Anda di halaman 1dari 9

Program Latihan : MOOC PPPK

JABATAN : AHLI PERTAMA –GURU BIMBINGAN KONSELING

Nama Peserta : YUNIK INDRAWATI, S.Psi

NI PPPK : 197906242022212011

Aktifitas 1

Sambutan Kepala LAN RI


Materi Bahan Kebijakan
Mempersiapkan SDM ASN Untuk Menyongsong Masa Depan Yang Besih,Kompeten Dan Propesional

MATERI Video Sambutan Kepala Lembaga Administrasi Negara Dr. Adi Suryanto, M.Si
Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045. Era revolusi industry 4.0 menuntut kita supaya cepat
beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Pondasi penting mewujudkanSmart ASN melalui
Latsar sebagai bekal menghadapi tantangan dunia yang semakinkompleks. MOOC dapat
dimanfaatkan untuk belajar yang tidak terbatas pada interaksi fisik. Namun dapat dilakukan secara
mandiri dan dikembangkan dalam skamapembelajaran kolaboratif, aktualisasi dan penguatan secara
klasikal. MOOC diharapkandapat menjadi learning platform bagi ASN secara nasional untuk
mencetak ASN yangunggul dan kompeten untuk menuju birokrasi berkelas dunia dan menuju
Indonesia Emas 2045

Aktifitas 2

Sambutan Dupati Kebijakan pengembangan kopetensi LAN RI


Materi
Kebijakan Pengembangan Sumber daya ASN yaitu Value ASN untuk menyongsong masa depan yang lebih
dengan cara salah satunya berfikir Inovatif
Sambutan Deputi Bidang Kebijakan BANGKOM ASN LAN RI DR. Muhammad Taufiq DEAKebanggaan
sebagai ASN karena dapat melayani Bangsa Indonesia. Penguasaan CoreValue bagi ASN dan employer yang
dikenal dengan singkatan BerAKHKLAK :
1.Berorientasi Pelayanan
2.Akuntabel
3.Kompeten
4.Harmonis
5.Loyal
6.Adaptif
7.Kolaboratif
Kata kunci : Kempuan berinovasiPenguasaan Core Value dan penguasaan literasi digital (SMART
ASN)Selamat belajar dan semangat mengembangkan diri supaya menjadi ASN yang ungguldan mendukung
daya saing bangsa

Aktifitas 3

Sambutan kepala Pusat program pembinaan dan kebijakan pengembangan ASN LAN RI
Manajemen Penyelenggaraan PPPK
Yaitu Pembelajaran MOOC PPPK ada 3 bagian (sikap,prilaku belanegara dan NIlai-nilai inti dalam
penyelenggaraan pemrintahan serta Kedudukan PPPK dalam pemerintahan)
Sambutan Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi.ASN LAN RI, Erna
Irawati, S.Sos, M.Pol., Adm.Penjelasan Manajemen Penyelenggaraan PPPK.P3K dituntut belajar mandiri
pada materi MOOC.Pembelajaran dibagi 3
1.Sikap perilaku Bel a Neg ara
2.Nilai-nilai rol value dalam penyelenggaraan pemerintahan
3.Kedudukan dalam penyelenggaraan pemerintahan
Resume Agenda 1

Materi
1. Wawasan Kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara
2. Analisis Isu Kontenporer
3. Kesipsiagaan bela Negara

WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA


Konsepsi cara padang yang melandasi kesadaran diri sebagai warga Negara suatu Negara akan didri dan
lingkungan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara
IMPLEMENTASI BELA NEGARA:
a. Jiwa patriotism terhadap Bangsa dan Negara
b. Dibatasi hak dan kewajiban sebagai warga Negara sesui peraturan Perundang- undangan yang berlaku
c. Mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-sehari
d. Siap membela bangsa dan Negara dari berbagai ancaman
e. Senantiasa bersyukur dan berdo’a atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan Yang mahasa Esa

SEJARAH BANGSA INDONESIA


Beberapa Hal penting dalam Sejarah Bangsa Indonesia
1. 20 mei 1908 yaitu berdirinya organisasi bersejarah Budi Utomo
2. 25 Oktober 1908 di Prakarsainya organisasi perhimpinan indonesua (PI) oleh Sultan Kasayangan Dan RN
Noto Suroto
3. 30 April 1926 diselenggarakannya kongres pemuda ke satu
4. 27-28 Oktober 1926 kongres Pemuda Kedua
5. 1 Maret 1945 terbentuknya BPUPKI
6. 7 Agustus terbentuknya PPKI

EMPAT KONSENSUS Dasar


1. Pancasila
2. Bhineka Tunggal Ika
3. Undang –Undang Dasar 1945
4. Negara Kesatuan Repuplik Indonesia

ATRIBUT NEGARA
1. BENDERA
Bendera Negara Repuplik Indonesia Selanjutnya disebut Bendera Negara adalah Sang Merah Putih yang
memiliki ukuran tertentu berdasarkan pasal 1 ayat1

2. BAHASA
Bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa resmi Negara berdasarkan Pasal 25 ayat 1
3. LAMBANG NEGARA
Lambag NKRI berbentuk Garuda Pancaila yang kepalanya menoleh kedepan kesbelah kanan,perisai
berupa jantung yangdigantung dengan rantai ,pada leher Garuda. Dan semboyang Hbineka Tunggal Ika
ditulis di atas Pita yang dicengkram oleh Garuda Menurut Pasal 46
4. LAGU KEBANGSAAN
Lagu kebangsaan adalah INDONESIA RAYA yang Diciptakan Oleh WR Supratman Bedasarkan Pasal 5 ayat
1
5. BELA NEGARA
Bela Negara adalah tekad sikap dan prilaku serta tindakan warga Negara baik perseorangan maupun
kolektif dalam menjaga kedaulatan Negara,kebutuhan wilayah dan keselamatan Bangsa dan Negara
yang dijiwai oleh kecinyaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila Dan UUD 1945 dan menjamin
hidup bangsa Indonesia Dan Negara Dari berbagai Ancaman
ANALISIS ISU KONTENPORER
Analis isu kontenporer adalah upaya yang harus dilakukan untul mengetahui sesuatupokok persoalan yang
terjadi pda masa sekarang atau yang menjadi tipik utama (trending tama) pada saat ini jadi solusipemyelesaiannya
harus sesuai dengan masa sekarang yaitu masa modern arau masa reformasi.
ISU-ISU STRATKONTENPORER EGIS
1. Korupsi
2. Narkoba
3. Terorisme dan Redikalisme
4. Pencucian uang
5. Proksi War
6. Cyber Crime,Hote,Speech Dan Hoax

TEKNIK ANALISIS ISU STRATEGI


1. Teknik tepisan isu terdiri dari APKL dan USG
2. Teknik analisis masalah terdiri dari mind,maps,fisbhon,SWOT table frekuensi dan analisis kesenjngan

STRATEGI LINGKUNGAN TINGKAT EMPAT


1. Individu
2. Keelurga
3. Masyarakat
4. Dunia

KRITIK ISU
a. Isu saat ini
b. Isu berkembang
c. Isu potensial

KEMAMPUAN MENETAPKAN ISU


1. Pemindaian lingkungan
2. Pemevehan masalah
3. Analisis

KESIPSIAGAAN BELA NEGARA


Kesipsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik,mental,
maupun social dalam mnghadapi situasi kerja yang yang beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan
sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar yang disertai dengan kerelaanberkorban sepenuh jiwa dan raga
yang dilaksanakan oleh karna kecintaan terhadap NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945 untuk
menjaga,merawat dan menjamin perlindungan hidup berbangsa dan bernegara.

I. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

A. Peran ASN Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan Penjelasan Umum UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU
ASN), dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan ASN

yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.

Berdasarkan Pasal 11 UU ASN, tugas Pegawai ASN adalah sebagai berikut:


a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Pancasila sebagai Ideologi Negara.


