Anda di halaman 1dari 49

JURNAL

MOOC PPPK
MASSIVE OPEN ONLINE COURSE ( MOOC )
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
TAHUN 2023

Nama : LATIFAH, S.Pd.I


NIP : 197202102023212003
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Kelas
Unit Organisasi : TK Satap Cilabanbulan

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG


DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG
AGENDA 1

A. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA

1. PENGERTIAN WAWASAN KEBANGSAAN

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character)
dankesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila,
UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil,
makmur, dan sejahtera.

4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara:


1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia

2. BENDERA, BAHASA, LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN

2.1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera
Negara adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat
persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas
berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal
17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka
Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di
Monumen Nasional Jakarta.

2.2. Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

2.3. Lambang Negara


Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang
Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

2.4. Lagu Kebangsaan


Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang
digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
Evaluasi :

1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga menjadi
bagian kompetensi ASN ?
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia !
3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam mewujudkan profesionalitas ASN ?

Jawaban evaluasi :
1. Aparatur Sipil Negara wajib memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Seseorang ketika
sudah menjadi ASN akan menjadi merepresentasikan negara. Oleh karena itu seorang
ASN harus dan wajib menjadi teladan bagi rakyat pada umumnya tentang perilaku yang
mencerminkan wawasan kebangsaan yang baik.

2. Pergerakan nasional dilakukan dengan adanya rasa ketidakpuasan masyarakat Indonesia


yg merasa terancam dan diperbudak , sehingga beberapa tokoh bangsa melakukan
beberapa gerakan nasional yaitu:
o Budi Utomo
o Serikat Islam
o Muhammadiyah
o Indische Partij

3. Mewujudkan Profesionalitas ASN perlu didasari oleh 4 konsensus dasar dalamberbangsa


dan bernaga, agar profesionalitas kinerja ASN tidak menyimpang dari norma- norma
budaya yang ada di lingkungan masyarakat. Empat konsensus dasar tersebut menyokong
sikap, dan sifat pribadi yang terdapat dalam ASN sebagai abdi negara. Sehingga
terwujudlah ASN Profesional dan mengetahui Asal-usul dan Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia, serta dapat menjaga keutuhan bangsa.

3. NILAI-NILAI BELA NEGARA.

Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara
Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan
Negara dari berbagai Ancaman. Nilai Dasar Bela Negara berdasarkan Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara
Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi :

a. cinta tanah air;


b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.
Evaluasi

1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Bela Negara masih relevan saat ini ?
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi saat ini dan
mengancam eksistensi NKRI ?

Jawaban Evaluasi:
1. Tentu, supaya seluruh masyarakat Indonesia mempunyai rasa nasionalisme. Jika
kesadaran itu terbentuk, akan mudah mempertahankan negara dari berbagai ancaman.
Dan bela negara yang dimaksudkan untuk menciptakan rasa ikut memiliki negeri ini. Dari
sanamuncul kewajiban untuk membela, jangan sampai negeri ini susah, jangan
sampainegeri ini repot, jangan sampai negeri ini terganggu. Dan bela negara juga bisa
dilakukan lewat kewajiban masing-masing.

2. Ancaman terhadap NKRI dari dalam negeri yang pertama adalah masalah korupsi,kolusi,
dan nepotisme (KKN). selain itu peredaran narkoba juga menjadi salah satu ancaman
yang nyata terhadap NKRI. Sebab karena peredaran narkoba ini dapat merusak generasi
penerus bangsa sehingga para remaja ini mengalami ketergantungan zat-zat adiktif yang
berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan kematian. Serta, penggantian Ideologi
Bangsa baru-baru ini kita sering melihat kasus terorisme dengantujuan untuk jihad dan
bertujuan untuk mengganti Ideologi Pancasila menjadi Ideologi Khilafah yang tentu saja
tidak pas untuk diterapkan di Indonesia. Sebab, Indonesia terdiri atas suku majemuk dan
memeluk beberapa kepercayaan agama yang berbeda-beda.

4. SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalam arti
sebagai dasar ideologi maupun filosofi bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam
UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagai
sumber dari segala sumber hukum negara. Artinya, setiap materi muatan kebijakan negara,
termasuk UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Dari sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran pertama dan utama dari
penjabaran lima norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma-norma dasar
lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi
kerangka dasar hukum sistem penyelengagaran negara pada umumnya, atau khususnya
sistem penyelenggaraan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan,
dan aspek sumber daya manusianya.Konstitusi atau UUD, yang bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia disebut UUD 1945 hasil Amandemen I, II, III dan IV terakhir pada
tahun 2002 (UUD 1945) merupakan hukum dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi dalam
hierarkhi peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. Atas dasar itu
penyelenggaraan negara harus dilakukan untuk disesuaikan dengan arah dan kebijakan
penyelenggaraan negara yang berlandaskan Pancasila dan konstitusi negara, yaitu UUD
1945. Pembukaan UUD 1945 sebagai dokumen yang ditempatkan di bagian depan UUD
1945, merupakan tempat dicanangkannya berbagai norma dasar yang melatar belakangi,
kandungan cita-cita luhur dari Pernyataan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan
oleh karena itu tidak akan berubah atau dirubah, merupakan dasar dan sumber hukum bagi
Batang-tubuh UUD 1945 maupun bagi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
apapun yang akan atau mungkin dibuat. Norma-norma dasar yang merupakan cita-cita luhur
bagi Republik Indonesia dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara tersebut dapat
ditelusur pada Pembukaan UUD 1945 tersebut yang terdiri dari empat (4) alinea.
Evaluasi

1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia !


2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam konteks
penyelenggaraan negara Indonesia !
3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945!
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 !
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan !

Jawaban Evaluasi:
1. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar
negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati kedudukan
yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber
hukum dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia.

2. Kedudukan UUD Negara Republik Indonesia dalam sistem hukum nasional adalah
sebagai sumber hukum dasar nasional. Sebagai sumber hukum dasar nasional, UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menem[ati kedudukan paling tinggi serta
sebagai sumber hukum bagi peraturan perundang-undangan lainnya.

3. Ada tujuh nilai kebangsaan yang terkandung dalam UUD 1945 yaitu nilai religius, nilai
kemanusiaan, nilai produktivitas, nilai keseimbangan, nilai demokrasi, nilai
kesamaanderajat, dan nilai ketaatan hukum. Masing-masing dari ketujuh nilai
kebangsaan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan dengan cara yang positif.

4. Dari sudut hukum, batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan utama dari
penjabaran 5 (lima) norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma-norma
dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang
memberi kerangka dasar hukum sistem administrasi negara Republik Indonesia pada
umumnya, atau khususnya sistem penyelenggaraan pemerintahan negara yang mencakup
aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya. Batang
Tubuh UUD 1945 hasil Amandemen I-IV pada tahun 2002 terdiri atas 21 bab, 74 pasal,
serta tiga pasal aturan peralihan dan dua pasal aturan tambahan. Dalam UUD 1945 hasil
Amandemen 2002 sebagaimana dipraktekkan di berbagai negara tidak ada lagi
Penjelasan Pasal-Pasal. Pasal-pasal UUD 1945 dimaksud merupakan penjabaran dari
pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan. Rumusan pasal tersebut
merupakan landasan kebijakan yang paling mendasar bagi penyelenggaraan
pemerintahan negara. Adapun cakupan pasal demi pasal dalam UUD 1945 sebagaimana
disajikan dalam tabel berikut ini.

5. ASN dalam NKRI sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. PNS melaksanakan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah. Dalam menjalankan
tugasnya, PNS harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik. Berikut tugas PNS dan PPPK sebagai pegawai ASN:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. ANALISIS ISU KONTEMPORER

Saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalisme dalam konteks Indonesia sedang
berhadapan dengan dilema antara globalisasi dan etnik nasionalisme yang harus disadari
sebagai perubahan lingkungan strategis. Termasuk di dalamnya terjadi pergeseran
pengertian tentang nasionalisme yang berorientasi kepada pasar atau ekonomi global.
Dengan menggunakana logika sederhana, “pada tahun 2020, diperkirakan jumlah penduduk
dunia akan mencapai 10 milyar dan akan terus bertambah, sementara sumber daya alam dan
tempat tinggal tetap, maka manusia di dunia akan semakin keras berebut untuk hidup, agar
mereka dapat terus melanjutkan hidup”. Pada perubahan ini perlu disadari bahwa globalisasi
dengan pasar bebasnya sebenarnya adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dan bentuk dari
konsekuensi logis dari interaksi peradaban dan bangsa. Isu lainnya yang juga menyita ruang
publik adalah terkait terorisme dan radikalisasi yang terjadi dalam sekelompok masyarakat,
baik karena pengaruh ideologi laten tertentu, kesejahteraan, pendidikan yang buruk atau
globalisasi secara umum. Bahaya narkoba merupakan salah satu isu lainnya yang
mengancam kehidupan bangsa. Bentuk kejahatan lain adalah kejahatan saiber (cyber crime)
dan tindak pencucian uang (money laundring). Bentuk kejahatan saat ini melibatkan peran
teknologi yang memberi peluang kepada pelaku kejahatan untuk beraksi di dunia maya
tanpa teridentifikasi identitasnya dan penyebarannya bersifat masif.

Berdasarkan penjelasan di atas, perlu disadari bahwa PNS sebagai Aparatur Negara
dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang kian lama kian
menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka
Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena tersebut
menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu
strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/ terorisme, money
laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate Speech, dan
Hoax, dan lain sebagainya. Isu-isu yang akan diuraikan berikut ini:
a) Korupsi
b) Narkoba
c) Terorisme dan radikalisme
d) Money Loundring
e) Proxy war
f) Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax)

6. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai bela negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi
menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala
bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses nation and character building.
Proses nation and character building tersebut didasari oleh sejarah perjuangan bangsa, sadar
akan ancaman bahaya nasional yang tinggi serta memiliki semangat cinta tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan
berkorban demi bangsa dan Negara. Kesiapsiagaan Bela Negara merupakan kondisi Warga
Negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan danjasmani yang prima
serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik,
senantiasa memelihara jiwa dan raganya memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan
tahan uji, merupakan sikap mental Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai calon aparatur
pemerintahan sudah seharusnya mengambil bagian di lini terdepan dalam setiap upaya bela
negara, sesuai bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing. Kesiapsiagaan bela negara
bagi CPNS adalah kesiapan untuk mengabdikan diri secara total kepada negara dan bangsa
dan kesiagaan untuk menghadapi berbagi ancaman multidimensional yang bisa saja terjadi
di masa yang akan dating, Kesiapsiagaan bela negara bagi ASN menjadi titik awal langkah
penjang pengabdian yang didasari oleh nilai-nilai dasar negara. Ketangguhan mental yang
didasarkan pada nilai-nilai cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin
Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan negara akan menjadi
sumber energi yang luarbiasa dalam pengabian sebagai abdi negara dan abdi rakyat. Cinta
Tanah Air Kesadaran Berbangsa dan bernegara, misalnya yakin terhadap Pancasila sebagai
ideologi negara dan rela berkorban untuk bangsa dan negara, ini adalah contoh awal
kesediaan bela negara. Hal ini sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bela bangsa.
Karena dengan taat pada hukum yang berlaku akan menciptakan keamanan dan ketentraman
bagi lingkungan serta mewujudkan rasa keadilan di tengah masyarakat. Meninggalkan
korupsi. Korupsi merupakan penyakit bangsa karena merampas hak warga negara lain untuk
mendapatkan kesejahteraan. Dengan meninggalkan korupsi, kita akan membantu
masyarakat dan bangsa dalam meningkatkan kualitas kehidupan. Kesiapsiagaan bela negara
bagi ASN bukanlah kesiapsiagaan untuk melaksanaan perjuangan fisik seperti para pejuang
terdahulu, tetapi bagaimana melanjutkan perjuangan mereka dengan pranata nilai yang sama
demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia.

Adapun berbagai bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah kemampuan setiap ASN


untuk memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak
dalampelaksanaan kegiatan keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata
tempat,tata upacara (termasuk kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata upacara sipil
dan kegiatan apel), tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai
peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Aplikasi kesiapsiagaan Bela Negara dalam
Latsar ASN selanjutnya juga termasuk pembinaan pola hidup sehat disertai pelaksanaan
kegiatan pembinaan dan latihan ketangkasan fisik dan pembinaan mental lainnya yang
disesuaikan dan berhubungan dengan kebutuhan serta ruang lingkup pekerjaan, tugas, dan
tanggungjawab, serta hak dan kewajiban PNS di berbagai lini dan sektor pekerjaan yang
bertugas diseluruh wilayah Indonesia dan dunia. Aplikasi dari latihan kesiapsiagaan Bela
Negara ini juga akan menjadi modal penguatan jasmani, mental dan spiritual dalam
pelaksaaan tugas ASN yang memiliki fungsi utama sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu Negara bangsa dari segala Ancaman,
Ganguan, Hambatan, dan Tantangan baik dari dalam maupun luar negeri. Sehingga, setiap
ASN dapat selalu siap dan memberikan pelayanan yang terbaik. Oleh karena itu setiap ASN
diharapkan selalu membawa motto “melayani untuk membahagiakan” dimanapun dan
dengan siapapun mereka bekerja, dalam segala kondisi apapun serta kepada siapapun
mereka akan senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan profesional yang merupakan
implementasi kesiapsiagaan Bela Negara. ASN yang siap siaga adalah ASN yang mampu
meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja.
Dengan memiliki kesiapsiagaan yang baik, maka ASN akan mampu mengatasi segala
ancaman,tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) baik dari dalam maupun dari luar.
Sebagai perekat dan pemersatu Negara bangsa dari segala Ancaman, Ganguan, Hambatan,
dan Tantangan baik dari dalam maupun luar negeri. Sehingga, setiap Calon Pegawai Negeri
Sipil dapat selalu siap dan memberikan pelayanan yang terbaik. Oleh karena itu setiap
CPNS diharapkan selalu membawa motto “melayani untuk membahagiakan” dimanapun
dan dengan siapapun mereka bekerja, dalam segala kondisi apapun serta kepada siapapun
mereka akan senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan profesional yang merupakan
implementasi kesiapsiagaan Bela Negara. CPNS yang siap siaga adalah CPNS yang mampu
meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja.
Dengan memiliki kesiapsiagaan yang baik, maka CPNS akan mampu mengatasi segala
Ancaman, Tantangan, Hambatan, Dan Gangguan (ATHG) baik dari dalam maupun dari luar.
AGENDA II

A. BERORIENTASI PELAYANAN

a. Pengertian Pelayanan Publik


Sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Prinsip pelayanan publik
yang baik adalah:

a) Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya.
b) Transparan
Harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait
dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan, prosedur,
biaya, dan sejenisnya.
c) Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
d) Tidak Diskriminatif.
Tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara, seperti status sosial, pandangan politik, agama, profesi,
jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel, dan sejenisnya.
e) Mudah dan Murah
Masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar biaya untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan, harus diterapkan prinsip mudah.
f) Efektif dan Efisien
Harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan
mandat konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan strategis Negara dalam jangka panjang) dan
cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja
yang sedikit, dan biaya yang murah.
g) Aksesibel
Harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat,
terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-lain) dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h) Akuntabel
Akuntabel menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga
negara melalui pajak yang mereka bayar sehingga harus dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat.
i) Berkeadilan
Harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan
rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
1. ASN Sebagai Pelayan Publik
Pegawai ASN bertugas untuk:
a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

2. Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan


a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Dapat diwujudkan dengan :
1) mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
2) menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
3) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
4) menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; dan
3) memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
1) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; dan
2) mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

B. AKUNTABEL

 Layanan Publik
Pasal 4 menyebutkan Asas Pelayanan Publik yang meliputi:
a. kepentingan Umum,
b. kepastian hukum,
c. kesamaan hak,
d. keseimbangan hak dan kewajiban,
e. keprofesionalan,
f. partisipatif,
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif
h. keterbukaan,
i. akuntabilitas,
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan,
k. ketepatan waktu, dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

 Mental Melayani
o Mulai dari Diri Sendiri
o Mulai dari yang kecil
o Mulai dari SEKARANG!
Evaluasi

1. Banyak perbaikan yang terjadi dilayanan publik yang bisa ditemukan di keseharian Anda,
pilihlah salah satu kasus yang pernah Anda alami, dan tulislah perubahan/perbaikan yang terjadi
dari kondisi sebelumnya !
2. Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya, pilihlah salah satu
layanan yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut, dan tuliskan harapan perubahan yang
Anda inginkan. Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait sebuah layanan yang
sudah berubah dari bentuk selebelumnya:
3. https://www.instagram.com/reel/CX3Oa0rJoQ7/?utm_medium=share_sheet dan tuliskan
pendapat Anda!

Jawaban Evaluasi:
1. Kasus pelayanan kesehatan. Dulu pelayanan kesehatan di berbagai rumah sakit hanya orang
kaya yang merasakan pelayanan, dan warga yang kurang mampu susah untuk mendapatkan
pelayanan karena terkendala biaya. Tapi sekarang pemerintah lebih responsif terhadap kasus
tersebut dan memberikan pelayanan terbaik melalui program kartu BPJS.

2. Petugas pelayanan publik, karena masih banyak petugas menunjukkan sikap, cara berbicara atau
memberitahukan sesuatu yang tidak ramah, bahkan sebagian ada yang merasa berada pada
posisi superior dan arogan. Saya harap pemerintah bisa memberikan pelatihan dan evaluasi
terhadap semua petugas pelayanan publik.3. Birokrasi yg baik adalah yg memihak dan
memudahkan rakyat serta tidak berbelit belit sehingga mudah di gunakan siapa saja. Dan
dibutuhkan pegawai yang berdedikasi dan berintegritas tinggi.

Aspek-Aspek Akuntabilitas
 Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) Hubungan yang
dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan
masyarakat.
 Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented) Hasil yang diharapkan
dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) Laporan kinerja
adalah perwujudan dari akuntabilitas.
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) Laporan kinerja
adalah perwujudan dari akuntabilitas.
 Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance) Tujuan utama dari
akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
1. 1.Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
2. 2.untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
3. 3.untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Tingkatan akuntabilitas:
1. Akuntabilitas Personal
2. Akuntabilitas Individu
3. Akuntabilitas Kelompok
4. Akuntabilitas Organisasi
5. Akuntabilitas Stakeholder
Evaluasi
1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah kata responsibilitas dan
akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna yang berbeda. Apa yang
membedakan antara responsibilitas dan akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan berikan
pendapat anda terkait konsep responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?
2. Bacalah kembali pembuka Bab II pada modul yang dikutip dari Laporan Tahun 2020
Ombudsman Republik Indonesia, menurut Anda, bagaimana kasus itu bila dilihat dari konteks
Akuntabilitas?
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari masyarakat terhadap
kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat, berbelit-belit, maupun tidak
efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik ataupun birokrasi publik. Padahal sejatinya
sebagai abdi negara, birokrasi publik harus memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat, Menurut anda, seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitkan
dengan fenomena tersebut? Jelaskan!

Jawaban Evaluasi :
1. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. jadi pendapat saya responsibilitas itu bentuk
tanggung jawab yang di dasarkan pada dirisendiri tanapa adanya mandat atau amanat dari orang
lain. sedangkan akuntabilitas itu pertanggung jawaban seseorang yang telah diberikan amanat
oleh orang lain dan bentuk dari tanggung jawab itu adalah pelaporan.

2. Bila dilihat dari konteks akuntabilitas pihak polsek seharusnya memiliki dedikasi tinggi
terhadap tugasnya dan tidak menunda nunda proses penyidikan sehingga pelpor melaporkan
kembali ke polres karena birokrasi yang dilakukan polsek sangat lamban dan berbelit-belit
bahkan menawarkan uang damai kepada pelpor dan itu merupakan bukan cerminan dari
akuntabilitas.

3. Nilai akuntabilitas sangat penting diadopsi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Hal ini
didasarkan pada argumen bahwa eksistensi atau keberadaan sebuah negara, tergantung pada
masyarakatnya. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bagi negara untuk memberikan
pelayanan dengan baik dan bertanggung jawab.

Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan,
lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).

Mekanisme Akuntabilitas
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi:
• Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality).
• Akuntabilitas proses (process accountability).
• Akuntabilitas program (program accountability).
• Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).
Menciptakan Lingkungan Akuntabel:
- Kepemimpinan
- transparansi
- integritas
- Tanggung jawab
- Keadilan
- Kepercayaan
- keseimbangan
- Kejelasan
- Konsistensi

Membangun Pola Pikir Antikorupsi


Pentingnya akuntabilitas dan integritas menurut Matsiliza (2013) adalah nilai yang wajib
dimiliki oleh setiap unsur pelayan publik, dalam konteks modul ini adalah PNS. Namun, secara
spesifik, Matsiliza menekankan bahwa nilai integritas adalah nilai yang dapat mengikat setiap unsur
pelayan publik secara moral dalam membentengi institusi, dalam hal ini lembaga ataupun negara,
dari tindakan pelanggaran etik dan koruptif yang berpotensi merusak kepercayaan masyarakat. ASN
harus dapat memastikan kepentingan pribadi atau keuangan tidak bertentangan dengan kemampuan
mereka untuk melakukan tugas- tugas resmi mereka dengan tidak memihak;
 Ketika konflik kepentingan yang timbul antara kinerja tugas publik dan kepentingan pribadi
atau personal, maka PNS dapat berhati-hati untuk kepentingan umum;
 ASN memahami bahwa konflik kepentingan sebenarnya, dianggap ada atau berpotensi ada di
masa depan. Situasi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, meliputi:
o Hubungan dengan orang-orang yang berurusan dengan lembaga-lembaga yang melampaui
tingkat hubungan kerja profesional;
o Menggunakan keuangan organisasi dengan bunga secara pribadi atau yang berurusan
dengan kerabat seperti:
 Memiliki saham atau kepentingan lain yang dimiliki oleh ASN di suatu perusahaan atau
bisnis secara langsung, atau sebagai anggota dari perusahaan lain atau kemitraan, atau
melalui kepercayaan;
 memiliki pekerjaan diluar, termasuk peran sukarela, janji atau direktur, apakah dibayar
atau tidak; dan
 menerima hadiah atau manfaat.
 Jika konflik muncul, ASN dapat melaporkan kepada pimpinan secara tertulis, untuk
mendapatkan bimbingan mengenai cara terbaik dalam mengelola situasi secara tepat;
 ASN dapat menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.

Yang Diharapkan dari Seorang ASN?


Perilaku Individu (Personal Behaviour)
• ASN bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik yang
berlaku untuk perilaku mereka;
• ASN tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau anggota masyarakat;
• Kebiasaan kerja ASN, perilaku dan tempat kerja pribadi dan profesional hubungan berkontribusi
harmonis, lingkungan kerja yang aman dan produktif;
• ASN memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan hormat, penuh kesopanan,
kejujuran dan keadilan, dan memperhatikan tepat untuk kepentingan mereka, hak-hak,
keamanan dan kesejahteraan;PNS membuat keputusan adil, tidak memihak dan segera,
memberikan pertimbangan untuk semua informasi yang tersedia, undang-undang dan kebijakan
dan prosedur institusi tersebut;
• ASN melayani Pemerintah setiap hari dengan tepat waktu, memberikan masukan informasi dan
kebijakan.
Evaluasi:
1. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi Akuntabilitas Kejujuran dan Hukum, Akuntabilitas
Proses, Akuntabilitas Program, serta Akuntabilitas Kebijakan. Ada Studi Kasus Seperti Berikut
:“Pemerintah Pusat maupun daerah sudah memulai program pengadaan barang dan jasa dengan
mekanisme secara elektronik yang disebut e-procurement. Tujuannya adalah pertama, agar tidak
ada main mata antara pengada proyek dan pihak yang mengadakan proyek (Meminimalisir
KasusKKN). Kedua, agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan dengan
cepat dan teratur“ Pertanyaannya, termasuk dimensi akuntabilitas apakah studi kasus tersebut?
Jelaskan!

2. Simaklah video berikut: Video ini bercerita tentang Seseorang yang menang dalam sebuah
tender pengadaan yang berniat ingin memberikan „hadiah‟ kepada Pejabat Lelang yang
dianggapkan telah berjasa atas pemilihan perusahaannya. Namun, dalam perjalanan
memberikan „hadiah‟ tersebut banyak rintangan yang dihadapi. Untuk lebih jelasnya, simaklah
video tersebut pada tautan berikut. https://youtu.be/4Yle_pbs9aA

Jawaban Evaluasi :
1. Termasuk ke dalam akuntabilitas proses. Akuntabilitas proses terkait dengan: apakah prosedur
yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem
informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi? Akuntabilitas ini
diterjemahkan melalui pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif, dan murah.
Pengawasan dan pemeriksaan akuntabilitas proses dilakukan untuk menghindari terjadinya
kolusi, korupsi dan nepotisme.

2. Hasil observasi video


Nomor Poin poin yang dianalisis

Jawaban :
1) Kondisi apa yang membuat cerita di video itu berpotensi menjadi kasus Tindak Pidana Korupsi?
pemberian hadiah dari pemenang tender
2) Jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan dengan cerita di video itu? Suap
3) Siapa saja pihak di dalam video itu yang akan terjerat dalam kasus korupsi? pemberi suap
4) kondisi apa yang bisa menjadikan cerita di dalam video itu menjadi sebuah kasus Tindak Pidana
Korupsi? menerima hadiah atau suap dari pemenang tender
5) apa dampak yang akan terjadi ke depannya bila cerita penerimaan gritifikasi tersebut menjadi
sebuah kasus Tindak Pidana Korupsi? pelanggaran hukum.
6) apakah menurut Anda apa yang dilaukan oleh Pejabat Lelang sudah benar? Jelaskan kenapa?
benar, karena penerimaan gritifikasi merupakan pelanggaran hukum.
7) selain Pemenang Lelang dan Pejabat Lelang, siapa lagi yang bisa berperan agar kasus itu tidak
terjadi? rekan keja dari pemenang lelang
8) bila Anda harus memilih salah satu peran dalam video itu, Apa yang akan Anda lakukan? saya
akan memilih pejabat tender, dan saya akan tetap teguh pada dedikasi saya sebagai pejabat
tender dan tidak menerima grtifikasi dari siapapun walaupun itu dalam bentuk hadiah
ucapan terimakasih.

Transparansi dan Akses Informasi


Seperti bunyi Pasal 3 UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik,
tercantum beberapa tujuan, sebagai berikut: (1) Menjamin hak warga negara untuk mengetahui
rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan
publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik; (2) Mendorong partisipasi masyarakat
dalam proses pengambilan kebijakan publik; (3) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam
pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik; (4) Mewujudkan
penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat
dipertanggungjawabkan; (5) Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup
orang banyak; (6) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa;
dan/atau (7) Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk
menghasilkan layanan informasi.

Prinsip Kerterbukaan Informasi Publik


1. Maximum Access Limited Exemption (MALE) Pada prinsipnya semua informasi bersifat terbuka
dan bisa diakses masyarakat
2. Permintaan Tidak Perlu Disertai Alasan
3. Mekanisme yang Sederhana, Murah, dan Cepat Nilai dan daya guna suatu informasi sangat
ditentukan oleh konteks waktu.
4. Informasi Harus Utuh dan Benar
5. Informasi Proaktif
6. Perlindungan Pejabat yang Beritikad Baik

Perilaku ASN Yang Diharapkan?


Perilaku Berkaitan dengan Transparansi dan Akses Informasi (Transparency and Official
Information Access)
• ASN tidak akan mengungkapkan informasi resmi atau dokumen yang diperoleh selain seperti
yang dipersyaratkan oleh hukum atau otorisas yang diberikan oleh institusi;
• ASN tidak akan menyalahgunakan informasi resmi untuk keuntungan pribadi atau komersial
untuk diri mereka sendiri atau yang lain. Penyalahgunaan informasi resmi termasuk spekulasi
saham berdasarkan informasi rahasia dan mengungkapkan isi dari surat-surat resmi untuk orang
yang tidak berwenang;
• ASN akan mematuhi persyaratan legislatif, kebijakan setiap instansi dan semua arahan yang sah
lainnya mengenai komunikasi dengan menteri, staf menteri, anggota media dan masyarakat
pada umumnya.

Praktif Kecurangan dan Perilaku Korup


Isu etika menjadi sangat vital dalam administrasi publik dalam penyelenggaraan pelayanan
sebagai inti dari administrasi publik. Diskresi administrasi menjadi starting point bagi masalah
moral atau etika dalam dunia administrasi publik Rohr (1989: 60 dalam Keban 2008: 166).
Sayangnya etika pelayanan publik di Indonesia belum begitu diperhatikan. Buruknya etika para
aparatur pemerintah Indonesia dapat terlihat dari masih banyaknya keluhan oleh masyarakat.
Laporan Ombudsman Tahun 2020 terkait kasus dugaan maladministrasi mengilustrasikan hal
tersebut.

Faktor Terjadinya FRAUD


Pada umumnya fraud terjadi karena tiga hal yang dapat terjadi secara bersamaan, yaitu:
1. Insentif atau tekanan untuk melakukan fraud. Beberapa contoh pressure dapat timbul karena
masalahkeuangan pribadi. Sifat-sifat buruk seperti berjudi, narkoba, berhutang berlebihan dan
tenggat waktudan target kerja yang tidak realistis.

2. Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud. Hal ini terjadi karena seseorang
mencari pembenaran atas aktifitasnya yang mengandung fraud. Pada umumnya para pelaku
fraud meyakini ataumerasa bahwa tindakannya bukan merupakan suatu kecurangan tetapi
adalah suatu yang memang merupakan haknya, bahkan kadang pelaku merasa telah berjasa
karena telah berbuat banyak untuk organisasi. Dalam beberapa kasus lainnya terdapat pula
kondisi dimana pelaku tergoda untuk melakukan fraud karena merasa rekan kerjanya juga
melakukan hal yang sama dan tidak menerima sanksi atas tindakan fraud tersebut.

3. Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud. Hal ini terjadi karena seseorang
mencari pembenaran atas aktifitasnya yang mengandung fraud. Pada umumnya para pelaku
fraud meyakini atau merasa bahwa tindakannya bukan merupakan suatu kecurangan tetapi
adalah suatu yang memang merupakan haknya, bahkan kadang pelaku merasa telah berjasa
karena telah berbuat banyak untuk organisasi. Dalam beberapa kasus lainnya terdapat pula
kondisi dimana pelaku tergoda untuk melakukan fraud karena merasa rekan kerjanya juga
melakukan hal yang sama dan tidak menerima sanksi atas tindakan fraud tersebut.

Perilaku ASN Yang Diharapkan?


Perilaku berkaitan dengan menghindari perilaku yang curang dan koruptif (Fraudulent and
Corrupt Behaviour):
• ASN tidak akan terlibat dalam penipuan atau korupsi;
• ASN dilarang untuk melakukan penipuan yang menyebabkan kerugian keuangan aktual atau
potensial untuk setiap orang atau institusinya;
• ASN dilarang berbuat curang dalam menggunakan posisi dan kewenangan mereka untuk
keuntungan pribadinya;
• ASN akan melaporkan setiap perilaku curang atau korup;
• ASN akan melaporkan setiap pelanggaran kode etik badan mereka;
• ASN akan memahamidan menerapkan kerangka akuntabilitas yang berlaku di sektor publik.

Penggunaan Sumber Daya Milik Negara


Fasilitas publik dilarang pengunaannya untuk kepentingan pribadi, sebagai contoh motor atau
mobil dinas yang tidak boleh digunakan kepentingan pribadi. Hal-hal tersebut biasanya sudah diatur
secara resmi oleh berbagai aturan dan prosedur yang dikeluarkan pemerintah/instansi. Setiap PNS
harus memastikan bahwa:
• Penggunaannya diaturan sesuai dengan prosedur yang berlaku
• Penggunaannya dilaklukan secara bertanggung- jawab dan efisien
• Pemeliharaan fasilitas secara benar dan bertanggungjawab.
Penyimpanan dan Penggunaan Data dan Informasi PemerintahMulgan (1997)
mengidentifikasikan bahwa proses suatu organisasi akuntabel karena adanya kewajiban untuk
menyajikan dan melaporkan informasi dan data yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pembuat
kebijakan atau pengguna informasi dan data pemerintah lainnya. Informasi dan data yang disimpan
dan dikumpulkan serta dilaporkan tersebut harus relevant (relevan), reliable (dapat dipercaya),
understandable (dapat dimengerti), serta comparable (dapat diperbandingkan), sehingga dapat
digunakan sebagaimana mestinya oleh pengambil keputusan dan dapat menunjukkan akuntabilitas
Publik.

Perilaku ASN Yang Diharapkan?


Perilaku berkaitan dengan Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah
(Record Keeping and Use of Government Information):
• ASN bertindak dan mengambil keputusan secara transparan;
• ASN menjamin penyimpanan informasi yang bersifat rahasia;
• ASN mematuhi perencanaan yang telah ditetapkan;
• ASN diperbolehkan berbagi informasi untuk mendorong efisiensi dan kreativitas;
• ASN menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
• ASN memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
• ASN tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
C. KOMPETEN

Evaluasi 1 Kompeten
Berikan tanda Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah ini, dengan
memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang benar!
1. Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan tuntutan
keahlian baru sesuai dengan tren keahlian 2025 dari World Economic Forum (B – S).
2. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai kecenderungan
kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja
organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri (B – S).

Lingkarilah jawaban paling sesuai, Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai
berikut:
Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.

Akuntabel:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Harmonis:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efesien.

Loyal:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.

Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
Evaluasi 2 Kompeten
Berikan alasan untuk masing-masing pernyataan di bawah ini:
1. Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yaknii seluruh aspek pengelolaan ASN harus
memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan
yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan atau aspek-aspek primodial lainnya yang
bersifat subyektif. Jelaskan secara ringkas, mengapa sistem merit tersebut penting dalam
pengelolaan ASN?
2. Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2020-2024, diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia (world class
bureaucracy), yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitupelayanan publik yang semakin
berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien. Jelaskan secara ringkas, mengapa
pembangunan birokrasi berkelas dunia tersebut penting?
3. Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi
tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas,
nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking,
dan entrepreneurship. Jelaskan secara ringkas, mengapa 8 (delapan) karakteristik i ini penting
bagi ASN?

Jawaban :
1. Penerapan merit system memberikan manfaat dalam manajemen institusi/organisasi, khususnya
PNS, di antaranya pertama, merit system dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan
produktivitas, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan.
2. Karena wujud birokrasi berkelas dunia tersebut dicirikan dengan apa yang disebut dengan
SMART ASN, yaitu ASN yang memiliki kemampuan dan karakter meliputi: integritas,
profesinal, hospitality, networking, enterprenership, berwawasan global, dan penguasaan IT dan
Bahasa asing.
3. Dalam upaya membentuk Birokrasi berkelas Dunia tersebut, diharapkan setiap pegawai dapat
memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri dari nasionalisme, integritas, wawasanglobal,
hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship.
Seorang ASN yang „Smart‟ juga diharapkan dapat berperan sebagai digital talent dan digital
leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia .

Evaluasi 3 Kompeten
Berikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah ini dengan
memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang dianggap sesuai:
1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi
meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan
peranan jabatan (B – S).
2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN,
kompetensi meliputi:
1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
2) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi;
dan
3) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan,
etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang
Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan (B – S).
3. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital dannon-klasikal, baik untuk
kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural (B – S).
4. Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) Jam
Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (B – S).
5. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta nine box
pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan pemetaan pegawai
dalam nine box tersebut (B – S).

Evaluasi 4 Kompeten
Tugas Individu:
Buka dan baca artikel Energi Baik itu Bernama “Berbagi Ilmu”
ditulis Fifin Nurdiyana, tanggal 3 Agustus 2018, link:
https://www.kompasiana.com/fifinfiqih/5b6416ea5a676f4a 33429e45/energi-baik-itu-bernama-
berbagi-ilmu
1. Belajar dari artikel di atas, buatlah dalam kalimat aktif, tindakan apa yang akan Saudara lakukan
dalam upaya berbagi ilmu pengetahuan di lingkungan pekerjaan Saudara nanti? Tulis dan
ungkapkan dalam kelas!
2. Pelajari contoh lain berbagi ilmu dalam tokoh atau sosok yang Saudara anggap penting, tuliskan
praktek berbagi yang akan dan atau telah Saudara praktekan dalam kehidupan Saudara!

Jawaban:
1. Berbagi ilmu cepat berbahasa Inggris
2. Kihajar Dewantara adalah contoh teladan dalam dunia pendidikan. Saya akan terus berbagi ilmu
kepada siswa saya di sekolah sampai mereka mahir berbicara bahasa Inggris.

Evaluasi 5 Kompeten
Tugas: Identifikasi Tipikal Individu
Tandai daftar tipikal individu yang dapat menahan kesuksesan pekerjaan Anda:
1. Frustrasi.
2. Ketakutan
3. Kemalasan
4. Penundaan
5. Kegembiraan
6. Kecemasan
7. Kebahagiaan
8. Kelelahan
9. Kantuk
10. Kebosanan
11. Depresi

Bagaimana dalam pengalaman Saudara terkait dengan tipikal tersebut diatas, jelaskan!
Jawab:
Frustasi, kemalasan, penundaan dan kebosanan adlah rintangan terbesar saya ketika saya bekerja.
Sehingga ke empat tipikal tersebut harus saya lawan dan berantas ketika saya
bekerja guna mensukseskan pekerjaan saya.
1. Sebutkan ciri-ciri yang berkaitan dengan ASN berkinerja yang berAkhlak dengan memberikan
tanda silang (X) pada pernyataan Benar (B) atau Salah (S):
a. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan pelayanan, kompetensi, dan berkinerja (B -
S).
b. ASN terikat dengan etika profesi ASN sebagai pelayan publik (B - S).
c. Perilaku etika professional ASN secara operasional tunduk pada perilaku berAkhlak (B - S).

2. Berikut pernyataan di bawah ini menggambarkan perilaku kompeten ASN untuk meningkatkan
kompetensi diri yang relevan/tepat dengan memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah
diperlukan diutamakan untuk jabatan strategis di lingkungan ASN (B - S).
b. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai
teori “net-centric”, yang merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran
utama dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (B - S).
c. Perilaku ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network (B - S).
d. Sumber pembelajaran bagi ASN antara lain dapat memanfaatkan sumber keahlian para
pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN bekerja (B - S).
e. Pengetahuan ASN dihasilkan jejaring informal (networks), yang mengatur diri sendiri dalam
interaksi dengan pegawai dalam organisasi (B - S).

3. Perilaku kompeten ASN dalam membantu orang lain belajar yang tepat di bawah ini dengan
memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):
a. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor sering kali tidak
menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi lebih sebagai obrolan santai kurang bermakna
pengetahuan (B - S).
b. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam forum terbuka
(Knowledge Fairs and Open Forums), dimana setiap ASN wajib melanjutkan kepada
pendidikan lebih tinggi (B - S).
c. Mengambil pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti memo, laporan,
presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam repositori di mana ia dapat
dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge Repositories) merupakan bagian perilaku
kompeten yang diperlukan (B - S).
d. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer), dalam
bentuk pengembanganjejaring ahli (expert network), pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi
pengalaman (lessons learned) adalah bagian ciri dari perilaku kompeten ASN (B - S).

4. Upaya melakukan kerja terbaik sebagai bagian perilaku kompeten ASN yang sesuai di bawah
ini dengan memberikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S):
a. Sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta,
bersifat dinamis hidup dan berkembang melalui adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan
melakukan karya terbaik bagi pekerjaannya (B - S).
b. Berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan apa yang menjadi
terpenting dalam nilai hidup seseorang (B - S).

D. HARMONIS

Latihan dan Tugas


1. Sebutkan dan Jelaskan keanekaragaman suku bangsa dan budaya dari tempat anda berasal dan
berikan contohnya?
2. Jelaskan potensi dan tantangan keanekaragaman dilingkungan anda bekerja?
3. Jelaskan sikap dan perilaku ASN dalam lingkungan yang penuh dengan keberagaman?
Jawab :
1. Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy.. Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda
Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup
lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas
5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di
Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang,
yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.
2. Adanya perbedaan latar belakang dapat membawa perusahaan Anda kepada jenjang yang lebih
tinggi. Keberagaman latar belakang tentunya membantu Anda memperluas networking
perusahaan Anda. Misalnya Anda memiliki seorang karyawan yang sebelumnya bekerja di
perusahaan yang berpotensi menjadi client Anda. Tentunya akan lebih mudah menjalin kerja
sama dengan orang yang sudah dikenal sebelumnya. Selain dari netoworking yang luas,
keberagaman latar belakang dapat membuat perbedaan cara berpikir dalam mengatasi suatu
masalah yang ada.
3. Bersikap dan menghormati orang lain dengan baik tanpa memandang usia, agama, ras, dan
budaya. Merupakah salah satu sikap dan prilaku ASN dalam lingkungan yang penuh
keberagaman. Walaupun terdapat banyak perbedaan tetapi dengan saling menghormati sesama
akan tercipta lingkungan kerja yang harmonis.

Latihan dan tugas


1. Jelaskan keberadaan dan pemberlakuan kode etik dilingkungan tempat anda bekerja?
2. Sebutkan etika ASN yang mendukung terwujudnya suasana harmonis?
3. Berikan contoh kejadian yang menunjukkan nilai etika dan pelanggaran etika dilingkungan anda
bekerja. Apa upaya yang dapat anda lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan pelanggaran
etika tersebut.
4. Jelaskan pengertian kondisi harmonis dan manfaatnya dalam bekerja melayani masyarakat?
5. Apakah suasana harmonis telah anda rasakan dilingkungan anda bekerja saat ini? Jelaskan
jawaban anda ? Apa upaya anda dalam turut mewujudkam suasana harmonis dilingkungan anda
bekerja?

Jawaban :
1. Etika Tempat Kerja tidak lain adalah peraturan dan ketentuan yang telah dipatuhi oleh
pengusaha maupun karyawan dalam organisasi untuk menjaga budaya dalam organisasi. Ini
adalah seperangkat aturan dan regulasi yang mengatur perilaku yang diinginkan dari seorang
individu yang bekerja dalam organisasi.
2. Menerapkan nilai harmonis sesuai kode etik ASN secara konseptual teoritis yang meliputi
3. saling peduli dan meghargai perbedaan, serta memberikan contoh perilaku dengan menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain serta membangun lingkungan
kerja yang kondusiif.
4. Menghargai pendapat orang lain ketika rapat merupakan salah satu nilai etika dan memotong
pembicaraan orang ketika sedang berbicara merupakan salah satu pelanggaran etika. Dan upaya
yang harus dilakukan memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk melanjutkan
pembicaraannya sampai selesai.
5. Harmonis dalam kehidupan merupakan suatu keadaan dimana setiap orang dapat saling
merangkul bersama di setiap masalah sehingga terjadi keselarasan hidup guna mencapai
kebahagiaan bersama.
6. Ya. karena setiap rekan kerja di kantor saya bekerja semuanya saling menghargai satu sama
lain. Saling menyapa ketika tiba dikantor dan saling menghargai dari semua latar belakang yang
berbeda.
Latihan dan Tugas
1. Anda diminta mengidentifikasi potensi disharmonis yang terjadi dalam artikel tersebut.
2. Analisis penyebabnya.
3. Analisis bagaimana solusi yang dilakukan olehentitas untuk mengatasi permasalahan tersebut.

C. Praktik Studi Kasus Mandiri


1. Sebagai ASN anda diharapkan mampu mengatasi kondisi disharmoni dilingkungan bekerja
Identifikasi permasalahan yang dapat menimbulkan potensi disharmonis dilingkungan anda
bekerja
2. Analisis penyebab dari potensi disharmonis tersebut
3. Analisi solusi yang adapat anda berikan untuk mengatasi potensi disharmonis tersebut, sebagai
alat bantu anda dapat menggunakan matriks berikut:

Jawaban:
1. Simplik merupakan platform online yang nantinya akan menjadi media bagi perusahaan untuk
dapat melaporkan segala konflik sosial yang terjadi di lapangan. Perusahaan bahkan
berkewajiban untuk memberikan laporan secara rutin terkait konflik kawasan hutan produksi
yang terjadi dan perkembangan penyeleseaiannya. Jadi menurut saya konflik yang terjadi di
kasus tersebut ketidakharmonisan atau disharmonis antara masyarakat dan perushaan
pengelolaan kayu huta. Dan biasanya terjadi perselisihan sengketa lahan antara masyarakt dan
perusahaan.
2. Sengketa lahan
3. Cara mengatasinya dengan melaporkannya melalui aplikasi simplik tersebut sehingga nantinya
akan ditinjau oleh pemerintah tentang keberadaan dan kepemilikan lahan tersebut.
- Praktik studi kasus.
- No Masalah/Potensi
- Disharmonis
- Penyebab
- Alternatif
- Solusi
- Prosedur
- Tidak lagi bertegur sapa
- Pembagian honorarium tidak sama rata.
- Mendiskusikan bersama permasalahan tersebut
- Mengklarifikasi permasalahan tersebut kepada bendahara selaku pengelola keuangan

E. LOYAL

Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan sumpah/janji
yang diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS sebagaimana ketentuan perundang- undangangan
yang berlaku.

Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Hanya PNS-
PNS yang memiliki loyalitas yang tinggilah yang dapat menegakkan kentuan-ketentuan
kedisiplinan ini dengan baik.

Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, seorang
ASN memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat
dan pemersatu bangsa. Kemampuan ASN dalam melaksanakan ketiga fungsi tersebut merupakan
perwujudan dari implementai nilai-nilai loyal dalam konteks individu maupun sebagai bagian dari
Organisasi Pemerintah.

Kemampuan ASN dalam memahami dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila menunjukkan
kemampuan ASN tersebut dalam wujudkan nilai loyal dalam kehidupannya sebagai ASN yang
merupakan bagian/komponen dari organisasi pemerintah maupun sebagai bagian dari anggota
masyarakat.

 KONSEP LOYAL
STUDI KASUS 1 (: Jadi Tersangka KPK, Anak Buah Walkot “X”: Ini Bentuk Kesetiaan)

1. Dari kasus tersebut, uraikan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi loyalitas seseorang pada
sebuah organisasi.
Jawaban :
Aspek – aspek yang mempengaruhi loyalitas seseorang pada sebuah organisasi antara lain :
1) Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
2) Meningkatkan Kesejahteraan
3) Memenuhi Kebutuhan Rohani
4) Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
5) Melakukan Evaluasi secara Berkala

2. Terdapat 3 (tiga) panduan perilaku loyal dalam Core Value ASN, berikan contoh tindakan yang
dapat Anda lakukan di Instansi/Unit Kerja Anda sebagai perwujudan dari masing-masing
panduan perilaku loyal tersebut.
Jawaban :
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai
bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,
dengan panduan perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku
loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan
pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”

3. Berdasarkan kasus di atas jelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
loyalitas seorang ASN terhadap bangsa dan negaranya.
Jawaban :
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat
pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara. Agar
para ASN mampu menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya
dibutuhkan langkah-langkah konkrit, diantaranya melalui pemantapan Wawasan Kebangsaan.
Selain memantapkan Wawasan Kebangsaan, sikap loyal seorang ASN dapat dibangun dengan
cara terus meningkatkan nasionalismenya kepada bangsa dan negara.

RANGKUMAN MATERI KONSEP LOYAL


Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan
ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), pemerintah telah
meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga
Melayani Bangsa). Nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan menjadi salah satu core values
yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik oleh setiap ASN dikarenakan oleh faktor
penyebab internal dan eksternal.
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya
mutu dari sikap setia. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh
organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
1. Taat pada Peraturan.
2. Bekerja dengan Integritas
3. Tanggung Jawab pada Organisasi
4. Kemauan untuk Bekerja Sama.
5. Rasa Memiliki yang Tinggi
6. Hubungan Antar Pribadi
7. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
8. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
9. Menjadi teladan bagi Pegawai lain

Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai
bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan
panduan perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara

Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku
loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan
pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”.
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap
organisasi, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan:
1. Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
2. Meningkatkan Kesejahteraan
3. Memenuhi Kebutuhan Rohani
4. Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
5. Melakukan Evaluasi secara Berkala

Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat
pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara. Agar para
ASN mampu menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya dibutuhkan
langkah-langkah konkrit, diantaranya melalui pemantapan Wawasan Kebangsaan. Selain
memantapkan Wawasan Kebangsaan, sikap loyal seorang ASN dapat dibangun dengan cara terus
meningkatkan nasionalismenya kepada bangsa dan negara.
EVALUASI MATERI POKOK 1
1. Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya:
a. Mutu dari sikap patuh
b. Mutu dari sikap taat
c. Mutu dari sikap setia
d. Mutu dari sikap hormat
Jawab : c
2. Loyalitas seseorang terhadap organisasinya akan timbul melalui :
a. Paksaan
b. Kesadaran sendiri
c. Pelatihan
d. Doktrinasi
Jawab : b
3. Loyalitas merupakan kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada
orang lain atau sesuatu (misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui:
a. Ide dan pemikiran
b. Sikap dan tindakan
c. Ketaatan dan pemikiran
d. Integritas dan idealisme
Jawab : b
4. Terdapat beberapa aspek yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas
pegawai diantaranya:
a. Tanggung Jawab pada Pimpinan
b. Kemauan untuk Bekerja Sama
c. Rasa Percaya Diri
d. Hubungan Antar Organiasi
Jawab : b
5. Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka secara
otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap organisasinya, yang
ditunjukannya dengan cara:
a. Berhati-hati dan lambat dalam mengerjakan tugas-tugasnya
b. Mengerjakan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan
c. Berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan organisasi
d. Loyal terhadap pimpinan
Jawab : c
6. Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa besar dia
menunjukkan integritas mereka saat bekerja.
Integritas yang sesungguhnya adalah:
a. Melakukan hal yang masif, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya
apakah Anda melakukannya atau tidak.
b. Melakukan hal yang cerdas, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya
apakah Anda melakukannya atau tidak.
c. Melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya
apakah Anda melakukannya atau tidak.
d. Melakukan hal yang inovatif, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya
apakah Anda melakukannya atau tidak.
Jawab : c
7. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan terhadap:
a. Pimpinan
b. Pekerjaan
c. Profesi
d. NKRI
Jawab : d
8. Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai
bahwa setiap ASN harus:
a. Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
b. Setia dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
c. Berintegritas dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
d. Berakuntabilitas dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Jawab : a
9. Salah satu tindakan yang merupakan perwujudan dari panduan perilaku “Menjaga nama baik
sesama ASN, pimpinan instansi dan negara” adalah:
a. Tidak melaporkan pimpinan yang melakukan pelanggaran
b. Memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan kebudayaan bangsa
c. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
d. Tidak menyebarluaskan informasi penting instansi secara sembarangan
Jawab : b
10. Secara umum, sikap loyal seorang pegawai terhadap organisasinya dapat dibangun dengan
cara:
a. Membangun rasa kecintaaan dan memiliki serta meningkatkan ketakwaan
b. Meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan rohani
c. Memberikan kesempatan peningkatan karir dan evalusi komprehensif
d. Melakukan evaluasi berkala dan meningkatkan kinerja
Jawab : b

 PANDUAN PERILAKU LOYAL


STUDI KASUS 2 : (ASN, Radikalisme, dan Loyalitas Ideologi Negara)
1. Jelaskan tentang Loyal sebagai Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN kaitannya dengan
radikalisme dan/atau intoleran.
Jawab :
Artinya ASN harus loyal terhadap bangsa dan negaranya dapat diwujudkan dengan
mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-harinya, yaitu: 1)
Cinta Tanah Air; 2) Sadar Berbangsa dan Bernegara; 3) Setia pada Pancasila sebagai Ideologi
Negara; 4) Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara; dan 5) Kemampuan Awal Bela Negara
sehingga tidak terpengaruh oleh paham-paham radikal yang akan menghancurkan NKRI.
2. Berdasarkan kasus di atas jelaskan jenis pemikiran radikal ASN yang tidak mencerminkan
keloyalan terhadap bangsa dan negara.
Jawab :
- Menjadi anggota organisasi yang berpaham anti Pancasila dan anti NKRI
- bergabung dalam organisasi/perkumpulan yang pahamnya radikal dan intoleran
- Terpaparnya ASN dalam paham radikalisme jelas merupakan pengkhianatan sumpah dan
janji ASN. Semua ASN di Indonesia tergabung dalam Korps Pegawai Republik Indonesia
(Korpri), dan ketika diangkat sebagai calon ASN maupun pascadiklat prajabatan/latsar
dilantik sebagai ASN "penuh" mereka diwajibkan menandatangani dan mengucap sumpah
Korpri, yang salah satu pasalnya berbunyi: “Kami anggota Korps Pegawai Republik
Indonesia bersumpah setia dan taat kepada pemerintah dan negara kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila."
3. Berdasarkan kasus di atas jelaskan beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah,
terhadap ASN yang telah terpapar paham radikalisme dan/atau intoleran.
Jawab :
Ada beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian PAN
dan Reformasi Birokrasi serta Kemendagri.
- Pertama, perlunya reedukasi ideologi negara di kalangan ASN yang telah terpapar paham
radikalisme/terorisme. Reedukasi dilakukan kepada ASN yang terbukti terlibat dalam
kepengurusan organisasi radikal dan/atau terlarang.
- Kedua, dibutuhkan penelitian khusus (litsus) terhadap ASN yang berpotensi terpapar
pemikiran dan konsepsi radikalisme. Litsus dilakukan bagi ASN yang nyata-nyata menolak
paham negara Pancasila dalam berbagai sikapnya.
- Ketiga, mengambil tindakan tegas --pemberhentian-- bagi ASN yang telah terbukti aktif
dalam kegiatan radikalisme dan terorisme. ASN yang nyata-nyata telah melanggar sumpah
Korpri harus dikeluarkan dari jabatan/status ASN.
RANGKUMAN MATERI PANDUAN PERILAKU LOYAL

Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang ASN, ASN sebagai profesi berlandaskan


pada prinsip Nilai Dasar (pasal 4) serta Kode Etik dan Kode Perilaku (Pasal 5, Ayat 2) dengan
serangkaian
Kewajibannya (Pasal 23). Untuk melaksanakan dan mengoperasionalkan ketentuan-ketentuan
tersebut maka dirumuskanlah Core Value ASN BerAKHLAK yang didalamnya terdapat nilai
Loyal dengan 3 (tiga) panduan perilaku (kode etik)nya.
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya dapat
diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan
sehari-harinya, yaitu:
1. Cinta Tanah Air
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara
3. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara
4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
5. Kemampuan Awal Bela Negara

EVALUASI MATERI POKOK 2


1. ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip Nilai Dasar. Hal tersebut tertuang
dalam:
a. PP Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 4
b. PP Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 5
c. UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 4
d. UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 5
JAWAB : C
2. Loyalitas seorang ASN dapat diwujudkan dengan cara melaksanakan dengan sebaik-baiknya
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN. Kode Etik dan Kode Perilaku tersebut dirumuskan dengan
tujuan untuk:
a. Meningkatkan produktivitas kerja ASN
b. Menjaga martabat dan kehormatan ASN
c. Menjaga wibawa pemerintah
d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
JAWAB : B
3. Yang tidak termasuk panduan perilaku Loyal dalam Core Values ASN adalah:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
b. Melindungi segenap tumpah darah Indonesia dengan integritas dan semangat juang yang
tinggi
c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara
d. Menjaga rahasia jabatan dan negara
JAWAB : B
4. Kode etik dan kode perilaku ASN yang terkait dengan Panduan
Perilaku Loyal “Memegang Teguh ideologi Pancasila, UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Setia kepada NKRI serta Pemerintahan yang Sah” adalah:
a. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
serta pemerintahan yang sah
b. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
JAWAB : B
5. Panduan Perilaku Loyal “Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara”
yang terkait dengan Kewajiban ASN adalah:
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun
b. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
c. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada
setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
d. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN
JAWAB : C
6. Panduan Perilaku Loyal “Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara” yang terkait dengan
Kewajiban ASN adalah:
a. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
b. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
c. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
d. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
JAWAB : C
7. Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya dapat
diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan
sehari-harinya. Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 menyebutkan bahwa:
a. Setiap ASN berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
b. Setiap penduduk Indonesia berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
c. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
d. Setiap Aparatur Pemerintah Sipil dan Militer berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
JAWAB : C
8. Berdasarkan UU No 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumberdaya Nasional untuk
Pertahanan Negara, yang tidak termasuk Nilai-Nilai Dasar Bela Negara adalah:
a. Cinta Bangsa Indonesia
b. Sadar Berbangsa dan Bernegara
c. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara
d. Kemampuan Awal Bela Negara
JAWAB : A
9. Nilai Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara, dapat diaktualisasikan dengan sikap dan
perilaku sebagai berikut:
a. Mentaati, melaksanakan dan tidak melanggar semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi pelopor dalam
penegakan peraturan/perundangan di tengah-tengah masyarakat
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
serta pemerintahan yang sah
c. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
d. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun
JAWAB : C
10. Nilai Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dapat diaktualisasikan dengan sikap dan
perilaku sebagai berikut:
a. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
b. Berpikir, bersikap dan berbuat yang sesuai peran, tugas dan fungsi ASN
c. Bersedia secara sadar untuk membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman
d. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
JAWAB : C
 LOYAL DALAM KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAH
STUDI KASUS 3 : (Pengebirian Makna Loyalitas PNS)
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Pengebiran Makna Loyalitas PNS” dan berikan
contohnya.
Jawab :
Makna umum dari loyalitas adalah kesetiaan atau kepatuhan. Dalam organisasi modern,
termasuk organisasi pemerintahan mengkondisikan loyalitas pada aturan, bukan person. Tetapi
dalam praktiknya loyalitas selalu disimpangkan sebagai kesetiaan pada person. Pemimpin dalam
pemerintahan yang ingin berkuasa kembali, sering kali menuntut bawahannya untuk loyal
kepadanya. Ingin mempertahankan kekuasaannya dengan mengharap dukungan dari anak
buahnya. Misalnya saja seorang presiden dan wakil presiden, gubernur dan wakil gubernur,
bupati dan wakil bupati atau wali kota dan wakil wali kota yang ingin terpilih kembali dalam
pemilu atau pemilukada untuk melanjutkan kekuasaannya, menuntut agar PNS atau pegawai
yang dipimpinnya untuk memilih diri dan pasangannya. Langkah tersebut jelas merupakan
upaya untuk mengalihkan atau mengebiri makna sejati dari loyalitas PNS.

2. Berdasrkan kasus di atas, jelaskan beberapa ciri/karekter pegawai yang loyal terhadap
organisasinya.
Jawab :
- Fanatisme yang berlebihan terhadap atasan sehingga dengan sukarela menjadi tim sukses
untuk atasannya yang sedang menjabat
- Termotivasi karena “dijanjikan” sesuatu, karena ditekan supaya tidak kehilangan jabatan
yang sedang disandangnya

3. Terangkanlah bagaimana Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS berdasrkan contoh
kasus di atas.
Jawab :
Harus menyadari, bahwa PNS terikat oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010
tentang disiplin PNS (telah dirubah dengan PP Nomor. 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS),
terutama isi yang terdapat pada pasal 4. Pasal ini berisi tentang larangan terhadap PNS untuk
memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon. Dengan demikian, upaya mobilisasi
dukungan dari kelangan PNS seperti itu, jelas merupakan cara ilegal, tidak dibenarkan menurut
ketentuan yang adaatau melawan hukum. Bagi pasangan calon yang menempuh cara tersebut,
merupakan tindakan pengecut (tidak kesatria), merasa takut kalah dan tidak percaya diri.
Sedangkan bagi oknum PNS yang tidak netral, berarti yang bersangkutan tidak bisa menahan
“hawa nafsunya” dan tidak bisa mengendalikan rasa takutnya karena akan kihilangan jabatan
atau tidak memperoleh jabatan tertentu. Singkatnya, mereka tidak bisa bersikap profesional
dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.

RANGKUMAN MATERI POKOK 3


Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS sebagaimana ketentuan
perundangundangangan yang berlaku.
Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Hanya PNS-
PNS yang memiliki loyalitas yang tinggilah yang dapat menegakkan kentuan-ketentuan
kedisiplinan ini dengan baik.
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
seorang ASN memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
serta perekat dan pemersatu bangsa. Kemampuan ASN dalam melaksanakan ketiga fungsi tersebut
merupakan perwujudan dari implementai nilai-nilai loyal dalam konteks individu maupun sebagai
bagian dari Organisasi Pemerintah.
Kemampuan ASN dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila menunjukkan
kemampuan ASN tersebut dalam wujudkan nilai loyal dalam kehidupannya sebagai ASN yang
merupakan bagian/komponen dari organisasi pemerintah maupun sebagai bagian dari anggota
masyarakat.
EVALUASI MATERI POKOK 3
1. Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji. Dimana
dalam bunyi sumpah/janji tersebut mencerminkan bagaimana Core Value Loyal semestinya
dipahami dan diimplementasikan oleh setiap PNS. Ketentuan mengenai sumpah/janji tersebut
diatur dalam UU ASN pasal:
a. 63
b. 64
c. 65
d. 66
Jawab : D
2. Dalam sumpah/janjinya PNS berkomitmen untuk:
a. Melaksanakan fungsi ASN dengan baik
b. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta
akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan saya sendiri,
seseorang atau golongan
c. Menjadi PNS yang profesional dan berkompeten
d. Taat kepada Tuhan Yang Maha Esa
Jawab : B
3. ASN adalah aparat pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan perundang-
undangan yang menjadi landasan kebijakan publik di berbagai bidang dan sektor pemerintahan,
oleh karena itu ASN harus memiliki:
a. Nilai-nilai kepublikan
b. Nilai-nilai kelayakan
c. Nilai-nilai kesopanan
d. Nilai-nilai loyal
Jawab : A
4. Sebagai wujud loyalitasnya, seorang ASN ketika melaksanakan berbagai kebijakan publik
hendaknya senantiasa:
a. Mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat terbatas
b. Mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik
c. Berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
d. Mengutamakan mutu pelayanan
Jawab : B
5. Berikut ini adalah prinsip-prinsip pelayanan publik yang harus dipahami dan dipraktikkan oleh
setiap Aparatur Sipil Negara yang berada di garis depan dalam memberikan pelayanan publik
bagi masyarakat:
a. Partisipatif; Transparan; Tidak diskriminatif; serta Mudah dan murah.
b. Efektif dan efisien; Aksesibel, Akuntabel dan Ramah.
c. Responsif; Berkeadilan; Tepat waktu dan Sabar
d. Tidak diskriminatif; Akuntabel; Jujur dan Berkeadilan.
Jawab : A
6. Berikut adalah beberapa contoh persoalan pelayanan publik yang masih kerap terjadi di
Indonesia:
a. Pemberi layanan yang humanis dan diskriminatif
b. Tidak ada kepastian jumlah dan waktu penyelesaian layanan
c. Prosedur yang sulit dipenuhi dan harus melalui tahapan yang berbelit-belit
d. Tidak responsif terhadap ketersediaan sumberdaya
Jawab : C
7. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip melayani sebagai
suatu kebanggaan. Munculnya rasa kebanggaan dalam memberikan pelayanan akan menjadi
modal dalam melaksanakan pekerjaan. Pernyataan tersebut merupakan salah satu dari beberapa
karakteristik dari:
a. Budaya birokrasi yang berkualitas
b. Budaya birokrasi yang akuntabel
c. Budaya birokrasi yang melayani
d. Budaya birokrasi yang mengayomi
Jawab : C
8. Agar seorang ASN dapat menjalankan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa sebagai
wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara, maka dia harus mampu untuk:
a. Bersikap netral dan adil sesuai kebutuhan
b. Mengayomi kepentingan kelompok-kelompok mayoritas
c. Menjadi figur dan teladan di dalam keluarga
d. Menjadi bagian dari problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari sumber masalah
(trouble maker)
Jawab : D
9. Nilai Kehutanan dalam Pancasila dapat dimaknai sebagai berikut:
a. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan juga dapat diimplementasikan dengan cara mengembangkan
etika moral di masyarakat
b. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan melengkapi nilai-nilai lain yang dibutuhkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara seperti persatuan, kemanusiaan, permusyawaratan, dan keadilan
sosial
c. Bahwa kekuasaan (jabatan) itu tidak hanya amanat manusia tapi juga amanat Tuhan. Maka,
kekuasaan (jabatan) harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan sungguh-sungguh
d. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan
kepribadian, melahirkan etos kerja yang seadanya, dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri sebagai ASN
Jawab : C
10. Loyalitas seorang ASN dapat tercermin dari kemampuannya mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung pada sila ke-3 Pancasila dengan cara:
a. Menghargai, mentoleransi dan menseragamkan keberagaman
b. Memberikan pelayanan yang partisipatif, diskriminatif dan prima
c. Membangun rasa kebangsaan dengan membangkitkan sentimen nasionalisme
d. Menumbuhkkembangkan semangat gotong royong di kalangan tertentu
Jawab : C

F. ADAPTIF
Memahami Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan individu di
dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan
keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan
kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya
dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir
kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan
organisasi dalam menjalankan tugasdan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi
memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku
tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN
merupakan kampanyeuntuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang
menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya.

Panduan perilaku adaptif


Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan-baik individu
maupun organisasi – dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan membangun ataumewujudkan
individua dan organisasi adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity,
dan Ambiguity). Hadapi Volatility dengan Vision, hadapi uncertainty dengan understanding, hadapi
complexity dengan clarity, dan hadapi ambiguity dengan agility. Organisasi adaptif yaitu organisasi
yang memiliki kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan dan mengikuti harapan
stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Budaya organisasi merupakan faktor yang sangat penting di
dalam organisasi sehingga efektivitas organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya
yang tepat dan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Bila budaya organisasi telah
disepakati sebagai sebuah strategi perusahaan maka budaya organisasi dapat dijadikan alat untuk
meningkatkan kinerja. Dengan adanya pemberdayaan budaya organisasi selain akan menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas.
Adaptip dalam konteks organisasi pemerintah
Grindle menggabungkan dua konsep untuk mengukur bagaimana pengembangan kapasitas
pemerintah adaptif dengan indicator-indikator sebagai berikut: (a) Pengembangan sumber daya
manusia adaptif; (b) Penguatan organisasi adaptif dan (c) Pembaharuan institusional adaptif. Terkait
membangun organisasi pemerintah yang adaptif, Neo & Chan telah berbagi pengalaman bagaimana
Pemerintah Singapura menghadapi perubahan yang terjadi di berbagai sektornya, mereka
menyebutnya dengan istilah dynamic governance. Menurut Neo & Chen, terdapat tiga kemampuan
kognitif prosespembelajaran fundamental untuk pemerintahan dinamis yaitu berpikir ke depan
(think ahead), berpikir lagi (think again) dan berpikir lintas (think across). Selanjutnya, Liisa
Välikangas (2010) memperkenalkan istilah yang berbeda untuk pemerintah yang adaptif yakni
dengan sebutan pemerintah yang tangguh (resilient organization). Pembangunan organisasi yang
tangguh menyangkut lima dimensi yang membuat organisasi kuat dan imajinatif: kecerdasan
organisasi, sumber daya, desain, adaptasi, dan budaya (atau sisu, kata Finlandia yang menunjukkan
keuletan).

MENGAPA ADAPTIF
TUGAS 1 (Kompetisi di Sektor Publik)
Dapatkah anda mencari contoh lain dari bentuk kompetisi atau persaingan antar negara (atau
antar daerah) dalam kinerja sektor publiknya?

Jawaban :
Sektor publik berperan dalam menyediakan layanan publik. Contohnya seperti layanan kesehatan
dan pendidikan, pertahanan, hukum dan ketertiban umum“pelayanan publik” secara formal
dirumuskan sebagaimana dituangkan dalam Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003, sebagai
berikut: “Pelayanan Publik” adalah segala kegiatan34 110 Pelayanan Publik…. pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan (Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia, 2003: 3).
Pemkot Balikpapan dan Pemkab Kukar berhasil meraih anugerah Predikat Kepatuhan Standar
Pelayanan Publik terbaik se-Indonesia 2021.
Pemkot Balikpapan meraih peringkat pertama nasional untuk kategori pemerintah kota. Sementara
Pemkab Kukar meraih peringkat lima untuk kategori kabupaten. Diketahui Ombudsman RI
mengumumkan, hasil penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2021 pada 24
Kementerian, 15 Lembaga, 34 Provinsi, 98 Kota dan 416 Kabupaten, hari ini.

