Anda di halaman 1dari 9

Nama Lengkap : Andryaztika Lala, S.

Pd

NIP : 199806202023212011

Jabatan : Ahli Pertama - Guru Kelas

Instansi : MI Negeri 1 Tolitoli

Rangkuman
AGENDA 1

A. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara


1. Wawasan kebangsaan
 Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa
(nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang
bersumber dari pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka tunggal Ika, guna
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai
masyrakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
 Sejarah bangsa indonesia yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan
1. 20 Mei 1908 berdirinya organisasi Budi Utomo
2. 25 oktober 1908 diprakarsainya organisasi perhimpunan indonesia (PI) oleh
sultan kasayangan dan R.N. Noto Suroto
3. 30 April 1926 Diselenggarakannya Kongres Pemuda Kesatu
4. 27-28 Oktober 1926 Kongres Pemuda Kedua
5. 1 Maret 1945 Terbentuknya BPUPKI
6. 7 Agustus 1945 terbentuknya PPKI
 Empat Konsensus Dasar berbangsa dan bernegara
1. Pancasila
2. Bhineka Tunggal Ika
3. Undang-undang Dasar 1945
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
 Atribut Kenegaraan Menurut UU No. 24 Tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan
lambang negara serta lagu kebangsaan
1. Bendera, bendera negara kesatuan republik indonesia yang selanjutnya disebut
bendera negara adalah sang merah putih (pasal 1 ayat 1)
2. Bahasa, bahasa indonesia adalah sebagai bahasa resmi negara (pasal 25 ayat 1)
3. Lambang negara, lambang negara NKRI berbentuk garuda pancasila yang
kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang
digantung dengan rantai pada leher garuda, dan semboyan bhineka tunggal ika
ditulis di atas pita yang dicengkram oleh garuda (pasal 46)
4. Lagu kebangsaan, lagu kebangsaan indonesia adalah indonesia raya yang
diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman (pasal 5 ayat)
2. Nilai-nilai Bela negara
 Bela negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam
yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi kecintaan terhadap
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara dari berbagai ancaman.
 Nilai dasar bela negara berdasarkan UU Nomor 23 tentang pengelolaan sumber daya
nasional untuk pertahanan negara pasal 7 ayat (3).
1. Cinta tanah air, diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku antara lain:
a. Setia mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah.
b. Mengadi kepada negara dan rakyat indonesia
c. Menjadi contoh ditengah-tengah masyarakat dalam menunjukan kebanggaan
sebagai bagian dari bangsa indonesia
2. Sadar berbangsa dan bernegara, diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku
antara lain:
a. Menjalan tugas secara profesional dan tidak berpihak
b. Membuat keputusan berdasakan prinsip keahlian
c. Memegang teguh prinsip netralitas ASN dalam setiap kontestasi politik, baik
tingkat daerah maupun nasional.
3. Setia kepada pancasila sebagai ideologi negara, diaktualisasikan dengan sikap
dan perilaku antara lain:
a. Memegang teguh ideologi pancasila.
b. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
c. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara, diaktualisasikan dengan sikap dan
perilaku antara lain:
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, dan santun.
b. Bersedia mengerbankan waktu,tenaga dan pikirannya untuk kemajuan
bangsa dan negara sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
c. Selalu yakin dan percaya bahwa pengorbanan sebagai ASN tidak akan sia-sia
5. Kemampuan awal bela negara, diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku antara
lain:
a. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
b. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
c. Selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan
wawasan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. Analisis isu kontemporer
Analisis isu kontemporer adalah upaya untuk mengetahui suatu pokok persoalan
yang terjadi pada masa sekarang atau menjadi trending topik pada saat ini jadi solusi
penyelesaiannya harus sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern.
1. Isu-isu strategis kontenporer
a. Korupsi
b. Narkoba
c. Terorisme dan radikalisme
d. Money laundry
e. Proxy war
f. Cyber crime, Hate Speech, dan Hoax
2. Teknik Analisis Isu Streategis
a. Teknik Tapisan Isu, terdiri dari APKL dan USG
b. Teknik Analisi Isu, terdiri dari Mind Maps, Fishbone, SWOT, Tabel Frekuensi,
dan Analisi Kesenjangan
3. Empat Level Lingkungan Strategis
a. Individu (Individual)
b. Keluarga (Family)
c. Masyarakat (Community/Culture/Society)
d. Dunia (Global)
4. Isu Kritikal
a. Isu saat ini
b. Isu berkembang
c. Isu potensial
5. Kemampuan menetapkan isu
a. Environmental Scanning
b. Problem Solving
c. Analisis
C. Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan bela negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepunuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
NKRI berdasarkan pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan berbegara.

Evaluasi
1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia?
Jawab : Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki kedudukan sebagai pengatur
penyelenggaraan negara dan seluruh warga negara Indonesia.
2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
Jawab : Konteks penyelenggaraan negara Indonesia?
sebagai pedoman konstitusional dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, serta melandasi konsepsi penyelenggaraan negara yang dijiwai
oleh ideologi Pancasila.
3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 ?
Jawab : Nilai keteguhan bangsa, nilai kebanggaan dan penghargaan bangsa, nilai
spiritual dan nilai prinsip dasar negara.
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945?
Jawab : Kedudukan batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan
utama dari penjabaran 5 (lima) norma dasar negara (ground norms)
Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam
Pembukaan UUD 1945.
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia?
Jawab : Bertugas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI

AGENDA 2

Nilai-nilai dasar ASN


1. Berorientasi pelayanan
Keinginan memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. (kata kunci:
Responsivitas, Kualitas, dan kepuasan)
Panduan Perilaku:
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
3. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. (kata kunci: Responsivitas,
Kualitas, dan Kepuasan)
Panduan Perilaku:
1. Melakukan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi.
2. Menggunkan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efesien.
3. Tidak menyalahgunkan kewenangan jabatan
3. Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. (kata kunci: Kinerja terbaik, sukses,
Keberhasilan, Learning agility, Ahli dibidangnya)
Panduan perilaku:
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dan kualitas terbaik
4. Harmonis
Saling peduli dan menghargai perbedaan. (Kata Kunci; Peduli, Perbedaan, dan
selaras)
Panduan Perilaku:
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. (kata kunci:
Komitmen, dedikasi, kotribusi, nasionalisme, dan pengabdian)
Panduan perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI serta pemerintah yang sah.
2. Menjaga nama baik ASN, Pimpinan, instansi, dan negara.
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta menghadapi perubahan.
(Kata kunci: Inovasi, Antusias terhadap perubahan, dan proaktif)
Panduan perilaku:
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi mengembangkan kreativitas
3. Bertindak positif
7. Kolaboratif
Membangun kerjasama yang sinergis. (kata kunci: Kesedian bekerjasama, sinergi
untuk hasil yang lebih baik)
Panduan perilaku:
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkotribusi.
2. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah.
3. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

AGENDA 3

Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI


A. Smart ASN
Aparatur yang memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan global,
hospitality, networking, teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship yang
berperan sebagai digital leader yang mendukung transformasi birokrasi di indonesi.
1. Literasi digital
Merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan
media digital, seperti alat komunikasi, jaringan, internet dan lain sebagainya.
2. Pilar literasi digital.
a. Etika bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.
b. Budaya bermedia digital meliputi kemapuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai pancasila dan Bhineka Tunggak Ika dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan
kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kecakapan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam mengetahui,
memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta
sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
3. Manfaat literasi digital
a. Menambah wawasan
b. Meningkatkan kemampuan untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami
informasi
c. Menambah kekuasaan kosakata
d. Meningkatkan kemampuan verbal
e. Meningkatkan daya fokus serta konsentrasi
f. Menambah kemampuan dalam membaca, merangkai, kalimat serta menulis
informasi.
4. Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi, akuntabilitas,
obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk
menerapkan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan yang berupa
transparansi dan jangkauan penginformasian kepada masyarakat maupun jaminan
obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi pemerintah
mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untukmencapai visi dan misinya.
Pasca recruitmen, dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai
harus mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya
didasarkan pada prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai.
Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerjanya. Pegawai diberikan
penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers
mengetahui dimana kelemahan dan juga diberikan bantuan dari organisasi untuk
meningkatkan kinerja.

Soal Latihan

1) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara memutus rantai penyebaran hoaks ?


Jawab : Perhatikan judul informasi, Lihat sumber berita, Periksa foto dan video,
waspada dengan bentuk forward messages, Laporkan ke Kementerian Komunikasi
dan Informatika jika menemukan berita tak usah khawatir Anda terancam, karena
kerahasiaan pelapor akan dijamin.
2) Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat merugikan masyarakat,
bukan hanya kerugian materi namun juga pencurian identitas korban. Peserta diminta
menyikapi fenomena Tersebut?
Jawab : Tentukan dulu tujuan keuanganmu, Rasio utang tidak melebihi dari 30%,
Pastikan pinjaman online tersebut terdaftar dan diawasi OJK.
3) Peserta diminta memberi pendapat tentang makna bijak dalam bermedia digital?
Jawab : Jangan Asal Posting Konten, Tak Perlu Detail Mencantumkan Informasi,
Jaga Etika, Selalu Waspada dan Jangan Langsung Percaya.
Studi Kasus

Kasus Jejak Digital


Diskusikan dalam grup fenomena berikut. Lalu jawab dan diskusikan pertanyaan di
bawahnya.
Seorang gadis gagal magang di Badan Antariksa milik Amerika Serikat (NASA)
karena berkomentar kasar di Twitter. Singkat cerita, NASA menarik kesempatan
magang gadis tersebut setelah banyak warganet yang menangkap layar kata-kata
kasarnya, dan menyebarkannya di media sosial dengan tagar NASA.
 Terkait berita di atas, apakah jejak digital begitu penting saat ini? Seberapa
penting untuk kehidupan pribadi, keluarga, teman, dan pekerjaan?
Jawab : SANGAT PENTING. Kita tidak akan pernah tau ke depannya kita akan
menjadi apa, kalau masih menjadi orang biasa sih mungkin tidak berpengaruh
apa-apa ya, tapi kalau misal kita menjadi public figure, presiden, atau orang
penting lainnya, tidak mau kan kita dipermalukan karena dulunnya kita pernah
posting hal-hal tidak senonoh di sosial media. Jadi, memiliki rekam jejak digital
yang baik itu sangat penting untuk masa depan
 Jika kamu berada dalam berita viral yang mengungkap jejak digital diri yang
memalukan, apa yang akan kamu lakukan? Temukan solusi yang dianggap
praktis sekaligus komprehensif?
Jawab : Hapus riwayat cache dan cookies, hapus akun lama, Lindungi email,
Jangan login menggunakan akun sosial media orang lain.
 Apa yang kamu lakukan dengan jejak digital pribadimu? Bagikan tips kamu
dengan teman kelompok.
Jawab : Jangan bagikan data pribadi seperti alamat, nama keluarga, rekening
ATM, dan nomor telepon, jangan oversharing atau membagikan informasi
pribadi di media sosial secara berlebihan. Pengguna disarankan untuk berpikir
ulang sebelum memposting apa pun, cek nama pengguna di Google secara
berkala dan segera hapus informasi sensitif, gunakan kata sandi yang unik dan
berbeda untuk setiap akun media sosial.

B. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari interverensi politik,
bersih dari dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
1. Kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik ASN
 Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
dan ketetapan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politi. Berdasarkan jenisnya, pegawai
ASN terdiri atas :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
 Fungsi dan tugas Pegawai ASN.
Fungsi pegawai ASN yaitu:
a. Pelayan publik
b. Perekat
c. Pemersatu bangsa

Tugas pegawai ASN yaitu:


a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Memberikan pelayanan public yang profesional dan berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Keasatuan Republik Indonesia.
 Hak pegawai ASN
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut:
PNS berhak memperoleh:
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2. Cuti
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4. perlindungan
5. Pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
1. Gaji, dan tunjangan
2. Cuti
3. perlindungan
4. Pengembangan kompetensi
 Kewajiban pegawai ASN
1. Setia dan taat pada pancasila, UUD 1945, NKRI
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pejabat pemerintah yang
berwenang
4. Menaati peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab
6. Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, dan ucapan,
dan tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun diluar kedinasan.
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI
 Kode Etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada
kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi
pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5. melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6. menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.

Keterkaitan Antar Agenda


Keterkaitan wawasan kebangsaan, analisis isu kontenporer dan kesiapsiagaan bela
negara dalam implematasi tugas dan fungsi sebagai ASN PPPK .
Pengetahuan tentang wawasan kebangsaan, analisis isu kontenporer dan
kesiapsiagaan bela negara dan menjadi pegangan atau dasar bagi seorang ASN dalam
melaksanakan tugas sebagai pelayan publik sehingga ASN diharapkan bersedia
mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan negara sesuai tugas
dan fungsi masing-masing.
Dalam hal ini saya sebagai seorang guru harus melaksanakan tugas-tugas seperti
mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, menilai, melatih, dan mengevaluasi para
peserta didik. Dengan melaksanakan tugas tersebut berarti saya juga telah ikut
menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang akuntabel dan dapat
dipertanggung jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai