Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1 ASYNCHRONUS HARI 1

Nama Peserta : dr. Miranti Sastraningrum

NIP : 19911102 202203 2 004

Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tingkat 1/ IIIB

Jabatan : Ahli Pertama - Dokter

Instansi : RSUD Lawang

Jenis Diklat : Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XLIII


Pemerintah Kabupaten Malang Tahun 2022

Kelompok : 3

Dalam agenda 1 membahas 3 pokok bahasan, yaitu

1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara


 Definisi
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam
rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati
diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional
(national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI,
dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil,
makmur, dan sejahtera.
 Sejarah
1. Penetapan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional
dilatarbelakangi terbentuknya organisasi Boedi Oetomo di Jakarta
tanggal 20 Mei 1908
2. Pada 1908, beberapa mahasiswa Indonesia di Belanda mendirikan
sebuah organisasi perkumpulan pelajar Indonesia yang bernama
Indische Vereeniging (IV).
3. Penetapan tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda
dilatarbelakangi Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada tanggal
28 Oktober 1928 di Indonesische Clubgenbouw Jl. Kramat 106
Jakarta.
4. Kongres Pemuda II sendiri merupakan hasil dari Kongres Pemuda I
yang dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1926
5. Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam sejarahnya
dirumuskan dalam sidang periode II BPUPKI (10-16 Juli 1945) dan
selanjutnya disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
 Konsensus Dasar
1. Pancasila
2. Undang – undang dasar 1995
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia

 Lambang Negara
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu, kebangsaan
Indonesia merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Keempat simbol tersebut menjadi sarana pemersatu, identitas, dan
wujud eksistensi bangsa yang menjadi symbol kedaulatan dan kehormatan
negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Analisa Isu Kontemporer


Isu-isu kontemporer adalah suatu pokok persoalan yang terjadi pada masa
sekarang atau menjadi trending topik pada saat ini jadi solusi penyelesaian nya harus
sesuai dengan masa sekarang . Isu yang menyita ruang publik yang terkait isu-isu
strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/ terorisme,
money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi    masal seperti cyber crime,
Hate Speech, dan Hoax, dan lain    sebagainya.
Dengan memperhatikan begitu besar pengaruh media komunikasi dalam
membentuk persepsi, opini, sikap maupun perilaku sampai dengan tindakan,
maka kehati-hatian serta kesadaran dalam menggunakan media menjadi
penting. Berikut ini beberapa tips dalam menggunakan media sosial agar
terhindar dari risiko pelanggaran hukum:
 Memahami regulasi yang ada.
 Menegakan etika ber-media sosial.
 Memasang identitas asli diri dengan benar.
 Cek terlebih dahulu kebenaran informasi yang akan dibagikan (share) ke
publik.
 Lebih berhati-hati bila ingin memposting hal-hal atau data
 yang bersifat pribadi.

Setelah mengenal dan memahami isu-isu strategis konteporer menyadarkan


kepada kita bahwa untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis (internal dan
eksternal) akan memberikan pengaruh besar terhadap keberlangsungan
penyelenggaraan pemerintahan, sehingga dibutuhkan kemampuan berpikir kritis,
analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat dirumuskan alternatif
pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang matang.

Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif


dan dapat dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu
dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan,
sehingga dapat merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan
dasar analisa yang matang.

3. Kesiapsiagaan Bela Negara

Kesiapsiagaan bela negara adalah suatu keadaan siap siaga yang


dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam
menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan
sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh
jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila
dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara.
Aplikasi dari latihan kesiapsiagaan Bela Negara ini juga akan menjadi
modal penguatan jasmani, mental dan spiritual dalam pelaksaaan tugas
CPNS yang memiliki fungsi utama sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu Negara bangsa dari
segala Ancaman, Ganguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) baik dari
dalam maupun luar negeri.
Untuk melakukan bela negara, diperlukan suatu kesadaran bela negara.
Dikatakan bahwa kesadaran bela negara itu pada hakikatnya adalah kesediaan
berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Unsur-unsur
bela negara:
1. Cinta tanah air
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara

Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan


awal bela negara, baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat
ditunjukkan dengan cara menjaga kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu
dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Sedangkan secara non fisik,
yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh kearifan
lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.
Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang
untuk melaksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien.
Kesiapsiagaan jasmani merupakan serangkaian kemampuan jasmani atau fisik
yang dimiliki oleh seorang ASN. Sasaran latihan kesiapsiagaan jasmani adalah
mengembangkan dan/atau memaksimalkan kekuatan fisik, dengan melatih
kekuatan fisik yang menghasilkan power, endurance, muscle strength, speed,
accuracy, agility,coordination, balance, flexibity.
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan
memahami kondisi mental, perkembangan mental, dan proses menyesuaikan
diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan perkembangan
mental/jiwa(kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar
dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah,
lingkungan kerja dan masyarakat. Sasaran latihan kesiapsiagaan mental
adalah dengan mengembangkan dan/atau memaksimalkan kekuatan mental
dengan memperhatikan modal insani.
Kemampuan kewaspadaan dini ialah kemampuan yang dikembangkan
untuk mendukung sinergisme penyelenggaraan pertahanan militer dan
pertahanan nirmiliter secara optimal, sehingga terwujud kepekaan, kesiagaan,
dan antisipasi setiap warga negara dalam menghadapi potensi ancaman.
Intelijen Negara berperan melakukan upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan
untuk deteksi dini dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan,
dan penanggulangan terhadap setiap hakikat ancaman kepentingan dan
keamanan nasional. Hal- hal mengenai intelijen negara diatur dalam UU Nomor
17 Tahun 2011.

Anda mungkin juga menyukai