NIP : 198304182022211018
Nama : Tahmil, S.Pd.I
Tempat, Tanggal Lahir : Bontonyeleng, 18 April 1983
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Instansi : Kementrian Agama
Evaluasi
Latihan Soal (Modul Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara Hal. 18)
1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan
sehingga menjadi bagian kompetensi ASN ?
Jawaban:
Untuk menjadi ASN, pengetahuan wawasan kebangsaan diperlukan untuk
membangun karakter yang memiliki wawasan dan motivasi yang kuat serta
memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masa depan bangsa dan negara.
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia!
Jawaban:
Pergerakan nasional dilakukan dengan adanya rasa ketidakpuasan
masyarakat Indonesia yg merasa terancam dan diperbudak, sehingga
beberapa tokoh bangsa melakukan beberapa Gerakan nasional yaitu:
a. Budi Utomo
b. Serikat Islam
c. Muhammadiyah
d. Indische Partij
3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa
dan bernegara dalam mewujudkan profesionalitas ASN?
Jawaban:
Mewujudkan Profesionalitas ASN perlu didasari oleh 4 konsensus dasar,
yakni NKRI, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, dan
mengimplementasikan profesionalitas kinerja ASN agar tidak menyimpang
dari norma-norma budaya yang ada di lingkungan masyarakat.
Evaluasi
Latihan Soal (Modul Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara Hal. 58)
1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia!
2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
konteks penyelenggaraan negara Indonesia!
3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945!
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945!
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan
kesatuan!
jawaban:
1. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila
menempati kedudukan yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala sumber
hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata hukum di
Indonesia.
2. Kedudukan UUD Negara Republik Indonesia dalam sistem hukum nasional
adalah sebagai sumber hukum dasar nasional. Sebagai sumber hukum dasar
nasional, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menempati kedudukan
paling tinggi serta sebagai sumber hukum bagi peraturan perundang-undangan
lainnya.
3. Ada tujuh nilai kebangsaan yang terkandung dalam UUD 1945 yaitu nilai
religius, nilai kemanusiaan, nilai produktivitas, nilai keseimbangan, nilai
demokrasi, nilai kesamaan derajat, dan nilai ketaatan hukum. Masing-masing
dariketujuh nilai kebangsaan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan dengan
cara yang positif.
4. Dari sudut hukum, batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan
utama dari penjabaran 5 (lima) norma dasar negara (ground norms) Pancasila
beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD
1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar hukum sistem
administrasi negara Republik Indonesia pada umumnya, atau khususnya sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara yang mencakup aspek kelembagaan,
aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.
Batang Tubuh UUD 1945 hasil Amandemen I-IV pada tahun 2002 terdiri atas 21
bab, 74 pasal, serta tiga pasal aturan peralihan dan dua pasal aturan tambahan.
Dalam UUD 1945 hasil Amandemen 2002 sebagaimana dipraktekkan di berbagai
negara tidak ada lagi Penjelasan Pasal- Pasal. Pasal-pasal UUD 1945 dimaksud
merupakan penjabaran dari pokok-pokok pikiran.
5. ASN dalam NKRI sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
PNS melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah.
Dalam menjalankan tugasnya, PNS harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Berikut tugas PNS dan PPPK sebagai pegawai
ASN:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Evaluasi
Evaluasi Materi Pokok 1 &2 (Modul Berorientasi Pelayanan Hal. 30 & 47)
1. ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip Nilai Dasar.
Hal tersebut tertuang dalam:
a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
c. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2015
d. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015
2. Undang-Undang yang mengatur tentang Pelayanan Publik adalah:
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009
b. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2019
3. Sebutkan yang bukan merupakan fungsi ASN:
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
c. Pengawas kegiatan publik
d. Perekat dan pemersatu bangsa
4. Yang dimaksud dengan berorientasi pelayanan adalah …
a. Bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan
b. Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
c. Saling peduli dan menghargai perbedaan
d. Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan
5. Secara sederhana, definisi pelayanan publik berdasarkan Agus Dwiyanto
adalah …
a. Semua jenis pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan
oleh masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu merupakan jenis barang
atau jasa
b. Pelayanan yang dirasakan melalui loket-loket pelayanan
c. Sumber daya air dan sumber daya mineral yang dikelola oleh
Negara/pemerintah
d. Perintah pimpinan/atasan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat pada jam-jam pelayanan
6. Yang bukan merupakan unsur penting dalam pelayanan publik adalah …
a. Penyelenggara
b. Penerima layanan
c. Tempat pelayanan
d. Kepuasan pelanggan
7. Yang bukan prinsip pelayanan publik yang baik adalah …
a. Partisipatif dan transparan
b. Responsif dan tidak diskriminatif
c. Kompleks namun murah
d. Aksesibel
8. “Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara, seperti status sosial, pandangan politik,
agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel, dan sejenisnya”
adalah prinsip dari …
a. Akuntabel
b. Aksesibel
c. Berkeadilan
d. Tidak diskriminatif
9. “Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan, prosedur, biaya, dan
sejenisnya” adalah prinsip dari …
a. Responsif
b. Transparan
c. Efektif dan efisien
d. Tidak diskriminatif
10. Nilai berorientasi pelayanan dijabarkan dalam ... panduan perilaku
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
11. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik
dari nilai berorientasi pelayanan?
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
c. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
d. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
12. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik
dari nilai berorientasi pelayanan?
a. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
c. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, setia
kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
d. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
13. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik
dari nilai berorientasi pelayanan?
a. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
d. Melakukan perbaikan tiada henti
14. Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, kedudukan
masyarakat dalam konteks tersebut adalah sebagai …
a. Masyarakat sebagai wajib pajak
b. Masyarakat sebagai pengawas kinerja pemerintah
c. Masyarakat sebagai elemen adanya negara
d. Masyarakat sebagai penerima layanan
15. Pengertian masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 25/2009 tentang
Pelayanan Publik adalah …
a. Seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-
perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan
sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung
maupun tidak langsung
b. Warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun
badan hukum yang berkedudukan 49 sebagai penerima manfaat
pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung
c. Seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-
perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan
sebagai penerima manfaat pelayanan publik secara langsung d. warga
negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan
hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik
secara langsung
16. Beberapa perilaku pelayanan prima yang perlu dibudayakan dalam organisasi
antara lain sebagai berikut, kecuali …
a. Menyapa dan memberi salam
b. Ramah
c. Cepat dan terlihat sibuk
d. Berpenampilan rapih
17. Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima ditunjukkan dengan upaya
perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara berikut ini, kecuali …
a. Pendidikan dan pelatihan
b. Standardisasi dan sertifikasi kompetensi pemberi layanan
c. Pengembangan ide kreatif
d. Kolaborasi dan benchmark
18. Seorang ASN diharapkan dapat diandalkan untuk memberikan pelayanan
prima yang dicontohkan dengan …
a. Melakukan pelayanan maksimal sesuai dengan tugas fungsinya
b. Melakukan pelayanan maksimal untuk kepuasan masyarakat meskipun
dengan menyerobot tugas fungsi rekan yang lain
c. Melakukan pelayanan maksimal jika diminta oleh atasan/pimpinan
d. Melakukan pelayanan terbaik jika akan dilakukan evaluasi eksternal
19. Memberikan layanan melebihi harapan customer ditunjukkan dengan ...
a. Meningkatkan mutu layanan dan tidak boleh berhenti ketika kebutuhan
customer sudah dapat terpenuhi
b. Selalu menanyakan dan melakukan survey kepuasan masyarakat
c. Mencari tahu ekspektasi customer di masa yang akan datang tentang
layanan apa yang diharapkan
d. Menunggu perintah atasan terkait terobosan baru
20. Tujuan utama dari Nilai Dasar ASN adalah …
a. Menjadi dasar pembentukan peraturan internal tentang kewajiban masuk
kerja
b. Menjadi pedoman perilaku bagi para ASN dan menciptakan budaya kerja
yang mendukung tercapainya kinerja terbaik
c. Menjadi pertimbangan pimpinan unit kerja dalam menentukan rekanan
dalam proyek strategis
d. Menjadi instrumen pengukuran kinerja ASN oleh masyaraka
Sabtu, 17 September 2022
SUB MODUL 2: AKUNTABEL
A. Pelayanan Publik
Peribahasa ‘Waktu Adalah Uang’ digunakan oleh banyak ‘oknum’ untuk
memberikan layanan spesial bagi mereka yang memerlukan waktu layanan yang
lebih cepat dari biasanya. Sayangnya, konsep ini sering bercampur dengan konsep
sedekah dari sisi penerima layanan yang sebenarnya tidak tepat. Waktu berlalu,
semua pihak sepakat, menjadi kebiasaan, dan dipahami oleh hampir semua pihak
selama puluhan tahun.
Tugas berat Anda sebagai ASN adalah ikut menjaga bahkan ikut berpartisipasi
dalam proses menjaga dan meningkatkan kualitas layanan tersebut. Karena, bisa
jadi, secara aturan dan payung hukum sudah memadai, namun, secara pola pikir
dan mental, harus diakui, masih butuh usaha keras dan komitment yang ekstra
kuat.
Employer Branding yang termaktub dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021, “Bangga
Melayani Bangsa”, menjadi udara segar perbaikan dan peningkatan layanan
publik. Namun, Mental dan Pola Pikir berada di domain pribadi, individual. Bila
dilakukan oleh semua unsur ASN, akan memberikan dampak sistemik. Ketika
perilaku koruptif yang negatif bisa memberikan dampak sistemik seperti
sekarang ini, sebaliknya, mental dan pola pikir positif pun harus bisa
memberikan dampak serupa.
Pasal 4 menyebutkan Asas Pelayanan Publik yang meliputi:
a. kepentingan Umum;
b. Kepastian Hukum;
c. Kesamaan hak;
d. Keseimbangan Hak dan Kewajiban;
e. Keprofesionalan;
f. Partisipatif;
g. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. Keterbukaan;
i. Akuntabilitas;
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. Ketepatan waktu; dan
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Mental Melayani:
a. Mulai dari Diri Sendiri
b. Mulai dari yang kecil
c. Mulai dari SEKARANG!
Evaluasi
Jawaban:
1. Kasus pelayanan kesehatan. Dulu pelayanan kesehatan di berbagai rumah
sakit hanya orang kaya yang merasakan pelayanan, dan warga yang kurang
mampu susah untuk mendapatkan pelayanan karena terkendala biaya. Tapi
sekarang pemerintah lebih responsif terhadap kasus tersebut dan
memberikan pelayanan terbaik melalui program kartu BPJS.
2. Petugas pelayanan publik, karena masih banyak petugas menunjukkan sikap,
cara berbicara atau memberitahukan sesuatu yang tidak ramah, bahkan
sebagian ada yang merasa berada pada posisi superior dan arogan. Saya
harap pemerintah bisa memberikan pelatihan dan evaluasi terhadap semua
petugas pelayanan publik.
3. Birokrasi yg baik adalah yg memihak dan memudahkan rakyat serta tidak
berbelit belit sehingga mudah di gunakan siapa saja. Dan dibutuhkan
pegawai yang berdedikasi dan berintegritas tinggi.
B. Konsep Akuntabilitas
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki
arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai.
Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas
adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas
membutuhkan adanya 24 laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta
akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu pertama,
untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga,
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas
publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (vertical
accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder.
Evaluasi
Soal Latihan (Modul Akuntabel Hal. 24)
1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah kata
responsibilitas dan akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai arti dan
makna yang berbeda. Apa yang membedakan antara responsibilitas dan
akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan berikan pendapat anda terkait
konsep responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?
2. Bacalah kembali pembuka Bab II pada modul yang dikutip dari Laporan Tahun
2020 Ombudsman Republik Indonesia, menurut Anda, bagaimana kasus itu bila
dilihat dari konteks Akuntabilitas?
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari
masyarakat terhadap kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja
yang lambat, berbelit-belit, maupun tidak efisien ketika berhadapan dengan
pelayan publik ataupun birokrasi publik. Padahal sejatinya sebagai abdi negara,
birokrasi publik harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,
Menurut anda, seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitkan
dengan fenomena tersebut? Jelaskan.
Jawaban:
1. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari
moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. jadi pendapat
saya responsibilitas itu bentuk tanggung jawab yang di dasarkan pada
dirisendiri tanapa adanya mandat atau amanat dari orang lain. sedangkan
akuntabilitas itu pertanggung jawaban seseorang yang telah diberikan amanat
oleh orang lain dan bentuk dari tanggung jawab itu adalah pelaporan.
2. Bila dilihat dari konteks akuntabilitas pihak polsek seharusnya memiliki dedikasi
tinggi terhadap tugasnya dan tidak menunda-nunda proses penyidikan sehingga
pelpor melaporkan kembali ke polres karena birokrasi yang dilakukan polsek
sangat lamban dan berbelit-belit bahkan menawarkan uang damai kepada
pelapor dan itu merupakan bukan cerminan dari akuntabilitas.
3. Nilai akuntabilitas sangat penting diadopsi dalam penyelenggaraan pelayanan
publik. Hal ini didasarkan pada argumen bahwa eksistensi atau keberadaan
sebuah negara, tergantung pada masyarakatnya. Oleh sebab itu, sudah menjadi
kewajiban bagi negara untuk memberikan pelayanan dengan baik dan
bertanggung jawab.
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki
arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab
yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan
amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza
dan Zonke, 2017).
Jawaban:
1. Termasuk ke dalam akuntabilitas proses.
Akuntabilitas proses terkait dengan: apakah prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi
akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi?
Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui pemberian pelayanan publik yang
cepat, responsif, dan murah. Pengawasan dan pemeriksaan akuntabilitas
proses dilakukan untuk menghindari terjadinya kolusi, korupsi dan nepotisme.
2. Hasil observasi video
a. Kondisi apa yang membuat cerita di video itu berpotensi menjadi kasus
Tindak Pidana Korupsi?
b. Jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan dengan cerita di video itu?
c. Siapa saja pihak di dalam video itu yang akan terjerat dalam kasus korupsi?
d. Kondisi apa yang bisa menjadikan cerita di dalam video itu menjadi sebuah
kasus Tindak Pidana Korupsi?
e. Apa dampak yang akan terjadi ke depannya bila cerita tersebut menjadi
sebuah kasus Tindak Pidana Korupsi?
f. Apakah menurut Anda apa yang dilaukan oleh Pejabat Lelang sudah
benar? Jelaskan kenapa?
g. Selain Pemenang Lelang dan Pejabat Lelang, siapa lagi yang bisa berperan
agar kasus itu tidak terjadi?
h. Bila Anda harus memilih salah satu peran dalam video itu, Apa yang akan
Anda lakukan?
Jawaban:
a. pemberian hadiah dari pemenang tender
b. Suap
c. Pemberi suap
d. Menerima hadiah atau suap dari pemenang tender
e. Penerimaan gritifikasi
f. Benar, karena penerimaan gritifikasi merupakan pelanggaran hukum.
g. Rekan keja dari pemenang lelang
h. Saya akan memilih pejabat tender, dan saya akan tetap teguh pada dedikasi
saya sebagai pejabat tender dan tidak menerima grtifikasi dari siapapun
walaupun itu dalam bentuk hadiah ucapan terimakasih.
Evaluasi
Soal Latihan (Modul Akuntabel Hal. 61)
Konflik kepentingan adalah situasi yang timbul di mana tugas publik dan
kepentingan pribadi bertentangan. Ada dua jenis umum Konflik Kepentingan
yaitu Keuangan (Penggunaan sumber daya lembaga termasuk dana, peralatan
atau sumber daya aparatur untuk keuntungan pribadi) dan Non-Keuangan
(Penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri sendiri dan / atau
orang lain). Ada contoh studi kasus seperti berikut: Bahwa ada seseorang
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menunjuk satu pemenang tender proyek
pengadaan barang dan jasa publik tanpa melalui proses yang akuntabel dan
transparan (terindikasi ada permainan atau kongkalikong antara pemberi dan
penerima proyek). Dilihat dari jenis umum konflik kepentingan, temasuk jenis
konflik kepentingan apakah studi kasus tersebut? Jelaskan.
Jawab:
Konfik Kepentingan Non-Keuangan. Karna PPK tersebut menggunakan
kekuasaannya untuk kepentingan yg dia kehendaki saja tampa melalui proses
yg adil.
Senin, 19 September 2022
MODUL 3: KOMPETEN
A. Tantangan Lingkungan Strategis
Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan
tuntutan keahlian baru.
Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai
kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan
tawaran perubahan teknologi itu sendiri.
Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:
Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
b. Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efesien.
Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Loyal:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara; c. Menjaga
rahasia jabatan dan negara.
Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
Evaluasi 1
Latihan Soal (Modul Kompoten Hal. 9)
Berikan tanda Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah
ini, dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang benar:
1. Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan
tuntutan keahlian baru sesuai dengan tren keahlian 2025 dari World Economic
Forum (B – S).
Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawabtantangan yang selalu
berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efesien.
Loyal:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan kersama nilai tambah;
c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
Evaluasi
Latihan Soal (Modul Kompoten Hal. 17)
Berikan alasan untuk masing-masing pernyataan di bawah ini:
1. Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yakni seluruh aspek pengelolaan
ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk
tidak boleh ada perlakuan yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan
atau aspek-aspek primodial lainnya yang bersifat subyektif. Jelaskan secara
ringkas, mengapa sistem merit tersebut penting dalam pengelolaan ASN?
2. Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2020-2024, diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas
dunia (world class bureaucracy), yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu
pelayanan publik yang semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif
dan efisien. Jelaskan secara ringkas, mengapa pembangunan birokrasi berkelas
dunia tersebut penting?
3. Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam
menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan karakterisktik
tersebut meliputi: integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT
dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship. Jelaskan secara
ringkas, mengapa 8 (delapan) karakteristik i ini penting bagi ASN?
Jawaban:
1. Penerapan merit system memberikan manfaat dalam manajemen
institusi/organisasi, khususnya PNS, di antaranya pertama, tentang
pengorganisasian perencanaan ASN didasarkan pada fungsi organisasi melalui
analisis jabatan dan analisis beban kerja, audit kepegawaian penyesuaian arah
kebijakan nasional. Kedua, perekrutan berorientasi pada talenta terbaik,
rekrutmen berbasis jabatan (diversifikasi tes) & sertifikasi, TKD & TKB sistem
komputerisasi, orientasi & engagement untuk setiap penugasan pada jabatan
baru. Ketiga, pengembangan kapasitas dalam mengurangi kesenjangan
kompetensi dengan cara pelatihan 20 jam per tahun untuk setiap
PNS, Training Need Analysis (TNA), Diklat, Coaching & Mentoring berbasis kinerja.
Keempat, penilaian kinerja yang berkelanjutan dengan cara membentuk Tim
Penilai Kinerja, Performance dialogue dan Merit & performance based incentives.
Kelima, promosi dan rotasi menuju PNS yang dinamis dengan
cara talent mapping, succession & career planning dan rotasi nasional sebagai
perekat NKRI. Open recruitment adalah salah satu cara sebelum mendapatkan
calon terbaik di organisasi (talent management). Talent mapping perlu dibentuk
melalui assessment center yang distandardisasi oleh BKN, sehingga setiap
organisasi perlu membentuk asesor internal untuk mendapatkan talent terbaik.
Dan keenam, mengapresiasi secara layak dengan perubahan sistem pensiun dan
sistem kompensasi yang memadahi. Pemerintah saat ini akan mengubah sistem
pensiun, yaitu PNS berkontribusi melalui iuran pasti sehingga tidak terlalu
membebani anggaran negara.
2. Karena wujud birokrasi berkelas dunia tersebut dicirikan denganapa yang
disebut dengan SMART ASN, yaitu ASN yang memiliki kemampuan dan karakter
meliputi: integritas, profesinal, hospitality, networking, enterprenership,
berwawasan global, dan penguasaan IT dan Bahasa asing.
3. Dalam upaya membentuk Birokrasi berkelas Dunia tersebut, diharapkan setiap
pegawai dapat memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri dari nasionalisme,
integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi
informasi, bahasa asing dan entrepreneurship. Seorang ASN yang ‘Smart’ juga
diharapkan dapat berperan sebagai digital talent dan digital leader yang
mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.
C. Perkembangan Kompetensi
1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik
berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Manajerial adalah
pengetahuan, keterampilan, dan 29 sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3)
Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang
harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan Jabatan.
3. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan klasikal dan non-klasikal, baik
untuk kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural.
4. Salah satu kebijakan penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua
puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran
bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
5. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta
nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan
hasil pemetaan pegawai dalam nine box tersebut.
Evaluasi
Latihan Soal (Modul Kompoten Hal. 29)
Berikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah
ini dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang dianggap sesuai:
1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan peranan jabatan (B – S).
2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik
berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Sosial Kultural adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3)
Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh
setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi
dan Jabatan (B – S).
3. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital dan non-klasikal, baik
untuk kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural (B – S).
4. Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh
empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (B
– S).
5. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan
peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai
dengan pemetaan pegawai dalam nine box tersebut (B – S).
D. Perilaku Kompeten
1. Berkinerja dan BerAkhlak
2. Learn, Unlerarn dan Relearn
3. Meningkatkan Potensi Diri
4. Membantu Orang Lain Belajar
Evaluasi 1
Tugas Individu (Modul Kompoten Hal. 46)
Buka dan baca artikel Energi Baik itu Bernama “Berbagi Ilmu” ditulis Fifin Nurdiyana,
tanggal 3 Agustus 2018, link:
https://www.kompasiana.com/fifinfiqih/5b6416ea5a676f4a 33429e45/energi-baik-
itu-bernama-berbagi-ilmu
1. Belajar dari artikel di atas, buatlah dalam kalimat aktif, tindakan apa yang akan
Saudara lakukan dalam upaya berbagi ilmu pengetahuan di lingkungan pekerjaan
Saudara nanti? Tulis dan ungkapkan dalam kelas!
2. Pelajari contoh lain berbagi ilmu dalam tokoh atau sosok yang Saudara anggap
penting, tuliskan praktek berbagi yang akan dan atau telah Saudara praktekan
dalam kehidupan Saudara!
Jawaban:
Evaluasi 2
Tugas: Identifikasi Tipikal Individu (Modul Kompoten Hal.49)
Tandai daftar tipikal individu yang dapat menahan kesuksesan pekerjaan Anda:
1. Frustrasi.
2. Ketakutan
3. Kemalasan
4. Penundaan
5. Kegembiraan
6. Kecemasan
7. Kebahagiaan
8. Kelelahan
9. Kantuk
10. Kebosanan
11. Depresi
Bagaimana dalam pengalaman Saudara terkait dengan tipikal tersebut diatas,
jelaskan!
Jawab:
Frustasi, kemalasan, penundaan dan kebosanan adlah rintangan terbesar saya
ketika saya bekerja. Sehingga ke empat tipikal tersebut harus saya lawan dan
berantas ketika saya bekerja guna mensukseskan pekerjaan saya.
Evaluasi
Latihan dan Tugas 1 (Modul Harmonis Hal. 20)
1. Sebutkan dan Jelaskan keanekaragaman suku bangsa dan budaya dari
tempat anda berasal dan berikan contohnya?
2. Jelaskan potensi dan tantangan keanekaragaman dilingkungan anda
bekerja?
3. Jelaskan sikap dan perilaku ASN dalam lingkungan yang penuh dengan
keberagaman?
Jawab:
1. Suku Bugis merupakan kelompok etnik pribumi yang berasal dari
provinsi Sulawesi Selatan. Meskipun populasinya hanya sekitar enam juta,
orang Bugis berpengaruh dalam politik di Indonesia modern, dan secara
historis berpengaruh di Semenanjung Malaysia dan bagian lain kepulauan
tempat mereka bermigrasi, dimulai pada akhir abad ketujuh belas.
Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, adalah orang Bugis. Di
Malaysia, Perdana Menteri keenam, Najib Razak, dan mantan Perdana
Menteri Muhyiddin Yassin memiliki darah keturunan Bugis.
Orang Bugis berbicara bahasa daerah yang berbeda selain bahasa
Indonesia, yang disebut Bugis (Basa Ugi), dengan beberapa dialek yang
berbeda. Bahasa Bugis termasuk dalam kelompok bahasa Sulawesi
Selatan; anggota lainnya termasuk Makassar, Toraja, Mandar, dan
Massenrempulu. Nama Bugis adalah eksonim yang mewakili bentuk lama
dari nama tersebut.
2. Adanya perbedaan latar belakang dapat membawa perusahaan Anda
kepada jenjang yang lebih tinggi. Keberagaman latar belakang tentunya
membantu Anda memperluas networking perusahaan Anda. Misalnya
Anda memiliki seorang karyawan yang sebelumnya bekerja di perusahaan
yang berpotensi menjadi client Anda. Tentunya akan lebih mudah
menjalin kerja sama dengan orang yang sudah dikenal sebelumnya. Selain
dari netoworking yang luas, keberagaman latar belakang dapat membuat
perbedaan cara berpikir dalam mengatasi suatu masalah yang ada.
3. Bersikap dan menghormati orang lain dengan baik tanpa memandang
usia, agama, ras, dan budaya. Merupakah salah satu sikap dan prilaku ASN
dalam lingkungan yang penuh keberagaman. Walaupun terdapat banyak
perbedaan tetapi dengan saling menghormati sesama akan tercipta
lingkungan kerja yang harmonis.
Jawaban :
1. Etika Tempat Kerja tidak lain adalah peraturan dan ketentuan yang telah
dipatuhi oleh atasan maupun bawahan baik ASN dan Non-ASN yang telah
disepakati dari hasil musyawarah dari semua pihak yang terkait dalam organisasi
untuk menjaga budaya dalam organisasi. Ini adalah seperangkat aturan dan
regulasi yang mengatur perilaku yang diinginkan dari seorang individu
yang bekerja dalam organisasi.
2. Menerapkan nilai harmonis sesuai kode etik ASN secara konseptual teoritis
yang meliputi saling peduli dan meghargai perbedaan, serta memberikan
contoh perilaku dengan menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya, suka menolong orang lain serta membangun lingkungan
kerja yang kondusiif.
3. Menghargai pendapat orang lain ketika rapat merupakan salah satu nilai
etika dan memotong pembicaraan orang ketika sedang berbicara
merupakan salah satu pelanggaran etika. Dan upaya yang harus dilakukan
memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk melanjutkan
pembicaraannya sampai selesai.
4. Harmonis dalam kehidupan merupakan suatu keadaan dimana setiap
orang dapat saling merangkul bersama di setiap masalah sehingga terjadi
keselarasan hidup guna mencapai kebahagiaan bersama.
5. Ya. karena setiap rekan kerja di kantor saya bekerja semuanya saling
menghargai satu sama lain. Saling menyapa ketika tiba dikantor dan saling
menghargai dari semua latar belakang yang berbeda.
Jawaban:
1. Simplik merupakan platform online yang nantinya akan menjadi media bagi
perusahaan untuk dapat melaporkan segala konflik sosial yang terjadi di
lapangan. Perusahaan bahkan berkewajiban untuk memberikan laporan secara
rutin terkait konflik kawasan hutan produksi yang terjadi dan perkembangan
penyeleseaiannya. Jadi menurut saya konflik yang terjadi di kasus tersebut
ketidakharmonisan atau disharmonis antara masyarakat dan perushaan
pengelolaan kayu huta. Dan biasanya terjadi perselisihan sengketa lahan antara
masyarakt dan perusahaan. Sengketa lahan Cara mengatasinya dengan
melporkannya melalui aplikasi simplik tersebut sehingga nantinya akan
ditinjau oleh pemerintah tentang keberadaan dan kepemilikan lahan tersebut.
a. Masalah/Potensi Disharmonis
b. Penyebab
c. Alternatif solusi
d. Prosedur
2. Tidak bertegur sapa
3. Pembagian honoraraium tidak merata
4. Mendiskusikan bersama permasalahan tersebut
5. Mengklarifikasi permasalahan tersebut kepada bendahara selaku pengelola
keuangan.
Jawaban:
1. Aspek yang mempengaruhi loyalitas seseorang yaitu adanya aturan peraturan yang
dibuat oleh atasan secara sepihak. Bila diliat dari kasus tersebut jelas bahawa Mr. E
hanya menjalankan semua yang diperintahkan atasannya sebagai bentuk loyalitas.
2. - Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
- Suka menolong orang lain;
- Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
3. Mematuhi dan mentaati semua peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Sekalipun itu diperintahkan dari atasan tetapi perintah tersebut harus didasarkan
pada aturan pemerintah.
1. Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang
artinya:
a. Mutu dari sikap patuh
b. Mutu dari sikap taat
c. Mutu dari sikap setia
d. Mutu dari sikap hormat
2. Loyalitas seseorang terhadap organisasinya akan timbul melalui:
a. Paksaan
b. Kesadaran sendiri
c. Pelatiha
d. Doktrinasi
3. Loyalitas merupakan kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang
lain atau sesuatu (misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui:
a. Ide dan pemikiran
b. Sikap dan tindakan
c. Ketaatan dan pemikiran
d. Integritas dan idealisme
4. Terdapat beberapa aspek yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur
loyalitas pegawai diantaranya:
a. Tanggung Jawab pada Pimpinan
b. Kemauan untuk Bekerja Sama
c. Rasa Percaya Diri
d. Hubungan Antar Organiasi
5. Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka
secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
organisasinya, yang ditunjukannya dengan cara:
a. Berhati-hati dan lambat dalam mengerjakan tugas-tugasnya
b. Mengerjakan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan
c. Berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan organisasi
d. Loyal terhadap pimpinan
6. Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa besar dia
menunjukkan integritas mereka saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya
adalah:
a. Melakukan hal yang masif, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak
mengetahuinya apakah Anda melakukannya atau tidak.
b. Melakukan hal yang cerdas, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak
mengetahuinya apakah Anda melakukannya atau tidak.
c. Melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak
mengetahuinya apakah Anda melakukannya atau tidak.
d. Melakukan hal yang inovatif, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak
mengetahuinya apakah Anda melakukannya atau tidak.
7. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan
terhadap:
a. Pimpinan
b. Pekerjaan
c. Profesi
d. NKRI
8. Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus:
a. Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
b. Setia dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
c. Berintegritas dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
d. Berakuntabilitas dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
9. Salah satu tindakan yang merupakan perwujudan dari panduan perilaku “Menjaga
nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara” adalah:
a. Tidak melaporkan pimpinan yang melakukan pelanggaran
b. Memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan kebudayaan bangsa
c. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
d. Tidak menyebarluaskan informasi penting instansi secara sembarangan
10. Secara umum, sikap loyal seorang pegawai terhadap organisasinya dapat
dibangun dengancara:
a. Membangun rasa kecintaaan dan memiliki serta meningkatkan ketakwaan
b. Meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan rohani
c. Memberikan kesempatan peningkatan karir dan evalusi komprehensif
d. Melakukan evaluasi berkala dan meningkatkan kinerja
Materi Pokok 2 Konsep Loyal (Modul Loyal Hal. 45)
No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban
1 C 2 B 3 B 4 B 5 C
6 C 7 D 8 A 9 B 10 B
Jawaban:
Jawaban :
1. Makna umum dari loyalitas adalah kesetiaan atau kepatuhan. Dalam organisasi
modern, termasuk organisasi pemerintahan mengkondisikan loyalitas pada
aturan, bukan person. Tetapi dalam praktiknya loyalitas selalu disimpangkan
sebagai kesetiaan pada person. Pemimpin dalam pemerintahan yang ingin
berkuasa kembali, sering kali menuntut bawahannya untuk loyal kepadanya.
Ingin mempertahankan kekuasaannya dengan mengharap dukungan dari anak
buahnya. Misalnya saja seorang presiden dan wakil presiden, gubernur dan wakil
gubernur, bupati dan wakil bupati atau wali kota dan wakil wali kota yang ingin
terpilih kembali dalam pemilu atau pemilukada untuk melanjutkan
kekuasaannya, menuntut agar PNS atau pegawai yang dipimpinnya untuk
memilih diri dan pasangannya. Sering kali tuntutan itu dilakukan dengan cara
biasa-biasa saja, sekedar harapan atau permohonan dukungan. Tetapi, acap kali
juga disertai dengan cara yang luar biasa, misalnya diikuti dengan intimidasi
atau memberikan “harapan- harapan” tertentu.
2. Loyal kepada aturan bukan person.
3. Tidak ikut serta menjadi tim sukses untuk calon yang mencalonkan sebagai
pemimpin daerah atau negara.
Evaluasi
A. Definisi Kolaborasi
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa definisi kolaborasi
dan collaborative governance. Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019)
mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah “value generated from an alliance
between two or more firms aiming to become more competitive by developing
shared routines”. Sedangkan Gray (1989) mengungkapkan bahwa :
Collaboration is a process though which parties with different expertise, who see
different aspects of a problem, can constructively explore differences and find
novel solutions to problems that would have been more difficult to solve without
the other’s perspective (Gray, 1989). Lindeke and Sieckert (2005) mengungkapkan
bahwa kolaborasi adalah: Collaboration is a complex process, which demands
planned, intentional knowledge sharing that becomes the responsibility of all
parties (Lindeke and Sieckert, 2005).
Evaluasi
Di tempat kerja, pasti ditemukan tantangan serta masalah saat melakukan kerja
sama atau kolaborasi.
Tantangan-tantangan tersebut tentunya dapat menghambat produktivitas tim
mu ketika bekerja.
Makanya, Glints sudah merangkum apa saja tantangan yang biasa terjadi dan
cara-cara untuk mengatasinya.
Jawab:
5. Produktivitas
Kurangnya produktivitas adalah salah satu tantangan kolaborasi di tempat
kerja selanjutnya. Faktor yang menyebabkan turunnya produktivitas bisa
terjadi karena kurangnya feedback hingga sulit melakukan komunikasi satu
sama lain. Solusi yang bisa kamu lakukan adalah dengan memberi respons
dengan cepat dan memberi feedback secara rutin ke rekan kerjamu. Selain itu,
pertimbangkan juga kamu dan rekan kerja lebih baik berkomunikasi.
Pemikiran negatif dapat menyebar dengan cepat ke semua orang dan tentunya
sangat berbahaya. Sebagai contoh, jika ada seseorang berpikirbahwa proyek
yang sedang dikerjakan tidakmungkin atau sulit diselesaikan, anggota lain pun
bisa terpengaruh dan memikirkan hal serupa.
Oleh karena itu, cobalah untuk support satu sama lain saat bekerja. Hal ini
akan menjaga moral setiap orang dan juga mendorong orang lain untuk
berpikir kreatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
6. Tanggung jawab
Perbedaan hingga tidak adanya tanggung jawab yang jelas untuk setiap
orang dapat menjadi tantangan kolaborasi ketika di tempat kerja. Tantangan
ini pun dapat menghambat komunikasi karena ada kemungkinan seseorang
tidak mau membagikan informasi penting disebabkan perbedaan tanggung
jawab. Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memahami tanggung jawab
setiap orang. Selain itu, tuliskan SOP bekerja di sebuah memo atau dokumen
dan pastikan semua orang bisa membacanya.
Jawab:
Setiap orang juga dapat ditindak pidana karena hal apapun, seperti
pencemaran nama baik atau penistaan melalui media sosial yang telah diatur
di dalam Pasal-Pasal UU ITE. Pencemaran nama baik secara langsung maupun
tidak langsung (melalui media sosial) termasuk delik yang bisa diproses jika
laporan yang diterima penyidik selambat-lambatnya enam bulan setelah
kejadian tersebut berlangsung, hal ini dijelaskan berdasarkan Pasal 74 KUHP.
Kalimat yang mengandung hinaan, mencemarkan nama baik, penistaan dapat
diproses jika disebutkan didepan umum, maksudnya harus diketahui dua
orang atau lebih, jika hinaan tersebut melalui pesan pribadi atau chat tidak
bisa diproses karena belum memenuhi kriteria diterimanya kasus tersebut.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
kemajuan IPTEK memang sangat membantu kehidupan masyarakat di era
sekarang, namun juga tetap menerapkan hukum yang berlaku agar tidak
merugikan yang lain, dan menghindari sisi buruk dari perkembangan zaman
ini, sehingga masyarakat bsa bebas dalam berpendapat dan berekspresi tanpa
harus melanggar hak-hak orang lain.
Rabu, 21 September 2022
MODUL 2: MANAJEMEN ASN
Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, disebutkan bahwa berdasarkan jenisnya,
pegawai ASN terdiri dari PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan PPPK (Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja).
Kedudukan ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur Aparatur Negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Contohnya sebagai ASN Guru dalam Undang – undang No. 14 Tahun 2005 dijelaskan
bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai pendidik professional dengan tugas
utama yaitu : mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik.
Peran dan Tugas ASN
Peran dan Tugas ASN terdiri dari 3 peranan yaitu :
1. Pelaksana Kebijakan Publik yang tugasnya melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Pelayan Publik yang tugasnya memberikan pelayanan public yang professional
dan berkualitas.
3. Perekat dan pemersatu bangsa yang tugasnya mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonsia.
Sebagai ASN guru, guru memiliki tugas untuk melaksanakan berbagai kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian yang sesuai dengan perundang –
undangan guru.
3. Kewajiban ASN:
a. Setia dan taat pada Pancasila dan UUD tahun 1945, NKRI, dan pemerintah
yang sah
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
d. Mentaati ketentuan peraturan perundang – undangan
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.
f. Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan,
dan Tindakan kepada setiap orang baik didalam maupun diluar kedinasan.
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan
h. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia Kode etik dan kode perilaku ASN
Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Adapun fungsi dari kode etik ASN adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik / Aparatur Sipil Negara dalam
menjalankan tugas dan kewenangan agar Tindakannya dinilai baik.
2. Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan Tindakan birokrasi publik /
Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
3. Etika birokrasi penting sebagai panduan norma bagi aparat birokrasi dalam
menjalankan tugas pelayananan pada masyarakat dan menempatkan
kepentingan public diatas kepentingan pribadi kelompok ataupun
organisasinya.
Sebagai seorang guru juga harus memiliki Kode etik guru diantaranya adalah :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangun yang berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan maupun didalamhubungan keseluruhan.
8. Guru bersama-sama memelihara membina dan meningkatkan mutu
Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
Pemerintah dalam bidang Pendidikan.
Evaluasi
Kewajiban ASN:
- Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah.
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Melaksanakan kebijakan yang
dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang. Menaati ketentuan peraturan
perundang-undangan. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab. Menunjukkan integritas
dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap
orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan.
- Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bersedia ditempatkan
di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jawaban:
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan pelajari dari
modul ini, latihan berikut bisa memperkuat pemahaman Anda tentang Mekanisme
Pengelolaan ASN. Anda dapat mengerjakan latihan berikut sendiri atau
mendiskusikan dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan perbedaan antara manajemen PNS dan Manajemen PPPK
b. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan tinggi ASN dan
penggantian jabatan pimpinan tinggi ASN
c. Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan ASN
Jawaban:
a. Dari segi Pengertian PNS (Pegawai Negeri Sipil) merupakan WNI yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian (PPK) untuk menduduki jabatan pemerintahan.
PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) merupakan WNI yang
memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Batas usia saat melamar CPNS dan PPPK PNS (berdasarkan pasal 23 ayat (1)
huruf a PP No.11/2017)
- usia minimal 18 tahun
- usia maksimal 35 tahun
PPPK (berdasarkan pasal 16 huruf a PP No.49/2018)
- usia minimal 20 tahun
- usia maksimal 1 tahun sebelum batas usia tertentu pada jabatan yang akan
dilamar.
Tahapan seleksi CPNS dan PPPK
PNS (berdasarkan Pasal 26 PP No. 11/2017)
- Seleksi Administrasi
- Seleksi Kompetensi Dasar
- Seleksi Kompetensi Bidang
PPPK (berdasarkan pasal 19 PP No.49/2018)
- Seleksi Administrasi
- Seleksi Kompetensi
a. Manajerial;
b. Teknis;
c. Sosial kultural.
b. Peiabat pimpinan tinggi harus memenuhi target kinerja tertentu sesuai
perjanjian kinerja yang sudah disepakati dengan pejabat atasannya. Pejabat
pimpinan tinggi yang tidak memenuhi kinerja yang diperjanjikan dalam waktu
1 (satu) tahun pada suatu Jabatan, diberikan kesempatan selama 6 (enam)
bulan untuk memperbaiki kinerjanya.
c. Sistem Informasi ASN merupakan aturan yang berhubungan dengan
manajemen ASN, karena dengan adanya Sistem Informasi ASN akan
memberikan jaminan untuk efektivitas, efisiensi, dan akurasi pengambilan
keputusan Manajemen ASN tersebut. Karena Manajemen ASN merupakan
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki
nilai-nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Keseimbangan antara Manajemen ASN dan
Sistem Informasi.
ASN mampu memberikan pedoman kepada pemerintah pusat untuk
menganalisis jabatan setiap pegawai yang tersebar di instansi daerah dan
pusat, serta mencapai tujuan dari Manajemen ASN.