Anda di halaman 1dari 6

RESUME

WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI – NILAI BELA NEGARA

1.Materi Pokok
Wawasan Kebangsaan
Pengertian Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan
kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara


1. Pancasila
2. Undang – Undang Dasar 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia

Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan


1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang Merah Putih.
2. Bahasa
Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa
persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban Bangsa”
3. Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang
kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung
dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita
yang dicengkeram oleh Garuda. Garuda memiliki sayap yang masing masing berbulu 17,
ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45.
4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lagu
Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang
digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
Bela Negara
Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara
dari berbagai Ancaman.

Nilai Dasar Bela Negara


 cinta tanah air,
 sadar berbangsa dan bernegara,
 setia pada Pancasila sebagai ideologi negara,
 rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan
 kemampuan awal Bela Negara.

Usaha Bela Negara diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan


dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara
sukarela atau secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi. Usaha Bela Negara bertujuan
untuk memelihara jiwa nasionalisme Warga Negara dalam upaya pemenuhan hak dan
kewajibannya terhadap Bela Negara yang diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran Bela
Negara demi tercapainya tujuan dan kepentingan nasional.

2.Topik-Topik yang ingin dipahami dan didalami dalam pembelajaran


Adapun topik-topik yang ingin dipahami dan didalami dalam pembelajaran yaitu:
1. Ingin lebih memahami tentang relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam mewujudkan profesionalitas ASN
2. Urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga menjadi bagian kompetensi ASN
3. Ancaman-ancaman seperti apa yang mungkin terjadi terhadap NKRI apabila sikap bela
negara tidak diterapkan

3.Saran atau masukan untuk penyempurnaan modul


 Sebaiknya modul tidak terlalu monoton dan juga bisa diselingi dengan gambar-gambar
yang menarik
 Pada modul terdapat beberapa pengulangan kalimat sehingga terkadang membuat
pembaca jadi sulit memahami modul
RESUME
ANALISIS ISU KONTEMPORER

1.Materi Pokok
Tujuan Reformasi Birokrasi pada tahun 2025 untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia,
merupakan respon atas masalah rendahnya kapasitas dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil
dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis yang menyebabkan posisi Indonesia dalam
percaturan global belum memuaskan. Permasalahan lainnya adalah kepedulian PNS dalam
meningkatkan kualitas birokrasi yang masih rendah menjadikan daya saing Indonesia
dibandingkan negara lain baik di tingkat regional maupun internasional masih tertinggal
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN
dengan berlandaskan pada: a) nilai dasar; b) kode etik dan kode perilaku; c) komitmen, integritas
moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas; dan e) profesionalitas jabatan. Implementasi terhadap prinsip-prinsip tersebut
diwujudkan dengan meningkatan kepedulian dan partisipasi untuk meningkatkan kapasitas
organisasi dengan memberikan penguatan untuk menemu-kenali perubahan lingkungan strategis
secara komprehensif pada diri setiap PNS.
Melalui pembelajaran ini, calon PNS diberikan bekal mengenali konsepsi perubahan dan
perubahan lingkungan strategis untuk membangun kesadaran menyiapkan diri dengan
memaksimalkan berbagai potensi modal insani yang dimiliki. Selanjutnya diberikan penguatan
untuk menunjukan kemampuan berpikir kritis dengan mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu
kritikal melalui isu-isu startegis kontemporer yang dapat menjadi pemicu munculnya perubahan
lingkungan strategis dan berdampak terhadap kinerja birokrasi secara umum dan secara khusus
berdampak pada pelaksanaan tugas jabatan sebagai PNS pelayan masyarakat.
Kontemporer yang dimaksud disini adalah sesuatu hal yang modern, yang eksis dan
terjadi dan masih berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini.

