Anda di halaman 1dari 10

LATSAR ANGKATAN VIII GELOMBANG II

PEMBEELAJAARAAN AGENDA I
TUGAS INDIVIDU I

Oleh :
Dhimas Nurul Hidayatullah, A.Md.Farm.
NIP:1998102320220410

Pemerintah Kabupaten Bondowoso


2023
1. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI BELA NEGARA

A. Pengertian Wawasan Kebangsaan


Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam
rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh
jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional
(national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945,
NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman,
adil, makmur, dan sejahtera.
Sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia membuktikan bahwa para
pendiri bangsa (founding fathers) mengutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan kelompok atau golongan. Sejak awal pergerakan nasional,
kesepakatan-kesepakatan tentang kebangsaan terus berkembang hinggga
menghasilkan 4 (empat) konsensus dasar serta n Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Indonesia sebagai alat pemersatu,
identitas, kehormatan dan kebanggaan bersama.

B. 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara


a. Pancasila
b. Undang-Undang Dasar 1945
c. Bhinneka Tunggal Ika
d. Negara Kesatuan Republik Indonesia
C. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu, kebangsaan
Indonesia merupakan sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi
bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara
sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan Indonesia merupakan manifestasi kebudayaanyang berakar
pada sejarah perjuangan bangsa, kesatuan dalam keragaman budaya, dan
kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

NILAI-NILAI BELA NEGARA


A. Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga
negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman
B. Nilai Dasar Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai
dasar Bela Negara meliputi :
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
a. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
b. kemampuan awal Bela Negara.

C. SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN


REPUBLIK INDONESIA

A. Makna Kesatuan dalam Sistem Penyelenggaraan Negara


Dengan memahami secara benar makna kesatuan, diharapkan
seluruh komponen bangsa Indonesia memiliki pandangan, tekat, dan
mimpi yang sama untuk terus mempertahankan dan memperkuat kesatuan
bangsa dan negara.
Indonesia adalah melting pot atau tempat meleburnya berbagai
keragaman yang kemudian bertransformasi menjadi identitas baru yang
lebih besar bernama Indonesia. Indonesia adalah konstruksi masyarakat
modern yang tersusun dari kekayaan sejarah, sosial, budaya, ekonomi,
politik, dan ideologi yang tersebar di bumi nusantara. Gerakan
separatisme atau upaya-upaya kearah disintegrasi bangsa, adalah sebuah
tindakan ahistoris yang bertentangan dengan semangat persatuan dan
kesatuan tersebut.

B. Prinsip-Prinsip Persatuan Dan Kesatuan Bangsa.


a. Prinsip Bhineka Tunggal Ika
b. Prinsip Nasionalisme Indonesia
c. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
d. Prinsip Wawasan Nusantara
e. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita
Reformasi.

C. LANDASAN IDIIL : PANCASILA


Rumusan nilai- nilai sebagai berikut :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa;
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
c. Persatuan Indonesia;
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan;
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. ANALISIS ISU KONTEMPORER

1. PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS


A. Konsep Perubahan
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian
dari perjalanan peradaban manusi, …“perubahan itu mutlak dan kita akan
jauh tertinggal jika tidak segera menyadari dan berperan serta dalam
perubahan tersebut
B. Perubahan Lingkungan Strategis
empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan
PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing,

C. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis


1. Modal Intelektual
2. Modal Emosiona
3. Modal Sosial
4. Modal ketabahan (adversity)
5. Modal etika/moral
6. Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani

2. ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER


PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh
yang datang dari eksternal juga internal yang kian lama kian
menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar
berbangsa dan bernegara. Fenomena tersebut menjadikan
pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis
terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya;
1. Korupsi
2. Narkoba
3. Terorisme dan Radikalisme
4. Money Laundring
5. Proxy War
6. Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate
Speech, Dan Hoax)
3. TEKNIK ANALISIS ISU
a. Memahami Isu Kritikal
Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan
sebagai masalah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah
yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak
terjamin kebenarannya; kabar angin; desas desus
Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda berdasarkan
tingkat urgensinya, yaitu
1. Isu saat ini (current issue)
2. Isu berkembang (emerging issue), dan
3. Isu potensial.

b. Teknik-Teknik Analisis Isu


Teknik Tapisan Isu
Alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas banyak jenisnya, misalnya
menggunakan teknik tapisan dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada
kriteria; Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan. Aktual artinya isu
tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif, dan Kelayakan
artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Alat bantu tapisan lainnya misalnya menggunakan kriteria USG dari mulai
sangat USG atau tidak sangat USG. Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth: Seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Teknik Analisis Isu
Beberapa alat bantu menganalisis isu disajikan sebagai berikut
1. Mind Mapping
2. Fishbone Diagram
3. Analisis SWOT
3. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

A. KONSEP KESIAPSIAGAN BELA NEGARA


bahwa bela negara adalah adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku
warga negara yang dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaaN
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI
1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara.

B. KESIAPSIAGAN BELA NEGARA


Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki
oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi
kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara
ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegar

C. MANFAAT KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan.
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan
kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
dalam materi Team Building.
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan
kegiatan.
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak
disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.

D. KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA


Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela
negara, baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara
menjaga kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani
dan rohani. Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral
dan memegang teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang
luhur dan terhormat.

E. RENCANA AKSI BELA NEGARA


Aksi Nasional Bela Negara dapat didefinisikan sebagai sinergi setiap warga
negara guna mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan
dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang
berdaulat, adil, dan makmur.

F. KEGIATAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

1. Peraturan baris berbaris


2. Keprotokolan
3. Tata upacara
4. Tata penghormatan
5. Pelaksanaan kegiatan apel

Anda mungkin juga menyukai