Anda di halaman 1dari 7

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

PUSAT PENGEMBANGAN KADER APARATUR SIPIL NEGARA

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar PPPK Gelombang I Tahun 2024


Angkatan :
Nama Mata Pelatihan : Sikap Perilaku Bela Negara
Nama Peserta : Cresta Adi Priangga
Nomor Daftar Hadir : 123
Lembaga
Penyelenggaraan
Pelatihan : LAN RI

I. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara


WAWASAN KEBANGSAAN
Wasawan keangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara
pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu
negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara Prof Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan
bahwa wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan
persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia
dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang
dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran
terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari
Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan bangsa.
Dalam sejarah bangsa indonesia ada beberapa poin penting
dalam pergerakan bela negara yang melatar bekalangi kemerdekaan
bangsa indonesia yakni ;
 20 Mei 1908 (Berdirinya organisasi budi utomo)
 25 Oktober 1908 (Diprakarsai organisasi perhimpunan Indonesia)
 30 April 1926 (Diselenggarakan kongres pemuda pertama)
 27 – 28 Oktober 1926 (Kongres pemuda kedua)
 01 Maret 1945 (Terbentuknya BPUPKI)
 07 Agustus 1945 (Terbentuknya PPKI)
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PUSAT PENGEMBANGAN KADER APARATUR SIPIL NEGARA

Dari usaha-usaha diatas terbentuklah 4 (empat) konsesus


dasar yang menjadi istilah “Pancasila sebagai Ideologi Negara”. Dalam
menyusun Ideologi Negara didasarkan pada hal-hal yang fundamental
yaitu Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika karena
setiap angsa harus memiliki suatu konsepsi dan konsensus bersama
untuk keberlangsungan, keutuhan dan kejayaan bangsa yang
bersangkutan.

Selanjutnya yang merupakan atibut kenegaraan menurut UU


No. 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lamang Negara dan
Lagu Kebangsaan, maka masing-masing atribut negara mulai
dilengkapi mulai dari bendera NKRI yang seterusnya disebut sebagai
bendera negara yaitu “Sang Merah Putih”, Bahasa indonesia adalah
sebagai bahasa resmi di negara indonesia dalam pasal 36 UUD NKRI
tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam sumpah
pemuda tanggal 28 otober 1928 sebagai bahasa persatuan yang
sesuai dengan dinamika peradaban bangsa, lambang NKRI berbentuk
garuda pancasila yang menoleh ke kanan, perisai burung digantung
dengan rantai pada leher garuda dan memiliki semboyan pada pita
bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika”, dan lagu kebangsaan adalah lagu
Indnesia Raya yang dicitakan oleh Wage Rudolf supratman.

Bela negara adalah suatu tekad, sikap dan perilaku serta


tindakan warga negara baik secara perorangan maupun kolektif
dalam menjaga kedaulatan negara, kesatuan bangsa dan keselamatan
bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara Indonesia dari berbagai ancaman. Nilai
dasar bela negara diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Cinta Tanah Air (Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh


ruang wilayah Indonesia, Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa
Indonesia, Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya,
Menjaga nama baik bangsa dan negara, Memberikan konstribusi
pada kemajuan bangsa dan negara, Bangga menggunakan hasil
produk bangsa Indonesia).
b. Sadar berangsa dan bernegara (Berpartisipasi aktif dalam organisasi
kemasyarakatan, profesi maupun politik, Menjalankan hak dan
kewajibannya sebagai warga Negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, Ikut serta dalam pemilihan
umum, Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negaranya, Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara)
c. Setia pada Panasila sebagai Ideologi Negara (Paham nilai-nilai dalam
Pancasila, Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PUSAT PENGEMBANGAN KADER APARATUR SIPIL NEGARA

sehari-hari, Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan


negara, Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila, Yakin dan
percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara)
d. Rela berkorban demi bangsa (Bersedia mengorbankan waktu, tenaga
dan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan negara, Siap membela
bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman, Berpartisipasi
aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara, Gemar
membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan, Yakin
dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak
sia-sia)
e. Kemampuan awal bela negara (Memiliki kecerdasan emosional dan
spiritual serta intelejensia, Senantiasa memelihara jiwa dan raga,
Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah
diberikan Tuhan Yang Maha Esa, Gemar berolahraga, Senantiasa
menjaga kesehatannya

Manajemen pemerintahan negara dibagi menjadi 4 (empat)


jenjang yaitu :

a. Cita-cita/ Tujuan Nasional : Negara Indnesia yang merdeka,


berdaulat, adil dan makmur.
b. Tugas Nasional : Melindungi segenap bangsa Indonesia,
memajukan keseahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
c. Fungsi Negara : MPR (konsitutif), PRESIDEN (eksekutif dan
legislatif), DPR (legislatif), DPD (legislatif), BPK (auditif), MA
(yudikatif), MK (yudikatif).
d. Fungsi Pemerintah : Melayani masyarakat, mengayomi
masyarakat dan memberdayakan masyarakat.
Implementasi sikap wawasan kebangsaan bagi Aparatur Sipil
Negara (ASN) dalam menjabarkan pada nilai-nilai dasar ASN
tercermin pada lingkungan kerja pemerintahan yaitu ;
a. memegang teguh ideologi Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah;
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PUSAT PENGEMBANGAN KADER APARATUR SIPIL NEGARA

j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,


tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karier.
Sehingga dari uraian diatas dapat artikan bahwa fungsi
Aparatur Sipil Negara (ASN) secara garis besar adalah sebagai
pelaksana kebiakan publik, pelayan publik dan perekat serta
pemersatu bangsa.

II. Analisis Isu Komtenporer


Isu Komtenporer Adalah upaya yang dilakukan untuk
mengetahui suatu pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang
atau menjadi trending topik pada saat ini jadi solusi penyelesaiannya
harus sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern. Dalam UUD
ASN setiap ASN perlu memahami dengan baik fungsi dan tugasnya
diantaranya melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejaat
pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan pulik yang profesional dan
erkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik
Indonesia. Selanjutnya untuk menjadi ASN yang profesional harus
berani dalam beberapa hal diantaranya mengambil tanggungjawab,
menunjukkan siap mental positif, mengutamakan keprimaan,
menunjukkan kompetensi, memegang teguh kode etik.
Isu-isu strategis kontemporer meliputi Korupsi, Narkoba,
Terorisme dan radikalisme, Money Loundry, Proxy War, Cyber Crime,
Hate Speech dan Hoax yang bisa diaarkan sebagai berikut :
a. KORUPSI
Bukti sejarah telah menuliskan bahwa praktek korupsi telah
terjadi pada masa lampau seperti pada bangsa Mesir, Shamash,
China, dan Indonesia. Berdasarkan pada UUD No. 31 tahun 1999
tentang pemerantasan tindak pidana korupsi telah mengatur
berbagai modus operandi tindak pidana korupsi sebagai tindak
pidana formil, baik orang perorangan ataupun pada korporasi
serta jenis penjatuhan pidananya.

b. NARKOBA
Narkoba digolongkan menjadi 3 (tiga) yaitu ;
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PUSAT PENGEMBANGAN KADER APARATUR SIPIL NEGARA

 Golongan I : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan


seperti (opiat : morfin, heroin, petidin, candu), (ganja/ kanabis,
marijuana, hashis), (kokain : serbuk, pasta, daun)
 Golongan II : sebagai pengobatan dan berpotensi tinggi
mengakibatan ketergantungan seperti amfetamin, shabu, italin
 Golongan III : sebagai pengobatan dan berpotensi sedang
mengakibatan ketergantungan seperti pentobarbital
 Golongan IV : sebagai pengobatan dan berpotensi ringan
mengakibatan ketergantungan seperti netrazepam, diazepam
c. TERORISME
Terorismen dan radikalisme dibedakan menjadi 4 (empat) yaitu
Left Wing Terrorist, Right Wing Terrorist, Etnonasionalis, dan
Religius or “Scared” Terrorist. Pecegahan dalam tindaan pidana
terorisme yaitu dengan cara kesiapsiagaan nasional
(pemberdayaan masyrakat, peningkatan kemampuan aparatur,
peningkatan sarana dan prasarana, kaian terorisme, pemetaan
wilayah rawan radikalisme), kontra radikalisasi (kontra naras,
propaganda dan ideologi) , dan deradikalisasi (pembinaan
wawasan kebangsaan, keagamaan, kewirausahaan).
d. MONEY LAUNDRY
Pencucian uang dan pendanaan teroris menggunaan jasa
keuangan sebagai sarana melakukan tindak pidana.
e. PROXY WAR
Proxy War adalah istilah yang menujuk pada konflik diantara dua
negara meskipun negara tersebut tidak sedang berperang. Hal ini
menunjukkan proxy war adalah modus perang asimetrik,
sehingga berbeda dengan erang konvensional. Sasaran proxy war
menghilangkan identitas/ ideologi, keyainan suatu bangsa.
f. CYBER CRIME, HATE SPEECH AND HOAX
Pada perkembangannya media sosial dan media masa memiliki
dampak langsung dan tidak langsung pada lingkungan
masyarakat. Cyber crime yang merupakan kejahatan cyber yang
beroperasi di dunia maya sehingga mereka dengan leluasa
menganalisa sebuah sistem dan mencari celah untuk melaukan
kkegiatan merusak, mencuri dan ativitas lainnya. Hate speeh
merupakan bentuk provokasi yang disampaikan ke ruang publik.
Semakin berkembangnya jejaring informatika maka
penyalahgunaa semakin merajalela dalam menyebat ujaran
keencian. Hoax merupakan isi erita yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya dan ersifat mengadu
domba.
 Isu kritikal secara umum terbagi kedalam tiga kelompok
a. Current Issue
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PUSAT PENGEMBANGAN KADER APARATUR SIPIL NEGARA

b. Emerging Issue
c. Isu Potensial
 Teknis Analisis Kontemporer “Issue scan”
a. Media Scanning
b. Exisiting data
c. Knowledge others
d. Public and private organization
e. Public at large
 Alat bantu analisis isu kontemporer
a. Mind Mapping
b. Fishbone Diagram
c. Analisis SWOT
 Level lingkungan strategis
a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
d. Dunia

III. Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siapsiaga
yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial
dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan
berdasarkan kebulatan sikapdan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun1945 untuk menjaga,
merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara”.
5 (lima) nilai-nilai bela negara :
1. Rasa Cinta Tanah Air;
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara;
3. Setia kepada Pancasila Sebagai Ideologi Negara;
4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara;
5. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara.

Kemampuan awal bela negara :


 Menjunjung Kearifan Lokla (Konsep kearifan lokal, prinsip
kearifan lokal, urgensi kearifan lokal)
 Kesehatan Jasmani & Kesiapsiagaan Jasmani (Pengertian,
Manfaat, Sifat & Sasaran, Pengembangan, Latihan dan
Pengukuran)
a. Pengertian kesjas
b. Kebugaran
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PUSAT PENGEMBANGAN KADER APARATUR SIPIL NEGARA

c. Pola Hidup Sehat


d. Gangguan KesJas
 Memiliki etika/ etiket dan moral (Pengertian, etika, bentuk-bentuk
etiket, dan moral)
 Kesehatan Mental & Kesiapsiagaan Mental (Pengertian, Sasaran,
Pengaruh, Kecerdasan Emosional)
a. Pengertian kesMen
b. Sistem berpikir
c. Esehatan berpikir
d. Kendali diri
e. Manajemen stress
f. Emosi Positif
g. Makna Hidup

Anda mungkin juga menyukai