1.Materi Pokok
Wawasan Kebangsaan
Pengertian Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan
kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
1.Materi Pokok
Tujuan Reformasi Birokrasi pada tahun 2025 untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia,
merupakan respon atas masalah rendahnya kapasitas dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil
dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis yang menyebabkan posisi Indonesia dalam
percaturan global belum memuaskan. Permasalahan lainnya adalah kepedulian PNS dalam
meningkatkan kualitas birokrasi yang masih rendah menjadikan daya saing Indonesia
dibandingkan negara lain baik di tingkat regional maupun internasional masih tertinggal
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN
dengan berlandaskan pada: a) nilai dasar; b) kode etik dan kode perilaku; c) komitmen, integritas
moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas; dan e) profesionalitas jabatan. Implementasi terhadap prinsip-prinsip tersebut
diwujudkan dengan meningkatan kepedulian dan partisipasi untuk meningkatkan kapasitas
organisasi dengan memberikan penguatan untuk menemu-kenali perubahan lingkungan strategis
secara komprehensif pada diri setiap PNS.
Melalui pembelajaran ini, calon PNS diberikan bekal mengenali konsepsi perubahan dan
perubahan lingkungan strategis untuk membangun kesadaran menyiapkan diri dengan
memaksimalkan berbagai potensi modal insani yang dimiliki. Selanjutnya diberikan penguatan
untuk menunjukan kemampuan berpikir kritis dengan mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu
kritikal melalui isu-isu startegis kontemporer yang dapat menjadi pemicu munculnya perubahan
lingkungan strategis dan berdampak terhadap kinerja birokrasi secara umum dan secara khusus
berdampak pada pelaksanaan tugas jabatan sebagai PNS pelayan masyarakat.
Kontemporer yang dimaksud disini adalah sesuatu hal yang modern, yang eksis dan
terjadi dan masih berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini.
Setelah mengenal dan memahami isu-isu strategis konteporer, menyadarkan kepada kita
bahwa untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis (internal dan eksternal) akan
memberikan pengaruh besar terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan, sehingga
dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga
dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang
matang.
1.Materi Pokok
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk
ancaman.
Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara,
baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga
kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh
kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.
Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk
melakuksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien. Komponen penting
dalam kesiapsiagaan jasmani, yaitu kesegaran jasmani dasar yang harus dimiliki untuk dapat
melakukan suatu pekerjaan tertentu baik ringan atau berat secara fisik dengan baik dengan
menghindari efek cedera dan atau mengalami kelelahan yang berlebihan.
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental,
perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan
perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar
dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja
dan masyarakat.
etika adalah suatu konsepsi tentang perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan kepada
kita apakah perilaku kita bermoral atau tidak dan berkaitan dengan hubungan kemanusiaan yang
fundamental, bagaimana kita berpikir dan bertindak terhadap orang lain dan bagaimana kita
inginkan mereka berpikir dan bertindak terhadap kita.
etiket ini sebagai bentuk aturan tertulis maupun tidak tertulis mengenai aturan tata krama,
sopan santun, dan tata cara pergaulan dalam berhubungan sesama manusia dengan cara yang
baik, patut, dan pantas sehingga dapat diterima dan menimbulkan komunikasi, hubungan baik,
dan saling memahami antara satu dengan yang lain.
Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
kearifan lokal adalah hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia di tempat ia
hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan. Kearifan Lokal dapat
berupa ucapan, cara, langkah kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang dibuat manusia setempat
untuk menjalani hidup di berbagai bidang kehidupan manusia.
Kegiatan dan pelatihan dasar bela negara bagi CPNS meliputi kegiatan olahraga dan
kesehatan fisik, kesiapsiagaan dan kecerdasan mental, kegiatan baris-berbaris dan tata upacara,
keprotokolan, pemahaman dasar fungsi-fungsi intelijen dan badan pengumpul keterangan,
kegiatan ketangkasan dan permainan dalam membangun tim, kegiatan caraka malam api
semangat bela negara, membuat dan melaksanakan rencana aksi bela negara.