Pancasila merupakan philosofische grondslag, suatu fundamen, filsafaat, pikiran
yang sedalam-dalamnya, merupaan landasan atau dasar bagi negaramerdeka yang akan
didirikan. Takdir kemajemukan bangsa indonesia dan kesamaan pengalaman
sebagai bangsa terjajah menjadi unsur utama yang lain.
Mengapa Pancasial dijadikan sebagai landasan bersama bagi fondasi dan cita- cita
berdirinya negara Indonesia merdeka. Kemajemukan dalam kesamaan rasa dan
pengalaman sebagai anak jajahan ini menemunkan titik temunya dalam Pancasila,
menggantikan beragam keinginan subyektif beberapa kelompok bangsa Indonesia
yang menghendaki dasar negara berdasarkan paham agama maupun ideologi dan
semangat kedaerahan tertentu. Keinginan-keinginan kelompok tersebut mendapatkan
titik teunya pada Pancasila, yang kemudian disepakati sebagai kesepakatan bersama
sebagai titik pertemuan beragam komponen yang ada dalam masyarakat Indonesia.

Selain berfungsi sebagai landasan bagi kokoh tegaknya negara dan bangsa, Pancasila
juga berfungsi sebagai bintang pemandu atau Leitstar, sebagai ideologi nasional, sebagai
pandangan hidup bangsa, sebagai perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan
pokok bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita nasional.
Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup paham-
paham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan paham lain yang positif tersebut
mempunyai keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri. Yang ketiga,
karenasila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang Positif sesui
dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang
bertentangan, pasti akan ditolak oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk
kontak beragama akan ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan
beragama.Pentingnya kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga gagasan dasar yang berisi
konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila harus berisi kebenaran nilai
yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia.

C. Kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam konteks


penyelenggaraan Negara Indonesia.Negara Indonesia adalah konstitusionalisme dan
paham Negara hukum. Di dalam Negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi
konstitusional,
Undang undang dasar memiliki fungsi yang khas, yaitumembatasi kekuasaan

pemerinta sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang


wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga Negara terlindungi. Gagasan ini
dinamakan konstitusionalisme.
Kepustakaan hukum di Indonesia menjelaskan istilah Negara hukum sudah sangat
popular. Pada umumnya istilah tersebut dianggap merupakan terjemahan yang tepat dari
dua istilah yaitu rechtstaat dan the rule of law. IstilahRechstaat (yang dilawankan dengan
Matchstaat) memang muncul di dalam penjelasan UUD 1945 yakni sebagai kunci pokok
pertama dari system Pemerintahan Negara yang berbunyi “Indonesia ialah Negara yang
berdasaratas hukum (rechstaat) dan bukan berdasar atas kekuasaan belaka (machtstaat)”.
Kalau kita lihat di dalam UUD 1945 BAB I tentang Bentuk dan Kedaulatan pasal 1 hasil
Amandemen yang ketiga tahu 2001, berbunyi “NegaraIndonesia adalah Negara hukum”.

D. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia


Tahun 1945.
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan Umum
3. Mencerdaskan kehidupan Bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi
negara Indonesia.)

E. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan


Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Garuda Pancasila,
dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Keempat simbol tersebut menjadi cerminan kedaulatan
negara di dalam tata pergaulan dengan negara-negara lain dan menjadi cerminan
kemandirian dan eksistensi negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan demikian, bendera, bahasa, dan lambang
negara, serta lagu kebangsaan Indonesia bukan hanya sekadar merupakan pengakuan atas
Indonesia sebagai bangsa dan negara, melainkan menjadi simbol atau lambang negara
yang dihormati dan dibanggakan warga negara Indonesia.

Nilai- Nilai Bela Negara

A. Definisi Bela Negara


Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, Bukan
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.

B. Nilai Dasar Bela Negara


a. Cinta Tahan Air
b. Sadar berbangsa dan bernegara
c. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara
d. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
e. Kemampuan awal bela Negara

C. Aktualisasi Kesadaran Bela Negarabagi ASN

Bela Negara dilaksanakan atas dasar kesadaran warga Negara serta keyakinan

pada kekuatan sendiri yang ditumbuhkembangkan melalui usaha Bela Negara. Usaha
Bela Negara diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan,
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit Tentara

Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan
profesi. Usaha Bela Negara bertujuan untuk memelihara jiwa nasionalisme Warga
Negara dalam upaya pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela
Negara yang diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara demi tercapainya
tujuan dan kepentingan nasional.
II. Analisi Isu Kontemporer

ASN dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang kian

lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara (pancasila, UUD 1945, NKRI dan
Bhinneka Tunggal Ika) sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena-
fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap ASN mengenal dan memahami secara kritis
terkait dengan isu-isu kritikal yang terjadi saat ini atau bahkan berpotensi terjadi, isu-isu tersebut
diantaranya; bahaya paham radikalisme/ terorisme, bahaya narkoba, cyber crime, money
laundry, korupsi, proxy war. Isu-isu di atas, selanjutnya disebut sebagai isu-isu strategis
kontemporer.

Dalam konteks PNS, berdasarkan Undang-undang ASN setiap PNS perlu memahami dengan
baik fungsi dan tugasnya, yaitu:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan peraturan perundangundangan,
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta
3. memperat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia
ASN bisa menunjukan perannnya dalam koridor peraturan perudang- undangan
(bending the rules), namun tidak boleh melanggarnya (breaking the rules). Sejalan dengan tujuan
Reformasi Birokrasi terutama untuk mengembangkan PNS menjadi pegawai yang
transformasional, artinya PNS bersedia mengembangkan cita-cita dan berperilaku yang
bisa diteladani, menggugah semangat serta mengembangkan makna dan tantangan bagi dirinya,
merangsang dan mengeluarkan kreativitas dan berupaya melakukan inovasi, menunjukkan
kepedulian, sikap apresiatif, dan mau membantu orang lain.

Menjadi ASN yang profesional memerlukan pemenuhan terhadap beberapa persyaratan

berikut:

1. Mengambil Tanggung Jawab, antara lain dilakukan dengan menunjukkan sikap dan

perilaku yangmencerminkan tetap disiplin dan akuntabilitas, mengakui dan memperbaiki


kesalahan yang dibuat, fair dan berbicara berdasarkan data, menindaklanjuti dan
menuntaskan komitmen, serta menghargai integritas pribadi.

2. Menunjukkan Sikap Mental Positif, antara lain diwujudkan dalam sikap dan perilaku

bersedia menerima tanggung jawab kerja, suka menolong, menunjukkan respek dan
membantu orang lain sepenuh hati, tidak tamak dan tidak arogan, serta tidak bersikap
diskriminatif atau melecehkan orang lain.
3. Mengutamakan Keprimaan, antara lain ditunjukkan melalui sikap dan perilaku belajar

terus menerus, semangat memberi kontribusi melebihi harapan, dan selalu berjuang
menjadi lebih baik.
4. Menunjukkan Kompetensi, antara lain dimanifestasikan dalam bentuk kesadaran diri,
keyakinan diri, dan keterampilan bergaul, mampu mengendalikan diri, menunjukkan
kemampuan bekerja sama, memimpin, dan mengambil keputusan, serta mampu
mendengarkan dan memberi informasi yang diperlukan.
5. Memegang Teguh Kode Etik, antara lain menampilkan diri sesuai profesinya sebagai PNS,
menjaga konfidensialitas, tidak pernah berlaku buruk terhadap masyarakat yang dilayani
maupun rekan kerja, berpakaian sopan sesuai profesi PNS, dan menjunjung tinggi etika-
moral PNS.
Seorang PNS harus memiliki modal insani dalam menghadapi tantangan zaman.
Modal insani yang dimaksud, disini istilah modal atau capital dalam konsep modal manusia
(human capital concept ). Konsep ini pada intinya menganggap bahwa manusia merupakan
suatu bentuk modal yang tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan (ide),
kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja.
Ada 6 komponen Modal Manusia yang bisa dikembangkan antara lain:

1. Modal intelektual
2. Modal emosional

3. Modal modal sosial


4. Modal ketabahan
5. Modal etika/moral
6. Modal kesehatan.

Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi bagian
yang selalu menyertai perjalanan peradaban manusia. Cara kita menyikapi terhadap
perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan menentukan seberapa
dekat kita dengan
perubahan tersebut, baik pada perubahan lingkungan individu, keluarga ( family),
Masyarakat
pada level lokal dan regional (Community/ Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
Dengan memahami penjelasan tersebut, maka yang perlu menjadi fokus perhatian adalah

mulai membenahi diri dengan segala kemampuan, kemudian mengembangkan


berbagai

potensi yang dimiliki dengan memperhatikan modal insani (manusia) yang merupakan
suatu

bentuk modal (modal intelektual, emosional, sosial, ketabahan, etika/moral, dan modal
kesehatan (kekuatan) fisik/jasmani) yang tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan,
kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja. Perubahan lingkungan stratejik yang
begitu
cepat, massif, dan complicated saat ini menjadi tantangan bagi bangsa Indonesiadalam
percaturan global untuk meningatkan daya saing sekaligus mensejahterakan
kehidupan

bangsa. Pada perubahan ini perlu disadari bahwa globalisasi baik dari sisi positif apalagi
sisi negatif sebenarnya adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dan bentuk dari
konsekuensi logis dari interaksi peradaban antar bangsa. Terdapat beberapa isu-isu
strategis kontemporer yang telah menyita ruang publik harus dipahami dan
diwaspadai serta menunjukan sikap
perlawanan terhadap isu-isu tersebut. Isu-isu strategis kontemporer yang dimaksud yaitu:
korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisasi, tindak pencucian uang (money laundring),
dan
proxy war dan isu Mass Communication dalam bentuk Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax.

Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu
dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat
merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang
matang.

III. Kesiapsiagaan Bela Negara


Pembangunan Karakter Bangsa diselenggarakan salah satunya melalui pembinaan kesadaran bela
negara bagi setiap warga negara Indonesia dalam rangka penguatan jati diri bangsa yang
berdasarkan kepribadian dan berkebudayaan berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI 1945.
Komitmen dan kepatuhan seluruh warga negara dalam membangun kekuatan bangsa dengan
segenap pranata, prinsip dan kondisi yang diyakini kebenarannya serta digunakan sebagai
instrumen pengatur kehidupan moral, identitas, karakter serta jatidiri bangsa yang berdasarkan
Pancasila dan UUD Negara RI 1945 merupakan modali dasar yang mampu mendinamisasikan
pembangunan nasional di segala bidang.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai- nilai bela negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman
yang pada hakikatnya mendasari proses nation and character building. Proses nation and character
building tersebut didasari oleh sejarah perjuangan bangsa, sadar akan ancaman bahaya nasional
yang tinggi serta memiliki semangat cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin
Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan Negara.
Kesiapsiagaan Bela Negara merupakan kondisi Warga Negara yang secara fisik memiliki kondisi
kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya memiliki
sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji, merupakan sikap mental
dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila
dan UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kesiapsiagaan bela negara diarahkan untuk menangkal faham-faham, ideologi, dan budaya
yang bertentangan dengan nilai kepribadian bangsa Indonesia, merupakan kesiapsiagaan yang
terintegrasi guna menghadapi situasi kontijensi dan eskalasi ancaman sebagai dampak dari
dinamika perkembangan lingkungan strategis yang juga mempengaruhi kondisi dalam negeri yang
dipicu oleh faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Dewasa ini
lingkungan strategis berkembang sangat dinamis, penuh ketidakpastian dan kompleks, sehingga
sangat sulit bagi suatu negara untuk mengetahui potensi dan hakikat ancaman serta tantangan
terhadap kepentingan nasionalnya. Sejalan dengan perkembangan zaman, proses globalisasi telah
mengakibatkan munculnya fenomena baru yang dapat berdampak positif yang harus dihadapi
bangsa Indonesia, seperti demokratisasi, penghormatan terhadap hak asasi manusia, tuntutan
supremasi hukum, transparansi, dan akuntabilitas. Fenomena tersebut juga membawa dampak
negatif yang merugikan bangsa dan negara yang pada gilirannya dapat menimbulkan ancaman
terhadap kepentingan nasional.
Perjuangan bangsa Indonesia telah memberikan pengalaman berharga dengan nilai-nilai luhur
yang masih terus dipertahankan. Hal ini terwujud melalui perjuangan bangsa dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang senantiasa melibatkan warga negara. Pemantapan
kesiapsiagaan bela negara bagi warga negara, merupakan implementasi pencapaian sasaran
strategis terhadap nilai-nilai bela Negara dalam rangka menjaga eksistensi Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Aparatr sipil Negara(ASN) sebagai aparatur pemerintahan sudah seharusnya mengambil
bagian di lini terdepan dalam setiap upaya bela negara, sesuai bidang tugas dan tanggungjawab
masing-masing. Kesiapsiagaan bela negara bagi ASN adalah kesiapan untuk mengabdikan diri
secara total kepada negara dan bangsa dan kesiagaan untuk menghadapi berbagi ancaman
multidimensional yang bisa saja terjadi di masa yang akan dating, Kesiapsiagaan bela negara bagi
ASN menjadi titik awal langkah penjang pengabdian yang didasari oleh nilai-nilai dasar negara.
Ketangguhan mental yang didasarkan pada nilai-nilai cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara, yakin Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan negara
akan menjadi sumber energi yang luar biasa dalam pengabian sebagai abdi negara dan abdi
rakyat.
Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa dan bernegara, misalnya yakin terhadap Pancasila
sebagai ideologi negara dan rela berkorban untuk bangsa dan negara, ini adalah contoh awal
kesediaan bela negara. Banyak contoh lain misalnya melestarikan budaya, mentaati aturan.
Beberapa contoh lain diantaranya adalah kesadaran untuk melestarikan khasanah budaya bangsa
yang adi luhung, terutama kebudayaan daerah dari sabang sampai merauke yang beraneka ragam.
Jangan sampai terjadi pengakuan dari negara lain yang menyebutkan kekayaan daerah
Indonesia sebagai hasil kebudayaan asli mereka. Sudah banyak contoh kebudayaan asli Indonesia
yang di klaim sebagai kebudayaan asli mereka, karena kita tidak pernah mencintai apalagi
menjaganya. Sudah banyak juga contoh orang asing yang belajar habis-habisan kebudayaan
Indonesia dipentaskan di negaranya, kita sebagai pewarisnya justru sebagai penonton saja.
Hal lain yang bisa dicontohkan adalah adanya kepatuhan dan ketaatan pada hukum yang
berlaku. Hal ini sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bela bangsa. Karena dengan taat
pada hukum yang berlaku akan menciptakan keamanan dan ketentraman bagi lingkungan serta
mewujudkan rasa keadilan di tengah masyarakat. Meninggalkan korupsi. Korupsi merupakan
penyakit bangsa karena merampas hak warga negara lain untuk mendapatkan kesejahteraan.
Dengan meninggalkan korupsi, kita akan membantu masyarakat dan bangsa dalam meningkatkan
kualitas kehidupan.
Kesiapsiagaan bela negara bagi CPNS bukanlah kesiapsiagaan untuk melaksanaan
perjuangan fisik seperti para pejuang terdahulu, tetapi bagaimana melanjutkan perjuangan
mereka dengan pranata nilai yang sama demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia.

Mata pelatihan ini membekali peserta untuk dapat memahami kerangka bela negara dalam
MOOC PPPK dan dasar- dasar kesiapsiagaan bela negara, menyusun rencana aksi bela negara dan
melakukan kegiatan kesiapsiagaan bela negara sebagai kemampuan awal bela negara dengan
menunjukkan sikap perilaku bela negara melalui aktivitas di luar kelas melalui kegiatan praktik
peraturan baris berbaris, tata upacara sipil, dan keprotokolan, bermain peran sebagai badan
pengumpul keterangan, kemudian diakhiri dengan melakukan kegiatan ketangkasan fisik dan
penguatan mental dengan penekanan pada aspek kedisiplinan, kepemimpinan, kerjasama, dan
prakarsa menggunakan metode-metode pembelajaran di alam terbuka dalam rangka membangun
komitmen dan loyalitas terhadap negara dalam menjalankan tugas sebagai PNS profesional
pelayan masyarakat.

AGENDA II

MATERI
1. Berorientasi pelayanan
2. Akuntabel
3. Kompeten
4. Harmonis
5. Setia/Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif
A. Berorientasi pelayanan
Keinginan membeerikan pelayan yang prima demi ke[uasan masyarakat
- Memahami dan mematuhi kebutuhan masyarakt
- Ramah,cekatan ulet dan dapat diandalhan dalam menyelesaikan pekerjaat denga tepat waktu.
- Selalu melakukan perbaikan dan evaluasi diri demi memperbaiki hal-hal yang belum dikuasi.
B. Akuntabel
Tanggung jawapatas pekerjaan dan kepercayaan yang diberikan.
- Melaksanakan tugas dengan jujur,tanggung jawab,disiplin serta berintegritas tinggi
- Menggunakan barang dan kekayaan Negara berdasarkan kebutuhan cecara fektif dan efisien
serta dapat di pertanggung jawabkan.
- Tidak menyalah gunakan kewewenangan posisi dan jabatan.
C. Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kompetensi
- Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantanga jaman yang selalu berubah yang
disesuaiakn dengan perkembangan ilmu dan teknologi
- Membantu orang lain belajar dan selalu berkolaborasi demi peningkatan ilmu dan
pengetahuan
- Melaksanakan tugas dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik
D. Harmonis
Saling hormat dan menghormati satu sama lain serta peduli dan menghagai perbedaan.
- Menghargai setiap individu dan kelompok apapun latar belakangnya.
- Saling tolong menolong dalam keadaan dan situasi apapun,baik lingkungan kerja maupun di
luar lingkungan kerja.
- Membangun lingkungan kerja yang kondusif ,aman dan tentram
E. Setia/Loyal
Berdidikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi
- Memegang teguh idiologi pancasila dan Undang –Undang Dasar1945 NKRI serta pemerintah
yang sah
- Menjaga Nama baik dan kredibilitas ASN,pimpinan serta instansi Negara
- Mampu Menjaga rahasia jabatan dan Negara

F. Adaptif
Selalu memperbaharui serta antusias dalam menggerakan serta menghadapi setiap perubahan yang
terjadi.
- Cepat menyusaikan diri menghadapi perubahan
- Terus memanfaatkan dalam mengembangkan kreativitas
- Bertindak positif
G. Kolaboratif
- Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk bertkontebusi
- Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
- Menggerakan dan memanfaatkan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

AGENDA III
MATERI
Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
1. Cerdas ASN
2. Manajemen ASN

CERDAS ASN
Siapapun yang memiliki profil nasionalisme,integritas dan wawasan Global,keramahan, jaringan,
teknolog informasi,Bahasa asing dan entrepreneurship yang ramah sebagai digital leader yang
mendukung transformasi tugas di Indonesia.
DIGIT LITERASIAL
Merupakan pengetahuan serta kemampuan penggunaan dan pemanfaatan media digital seperti alat
komunikasi,jaringan internet dan lain sebagainya.
PILAR LITERASI DIGITAL
Kecakapan digital ,keamanan digital, etika digital dan budaya digital
MANFAAT LITERASI DIGITAL
- Menambah wawasan
- Meningkatkan kemampuan untuk berfikir kritis serta memahami informasi
- Memambah kekuatan kosakata
- Meningkatkan kemampuan verbal
- Meningkatkan daya dan focus serta kosentrasi
- Memambah kemampuan dalam berlitersai( membaca,merangkai kalimat serta munulis
informasi)

KEDUDUKAN ASN
A. PNS
B. PPPK

FUNGSI DAN TUGAS ASN


Melayani (pelayan Publik) serta perekar dan pemersatu Bangsa
HAK ASN
- GAJI
- CUTI
- TUNJANGAN
- PENGEMBANGAN SUPLEMEN /KESEHATAN
- JAMINAN PENSIUN DAN HARI TUA

MANAJEMEN ASN
- Setia dan taat pada pancasila UUD 45 ,dan NKRI
- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
- Setia dan taat pada kebijakan yang durumuskan pejabat pemerintah yang berwewenang
- Menaati aturan Perundang-Undangan yang berlaku
- Meminta bantuan kedinasan dengan penuh pengabdian , kejujuran, kesadaran,dan tanggung
jawab.
- Menunjukan integritas dalam keteladanan dalam sikap dan prilaku,ucapan dan
tindakan,kepada setiap orang baik dilam kedinasan maupun diluar kedinasan/
- Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengungkapkan rahasia sesuai ketentuan
Perundang-Undangan Yang berlaku.
- Bersedia ditempatkan keseluruh wilayah NKRI

Anda mungkin juga menyukai