TUGAS 2 (Tantangan Praktek Administrasi Publik)


Dapatkan anda menganalisis tantangan praktek administrasi publik di Indonesia, seperti halnya
apa yang dirumuskan Gerton dan Mitchell pada kasus Amerika Serikat di atas?

Jawaban:
Reformasi administrasi publik di Indonesia yang selama ini dilakukan hanya diarahkan pada
masalah sumber daya manusia aparatur, kelembagaan dan sistem serta tatalaksana ternyata
belum mampu memberikan sumbangan yang signifikan. Model pelayanan yang hanya
menekankan pada sistem dan aspek teknis pelayanan dengan sasaran pada para petugas
pelayanan, juga belum memberikan hasil yang memuaskan, namun kami yakin lambat laun
Indonesia mampu untuk keluar dari berbagai masalah yang ada sehingga dapat memberikan yang
terbaik kepada masyarakatnya.

TUGAS 3 (DISKUSI)
Hasil diskusi bahwa perubahan lingkungan strategis sangat berpengaruh terhadap penyelenggaraan
pemerintah dan pelayanan public baik dari segi kemajuan teknologi informasi serta komunikasi, Hal
ini akan mempermudahnya masyarakat untuk mengakses informasi, mendapatkan pelayanan yang
cepat, mudah serta memuaskan.Akan tetapi hal itu akan berjalan apabila di topang oleh SDM
aparatur Negara yang memiliki skill yang kompeten dan professional. Bagaimana cara ASN dapat
berdaptasi dengan perubahan tersebut?, salah satunya dengan cara upgrade diri, mau belajar dan
siap mengikuti perubahan zaman.

MEMAHAMI ADAPTIF
TUGAS 1
Rumuskan pengertian adaptif menurut pemahaman dan hasil diskusi anda dalam kelompok?

Jawaban:
Kemampuan menyesuaikan diri yang dimiliki oleh individu maupun organisasi dalam menghadapi
perubahan lingkungan yang berbeda.

TUGAS 2 (Kreativitas dan Inovasi)


Diskusikan contoh lain untuk memahami kasus dalam pelayanan publik atau penyelenggaraan
fungsi pemerintahan dengan menggunakan cara berpikir kritis dan kreatif?

Jawaban:
Contoh lain adalah bagaimana cara penanganan sampah. Seseorang yang berpikir kritis akan
memahami sampah sebagai fenomena faktual yang sebetulnya dapat dicegah dengan pendekatan-
pendekatan tertentu. Orang dengan cara berpikir kritis biasanya akan dengan mudah menemukan
dan menganalisis apa yang salah dengan penanganan sampah ini. Secara umum pengelolaan
sampah di perkotaan dilakukan melalui 3 tahapan kegiatan, yakni: pengumpulan, pengangkutan dan
pembuangan akhir. Selesai sampai disitu, akan tetapi bagi orang yang berpikir kreatif, sampah itu
adalah persoalan yang harus segera diselesaikan dengan cara mencari solusi yang terbaik. Orang
dengancara berpikir kreatif akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk mencari bagaimana
menangani sampah secara langsung. Misalnya Pemanfaatan limbah plastic menjadi sebuah produk
yang dapat digunakan oleh masyarakat seperti kerajinan tas pelastik, limbah kertas dijadikan barang
siap pakai seperti tatakan, guci dll, kemudian produk dari sampah rumah tangga seperti botol bekas
di buat menjadi celengan vas bunga dll, kemudian Pembangkit listrik dari sampah Pembuatan
pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga panas dari pembakaran sampah sebagai wujud
kepedulaian terhadap lingkungan. Sistem kerja yang dilakukan untuk menghasilkan pembangkit
listrik ini yaitu dilakukan dengan pembakaran sampah yang kemudian di konversi menjadi energy
listrik. Dari kedua cara berfikir tersebut tentunya memiliki kekurangan dan kelebihannya sehingga
satu sama lain nantinya akan saling melengkapi.

TUGAS 3 (Adaptif sebagai nilai dan budaya ASN)


Bagaimana penerapan budaya adaptif dalam instansi tempat anda bekerja. Elaborasi sejauh
pemahaman anda terkait strategi dalam melakukan penerapan budaya adaptifnya.

Jawaban :
Penerapan budaya adaptif di instansi kami tentunya sudah dilakukan dengan baik dimulai dengan
mempersipakan SDM ASN yang bermutu juga professional dengan mengadakan pelatihan-
pelatihan serta bimbingan-bimbingan baik pribadi maupun teknis yang dilakukan oleh para pakar
dimasing-masing bidangnya kemudian pengadaan sarana prasarana yang memadai juga modern
guna menunjang dalam pekerjaan juga pelayanan yang bermutu untuk masyarakat. Sehingga
memudahkan komunikasi dua arah yang baik serta cepat.
TUGAS 4 (DISKUSI)
1. Diskusikan dalam kelompok bagaimana praktek dari penerapan adaptasi dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi yang merespon perubahan lingkungannya, baik
dari sudut pandang praktek individu maupun organisasi.
Jawaban diskusi :
Budaya adaptif adalah budaya organisasi di mana karyawan menerima perubahan, termasuk
organisasi penyelamatan yang memelihara lingkungan dan perbaikan proses internal yang
berkelanjutan. Di era globalisasi saat ini sangat penting bagi perusahaan yang memiliki budaya
adaptif. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk promosi dan komunikasi yang
bisa meningkatkan kinerja, pola pikir yang mengembangkan, dan dapat meningkatkan
organisasi dengan lingkungan yang terus berkembang. Lalu budaya adaptif organisasi yang
memungkinkan organisasi beradaptasi dengan cepat dan efektif terhadap tekanan internal dan
eksternal untuk perubahan. Penerapan adaptasi ini secara konsisten mendukung lingkungan
psikologis positif dan akan memastikan tenaga kerja mereka akan lebih tahan terhadap stres.
Tenaga kerja seperti itu akan merespons perubahan secara efektif tanpa kehilangan
produktivitas. Sedangkan dari sudut praktek individu setiap individu merupakan sumber
informasi yang berharga bagi individu lain. Sehingga pada hakikatnya interaksi sosial antar
manusia merupakan proses pertukaran informasi. Pada pekerjaan sehari-hari, khususnya
sebagai ASN, proses pertukaran informasi terjadi sangat masif dan begitu mudah. Pembelajaran
tidak melulu soal pendidikan dan pelatihan formal, baik secara konvensional maupun daring.
Bentuk upaya dalam menggali pengetahuan lebih dalam tentang suatu teknis pekerjaan tidak
hanya dengan mengikuti diklat teknis atau short course. Pembelajaran bisa saja terjadi karena
interaksi sosial antar pegawai di suatu unit kerja. Seorang pegawai bisa saja mendapatkan
informasi yang berharga dari rekan kerjanya hanya karena obrolan santai saat istirahat makan
siang. Atasan langsung dapat menjalankan konsep knowing-your-employee dengan berolahraga
bersama di akhir pekan. Serta begitu banyak kegiatan-kegiatan lain yang memfasilitasi
terjadinya pertukaran informasi. Lalu bagaimana peran adaptasi dalam proses mendapatkan
informasi?Seseorang tentu tidak begitu mudahnya membagikan informasi ataupun
pengalamannya kepada semua orang yang ia kenal. Maka di sanalah perilaku adaptif berperan
penting. Untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu yang tidak kita ketahui, perlu terlebih
dahulu mendapatkan kepercayaan dari orang yang memiliki informasi tersebut. Kepercayaan
itu tidak diperoleh hanya dengan berkenalan dan beraktifitas bersama di kantor, tetapi
membutuhkan proses adaptasi untuk saling mengenal satu sama lain. Kemampuan beradaptasi
juga diperlukan dalam menjalin komunikasi yang baik satu sama lain. Termasuk di dalamnya
adalah bagaimana menyesuaikan gaya bahasa dalam berkomunikasi. Setiap orang memiliki
kecenderungan dan ketertarikan terhadap cara berbicara dan gaya bahasa tertentu. Maka sangat
penting untuk memahami cara komunikasi seseorang dengan harapan akan terjalin komunikasi
yang lancar dan menarik. Dengan begitu, proses pertukaran informasi akan berjalan lebih
mudah di antara dua individu yang saling berinteraksi.

2. Paparkan secara singkat dalam kelas, bagaimana persamaan dan perbedaan yang mungkin
muncul dalam praktek penerapan adaptasi dari organisasi yang berbeda.
Jawaban :
Persamaan dan perbedaan yang mungkin muncul dalam praktek penerapan adaptasi dari
organisasi yang berbeda tentunya Saat ini setiap organisasi menghadapi kemajuan teknologi
yang sangat pesat, persaingan yang sangat ketat, dan percepatan globalisasi. Itu semua
mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan yang sangat cepat dan sering tidak dapat
diprediksi. Dalam situasi seperti itu, kemampuan berubah secara berkelanjutan menjadi sangat
penting. sebuah organisasi, perlu tekun menjadi pembelajar yang terus berubah dan
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang dihadapinya. Hal itu berarti, bahwa
setiap organisasi harus menghidupi budaya adaptif (adaptive culture), suatu budaya yang
mampu melakukan adaptasi. Schindehutte dan Morris (2001) menyatakan bahwa dalam
konteks bisnis berskala kecil, kemampuan adaptasi menjadi lebih penting. Dibanding
organisasi-organisasi berskala menengah dan besar, perusahaan-perusahaan berskala kecil lebih
rentan terhadap kekuatan-kekuatan eksternal, terutama karena cadangan kas yang terbatas,
kapasitas utang, sering bergantung pada lini produk/jasa yang terbatas, dan kecenderungan
untuk mengandalkan pada suatu basis pelanggan. Banyak perusahaan kecil juga dirugikan
karena hanya dapat melayani pasar yang relatif terbatas, mudah mengalami kerugian karena
adanya fluktuasi permintaan yang signifikan (intinya setiap organisasi akan melakukan adaptasi
mengikuti perubahan lingkungan terkini, akan tetapi setiap organisasi akan melakukan dengan
cara-cara yang berbeda untuk bias beradaptasi.

PANDUAN PERILAKU ADAPTIF

TUGAS 1
Diskusikan dalam kelompok anda, bagaimana cara pemerintah dalam menyelesaikan kasus
pelayanan publik yang menghadapi tantangan VUCA

JAWABAN : yang dilakukan pemerintah adalah merangkul perubahan sebagai bagian dari
lingkungan sebagai menunjang kinerja organisasi. Menguatkan tujuan yang fleksibel dan visi
organisasi untuk masa depan. Mendenngar dan melihat sekitar untuk membantu mengembnagkan
cara berfikir dan tindakan yang baru guna menghadapai perubahan lingkungan. Melakukan
investasi gedung dan peralatan melakukan analisis dan intepretasi kebijakan yang pro rakyat, dan
menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) guna meningkatkan pelayanan.
Meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja SDM organisasi. Melakukan simulasi
dan eksperimen dengan situasi. Berkomunikasi secara jelas senada dengan berkomunikasi secara
efektif. Mengembangkan tim dan mendorong kolaborasi. mendorong fleksibilitas, kemampuan
beradaptasi, dan ketangkasan. Mendorong tim untuk mengembangkan budaya ide agar sebuah
organisasi lebih kreatif dan gesit.

STUDI KASUS ADAPTIF

TUGAS 1(Demografi Global)


Bagaimana pendekatan adaptif yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam memaksimalkan bonus
demografi tersebut? Diskusikan dalam kelas, catat ide-ide dasarnya, lalu lanjutkan ke poin
berikutnya.

JAWABAN : Pemerintah menjalankan 5 strategi untuk memaksimalkan pemanfaatan bonus


demografi tersebut diantaranya: meningkatkan kualitas penduduk melalui intervensi kesehatan dan
pendidikan, meningkatkan akses lulusan sekolah menengah atas dan sekolah yang sederajat untuk
menempun pendidikan perguruan tinggi dengan program KIP kuliah serta revitalisasi perguruan
tinggi berbasis vokasi untuk membentuk tenaga siap kerja. Membantu lulusan perguruan tinggi
mendapatkan pekerjaan melalui program Kartu Prakerja dan menjalankan program pendidikan
pranikah. Memberikan pelindungan social, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan untuk
mewujudkan kesejahteraan warga lanjut usia.

TUGAS 2 (Urbanisasi Global)


Berikan contoh kasus urbanisasi global yang sedang terjadi saat ini, catat kasusnya, lalu lanjutkan
ke poin berikutnya.

JAWABAN : Dua tahun pandemi Covid-19 berhasil melumpuhkan ekonomi sebagian besar
masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali mereka yang tinggal di kota-kota besar hingga harus pulang
kampung karena sudah tidak lagi memiliki pekerjaan. ketika penyebaran Covid-19 sudah mulai
terkendali, penyekatan telah dihapuskan, masyarakat akan kembali berbondong-bondong mencari
pekerjaan ke kota-kota besar seperti Jakarta dan sebagian membawa sanak keluarganya. Maka arus
urbanisasi akan meningkat pesat dan tampaknya pemerintah daerah tujuan seperti biasa tidak
pernah siap menampung lonjakan para pendatang. Apalagi sambungnya, jika pemda juga
melakukan pelonggaran para pendatang maka bisa dipastikan akan terjadi lonjakan permasalahan
sosial di kemudian hari seperti muncul kembalinya kampung-kampung kumuh, pengangguran
bahkan tindak kriminalitas.

TUGAS 3 (Perdagangan Internasional)


Bisakah anda memberikan contoh negara di Asia yang berhasil dalam pembangunan dan
perdagangan internasional? Identifikasi indikatornya apa saja, lalu lanjutkan ke poin berikutnya.

