Anda di halaman 1dari 20

PENGENDALIAN PENYAKIT

TIPHOID
DISTRIBUSI PENYAKIT TIFOID TINGKAT GLOBAL
 Diperkirakan 16.000.000 kasus baru / tahun
 Kematian : 600.000 / tahun, 90% kematian terjadi di Asia
 Tifoid di Indonesia :
2-4 thn 148/100.000
5-15 thn 180,3/100.000
>16 thn 51,2/100.000
 Merupakan penyakit endemis
 Riskesdas 2007  Prevalens bhw 0,79% Tifoid dx Nakes
 Tahun 2012  RR didapat:
• Jumlah kasus Tifus perut klinis 144.980 kasus
• Insiden kumulatif kasus Tifus perut klinis 59,21/100.000
penduduk
• Insiden kumulatif kasus Tifus perut kultur 2,15/100.000
penduduk
HASIL SURVEILANS TIFOID
TAHUN 2015
No. Lokasi Pelaksana Besar Salmonella Prevalens Keterangan
Sampel typhi
1 Kota Medan BTKL Medan 180 0 0 Enterobacter cloacae (5),
Salmonella arizonae (23), Serratia
Liquefaciens (7), Serratia
Fonticola (13), Citro Bacter Friundi
(6)
2 Kota Mojokerto BBTKL Surabaya 192 0 0

3 Kota Banjarbaru BTKL Banjarbaru 200 0 0

4 DKI Jakarta BBTKL Jakarta 206 0 0 salmonella Typhimurium =1

5 Kota Makassar BTKL Makassar 58 7 12.06

6 Kota Yogyakarta BBTKL Yogyakarta 207 10 4.83

Jumlah 1.043 17 1.63


Estimasi biaya yang dikeluarkan negara :
60.000.000 USD/tahun
Sembuh
Penderita Tifoid
Carrier
Sanitasi

PHBS Kemiskinan
Tifoid

Lingkungan yang buruk


Faktor Risiko Demam Tifoid
MASALAH KESEHATAN YANG SERING TIMBUL DI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
Antara lain :
Piring/peralatan makan tidak segera dicuci sebelum dan
sesudah makan
Sisa makanan yg berserakan
Menghidangkan makanan tidak ditutup
Tidak selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah
keluar dari kamar kecil.
Pakaian/celemek penjamah makanan sering dijadikan lap
tangan
Tidak menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin dan
di lakukan dekat makanan
Menyentuh makanan yang siap disajikan dengan
menggunakan tangan.
Merokok, makan atau mengunyah selama melakukan aktivitas
penanganan makanan.
MASALAH KESEHATAN YANG SERING TIMBUL DI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
Berkaitan dengan masalah Gizi :
Pemilihan bahan makanan
Pengelolaan
Penyajian
Tambahan bahan pangan
Porsi makanan yang tidak sesuai

Berkaitan dengan masalah sarana dan prasarana :


Ruang pengolahan makanan dan penyajian kurang bersih dan tidak
kondisi baik
Tempat pengolahan makanan masih berdekatan dengan toilet,
saluran limbah
Ventilasi kurang
Akses air bersih
Tidak ada tempat cuci tangan
Tidak tersedia tempat sampah yang memadai
RENCANA AKSI P2 TIFOID 2015 - 2019
TUJUAN PROGRAM

Melaksanakan kegiatan pengendalian Tifoid


secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal
SASARAN STRATEGIS
1. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan advokasi
dan atau sosialisasi tentang Tifoid sebesar 90% pada
tahun 2019.
2. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan kegiatan
pencegahan Tifoid sebesar 30% pada tahun 2019
3. Meningkatnya kab/kota yang melaksanakan
pengamatan Tifoid pada populasi berisiko sebesar
30% pada tahun 2019
B. INDIKATOR KEGIATAN P2 TIFOID
NO INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Menurunnya angka kesakitan demam tifoid pada anak sekolah sebesar


30% dari kondisi saat ini

1 % Kab/kota yang NA 10 20 40 80 90
melaksanakan sosialisasi dan
atau advokasi tentang Tifoid
dan Hep A & E
2 % Kab/kota yang melakukan NA 2,5 5 10 20 30
kegiatan surveilans Tifoid pada
kelompok masyarakat paling
berisiko
3. % kelompok anak sekolah yang NA 2,5 5 10 20 30
melakukan upaya pencegahan
demam tifoid
Kegiatan Pengendalian Tifoid
1. Review dan memperkuat aspek legal
2. Advokasi, sosialisasi, pemberdayaan dan mobilisasi
3. Pencegahan & perlindungan khusus
4. Tatalaksana kasus
5. Pengamatan Penyakit
6. Peningkatan SDM
7. Pengelolaan logistik
8. Monev & Bimtek
Gambaran Hasil Pengamatan Karier Tifoid di DKI
Jakarta Tahun 2015
Membersihkan Peralatan Makan Atau Minum

\
Kebersihan Pribadi Penjaja Makanan Saat Berjualan

\
Membersihkan Tangan sebelum Menjamah Makanan

Sebagian besar
Tidak membersihkan
Tangan sebelum
Menjamah makanan
(54.4%).
Mencuci tangan
dengan air saja
20,4% dan
lap ( 44,83%)
Kebiasaan Penjaja Makanan

\
KEADAAN SEKITAR LOKASI DAGANG

\
Keterpaparan penjamah makanan terhadap informasi kesehatan
di kantin SD di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015

Sebanyak 63.6%
responden belum
pernah mendapat
penyuluhan tentang
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai