahwa sejak dini atau sejak keberadaan di
dunia, kita dituntut untuk terus belajar sepanjang hayat. Kedua, unlearn
diperlukan sebagai proses menyesuaikan/meninggalkan pengetahuan dan
keahlian lama kita dengan pengetahuan yang baru atau keahlian yang baru.

c) Meningkatkan Kompetensi Diri


Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah adalah keniscayaan. Melaksanakan belajar sepanjang hayat
merupakan sikap yang bijak. Setiap orang termasuk ASN selayaknya memiliki
watak sebagai pembelajar sepanjang hayat.

d) Membantu Orang Lain Belajar


Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajaran yaitu aktif dalam
“pasar pengetahuan” atau forum terbuka. Dalam forum tersebut merupakan
kesempatan bagi pegawai untuk berinteraksi secara informal.

e) Melaksanakan Tugas Terbaik


Pengetahuan menjadi karya, sejalan dengan kecenderungan setiap
organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup,
dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya manusia.
D. HARMONIS
1. Keanekaragaman Bangsa Dan Budaya Di Indonesia
Negara Indonesia merupakan Negara yang multicultural yang terdiri dari
banyak keberagaman. Kekayaan sumber daya alam berupa mineral dan tambang,
kekayaan hutan tropis dan kekayaan dari lautan diseluruh Indonesia. Negara
Indonesia terdiri dari suku , agama , ras , bahasa dan budaya yang beragam mulai
dari sabang sampai ke merauke , Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal
ika" ("Berbeda-beda namun tetap satu").

12
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
2. Pentingnya Membangun Rasa Nasionalisme dan Persatuan Kebangsaan
Kelahiran Budi Oetomo Tahun 1908 dianggap sebagai dimulainya
Kebangkitan Nasional, Kebangkitan nasional mendorong perjuangan kemerdekaan
dapat berhasil jika bangsa Indonesia Bersatu, yang gelombang nya memuncak pada
saat kongres Pemuda dengan merumuskan Sumpah Pemuda.
3. Konsep dan Teori Nasionalisme Kebangsaan
Beberapa aliran besar dalam konsep dan teori mengenai nasionalisme
kebangsaan, yaitu aliran modernis, aliran primordialis, aliran perenialis, dan aliran
etno.
4. Potensi dan Tantangan dalam Keanekaragaman bagi ASN
Kebhinekaan dan Keberagaman suku bangsa dan budaya memberikan
tantangan yang besar bagi negara Indonesia. Wujud tantangan ada yang berupa
keuntungan dan manfaat yang antara lain berupa: 1. Dapat mempererat tali
persaudaraan 2. Menjadi aset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan Negara
3. Memperkaya kebudayaan nasional 4. Sebagai identitas negara indonesia di mata
seluruh negara di dunia 5. Dapat dijadikan sebagai ikon pariwisata sehingga para
wisatawan dapat tertaarik dan berkunjung di Indonesia
5. Sikap ASN dalam Keanekaragaman Berbangsa
Bangsa Indonesia terjadi karena dia memiliki satu nyawa, satu asal akal,
yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya yang menjalani satu kesatuan riwayat,
yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam
suatu wilayah Negara .
E.LOYAL
1. Konsep Loyal
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang
Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara,
disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class
Government). Kenapa nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi
salah satu core values yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik
oleh setiap ASN. Untuk mencapai tujuan nasional tesebut diperlukan ASN yang
senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat
pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada
kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terhadap
bangsa dan Negara Meningkatkan Nasionalisme.

13
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,

2. Loyal Dalam Konteks Organisasi Pemerintah


Di dalam pasal 66 UU ASN disebutkan bahwa Setiap calon PNS pada
saat diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji. Dimana dalam
bunyi sumpah/janji tersebut mencerminkan bagaimana Core Value Loyal
semestinya dipahami dan diimplementasikan oleh setiap PNS yang merupakan
bagian atau komponen sebuah organisasi pemerintah. Disiplin adalah suatu kondisi
yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilainilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan (loyalitas), ketenteraman,
keteraturan, dan ketertiban. Sedangkan Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS
untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan.
F. ADAPTIF
1. Memahami Adaptif
Perilaku adaptif adalah perilaku yang cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas, serta bertindak
proaktif.
Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan
keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan
budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya
tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur
kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan
kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu
yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun
individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang
konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas
kolektif maupun individual.
2. Panduan Perilaku Adaptif
1. Perilaku Adaptif Lembaga/Organisasional
2. Perilaku Adaptif Individual
3. Panduan Membangun Organisasi Adaptif
3. Adaptif Dalam Konteks Organisasi Pemerintah
a. Pemerintahan Yang Adaptif
b. Pemerintah dalam Pusaran Perubahan yang Dinamis (Dynamic
c. Pemerintah Sebagai Organisasi yang Tangguh
G. KOLABORATIF
1. Definisi Kolaborasi
Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa
kolaborasi adalah “ value generated from an alliance between two or more firms
aiming to become more competitive by developing shared routines”.

2. Kolaborasi Pemerintahan (Collaborative Governance)


14
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
Collaborative governance dalam artian sempit merupakan kelompok aktor
dan fungsi. Ansell dan Gash A (2007:559), menyatakan Collaborative governance
mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan publik.. Pada
collaborative governance pemilihan kepemimpinan harus tepat yang mampu
membantu mengarahkan kolaboratif dengan cara yang akan mempertahankan tata
kelola stuktur horizontal sambil mendorong pembangunan hubungan dan
pembentukan ide.

3. Whole of Government (WoG); Kongkretisasi Kolaborasi Pemerintahan


WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

4. Praktik Dan Aspek Normatif Kolaborasi Pemerintah


Menurut Pérez López et al (2004 dalam Nugroho, 2018), organisasi yang
memiliki collaborative culture indikatornya sebagai berikut:
1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi;
2) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan
upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka
3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika
terjadi kesalahan)
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi (universitas)
Setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;
6) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong; dan
7) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan
yang diberikan

C. SMART ASN
1. Literasi Digital
Materi literasi digital terdiri dari percepatan transformasi digital di
Indonesia, definisi literasi digital, peta jalan program literasi digital, ruang
lingkup program dan implementasi literasi digital. Kerangka Kurikulum Literasi
Digital

15
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,
a. Digital Skill
Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat
keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan
sehari-hari
b. Digital Culture
Kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
dalam keseharian dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK
c. Digital Ethics
Kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika
digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari
d. Digital Safety
Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan
keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari
Secara individual, terdapat tiga area kecakapan keamanan digital yang
wajib dimiliki oleh pengguna media digital.

1) Kognitif
Memahami berbagai konsep dan mekanisme proteksi baik terhadap
perangkat digital (lunak maupun keras) maupun terhadap identitas digital
dan data diri.
2) Afektif
Empati agar pengguna media digital punya kesadaran bahwa
keamanan digital bukan sekadar tentang perlindungan perangkat digital
sendiri dan data diri sendiri, melainkan juga menjaga keamanan pengguna
lain sehingga tercipta sistem keamanan yang kuat.

3) Konatif atau Behavioral


Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun
wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
kehidupan sehari-hari. Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan
individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari.

16
Jurnal/Resume Latsar MOOC PPPK 2023 Jingga Teresa,
S.Pd/199709052023212007 Kecamatan Tanjung Emas,

2. MANAJEMEN ASN
a. Kegiatan Belajar

1) Kedudukan, Peran, Hak danKewajiban, dan Kode Etik ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional.
Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:

1) Negeri Sipil (PNS)


2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetapoleh pejabat Pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Fungsi kode etik
dan kode perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam menyelenggarakan
pemerintahan. Jadi manajemen ASN adalah:
i. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ii. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
iii. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil
(PNS); dan b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
iv. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik
Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai harus
mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada
prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek
pengelolaan pegawai akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan
kinerja.

17

Anda mungkin juga menyukai