Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MATERI AGENDA I

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap
sistem nasional (national system). Wawasan kebangsaan merupakan bekal PNS dalam mengawali
pengabdian kepada Negara dan bangsa dapat dipahami dengan mengetahui sejarah pergerakan
kebangsaan Indonesia dari masa penjajahan, detik-detik kemerdekaan, hingga berbagai peristiwa yang
terjadi pasca kemerdekaan Negara Indonesia.
Berbagai titik penting dalam sejarah Bangsa Indonesia diantaranya adalah berdirinya organisasi
pergerakan nasional Boedi Oetomo pada tahun 1908, penyelenggaraan Kongres Pemuda I dan II hingga
lahirnya Hari Sumpah Pemuda, serta peristiwa kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945. Terlihat jelas kekuatan para pahlawan nasional yang berusaha menyusun suatu dasar
Negara agar terbukti secara sah dimata dunia. Disamping itu, komitmen dari generasi pemimpin
selanjutnya dimulai dari masa orde lama, orde baru, dan reformasi yang konsisten berpegang teguh kepada
empat konsesnsus dasar, yaitu Pancasila, UUD RI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan
maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman. Nilai-nilai dasar bela negara
perlu ditumbuhkembangkan sebagai hak sekaligus kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. nilai-nilai
tersebut meliputi:

1. Cinta tanah air


2. Sadar berbangsa dan bernegara
3. Setia pada Pancasila sebagai ideology Negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
5. Kemampuan awal bela Negara

Implementasi wawasan kebangsaan dan aktualisasi kesadaran bela Negara disatukan dalam
kerangka Sistem Administrasi (NKRI). Sistem administrasi NKRI (SANKRI) merupakan salah satu sistem
nasional guna mencapai kepentingan dan tujuan nasional. SANKRI memiliki landasan idiil yaitu Pancasila
landasan konstitusional, serta UUD 1945 sebagai sistem yang menwadahi peran PNS. Dari sudut hukum,
batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran lima norma dasar Negara
(Pancasila) beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam pembukaan UUD 1945, menjadi
norma hukum yang memberi kernagka dasar hukum SANKRI pada umumnya.
RINGKASAN MATERI AGENDA I
Analisis Isu Kontemporer

Dampak dari adanya reformasi birokrasi membuat kemampuan PNS menjadi lambat dalam
mengahdapi perubahan lingkungan strategis. Hal ini yang menyebabkan Indonesia masih dinilai memiliki
kualitas birokrasi yang rendah. Tujuan adanya reformasi birokrasi untuk mengembangkan PNS menjadi
pegawai yang transformasional, dimana PNS bersedia mengembangkan cita-cita dan berperilaku yang bisa
diteladani, membangun semangat serta mengembangkan makna dan tantangan bagi dirinya, merangsang
dan mengeluarkan kreativitas dan berupaya melakukan inovasi, menunjukkan kepedulian, sikap
apresiatif, dan mau membantu orang lain. Komponen modal dalam dalam menghadapi perubahan
lingkungan strategis yaitu: modal intelektual, modal emosional, modal sosial, modal ketabahan, modal
etika/moral, serta modal kesehatan fisik/jasmani.
Adanya perubahan lingkungan strategis diikuti dengan munculnya berbagai isu. Perubahan
lingkungan strategis menjadi tantangan untuk meningkatkan daya saing sekaligus mencerdaskan
kehidupan bangsa. Hal ini perlu disadari bahwa perubahan bisa memiliki sisi positif dan sisi negatif. Setiap
PNS perlu mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer ditengah reformasi
birokrasi, diantaranya: korupsi, narkoba, paham radikalisme/terorisme, money laundry, proxy war, dan
kejahatan komunikasi massal seperti cyber crime, hate speech, dan hoax, dan lain sebagainya. Oleh karena
itu, dibutuhkan kemampuan teknik analisis isu dalam berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu
persoalan, sehingga dapat dirumuskan alternatif solusi permasalahan dengan dasar analisis yang matang.
Berbagai teknik analisis isu, yaitu: teknik tapisan isu, teknik analisis isu (mind mapping, fishbone diagram,
dan analisis SWOT), serta analisis kesenjangan.
RINGKASAN MATERI AGENDA I
Kesiapsiagaan Bela Negara

Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai - nilai bela negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan Bela Negara merupakan kondisi Warga Negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan,
keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual,
dan spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya memiliki sifat - sifat disiplin, ulet, kerja
keras dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.
Salah satu nilai - nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara, baik secara
fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga kesamaptaan (kesiapsiagaan)
diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara
menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh kearifan lokal yang mengandung nilai - nilai jati diri
bangsa yang luhur dan terhormat.
Implementasi bela negara bisa dilakukan dengan aksi bela negara, yaitu sinergi setiap warga negara
guna mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan pada
nilai - nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.

Anda mungkin juga menyukai