Pembimbing :
dr. H. Edi Suyanto, Sp.F, S.H., M.H.Kes
01 Latar Belakang
Epidemiologi
“
01
84,4 juta anak-anak di Indonesia
(32,24% dari total jumlah penduduk)
berada di tengah bayang-bayang
kekerasan. Lembaga Perlindungan Saksi dan
Kementrian PPPA Korban (LPSK) mencatat ada
peningkatan kasus kekerasan
seksual pada anak yang terjadi sejak
2016 sejumlah 25 kasus, lalu
meningkat pada 2017 menjadi 81
kasus, dan puncaknya pada 2018
menjadi 206 kasus. Angka tersebut
terus bertambah setiap tahun.
Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis kekerasan seksual terhadap anak?
2. Apa dasar hukum kekerasan seksual di bidang Forensik dan Medikolegal?
3. Apa peran dokter terhadap kasus kekerasan seksual pada anak di
Indonesia?
4. Bagaimana peran pemerintahan dalam mencegah kasus kekerasan seksual
pada anak?
5. Kendala apa saja yang dihadapi dalam rangka upaya pencegahan kekerasan
seksual pada anak?
Tujuan
01
Peran Dokter Terhadap Kekerasan seksual pada
anak
Peran Dokter :
• Attending Doctor : Mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan
• Accesing Doctor : membantu pencarian bukti tindak pidana
Prinsip Pemeriksaan
a. Lakukan pemeriksaan sedini mungkin setelah kejadian
b. Saat Pemeriksaan dokter didampingi perawat/bidan yang berjenis kelamin
sama dengan korban (biasanya wanita).
c. Pemeriksaan dilakukan menyeluruh
Langkah-langkah Pemeriksaan
1. Anamnesis secara Umum
Keterkaitan antara berbagai faktor inilah yang sering dijabarkan dan merupakan salah satu hal yang d
apat menimbulkan keyakinan hakim.
Pada banyak kasus perkosaan keterkaitan empat faktor ini tidak jelas atau tidak dapat ditemukan sehi
ngga mengakibatkan tidak timbul keyakinan pada hakim yang bermanifestasi dalam bentuk suatu huk
uman yang ringan dan sekadarnya.
Beberapa hal yang dapat mengakibatkan terjadinya
hal ini adalah sebagai berikut:
a. Masalah keutuhan barang bukti
b. Masalah tehnis pengumpulan barang butki
c. Masalah tehnis pemeriksaan forensik dan laboratorium
d. Masalah pengetahuan dokter pemeriksa
e. Masalah pengetahuan aparat penegak hukum
Kesimpulan
1. Peran dalam mengatasi tindak pidana pelecehan seksual atas segala
macam tindak kekerasan terhadap anak, kemudian melakukan pemer
iksaan kepada saksi, korban, maupun pelaku sesuai dengan prosedur
hukum yang berlaku kemudian menetapkan pasal atau UU yang telah
dilanggar oleh si pelaku agar jera. Polisi juga berperan memberikan p
erlindungan terhadap saksi maupun korban dan untuk korban juga dib
erikan pendampingan agar dapat menghilangkan trauma akan kekera
san yang telah menimpanya.