Seminat Vatikan
Seminat Vatikan
Oleh :
SMAN 1 SEMARAPURA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat Beliau, laporan makalah yang berjudul “RESPON
INTERNASIONAL : NEGARA VATIKAN CITY TERHADAP PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan karya ini, penulis mendapat banyak bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Utuk itu melalui kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada :
Penulis menyadari bahwa laporan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan perlu pengalaman lebih jauh, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan laporan makalah
ini. Penulis berharap laporan makalah ini dapa bermanfaat bagi dunia ilmu
pengetahuan dan Pendidikan khususnya pembaca
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii
DAFTAR ISI……………………………………………...………………………iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................ Error! Bookmark not defined.
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 3
1.3 TUJUAN ................................................................................................................... 3
BAB II................................................................................................................................. 4
ISI MAKALAH .................................................................................................................. 4
2.1 LATAR PENGAKUAN VATIKAN ATAS KEMERDEKAAN INDONESIA ...... 4
2.2 RESPON NEGARA VATIKAN TERHADAP INDONESIA ................................. 6
2.3 DAMPAK PENGAKUAN NEGARA VATIKAN ATAS KEMERDEKAAN
NEGARA INDONESIA ................................................................................................. 7
2.4 TOKOH-TOKOH YANG TERLIBAT .................................................................... 7
BAB III ............................................................................................................................... 9
PENUTUP .......................................................................................................................... 9
3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengakibatkan Negara Kepausan beberapa kali terancam dan terlibat dalam
politik dan perang wilayah. Setelah Roma direbut oleh Garibaldi pada tahun
1870 dan kekuasaan diserahkan kepada Raja Vittorio Emanuele II, maka
berakhir pula apa yang disebut Negara Kepausan. Paus Pius IX meninggalkan
Istana Lateran dan pindah ke Istana Vatikan dan menetap di situ dengan
mengurung diri.
Pada tahun 1871, Raja Vittorio Emanuele II, mengeluarkan suatu
undang-undang yang menjamin kedudukan Paus untuk menempati Istana
Lateran dan Castel Gandolfo. Tindakan unilateral ini ditolak oleh Paus. Pada
tahun 1919, suatu “Law of Guarantee” kembali dikeluarkan oleh Pemerintah
Italia secara sepihak yang isinya mengakui kedaulatan Paus atas wilayah
tertentu dan memberi hak untuk menggunakan beberapa gedung yang ditunjuk
sebagai bagian dari wilayahnya. Namun tindakan baru inipun ditentang oleh
Paus yang berkuasa saat itu, yaitu Paus Benediktus XV. Sebagai jalan tengah,
diadakan beberapa kali perundingan dengan hasil terbentuknya Negara Kota
Vatikan (The Vatikan City State).
Negara Kota Vatikan dibentuk melalui Traktat Lateran yang
ditandatangani pada tanggal 11 Februari 1929 antara Wakil Perdana Menteri
Vatikan Kardinal Pietro Gaspari dan Perdana Menteri Kerajaan Italia Benito
Mussolini. Isi Traktat Lateran tersebut mengakui Negara Kota Vatikan sebagai
badan yuridis dan politis dengan jaminan kemerdekaan dan kedaulatan atas
daerah yang dikelilingi tembok Vatikan dan juga mengatur hak milik Vatikan
yang lain yang disebut sebagai “esktrateritorial”.
Tempat “ekstrateritorial” tersebut diantaranya terletak di tengah-
tengah kota Roma, wilayah yang mencakup luas 44 ha, meliputi Basilika Santo
Giovanni Lateran, Basilika Santa Maria Magiore, Basilika Santo Paulus,
Palazzo (kantor) della Cancelleria, Pallazzo di Propaganda Fide, Palazzo San
Callisto, Palazzo Santo Offizio, Seminari Menengah Kepausan, Universitas
Urbaniana, Rumah Sakit anak-anak ‘Bambino Gesu’ Jenderal Serikat Yesus
(S.J.), dan beberapa gereja, biara suster, Collegio (asrama tempat tinggal para
rohaniawan/rohaniawati yang sedang menuntut ilmu atau yang sedang bekerja
di Roma.
2
Sejak penandatanganan Traktat Lateran tersebutlah, Vatikan tampil
sebagai salah satu negara agamais yang pantang akan paham ateisme,
mendukung terciptanya kerukunan antar umat beragama di dunia, mendukung
terciptanya perdamaian dunia, menciptakan keadilan sosial bagi seluruh umat
manusia, dan memelihara kesejahteraan seluruh umat manusia.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian kali ini
adalah:
1. Untuk mengetahui alasan atau latar belakang Negara Vatikan mengakui
kemerdekaan Indonesia
2. Untuk mengetahui bentuk kerjasama yang terjalin antara kedua negara
tersebut serta prediksi tentang hubungan antara kedua negara tersebut untuk
masa depan
3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang terlibat dalam pengakuan
kemerdekaan Indonesia atas negara Vatikan
3
BAB II
4
Pengakuan Vatikan terhadap kemerdekaan Indonesia bisa dilihat dari
beberapa aspek :
1. Aspek Agama
Tokoh Katolik tidak kalah di dalam memperjuangkan semangat
nasionalisme kepada bangsa kita pada masa itu. Tokoh itu bernama Albertus
Soegijopranoto yang menceritakan tentang permasalahan negara (Indonesia
yang saat itu mendapati agresi militer oleh Belanda) pada Vatikan sebagai
Pusat gereja Katolik dunia. Hingga diutuslah Apostolik Georges Marie
Joseph, sebagai penghubung Vatikan - RI. Dukungan Vatikan ini juga tak
lepas atas terpeliharanya kerukunan kehidupan beragama di Indonesia,
terutama perkembangan dan kehidupan agama Katolik di Indonesia. Prinsip
Indonesia yang menjujung tinggi kebebasan beragama diakui Takhta Suci
Vatikan sebagai hal yang sangat positif dalam kehidupan umat beragama.
Takhta Suci Vatikan juga memberikan apresiasinya terhadap berbagai upaya
pemerintah Indoensia dalam mewujudkan masyarakat yang menjunjung
tinggi kehidupan berdemokrasi menuju negara yang demokratis, menjunjung
tinggi hak-hak asasi manusia dan memerangi terorisme serta
mengedepankan interfaith dialogue dalam kehidupan antar umat beragama.
Hal-hal yang menjadi perhatian Vatikan terhadap perkembangan di
Indonesia adalah munculnya berbagai persoalan dan konflik politik, sosial,
agama, aksi terorisme dan persoalan HAM.
2. Aspek Sosial Kemanusiaan
Saat negara Indonesia sudah memproklamirkan kemerdekaannya, ternyata
Belanda datang kembali dengan dalih menjajah kembali bangsa Indonesia,
atas dasar tersebutlah bangsa Indonesia melakukan perlawanan salah satunya
dengan cara diplomasi. Saat itu Albertus Soegijopranoto datang ke Vatikan
dengan maksud berdiplomasi atas dasar social kemanusiaan agar dapat
membantu Indonesia dalam menghadapi agresi militer Belanda. Vatikan pun
lantas menjadi entitas politik pertama di Eropa yang menerima kedaulatan
bangsa Indonesia.
3. Aspek Politik
5
Belanda pada masa itu tengah menggencarkan agresi militer kepada
Indonesia. Ketika Romo Albertus selaku wakil bangsa berdiplomasi dengan
Vatikan dan mendapat dukungan atas Vatikan maka secara otomatis, secara
politik Vatikan telah mendukung kedaulatan Indonesia. Tak hanya itu,
Vatikan secara politik juga telah berhasil mengubah pandangan bangsa bara
tatas Belanda, yang sebelumnya mendukung Belanda menjadi netral
terhadap Belanda atas dilakukannya agresi militer terhadap bangsa Indonesia
dan berujung pada dukungan kemerdekaan Indonesia, seperti USA yang
mengecam Belanda serta akan menarik bantuan Marshall Plan terhadap
Belanda apabila Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia secara de
facto pasa 1949
6
b) Dukungan vatikan berpengaruh besar terhadap politik dunia khususnya bagi
amerika serikat dan inggris
c) Vatikan merupakan negara pertama yang merekomendasikan agar
Indonesia bergabung menjadi anggota PBB
d) Dukungan Vatikan diikuti negara negara di asia dan afrika untuk mengakui
kemerdekaan indonesia
7
George Marie Joseph dalam Apostolic Delegate mendapatkan tugas pokok
menjadi perantara takhta suci Vatikan dan pemerintah Indonesia.
Perantaraan Vatikan – RI yang dilakukan oleh George Marie ini dimulai
sejak Desember 1947, ketika George Marie untuk pertama kalinya datang
ke Indonesia dan menemui presiden RI.
2. Albertus Soegijopranoto
Soegijopranoto berhasil melakukan diplomasi dengan Vatikan terkait
dengan pengakuan kemerdekaan Indonesia, pada masa revolusi Indonesia.
Menilik informasi dari buku “Mgr. Albertus Soegijapranata SJ: Antara
Gereja dan Negara (2012)” karya Anhar Gonggong. Pada 18 Januari 1947,
Soegijapranata melakukan lobi politik dengan cara menulis surat kepada
Paus di Vatikan. Dalam suratnya, Soegijopranoto menyampaikan tentang
kekejaman tentara Belanda di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan
dikumandangkan.
3. Paus Pius XII
Surat Soegijopranoto mendapatkan respons positif dari Paus Pius XII di
Vatikan. Atas himbauan Paus Pius XII itulah mampu menggerakkan hati
umat Katolik di seluruh dunia untuk mendukung perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Dan untuk Vatikan sendiri di bawah pimpinan Paus Pius XII
memberikan pengakuan kemerdekaan kepada Indonesia pada 6 Juli 1947,
yang ditandai dengan pembentukan delegasi apostolik atau kedutaan besar
Vatikan di Jakarta.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun yang dapat penulis simpulkan yaitu, bahwa respon negara
Vatikan terhadap kemerdekaan Indonesia merupakan respon yang positif
dan membawa dampak yang sangat berpengaruh terhadap Indonesia karena
telah memberikan dukungan baik secara de facto permanen karena
Indonesia dan Vatikan hingga saat ini telah terikat hubungan bilateral,
maupun dalam hal pengakuan secara de jure/hukum atas negara Indonesia.
Dan juga turut berkontribusi dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
9
DAFTAR PUSTAKA
10