JAWABAN : Negara di Asia yang berhasil dalam pembangunan dan perdagangan internasional
salah satunya adalah Singapura. Dengan indikatornya yaitu Singapura mengandalkan sector
industry dan jasa sebagai kegiatan ekonomi utama serta sumber penghasilannya, sumber daya
Singapura termasuk unggul serta memiliki keterampilan, memiliki lokasi yang strategis untuk
kebutuhan ekspor dan impor, Pemerintah Singapura selalu mengawasi pembangunan ekonomi
negaranya dan menjadikan sebagai perhatian khusus.

TUGAS 4 (Perubahan Geo Ekonomi Global dan geopolitik)


Berikan contoh perbandingan indikator ekonomi Cina dengan Amerika Serikat, dalam bentuk
grafik, lalu lanjutkan ke poin berikutnya
JAWABAN :

TUGAS 4 (Perubahan Iklim)


Diskusikan peran apa saja yang bisa dilakukan oleh kementerian dan lembaga terkait termasuk
pemerintah daerah dalam menangani isu perubahan iklim.

JAWABAN : Hasil diskusi kami bahwa untuk menangani isu perubahan iklim maka semua
stakeholder dari pemerintah daerah sampai ke pemerintah pusat harus saling bekerja sama,
kementerian lingkungan hidup dan kehutanan harus bisa berperan aktif bersama pemerintah
pusat dan daerah dalam pelestarian hutan-hutan yang ada di Indonesia serta menjaganya.
Pemerintah pusat tentunya membuat perundang-undangan tentang perlindungan alam/hutan

TUGAS 5 (Aplikasi PeduliLindungi)


Diskusikan dengan teman dalam kelompok, apakah kegunaan dan kelemahan dari aplikasi
PeduliLindungi. Bagaimana adaptasi yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat
dalam memaksimalkan pemanfaatan teknologi ini.

JAWABAN : Manfaat pada aplikasi PeduliLindungi telah jelas sangat membantu masyarakat
dan pemerintah dalam hidup berdampingan dengan Covid-19. Oleh karena itu, diharapkan
masyarakat bisa mengunduh dan memanfaatkan aplikasi tersebut dengan baik dan bijak, sesuai
dengan kebutuhan dan ketersediaan fitur pada aplikasi tersebut. Kelemahannya aplikasi masih
mengundang scan barcode tidak menggunakan scan sidik jari sehingga mudah sekali
kecolongan dalam hal penggunaannya. Dan masih sering error. Adaptasi pemerintah dan
masyarakat tentunya harus berjalan beriringan karena dengan adanya aplikasi pedulilindungi
memudahkan masyarakat dalam pengecekan kesehatan dan pemerintah dapat memperoleh data
penyebaran penyakit dengan mudah.

TUGAS 6
Dapatkan anda mencari contoh keberhasilan dan kesuksesan organisasi dalam beradaptasi
dengan perubahan lingkungan?

JAWABAN : Salah satu organisasi yang berhasil dalam beradaptasi dengan perubahan
lingkungan adalah GOJEK. Sejak awal Gojek telah menerapkan pemahaman mendalam
mengenai kebutuhan pasar dan karakter konsumen di Indonesia. Istilah yang disebut sebagai
local insights itu merupakan rahasia Gojek menjadi salah satu perusahaan unicorn terbaik
Tanah Air. Kebutuhan dan karakter konsumen tersebut diterjemahkan ke dalam inovasi
teknologi Gojek.

TUGAS 7
Setelah menjawab dan mempelajari dari studi kasus di atas,diskusikan dalam kelompok, lalu
paparkan di kelas rumuskan bagaimana langkah-langkah organisasi pemerintah dalam
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Serta pelajaran apa yang dapat diambil dari kasus
di sektor bisnis. Jelaskan juga peran apa yang harus dikembangkan dari aspek individu ASN
untuk mendorong organisasi menjadi adaptif.

JAWABAN : langkah-langkah organisasi pemerintah dalam beradaptasi terhadap perubahan


lingkungan diantaranya Sebagai bentuk akselerasi perubahan perlu dilakukan transformasi
organisasi meliputi perbaikan proses bisnis, perbaikan kualitas layanan, perbaikan manajemen
kinerja, dan perbaikan sistem pengawas. Hal tersebut tentunya akan berjalan optimal dengan
didukung oleh 3 pilar yaitu: kemampuan digital, budaya organisasi, dan inovasi sehingga
birokrasi adaptif, agile, dan fluid yang berkelas dunia dapat terwujud. reformasi birokrasi
melalui tata kelola organisasi birokrasi pemerintah yang adaptif, agile, dan fluid adalah
jawaban terhadap akselerasi Reformasi Birokrasi (RB) yang bertujuan untuk meningkatkan
daya saing bangsa dengan kultur budaya kompetitif dengan menciptakan ekosistem organisasi
kerja yang lebih adaptif, agile, dan fluid .
Pelajaran apa yang dapat diambil dari kasus di sektor bisnis diantaranya adalah Pasar
tradisional kalah saing dengan pasar modern karena penggunaan media promosi yang berbeda.
Berapa banyak marketplace atau toko online yang berhasil meraup omset yang besar
dibandingkan pasar tradisional. Artinya kemampuan adapatasi dari segala sector dengan
perubahan lingkungan itu harus dilakukan.
Peran yang harus dikembangkan oleh ASN untuk mendorong organisasi menjadi adaptif yaitu,
semangat dan kemampuan berinovasi, kreatif, serta proaktif menghadapi perubahan. Pelayanan
kepada masyarakat yang tadinya diselenggarakan secara manual, sekarang harus modern, agile,
dan produk yang dihasilkan harus customized. Komitmen dan kapasitas ASN dalam beradaptasi
dan berinovasi akan menentukan bagaimana merespon perubahan yang ada agar dapat
memberikan dampak positif bagi pengabdian kita kepada bangsa dan Negara.

G. KOLABORATIF
LATIHAN EVALUASI
1. Jelaskan Konsep Collaborative Governance dan Pendekatan Whole of Government!
Jawab : WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan. Pendekatan WoG ini sudah dikenal dan lama berkembang terutama di negara-negara
Anglo-Saxon seperti Inggris, Australia dan Selandia Baru. Di Inggris, misalnya, ide WoG dalam
mengintegrasikan sektor-sektor ke dalam satu cara pandang dan sistem sudah dimulai sejak
pemerintahan Partai Buruhnya Tony Blair pada tahun 1990-an dengan gerakan modernisasi
program pemerintahan, dikenal dengan istilah „joined-up government‟ (Bissessar, 2009;
Christensen & L\a egreid, 2006). Di Australia, WoG dimotori oleh Australian Public Service
(APS) dalam laporannya berjudul Connecting Government: Whole of Government Responsesto
Australia's Priority Challenges pada tahun 2015. Namun demikian WoG bukanlah sesuatu yang
baru di Australia. Fokus pendekatan pada kebijakan. pembangunan dan pemberian layanan
publik. Sementara di Selandia Baru WoG juga dikembangkan melalui antara lain integrasi
akunting pemerintahan, pengadaan barang dan jasa, ICT, serta sektor- sektor lainnya.

2. Buatlah rancangan pelaksanaan kolaborasi antar unit kerja Saudara dengan unit kerja lainnya di
instansi Saudara !
Jawab : Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat memberikan BantuanKedinasan kepada
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang meminta dengan syarat:
a. Keputusan dan/atau Tindakan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang meminta bantuan
b. penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan karena kurangnya tenaga dan fasilitas yang dimiliki oleh Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan;
c. dalam hal melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakannya sendiri;
d. apabila untuk menetapkan Keputusan dan melakukan kegiatan pelayanan publik, Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan membutuhkan surat keterangan dan berbagai dokumen yang
diperlukan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan lainnya; dan/atau
e. jika penyelenggaraan pemerintahan hanya dapat dilaksanakan dengan biaya, peralatan, dan
fasilitas yang besar dan tidak mampu ditanggung sendiri oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan tersebut. Dalam hal pelaksanaan Bantuan Kedinasan menimbulkan biaya,
maka beban yang ditimbulkan ditetapkan bersama secara wajar oleh penerima dan pemberi
bantuan dan tidak menimbulkan pembiayaan ganda. Yang dimaksud dengan “secara wajar”
adalah biaya yang ditimbulkan sesuai kebutuhan riil dan kemampuan penerima
BantuanKedinasan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat menolak memberikan
Bantuan Kedinasan apabila:
a) mempengaruhi kinerja Badan dan/atau Pejabat Pemerintahanpemberi bantuan;
b) surat keterangan dan dokumen yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan bersifat rahasia; atau
c) ketentuan peraturan perundang-undangan tidak memperbolehkan pemberian bantuan.

3. Jelaskan permasalahan kolaborasi di instansi Saudara!


Jawab : Di tempat kerja, pasti ditemukan tantangan serta masalah saat melakukan kerja sama
atau kolaborasi. Tantangan-tantangan tersebut tentunya dapat menghambat produktivitas timmu
ketika bekerja. Makanya, Glints sudah merangkum apa saja tantangan yang biasa terjadi dan
cara-cara untuk mengatasinya.

4. Presiden Jokowi sangat fokus pada pembangunan infrastruktur yang salah satunya adalah
pembangunan jalan tol di daerah pantai utara Jawa (PANTURA). Bagaimanakah langkah
kolaborasi yang bisa dilakukan oleh daerah-daerah (dapat mengambil contoh 3
Kabupaten/Kota) di area jalan tol tersebut guna meningkatkan ekonomi daerahnya?Jelaskan!
Jawab: Pembangunan infrastruktur khususnya Jalan Tol terus menjadi prioritas Pemerintah
dalam menghasilkan infrastruktur jalan bebas hambatan yang ekstensif sehingga nantinya dapat
mendongkrak produktifitas melalui transformasi yang bersifat struktural. Secara spesifik,
konektivitas Jalan Tol merupakan sebuah komponen penting dalam mendorong tranformasi
ekonomi menuju ke sektor manufaktur dan jasa. “Kita harus tetap percaya diri, bahwa kita
mampu menjalankan tugas sesulit dan sekompleks apapun. Apabila kita mampu memiliki
leadership yang kuat, didukung integritas tinggi dan “teamwork” yang baik, pasti semua tugas
akan bisa kita laksanakan dengan baik. Pengetahuan dan teknologi terbaru bidang konstruksi
bisa lebih mudah kita akses dibandingkan 10 atau 20 tahun yang lalu, dengan biaya yang
rendah. Investasi di jalan tol juga dapat kita rancang sebaik mungkin agar lembaga pembiayaan
dapat ikut berpartisipasi
Wilayah Indonesia telah menghasilkan infrastruktur konektivitas yang memberikanmanfaat
besar bagi perekonomian nasional dan menstimulasi pembangunan daerah. Manfaat
pembangunan infrastruktur jalan harus terfokus pada investasi, baik investasi Pemerintah
maupun investasi swasta dalam proyek-proyek KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan
Usaha) seperti di Jalan Tol. Hasil kajian PROSPERA di tahun 2019 memperlihatkan bahwa
transformasi ekonomi akibat jaringan jalan tol Trans Jawa mulai memberikan hasil. Seperti
halnya daerah-daerah yang berada di koridor Jalan Tol Trans Jawa memperlihatkan
pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Tentu transformasi tersebut harus
dilakukan secara terencana dan terstruktur dengan peran aktif dari Pemerintah Daerah.

Tantangan Kolaborasi di Tempat Kerja


1. Komunikasi
Tantangan pertama dalam melakukan kolaborasi di tempat kerja adalah kesulitan
komunikasi antarpribadi. Terlebih jika ada orang yang tidak ingin berkomunikasi sama sekali.
Penyebabnya bisa karena kurangnya kesempatan untuk komunikasi dengan terbuka atau tidak
adanya platform yang memungkinkan setiap orang mengekspresikan pendapat.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan sering terlibat dengan rekan kerja dan
mendorong mereka untuk menyampaikan ide dan pikirannya. Kamu juga bisa menghadirkan
kesempatan untuk berdiskusi secara terbuka saat rapat atau diskusi.

2. Tidak Ada Visi yang Jelas.


Tidak ada visi yang jelas ketika bekerja adalah tantangan selanjutnya ketika melakukan
kolaborasi. Apabila tidak ada kejelasan apa yang harus diselesaikan dan goal dari sebuah
pekerjaan, setiap orang akan kebingungan ketika bekerja.
Tak hanya bingung, tantangan juga mengakibatkan hilangnya produktivitas, motivasi, dan
efisiensi kerja. Solusi yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan meeting secara rutin
untuk membahas dan mengingatkan apa saja yang harus diselesaikan. Selama meeting, beritahu
juga semua orang yang terlibat mengenai progress dari pekerjaan hingga implementasi
perubahan. Hal ini akan membuat mereka ikut paham sejauh mana sebuah pekerjaan sudah
berjalan.

3. Perbedaan Gaya Bekerja


Beberapa orang ada yang lebih senang bekerja sendiri, tapi ada juga orang yang lebih
senang bekerja di dalam grup atau tim. Ada orang yang tidak membutuhkan bantuan ketika
bekerja, namun ada juga orang yang membutuhkan input setiap waktu. 31 Sama seperti
tantangan pertama, hal yang bisa kamu lakukan adalah mendorong adanya komunikasi terbuka
antara sesama anggota. Selain itu, pendelegasian tugas dan penyelesaian konflik yang efektif
pun mesti dilakukan.

4. Sulit Membangun Kepercayaan


Namun, kepercayaan membutuhkan waktu agar terbangun dan tidak akan terbentuk tanpa
komunikasi yang jelas dan terbuka antarpribadi. Hal ini pun menjadi salah satu tantangan
ketika melakukan kerja sama dalam sebuah tim. Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan
mendorong setiap orang untuk berkomunikasi satu sama lain.

5. Produktivitas
Kurangnya produktivitas adalah salah satu tantangan kolaborasi di tempat kerja
selanjutnya.Faktor yang menyebabkan turunnya produktivitas bisa terjadi karena kurangnya
feedback hingga sulit melakukan komunikasi satu sama lain. Solusi yang bisa kamu lakukan
adalah dengan memberi respons dengan cepat dan memberi feedback secara rutin ke rekan
kerjamu. Selain itu, pertimbangkan juga kamu dan rekan kerja lebih baik berkomunikasi.
Pemikiran negatif dapat menyebar dengan cepat ke semua orang dan tentunya sangat
berbahaya. Sebagai contoh, jika ada seseorang berpikir bahwa proyek yang sedang dikerjakan
tidak mungkin atau sulit diselesaikan, anggota lain pun bisa terpengaruh dan memikirkan hal
serupa. Oleh karena itu, cobalah untuk support satu sama lain saat bekerja. Hal ini akan
menjaga moral setiap orang dan juga mendorong orang lain untuk berpikir kreatif dalam
memecahkan masalah yang dihadapi.

6. Tanggung Jawab
Perbedaan hingga tidak adanya tanggung jawab yang jelas untuk setiap orang dapat
menjadi tantangan kolaborasi ketika di tempat kerja. Tantangan ini pun dapat menghambat
komunikasi karena ada kemungkinan seseorang tidak mau membagikan informasi penting
disebabkan perbedaan tanggung jawab. Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memahami
tanggung jawab setiap orang. Selain itu, tuliskan SOP bekerja di sebuah memo atau dokumen
dan pastikan semua orang bisa membacanya.

7. Terlalu Banyak Ide


Terlalu banyak ide adalah tantangan selanjutnya ketika melakukan kerja sama di tempat
kerja. Selain itu, terlalu banyak pembuat keputusan juga membuat progres sebuah pekerjaan
menjadi lambat. Solusinya adalah, setiap orang harus memahami peran dan tanggung jawab
masing-masing. 32
Ketahuilah bahwa ada orang yang bertanggung jawab untuk memimpin bagaimana
sebuah proyek berjalan, dan ada juga sosok yang membuat keputusan final. Sehingga, tidak
akan ada tumpang tindih dalam membuat keputusan dan setiap individu dapat mengerjakan
tanggung jawabnya masing-masing.
AGENDA 3

SMART ASN

Berdasarkan arahan bapak presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan
SDM talenta digital, Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber
daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka
kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics, dan
digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat
kompetensikognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital Digital skill
merupakan Kemampuan individu dalammengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras
dan piranti lunak TIKserta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture
merupakan Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics
merupakan Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari. Digital safety merupakan Kemampuan User dalam mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindungan
data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital sering kita anggap
sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital. Namun begitu, acap kali ada
pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknolog3i 4 adalah kecakapan yang paling utama.
Padahal literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada
kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada
kecakapan penggunamedia digital dalam melakukan proses mediasi mediadigital yang dilakukan
secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang
memiliki kecakapan literasi digital yang
bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital
dengan penuh tanggung jawab. Terdapat dua poros yang membagi area setiap domain kompetensi.
Poros pertama, yaitu domain kapasitas „single–kolektif‟ memperlihatkan rentang kapasitas literasi
digital sebagai kemampuan individu untukmengakomodasi kebutuhan individu sepenuhnya hingga
kemampuan individu untuk berfungsi sebagai bagian dari masyarakat kolektif/societal. Sementara
itu, poros berikutnya adalah domain ruang „informal–formal‟ yang memperlihatkan ruang
pendekatan dalam penerapan kompetensi literasi digital. Ruang informal ditandai dengan
pendekatan yang cair dan flfleksibel, dengan instrumen yang lebih menekankan pada kumpulan
individu sebagai sebuah kelompok komunitas/masyarakat. Sedangkan ruang formal ditandai dengan
pendekatan yang lebih terstruktur dilengkapi instrumen yang lebih menekankan pada kumpulan
individu sebagai „warga negara digital.‟ Blok-blok kompetensi semacam ini memungkinkan kita
melihat kekhasan setiap modul sesuai dengan domain kapasitas dan ruangnya. Digital Skills (Cakap
Bermedia Digital) merupakan dasar darikompetensi literasi digital,berada di domain „single,
informal‟. Digital Culture (Budaya
Bermedia Digital) sebagai wujud kewarganegaraan digital dalam konteks keindonesiaan berada
pada domain „kolektif, formal‟ di mana kompetensi digital individu difungsikan agar mampu
berperan sebagai warganegara dalam batas-batas formal yang berkaitan dengan hak, kewajiban, dan
tanggung jawabnya dalam ruang „negara‟. Digital Ethics (Etis Bermedia Digital) sebagai panduan
berperilaku terbaik di ruang digital membawa individu untuk bisa menjadi bagian
masyarakatdigital, berada di domain „kolektif, informal‟. Digital Safety (Aman Bermedia Digital)
sebagai panduan bagi individu agar dapat menjaga keselamatan dirinya berada pada domain „single,
formal‟ karena sudah menyentuh instrumen-instrumen hukumpositif. Dunia digital saat ini telah
menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering
kita gunakan untuk mencari informasi bahk3a5n solusi dari permasalahan kita seharihari. Durasi
penggunaan internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59
menit (APJII, 2020. Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya
menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat
Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja
dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi
kemampuan wajib yang harusdimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap
warga negara.

Soal Latihan
1. Peserta diminta mengelaborasi cara-cara memutus rantai penyebaran hoaks
a. Pikirkan Sebelum Menyebarkan Anda ingin menjaga agar keluarga dan teman-teman
terdekat terhindar dari misinformasi dan kabar-kabar hoax yang kini makin sering
berseliweran? Hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan rantai setan ini
adalah berhenti meneruskan kabar tersebut dan segera lakukan verifikasi. Serta jangan lupa
untuk memikirkan matang-matang terlebih dulu, terutama ketika Anda mendapatkan
informasi baru, baik dari email, WhatsApp, Facebook atau Twitter, sebelum Anda teruskan
kepada lingkaran terdekat Anda. Jika Anda memiliki keraguan, jangan sebar informasi itu,
sebelum Anda memeriksa lebih lanjut.
b. Periksa Sumber Berita Untuk memeriksa validitas informasi, Anda dapat langsung
mengonfirmasi ke pihak yang membagikan berita pada Anda dengan cara mengajukan
beberapa pertanyaan dasar tentang dari mana informasi itu berasal. Jika sumbernya tidak
jelas, jangan meneruskan informasi tersebut kepada orang lain..
c. Waspadai Konten Emosional Konten-konten yang membuat kita takut, marah, atau cemas
adalah konten yang berpotensi viral. Muatan yang bersifat emosional ini merupakan salah
satu pendorong terbesar berkembangnya Hoaks atau informasi yang tidak benar apalagi
disaat kita menghadapi kondisi krisis seperti ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk
selalu berpikir proporsional ketika mencerna informasi. Kesampingkan terlebih dahulu sisi
emosionalnya dan segera periksa dari mana informasi tersebut berasal
2. Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat merugikan masyarakat, bukan
hanya kerugian materi namun juga pencurian identitas korban. Peserta diminta menyikapi
fenomena tersebut Otoritas Jasa Keuangan atau lebih dikenal dengan sebutan OJK merupakan
salah satu lembaga pemerintah di Indonesia, yang dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan dapat:
1) terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,
2) mampumewujudkan system keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan
3) mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan. OJK sendiri mempunyai tugas
melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor
Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB. Kembali lagi ke fintech, dikutip dari
Fintech Weekly, financial technology yang kini lebih dikenal dengan istilah fintech , adalah
bentuk usaha yang bertujuan menyediakan layanan finansial dengan menggunakan
perangkat lunak dan teknologi modern. Tujuannya jelas: untuk memudahkan masyarakat
dalam mengakses produk-produk keuangan dan menyederhanakan proses transaksi. Namun,
tak sedikit masyarakat yang menganggap fintech adalah saingan perbankan karena
keseluruhan sektornya hampir mirip dengan bank. Padahal bila ditelisik lebih jauh, platform
fintech justru mampu menjadi strategi penting untuk meningkatkan dan mengakeselerasi
perbankan melalui kolaborasi dan kemitraan. Fintech dan platform digital menawarkan
model bisnis dan alternatif solusi yang dapat membantu pemerintah dan institusi finansial
lainnya untuk memperluas jangkauan pemberian layanan finansial yang memadai.
Kehadiran industri fintech dalam menawarkan produk keuangan berbasis digital seakan
membuka pintu baru bagi masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman. Berbanding terbalik
dengan layanan pinjaman konvensional yang ditawarkan bank atau koperasi, berbagai
fintech menawarkan produk.2 pinjaman peer to peer lending (P2P Lending) atau pinjaman
online yang dapat diajukan dengan sangat mudah dan tanpa persyaratan yang rumit. Karena
kemudahan dan kecepatannya itulah, fintech menjadi sangat populer di kalangan generasi
milenial dan diprediksi akan terus berkembang. Cukup dengan menunjukkan dokumen
pribadi, seperti, KTP, KK, NPWP, dan slip gaji, siapa saja dapat menjadi pengguna
pinjaman online untuk tuntaskan berbagai problema keuangan. Bahkan, sejak awal diajukan
hingga dana sampai ke tangan nasabah, fintech hanya memerlukan waktu tidak lebih dari 24
jam. Kelebihan inilah yang membuat produk keuangan begitu cepat meraih popularitas dan
semakin gandrung dimanfaatkan oleh masyarakat berbagai kalangan.Sayangnya, di balik
kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkannya, tak sedikit orang yang memanfaatkan
produk pinjaman online ini dengan tidak bijak. Padahal, jika dibandingkan dengan pinjaman
konvensional, pinjaman online memiliki tingkat suku bunga yang cenderung lebih tinggi dan
tenor cicilan yang lebih ringkas. Pada pinjaman online, biaya administrasi tidak transparan.
Alhasil para nasabah berisiko harus membayar hutang lebih besar dari kesepakatan diawal.
Selain itu, nasabah juga harus membayar biaya denda keterlambatan dan denda lainnya yang
notabene tidak masuk akal.

MANAGEMEN ASN
Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik ASN
• Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
• Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
• Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan b)
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
• Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik
• Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: a)
Pelaksana kebijakan public; b) Pelayan public; dan c) Perekat dan pemersatu bangsa
• Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak.
Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
• ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.

Konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN


Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan.
Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan
kebutuhan yang berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepasa masyarakat maupun
jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi pemerintah mendapatkan
pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya. Pasca recruitment, dalam
org4 anisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai harus mencerminkan prinsip merit yang
sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi
pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan
pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui dimana kelemahan
dan juga diberikan bantuan dari organisasi untuk meningkatkan kinerja.

Soal Latihan
a. Jelaskan makna dan keuntungan penerapan sistem merit?
Jawab: Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakanlatar belakang politik,
ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecatatan. Keuntungan sistem merit bagi pegawai yaitu Menjamin Keadilan dan ruang
keterbukaan dlm perjalanan karir seorang dan Memiliki Kesempatan yang samauntuk
meningkatkan kualitas diri pegawai. Keuntungan bagi organisasi yaituMendukung keberadaan
Penerapan Prinsip Akuntabilitas, Dapat mengarahkan SDM utuk dapat mempertanggung
jawabkan tugas dan fungsinya.

b. Berikan contoh penerapan sistem merit dalam penilaian kinerja pegawai?


Jawab: Penerapan sistem Merit adalah konsep pengembangan PNS yang berintegritas, beretika,
berfikir strategis, berkolaborasi, berkeputusan tegas, berinovasi dan bekerja secara tuntas dan
maksimal.

Mekanisme Pengelolaan ASN


• Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen PNS meliputi
penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier,
pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan.
• Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja; penggajian dan
tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan;disiplin; pemutusan hubungan
perjanjian kerja; dan perlindungan.
• Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan lembaga
negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di
kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan
dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
• Pejabat Pembina Kepegawaian 5dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 (dua)
tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi
tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi syarat
jabatan yang ditentukan.
• Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan
setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling
lama 5 (lima) tahun. Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian
memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan pengawasan
pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri• Pegawai ASN dapat menjadi pejabat
Negara. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara
dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS.
• Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia. Korps
profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga kode etik profesi dan
standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.
• Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen
ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional
dan terintegrasi antar- Instansi Pemerintah.
• Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya administratif terdiri
dari keberatan dan banding administrative

Soal latihan

1. Coba jelaskan perbedaan antara manajemen PNS dan Manajemen PPPK ?

Jawab : Ada beberapa poin manajemen PNS yang tidak ada dalam manajemen PPPK yang
kemudian menjadi perbedaan keduanya antara lain pangkat dan jabatan, pengembangan karir,
pola karir, promosi, mutasi, serta jaminan pensiun dan jaminan hari tua. Calon PNS yang
kemudian menjadi PNS dan kemudian mempunyai jabatan dan jenjang karir berupa pangkat dan
golonganyang terus berkembang setiap tahun, dapat mengisi jabatan struktural dan fungsional
sekaligus. Sedangkan PPPK umumnya hanya dapat mengisi jabatan fungsional saja. Tidak ada
jenjang karir karena PPPK adalah pegawai dengan perjanjian kerja dengan masa kerja yang
telah ditentukan. Hal inilah yang juga menjadi dasar terkait jaminan pensiun dan jaminan hari
tua yang tidak diberikan kepada ASN PPPK.

2. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan tinggi ASN dan penggantian
jabatan pimpinan tinggi ASN ?

Jawab: Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan
lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan
kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain
yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pejabat Pembina
Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak
pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar
ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatan yang
ditentukan.

3. Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN ?

Jawab: Dalam pengelolaan ASN Sistem Informasi ASN merupakan aturan yang berhubungan
dengan manajemen ASN, karena dengan adanya Sistem Informasi ASN akan memberikan
jaminan untuk efektivitas, efisiensi, dan akurasi pengambilan keputusan Manajemen ASN
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai