RESUME
AGENDA I, II, DAN III
Oleh:
A. BERORIENTASI PELAYANAN
Kata pelayanan dalam Oxford Learner’s Dictionary diartikan sebagai «a system that
provides something that the public needs, organized by the government or a private company ».
Baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak kepada pihak yang lain. Sementara itu, frasa
pelayanan publik.
Dalam batasan pengertian tersebut, jelas bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
salah satu dari penyelenggara pelayanan 12 publik, yang kemudian dikuatkan kembali dalam
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), yang menyatakan bahwa
salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik. Asas penyelenggaraan pelayanan publik
seperti yang tercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu:
1. kepentingan umum;
2. kepastian hukum;
3. kesamaan hak;
4. keseimbangan hak dan kewajiban;
5. keprofesionalan;
6. partisipatif;
7. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
8. keterbukaan;
9. akuntabilitas;
10. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
11. ketepatan waktu; dan
12. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Pelayanan Prima adalah memberikan pelayanan sesuai atau melebihi harapan pengguna
layanan. Berdasarkan pengertian tersebut, dalam memberikan pelayanan prima terdapat
beberapa tingkatan yaitu:
1. memenuhi kebutuhan dasar pengguna,
2. memenuhi harapan pengguna, dan
3. melebihi harapan pengguna, mengerjakan apa yang lebih dari yang diharapkan.
Pemberian pelayanan yang prima akan berimplikasi pada kemajuan organisasi, apabila
pelayanan yang diberikan prima (baik), maka organisasi akan menjadi semakin maju. Implikasi
kemajuan organisasi akan berdampak antara lain:
1. makin besar pajak yang dibayarkan pada negara,
2. makin bagus kesejahteraan bagi pegawai, dan
3. makin besar fasilitas yang diberikan pada pegawai.
B. AKUNTABEL
1. Pengertian Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab.
2. Pentingnya Akuntabel
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit
organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasannya.
C. KOMPETEN
Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar kompetensi dari
International Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, Pasal 210 sampai dengan pasal
212, Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sebagai berikut:
1. Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
2. Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk
melaksanakanpengembangan kompetensi tertentu.
3. Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.
Semetara itu pengembangan kompetensi untuk jabatan fungsional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 215 peraturan yang sama, diatur sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pengembangan kompetensi fungsional dilakukan melalui jalur pelatihan.
2. Pelatihan fungsional dilaksanakan untuk mencapai persyaratan standar kompetensi
Jabatandan pengembangan karier.
3. Pengembangan kompetensi fungsional dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang JF masing-masing.
4. Jenis dan jenjang pengembangan kompetensi fungsional ditetapkan oleh instansi
pembina JF.
5. Pelatihan fungsional diselenggarakan oleh lembaga pelatihan terakreditasi. Akreditasi
pelatihan fungsional dilaksanakan oleh masing-masing instansi pembina JF dengan
mengacu pada pedoman akreditasi yang ditetapkan oleh LAN
Pengembangan kompetensi bagi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja
(PPPK), berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2018 dalam pasal 39 diatur
sebagai berikut:
1. Dalam rangka pengembangan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan tugas, PPPK
diberikan kesempatan untuk pengayaan pengetahuan.
2. Setiap PPPK memiliki kesempatan yang sama untuk di ikutsertakan dalam pengembangan
kompetensi
3. Pengembangan kompetensi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan pengembangan
kompetensi pada Instansi Pemerintah.
4. Dalam hal terdapat keterbatasan kesempatan pengembangan kompetensi, prioritas diberikan
dengan memper-hatikan hasil penilaian kinerja PPPK yang bersangkutan.
D. HARMONIS
Pengertian Harmonis Dalam Kamus Mariam Webster Harmonis (Harmonious)
diartikaan sebagai having a pleasing mixture of notes. Sinonim dari kata harmonious antara lain
canorous, euphonic, euphonious, harmonizing, melodious, musical, symphonic, symphonious,
tuneful.
Berdasarkan pasal 5 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN ada dua belas kode etik dan
kode perilaku ASN itu, yaitu:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
Secara umum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang ASN,
tugas pegawai ASN adalah sebagai berikut.
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
E. LOYAL
Secara etimologis, istilah «loyal» diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu «Loial» yang artinya
mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan.
F. ADAPTIF
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
G. KOLABORATIF
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat
ini.
1. Panduan Perilaku Kolaboratif
Menurut Pérez López et al Organisasi menganggap individu Organisasi
memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan mengambil risiko yang
wajar dalam menyelesaikan tugas mereka Pendapat yang berbeda didorong dan didukung
dalam organisasi Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas
layanan yang diberikan.
2. Kolaboratif dalam Konteks Organisasi Pemerintah
Penelitian yang dilakukan oleh Custumato menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah
kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan
formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik.
3. Beberapa Aspek Normatif Kolaborasi Pemerintahan
Berdasarkan ketentuan Pasal 34 ayat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan diatur bahwa «Penyelenggaraan pemerintahan yang
melibatkan Kewenangan lintas Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dilaksanakan
melalui kerja sama antar-Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang terlibat, kecuali
ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundangundangan»
4. Studi Kasus Kolaboratif
Hampir semua model kerangka kerja collaborative governance, kepemimpinan
selalu memiliki peran yang utama dan strategis, namun kajian spesifik terkait hal tersebut
cenderung terbatas.
RESUME AGENDA III
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
A. SMART ASN
Sesuai dengan 5 arahan presiden dalam upaya percepatan transformasi digital,
pengembangan SDM merupakan salah satu fokus Presiden. Berdasarkan petunjuk khusus
dari Presiden pada Rapat Terbatas Perencanaan Transformasi Digital, bahwa transformasi
digital di masa pandemi maupun pandemi yang akan datang akan mengubah secara
struktural cara kerja, beraktivitas, berkonsumsi, belajar, bertransaksi yang sebelumnya
luring dengan kontak fisik menjadi lebih banyak ke daring yang akan dihadapi oleh semua
lapisan masyarakat termasuk ASN.
B. MANAJEMEN ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik.