Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA

Nama : dr. Khoirun Nisa


NDH : 08
Instansi : Pemerintah Kota Batam
Angkatan/kelompok : X/1

1. WAWASAN KEBANGSAAN
Sejarah Wawasan Kebangsaan
Tanggal 20 Mei untuk pertama kalinya ditetapkan menjadi Hari
Kebangkitan Nasional dilatarbelakangi terbentuknya Organisasi Boedi Oetomo
pada tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa sekolah dokter Jawa di Batavia
(STOVIA) yang menggagas rapat kecil yang menjadi titik awal dimulainya
pergerakan nasional menuju Indonesia Merdeka. Wawasan kebangsaan lahir
Ketika bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya dari segala bentuk
penjajahan.

Pengertian Wawasan Kebangsaan


Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri
bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila,
UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai
masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

Empat Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara


- Pancasila
Pancasila berfungsi sebagai landasan atau dasar bagi negara merdeka,
bintang pemandu atau Leitstar, ideologi nasional, pandangan hidup bangsa,
perekat atau pemersatu bangsa, dan wawasan pokok bangsa Indonesia dalam
mencapai cita-cita nasional.
- Undang-Undang Dasar 1945
Naskah UUD 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli 1945 oleh
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
- Bhinneka Tunggal Ika
Makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi
pada hakekatnya satu, satu bangsa dan negara Republik Indonesia.
- Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Tujuan NKRI meliputi :
- Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia
- Memajukan kesejahteraan umum
- Mencerdaskan kehidupan bangsa
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2. NILAI-NILAI BELA NEGARA


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga
negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.
Nilai Dasar Bela Negara
1 Cinta tanah air
2 Sadar berbangsa dan bernegara
3 Setia pada pancasila sebagai ideologi negara
4 Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5 Kemampuan awal Bela Negara.
Usaha Bela Negara diselenggarakan melalui:
- Pendidikan kewarganegaraan
- Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
- Pengabdian sebagai prajurit tni secara sukarela atau secara wajib
- Pengabdian sesuai dengan profesi.
Usaha Bela Negara bertujuan untuk memelihara jiwa nasionalisme Warga Negara
dalam upaya pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela Negara yang
diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara demi tercapainya tujuan
dan kepentingan nasional.
RINGKASAN MATERI ANALISIS ISU KONTEMPORER

Nama : dr. Khoirun Nisa

NDH : 08

Instansi : Pemerintah Kota Batam

Angkatan/Kelompok : X/1

ANALISIS ISU KONTEMPORER

A. Konsep Perubahan

Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan kita akan jauh tertinggal
jika tidak segera menyadari dan berperan serta dalam perubahan tersebut.
Perubahan yang diharapkan adalah untuk memuliakan dan memberikan manfaat
bagi umat manusia.

B. Perubahan Lingkungan Strategis

Pemahaman perubahan dan perkembangan lingkungan strategis merupakan


faktor utama yang akan menambah wawasan PNS. Wawasan tersebut melingkupi
pemahaman terhadap globalisasi, demokrasi, desentralisasi, dan daya saing
nasional.

C. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis

Konsep ini pada intinya menganggap bahwa manusia merupakan suatu


bentuk modal yang tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan (ide), kreativitas,
keterampilan, dan produktivitas kerja. Ada enam komponen dari modal manusia,
diantaranya yaitu Modal intelektual, Modal emosional, Modal sosial, Modal
ketabahan, Modal etika/ moral, Moda kesehatan
D. Isu-isu strategis kontemporer

Saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalisme dalam konteks Indonesia
sedang berhadapan dengan dilema antara globalisasi dan etnik nasionalisme yang
harus disadari sebagai perubahan lingkungan strategis, yang kian lama kian
menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan
Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara.
Sehingga menjadi penting bagi setiap PNS sebagai aparatur negara mengenal dan
memahami secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya yaitu :
Korupsi, Narkoba, Terorisme, Money Laundring, Proxy War, Kejahatan Mass
Communication (Cyber Crime, Hate Speech, Dan Hoax).

E. Teknis analisis isu-isu dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis.

Untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis (internal dan eksternal)


dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan.
sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan
dasar analisa yang matang.

Teknik-Teknik Analisis

1. Teknik Tapisan Isu

Kemampuan berpikir kiritis yang ditandai dengan penggunaan alat


bantu penetapan kriteria kualitas isu. Alat bantu penetapan kriteria isu yang
berkualitas banyak jenisnya, misalnya menggunakan teknik tapisan dengan
menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria; Aktual, Kekhalayakan,
Problematik, dan Kelayakan.

2. Teknik Analisis Isu

Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan,


selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu dengan teknik berpikir
kritis, misalnya menggunakan system berpikir mind mapping, fishbone,
SWOT, tabel frekuensi, analisis kesenjangan, atau sekurangnya-kurangnya
menerapkan kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk
menggambarkan akar dari isu atau permasalahan, aktor dan peran aktor, dan
alternatif pemecahan isu yang akan diusulkan.
3. Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis

Gap Analysis adalah perbandingan kinerja aktual dengan kinerja


potensial atau yang diharapkan. Metode ini merupakan alat evaluasi bisnis
yang menitikberatkan pada kesenjangan kinerja perusahaan saat ini dengan
kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya, misalnya yang sudah tercantum
pada rencana bisnis atau rencana tahunan pada masing-masing fungsi
perusahaan.
RINGKASAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Nama : dr. Khoirun Nisa

NDH 08

Instansi : Pemerintah Kota Batam

Angkatan/kelompok : X/1

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki
oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi
kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara
ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kesiapsiagaan bela negara diarahkan untuk menangkal faham-faham,
ideologi, dan budaya yang bertentangan dengan nilai kepribadian bangsa Indonesia.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai calon aparatur pemerintahan sudah
seharusnya mengambil bagian di lini terdepan dalam setiap upaya bela negara,
sesuai bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing. Kesiapsiagaan bela
negara bagi CPNS adalah kesiapan untuk mengabdikan diri secara total kepada
negara dan bangsa dan kesiagaan untuk menghadapi berbagi ancaman
multidimensional yang bisa saja terjadi di masa yang akan datang.

KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA

Memiliki kemampuan awal bela negara, baik secara fisik maupun non fisik.

- Secara fisik ditunjukkan dengan cara menjaga kesehatan jasmani dan rohani.

- Non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang
teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur
dan terhormat.

-
KEGIATAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
1. Kegiatan Olah Raga dan Kesehatan Fisik
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan Mental
3. Kegiatan Baris-berbaris dan Tata Upacara
4. Keprotokolan
5. Pemahaman Dasar Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul
Keterangan
6. Kegiatan Ketangkasan dan Permainan dalam Membangun Tim
7. Kegiatan Caraka Malam dan Api Semangat Bela Negara (ASBN)
8. Membuat dan melaksanakan Rencana Aksi.

MANFAAT KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan
seperjuangan.
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan
kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
dalam materi Team Building.
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan
kegiatan.
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak
disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.

SARAN:
Materi yang disajikan sudah sangat jelas dan mudah dipahami. Akan lebih bagus lagi
jika ada refrensi tambahan berupa tautan/link video yang kredibel di modul, untuk
memperkaya materi dan pemahaman .

Anda mungkin juga menyukai