AGENDA 3
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
A. SMART ASN
1. Literasi Digital
Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola,
memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan
menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital
untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini
mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi
komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media. Roadmap
Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi, dan
Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk
mengatasi persoalan terkait percepatan transformasi digital, dalam
konteks literasi digital. Sehingga perlu dirumuskan kurikulum literasi
digital yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu:
a. kecakapan digital
b. budaya digital
c. etika digital
d. dan keamanan digital.
2. Pilar Literasi Digital
Peran dan tanggung jawab para peserta CPNS sangatlah besar,
sehingga kemampuan menggunakan gawai saja tidaklah cukup,
diperlukan kemampuan lainnya yakni literasi digital. Literasi digital
memiliki 4 pilar wajib yang harus dikuasai oleh para peserta CPNS yang
terdiri dari etika, keamanan, budaya, dan kecakapan dalam bermedia
digital. Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
a. Dasar 1: Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku,
tata krama, dan etika berinternet (netiquette)
b. Dasar 2: Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang
mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi,
perundungan, dll.
c. Dasar 3: Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di
ruang digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan
yang berlaku
d. Dasar 4: Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan
berdagang di ruang digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. MANAGEMENT ASN
1. Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik ASN
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
c. Hak dan Kewajiban ASN
1) Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut:
❖ PNS berhak memperoleh: 1) gaji, tunjangan, dan fasilitas; 2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua; 4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
❖ PPPK berhak memperoleh: 1) gaji dan tunjangan; 2) cuti; 3)
perlindungan; dan 4) pengembangan kompetensi
2) Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah :
❖ setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
❖ menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
❖ melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
❖ menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
❖ melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
❖ menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan;
d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
1) Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar
Pegawai ASN:
2) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
3) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
4) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan melaksnakan tugasnya sesuai dengan
perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan etika pemerintahan;
6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secar
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara;
11) tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain;
12) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.