Perubahan lingkungan strategis


Konsep perubahan
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perjalanan
peradaban manusia. perubahan itu mutlak dan kita akan jauh tertinggal jika tidak segera
menyadari dan berperan serta dalam perubahan tersebut.
Cara kita menyikapi terhadap perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang
akan menentukan seberapa dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan
lingkungan individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/
Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
Modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis:
 Modal intelektual
 Modal emosional
 Modal sosial
 Modal ketabahan (adversity)
 Modal etika atau moral
 Modal kesehatan (kekuatan) fisik dan jasmani

Isu-isu strategis kontemporer


 Korupsi
 Narkoba
 Radikalisme dan terorisme
 Money laundring
 Proxy war
 Kejahatan mass communication (hate speech, cyber crime, dan hoax

Setelah mengenal dan memahami isu-isu strategis konteporer, menyadarkan kepada kita
bahwa untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis (internal dan eksternal) akan
memberikan pengaruh besar terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan, sehingga
dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga
dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang
matang.

2.Topik-Topik yang ingin dipahami dan didalami dalam pembelajaran


 Ingin lebih memahami mengenai isu-isu strategis kontemporer
 Ingin lebih memahami tekhnik analisis isu

3.Saran atau masukan untuk penyempurnaan modul


 Sebaiknya modul tidak terlalu monoton dan juga bisa diselingi dengan gambar-gambar
yang menarik
 Pada modul terdapat beberapa pengulangan kalimat sehingga terkadang membuat
pembaca jadi sulit memahami modul
 Sebaiknya modul tidak memiliki materi yang terlalu panjang, akan lebih baik jika modul
terdiri dari materi yang padat dan jelas
RESUME
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

1.Materi Pokok
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk
ancaman.

MANFAAT KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain


2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok dalam materi
Team Building
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama

Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara,
baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga
kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh
kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.
Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk
melakuksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien. Komponen penting
dalam kesiapsiagaan jasmani, yaitu kesegaran jasmani dasar yang harus dimiliki untuk dapat
melakukan suatu pekerjaan tertentu baik ringan atau berat secara fisik dengan baik dengan
menghindari efek cedera dan atau mengalami kelelahan yang berlebihan.
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental,
perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan
perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar
dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja
dan masyarakat.
etika adalah suatu konsepsi tentang perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan kepada
kita apakah perilaku kita bermoral atau tidak dan berkaitan dengan hubungan kemanusiaan yang
fundamental, bagaimana kita berpikir dan bertindak terhadap orang lain dan bagaimana kita
inginkan mereka berpikir dan bertindak terhadap kita.
etiket ini sebagai bentuk aturan tertulis maupun tidak tertulis mengenai aturan tata krama,
sopan santun, dan tata cara pergaulan dalam berhubungan sesama manusia dengan cara yang
baik, patut, dan pantas sehingga dapat diterima dan menimbulkan komunikasi, hubungan baik,
dan saling memahami antara satu dengan yang lain.
Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
kearifan lokal adalah hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia di tempat ia
hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan. Kearifan Lokal dapat
berupa ucapan, cara, langkah kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang dibuat manusia setempat
untuk menjalani hidup di berbagai bidang kehidupan manusia.
Kegiatan dan pelatihan dasar bela negara bagi CPNS meliputi kegiatan olahraga dan
kesehatan fisik, kesiapsiagaan dan kecerdasan mental, kegiatan baris-berbaris dan tata upacara,
keprotokolan, pemahaman dasar fungsi-fungsi intelijen dan badan pengumpul keterangan,
kegiatan ketangkasan dan permainan dalam membangun tim, kegiatan caraka malam api
semangat bela negara, membuat dan melaksanakan rencana aksi bela negara.

2.Topik-Topik yang ingin dipahami dan didalami dalam pembelajaran


 Ingin lebih memahami mengenai kemampuan awal bela negara baik secara fisik maupun
non fisik

3.Saran atau masukan untuk penyempurnaan modul


 Sebaiknya penulisan pada modul lebih diperhatikan lagi karena cukup banyak terdapat
kesalahan dalam penulisan kata-kata ataupun penempatan tanda baca
 Sebaiknya modul tidak terlalu monoton dan juga bisa diselingi dengan gambar-gambar
yang menarik
 Pada modul terdapat beberapa pengulangan kalimat sehingga terkadang membuat
pembaca jadi sulit memahami modul
 Sebaiknya modul tidak memiliki materi yang terlalu panjang, akan lebih baik jika modul
terdiri dari materi yang padat dan jelas

Anda mungkin juga menyukai