Oleh :
SMAN 1 SEMARAPURA
Sumber :
https://sumsel.tribunnews.com/2021/10/11/viral-ibu-kandung-di-palembang-paksa-
anak-jadi-pengemis-hasil-kurang-anak-dipukuli
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polrestabes Palembang
pimpinan Iptu Fifin Sumailan berhasil menangkap Oktarina (21) ibu kandung yang
memukul/menganiaya anaknya sendiri inisial D (6) di kediamannya, Jalan Gub. Hasan Bastari,
Lorong Harapan Jaya, Belakang Gedung Golden Sriwijaya Jakabaring, Senin (11/10/2021).
Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi melalui Kanit PPA, Iptu Fifin Sumailan ketika
dikonfirmasi mengatakan penangkapan berawal pihaknya menerima video viral penganiayaan
terhadap anak. “Unit PPA langsung mendapat perintah Kasat Reskrim untuk mengamankan
pelaku, setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan oleh saksi, saksi mendapatkan
keberadaan pelaku, langsung kita amankan pelaku dirumahnya,” ujar Iptu Fifin ditemui di
ruang kerjanya, Senin (11/10/2021).
Selanjutnya Unit PPA akan bekerjasama dengan Dinas Sosial apakah korban akan
dititipkan di panti sosial. Atas kejadian tersebut, korban diketahui mengalami trauma bahkan
saat dibawa ke Unit PPA, anak pelaku bersembunyi dan lari ketakutan saat melihat ibunya
sendiri karena sering dipukuli. “Nanti kita koordinasikan kembali apakah korban akan
diserahkan ke panti sosial atau ada neneknya yang menjamin akan diasuh,” terangnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Viral Ibu Kandung
di Palembang Paksa Anak Jadi Pengemis, Hasil Kurang Anak Dipukuli,
https://sumsel.tribunnews.com/2021/10/11/viral-ibu-kandung-di-palembang-
paksa-anak-jadi-pengemis-hasil-kurang-anak-dipukuli.
2. (Who) Siapa yang terlibat dalam kasus pelanggaran HAM pada berita tersebut?
Yang mendapati pelanggaran HAM ialah seorang anak berinisial D (6) yang menjadi korban
dari sang ibu, Oktarina (21) sebagai pelaku kasus pelanggaran tersebut.
Pasal 77
Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76A
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyaK
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 77B
Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76B,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 80 ayat (1)
Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76C,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda
paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
Pasal 88
Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76I, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
2. Undang-undang (UU) RI No. 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam
rumah tangga,
Pasal 44 ayat (1)
Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
Pasal 45 ayat (1)
Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dipidana dengan pidana penjara paling lama
3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah).