Anda di halaman 1dari 8

NOVY NORLILAH,Amd.

Kep
Resume Jurnal Perawat Terampil/ IIC
NIP 198511232022212001
MOOC 2023 RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

Massive Open Online Course atau MOOC merupakan pembelajaran pertama di kegiatan Latsar
PPPK formasi tahun 2022 ditahun 2023. Adapun tema yg di angkat pada pembelajaran MOOC ini yaitu
Berakhlak dan Smart ASN. Pengalaman yang saya dapat saat mengikuti pembelajaran MOOC ini
sangat mudah d ipahami dengan fitur yang lengkap dimana terdapat 3 agenda pembelajaran yang
setiap agendanya di lengkapi dengan beberapa sub materi dan setiap sub materi.
Pada pembelajaran MOOC ini terdapat Thropy yang bisa dikumpulkan dengan melihat video dan
membaca setiap materi yang telah disediakan pada Agenda ke I dengan Judul Materi Sikap Perilaku Bela
Negara mempunyai 3 sub materi, yaitu: Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara, yang kedua:
Analisis Isu Kontemporer, dan yang ketiga: Kesiapsiagaan Bela Negara.
Pada Agenda ke II dengan Materi Nilai-nilai Dasar PNS terdapat 7 sub materi yakni: Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Agenda ke III dengan materi
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI memiliki 2 sub materi yaitu Smart ASN dan Manajemen ASN.
AGENDA 1
 Wawasan Kebangsaan

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan
bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national
system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.
 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
 Bendera, bahasa, dan lambing Negara, serta lagu, kebangsaan Indonesia merupakan sarana pemersatu, identitas, dan
wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan Negara sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bendera, bahasa, dan lambang Negara, serta lagu
kebangsaan Indonesia merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa, kesatuan
dalam keberagaman budaya, dan kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
 Nilai-nilai bela negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif
dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara
dari berbagai Ancaman.
 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan
Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara
 Indikator nilai dasar bela negara
1.
2. Cinta tanah air
a. Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang wilayahIndonesia.
b. Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia
c. Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.
d. Menjaga nama baik bangsa dan negara.
e. Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara.
f. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia
3. Sadar berbangsa dan bernegara
a. Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun politik.
b. Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai dengan peraturan perundangundangan yang ber
c. Ikut serta dalam pemilihan umum.
d. Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.
e. Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara
4. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara
a. Paham nilai-nilai dalam Pancasila.
b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
c. Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.
d. Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
e. Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara
5. Rela bekorban untuk bangsa dan negara,dan
a. Menjalankan kewajiban agama dan kepercayaan secara baik dan benar.
b. Memahami dan mengamalkan Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
c. Meyakini Pancasila sebagai dasar Negara serta menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan Negara.
d. Menerapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai musyawarah mufakat.
e. Menghormati serta menjunjung tinggi hak azasi manusia.
 Analisis isu kontemporer
Adalah upaya yang dilakukan untuk mengetahui sesuatu pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang atau
menjadi trending topik pada saat ini jadi solusi penyelesaian harus sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern.
Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi bagian yang selalu menyertai perjalanan
peradaban manusia. Cara kita menyikapi terhadap perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan
menentukan seberapa dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan lingkungan individu, keluarga
(family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
 Empat Level Lingkungan Strategis
1. Individu ( Individua )
2. Keluarga ( Family )
3. Masyarakat ( Comunity )
 Isu – Isu Strategis Kontemporer
Korupsi
a. Money Loundry
b. Narkoba
c. Proxy War
d. Terorisme dan Radakalisme
e. Cyber Crim
 Kesiapan bela negara
kesiapsiagaan bela negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental,
maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan berdasarkan kedaulatan sikap dan
tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
NKRI berdasarkan pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga merawat, dan menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.
AGENDA II
NILAI-NILAI DASAR ASN
ASN sebagai profesi, maka berlandaskan pada prinsip-prinsip sesuai dengan pasal 3 UU No 5 tahun 2014, yaitu: (1
Nilai dasar, (2) Kode etik dan kode perilaku, (3) Komitmen. Integritas moral dan tanggung jawab pada pelayanan publik, (4
Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, (5) Kualifikasi akademik, (6) Jaminan peerlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas, (7) Profesionalitas jabatan.
1. Berorientasi pelayanan
Pelayanan publik yang dilakukan seorang ASN adalah jati diri seorang ASN dalam melayani
masyarakat. Dengan nilai ini seorang ASN dituntut memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Selalu bersika
ramah kepada siapa saja, terutama kepada masyarakat. Dapat diandalkan serta cekatan dan dapat memberikan solu
atas masalahmasalah yang ada di masyarakat dan melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Yang dimiliki seorang ASN adalah sikap jujur dan rasa tanggung jawab dalam setiap pekerjaan dan tugas yang diberikan
Akuntabel dapat dipahami sebagai sikap jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan berintegritas yang tinggi dalam
setiap pelaksanaan tugas. Berkaitan dengan hal ini dalam tugas-tugas kedinasan, ASN dituntut untuk menggunaka
kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien dan tidak menyalhgunakan kewenanga
jabatan
3. Kompeten
Seorang ASN harus memiliki kompetensi dibidangnya dalam hal ini bisa ditunjukan etika seorang dalam pelayanan publik
dimasyrakat. Dan Untuk menjalankan tugas dan fungsinya peningkatan kompetensi sangat penting dilakukannya, dengan
kompetensi yang semakin baik memungkinkan bagi ASN untuk dapat meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis.Setia
ASN mampu Menghargai setiaporang apapun latar belakang nya , suka menolong orang lain dan membangu
Kenyamanan dan keharmonisan lingkungan kerja mendorong atau memotivasi ASN untuk lebih produktif dalam bekerja.
5. Loyal
Seorang ASN mampu memegang teguh ideologi pancasila dan undang-undang dasar 1945 setia pada NKRI da
pemerintahan yang sah . Dengan nilai dasar ini ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan
nama baik instansi dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis dari adanya loyalita
dan kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
Nilai dasar adaptif dapat dilakukan dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan di lingkungan kerja. Dan
terusmenerus berinovasi dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif dan
tidak hanyaberpangku tangan namun harus responsif dengan berbagai masalah yang berkembang serta mampu
menjadi bagian dari solusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi organisasi.
7. Kolaboratif
Dengan nilai dasar ini dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya diharapkan ASN mampu memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dan berkolaborasi dengan berbagai unsur baik dalam organisasi maupun
diluar organisasi. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama akan dapat menghasilkan nilai
tambah, dan mempercepat mencapai tujuan bersama. Dalam organisasi ASN memiliki peran dan fungsi yang cukup
penting yaitu sebagai perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan organisasi tidak mungkin
terwujud atau diraih dengan baik dan terarah bila peran ASN lemah namun tujuan organisasi birokrasi menjadi mudah
terwujud apabila peran ASN kuat, unggul, cerdas, inovatif, kreatif dan berdaya guna. Sehubungan dengan tugas dan
fungsinya yang strategis bagi kemajuan organisasi birokrasi core values atau nilai-nilai dasar ASN BERAKHLAK akan
menjadi pilar bagi para ASN untuk berperilaku sesuai dengan harapan organisasi birokrasi.
AGENDA III
MODUL 1:
SMART ASN Di era modern dan digital ini ASN dituntut untuk berinovasi dan dituntut dalam kreatifitas selain harus pintar
dalam bekerja harus juga pintar dalam mengoprasikan alat dan bersosial media, banyak kegiatan ASN dalam era digital
ini mendongkarak keberhasilan kegiatan dan program yang secara langsung dilihat oleh masyrakat contoh halnya dalam
literasi digital: Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses
mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti,2017).
Seorangpengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan
alat,melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.● Kompetensi literasi digital tidak hanya
dilihat dari kecakapan menggunakan media digital (digital skills) saja,namun juga budaya menggunakan digital (digital
culture), etis menggunakan media digital (digital ethics), danaman menggunakan media digital (digital safety).
Etika Bermedia Digital:
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital
1. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.Bukan hanya jumlah
danaksesnya yang bertambah, durasi penggunaannya pun meningkat drastic
2. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media digital.Karakter media digitalyang
serba cepat dan serba instan, menyediakan kesempatan tak terbatas dan big data, telah mengubah
perilakumasyarakat dalam segala hal, mulai dari belajar, bekerja,bertransaksi, hingga berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemi COVID-19 yang menyebabkanintensitas
orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi, sehingga memunculkan berbagai isu dan gesekan.Semua ini tak
lepas dari situasi ketika semua orang berkumpul dimedia guna melaksanakan segala aktivitasnya,tanpa batas. Etika
Bermedia Digital:Media digital digunakan oleh siapa saja yang berbeda latar pendidikan dan tingkat kompetensi.
Karena itu, dibutuhkan panduan etis dan kontrol diri (self-controlling) dalam menghadapi jarak perbedaanperbedaan
tersebut dalam menggunakan media digital, yang disebut dengan Etika Digital. Empat prinsipetika tersebut menjadi
ujung tombak selfcontrol setiap individu dalam mengakses, berinteraksi,berpartisipasi, dan berkolaborasi di ruang
digital, sehingga media digital benar-benar biasdimanfaatkan secara kolektif untuk hal-hal positif
Cakap Bermedia Digital :
Berdasarkan data survei indeks literasi digital nasional 2020 (34 provinsi), akses terhadap internet kian cepat, terjangkau,
dan tersebar hingga ke pelosok (Kominfo, 2020). Dalamsurvei tersebut juga terungkap bahwa literasi digital masyarakat
Indonesia masih berada padalevel sedang (Katadata Insight Center & Kominfo, 2020).
Aman Bermedia Digital:
Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual yang bersifat formal dan mau tidak mau bersentuhan
dengan aspek hukum positif. Secara individual, terdapat tiga area kecakapan keamanan digital yangwajib dimiliki oleh
pengguna media digital
Modul 2 : MANAJEMEN ASN

Manajemen ASN adalah: pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional,memiliki nilai dasar,
etika profesibebas dari intervensi politikbersih dari praktik KKN.Kualitas baik buruknya birokrasi suatu negara sangat
dipengaruhi oleh kualitas kepegawaian negaranya (Prasojo, 2010). Aparatur Sipil Negara (ASN) ada sebagai aparatur
pemerintahan yang merupakan elemen penting dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan pelayanan publik kepada masyarakat (Rahman, 2017). Menurut UUD no tahun 2014 pegawai negri
sipil merupakan warga negara indonesia ynag memenuhi syarat tertentu diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
olehpejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jbatanpemerintahandan memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.Pegawai PPPK:warga Negara Indonesia yang memenuhi syarattertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian
kerjauntuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengankebutuhan Instansi
Pemerintah dan ketentuan perundang undangan.
Tugas dan fungsi ASN: Melaksanakan kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyampaikan jika penyelenggaraan kebijakan dan
manajemen ASN dilaksanakan berdasarkan asas profesionalisme, proporsional, akuntabel, serta efektif dan efisien.
Manajemen ASN perlu dilakukan mengingat jumlah ASN yang mencapai angka 4.121.176 orang dan sebanyak 38%
menduduki jabatan administratif sehingga diperlukannya perubahan agar jabatan fungsional dan berkeahlian profesional
dapat mendominasi. SISTEM MERIT“Sistem merit adalah kebijakan danmanajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secaraadil dan wajar dengan tanpa membedakan latarbelakang politik, ras, warna
kulit,agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan MANFAAT SISTEM MERIT bagi
ORGANISASIinstansi pemerintah mendapatkan pegawaiyang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya
Dapat mengarahkan SDM untuk dapat mempertanggungjawabkan tugas dan fungsinya Mendukung keberadaan
Penerapan Prinsip Akuntabilitas.
Di era yang penuh dengan perubahan ini, tidak hanya transformasi teknologi saja yang dibutuhkan melainkan juga
transformasi sumber daya manusia. Pelaksanaan Smart ASN ada sebagai upaya menghadapi era disrupsi dan revolusi
industri 4.0. Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)
menerapkan Human Capital Management Strategy yang mencakup 6P yaitu:
1. Perencanaan
2. Perekrutan dan seleksi
3. Pengembangan kompetensi
4. Penilaian kinerja dan penghargaan
5. Promosi, rotasi, dan karir
6. Peningkatan kesejahteraan
Pelaksanaan Human Capital Management Strategy merupakan salah satu jalan utama untuk mengoptimalisasikan
pengembangan ASN demi tercapainya birokrasi kelas dunia. Penerapan 6P ini ditujukan untuk menciptakan ASN
berintegritas, memiliki rasa nasionalisme, profesional, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, serta memiliki
kemampuan hospitality, networking, dan entrepreneurship yang tinggi pada tahun 2024.
Sejalan dengan profil Smart ASN 2024, penguasaan teknologi akan menjadi daya dukung bagi masyarakat di era
globalisai ini namun tidak akan berjalan dengan maksimal apabila tidak dilakukan oleh sumber daya manusia yang
berkompeten dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai