Anda di halaman 1dari 4

Rabu, 28 September 2022

NAMA : ATIKA DWI CAHYANI, A.Md., Farm


NIP : 19980915 202012 2 007
ANGKATAN : XCV
KELOMPOK :1
NDH : 04

TUGAS INDIVIDU 1
RESUME MATERI AGENDA 1

A. WAWASAN KEBANGSAAN DAN BELA NEGARA


a. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation
character) dan kesadaran terhadap sistem nasional.
Terdapat empat dasar berbangsa dan bernegara yaitu,
1. Pancasila
Bung karno menyatakan bahwa Pancasila merupakan pholosofiche grondslag, suatu
fundament, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, merupakan landasan atau dasar bagi
negara yang didirikan.
Pentingnya kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, sehingga gagasan dasar yang berisi konsep, prinsip dan nilai
yang terkandung dalam Pancasila harus berisi kebenaran nilai yang tidak asing bagi
masyarakat Indonesia. Untuk menjaga, memelihara, memperkokoh dan
mensosialisasikan Pancasila maka para penyelenggara Negara dan seluruh warga Negara
wajib memahami, meyakini dan melaksanakan kebenaran nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Undang-Undang Dasar 1945
Setelah dihasilkan sebuah rancangan Undang-Undang Dasar, berkas rancangan
tersebut selanjutkan diajukan ke Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan
diperiksa ulang. Dalam sidang pembahasan, terlontar beberapa usulan penyempurnaan.
Akhirnya, setelah melalui perdebatan, maka dicapai persetujuan untuk diadakan
beberapa perubahan dan tambahan atas rancangan Undang-Undang Dasar yang diajukan
BPUPKI.
3. Bhineka Tunggal Ika
Pengertian Bhineka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan
juga keanekaragaman agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat. Tidah hanya
perbedaan kepercayaan dan keagamaan, melainkan juga terhadap perbedaan suku,
Bahasa, adat istiadat (budaya) dan beda kepulauan (antara nusa) dalam kesatuan
nusantara.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan negara kesatuan republic Indonesia dalam sejarahnya dirumuskan dalam
sidangBPUPKI yang selanjutnya disahkan oleh PPKI. Sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 alenia IV, meliputi : Melindungi segenap bangsan dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social.
b. Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku serta tindakan warga negara baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan negara dari berbagai ancaman.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 pasal 7 ayat (3), nilai dasar Bela
Negara meliputi : cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila
sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara dan kemampuan awal
Bela Negara.
Pembinaan kesadaran Bela Negara adalah dengan segala usaha, tindakan dan
kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan,
dan/atau pelatihan kepada warga negara guna menumbuhkembangkan sikap dan
perilaku serta menanamkan nilai dasar Bela Negara.
B. ANALISIS ISU KONTEMPORER
a. Perubahan Lingkungan Strategis
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perjalanan
peradaban manusia
Pemahaman perubahan dan perkembangan lingkungan strategik pada tataran makro
merupakan faktor utama yang akan menambah wawasan ASN. Wawasan tersebut
melingkupi pemahaman terhadap globalisasi, demokrasi, desentralisasi dan daya saing
nasional. Dalam konteks globalisasi ASN perlu memahami berbagai dampak positif dan
negatifnya; perkembangan demokrasi yang akan memberikan pengaruh dalam kehidupan
social, ekonomi dan politik bangsa; desentralisasi dan otonomi daerah perlu dipahami
sebagai upaya memperkokoh kesatuan nasional, kedaulatan negara, keadilan dan
kemakmuranyang lebih merata diseluruh pelosok Tanah Air, sehingga pada akhirnya akan
membentuk wawasan strategis.
b. Isu Kontemporer
Terdapat beberapa isu-isu strategis kontemporer yang telah menyita ruang public
yaitu: korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisasi, tindak pencucian uang (money laundering)
dan proxy war serta isu Mass communication dalam bentuk Cyber Crime, Hate Speech dan
Hoax.
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis kemudian dilakukan analisis yang lebih
mendalam menggunakan alat bantu dengan Teknik berpikir kritis, misalnya menggunakan
system berpikir mind mapping, fishbone, SWOT, tabel frekuensi, analisis kesenjangan, atau
sekurang-kurangnya menerapkan kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat.
C. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Menurut asal kata kesiapsiagaan berasal dari kata Smapta, yang dapat di Tarik
kesimpulan bahwa kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun social dalam menghadapi situasi kerj ayang
beragam.
Berdasarkan teori Psikologi medan yang dikemukakan oleh Kurt Lewin (1943)
kemampuan menyikapi perubahan adalah hasil interaksi factor biologis-psikologis individu
CPNS dengan faktor perubahan lingkungan (perubahan masyarakat, birokrasi, tatanan dunia
dalam berbagai dimensi). CPNS yang siap siaga adalah CPNS yang mampu meminimalisir
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkain dengan pelaksanaan kerja.
Apabila kegiatan kesiapsiagaan bela negara dilakukan dengan baik, maka dapat diambil
manfaatnya antara lain:
1. Membentuk sikap disipln waktu, aktivitas dan pengaturan kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesame rekan.
3. Membentuk mental dan fisik yang Tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotism sesuai dengan kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok.
6. Membentuk iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7. Berbakti pada orangtua, bangsa dan agama.
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan.
9. Menghilangkan sikap negative seperti malas, apartis, boros, egois dan tidak disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat dan kepedulian antar sesame.

Kritik dan saran

Terdapat beberapa kalimat yang kosakatanya tidak sesuai dengan kaidah penulisan EYD. Sehingga
membuat saya harus membaca berulang agar dapat memahami materi yang disampaikan

Anda mungkin juga menyukai