Anda di halaman 1dari 4

Meningkatnya eksploitasi seksual pada anak

di Bangka Belitung Dan Perlunya mengedukasi


pada Orang Tua,Masyarakat.

“ Kekerasan Seksual Pada Anak masih di anggap masalah yang sepele dari sebagian orang
,Padahal persoalan kasus ini merupakan masalah serius yang sangat memperngaruhi masa
depan “

Apa yang dimaksud Eksploitasi seksual anak Eksploitasi seksual anak adalah tindak kekerasan
seksual yang dilakukan oleh orang dewasa pada anak dengan pemberian imbalan baik berupa uang
atau jasa dan dengan cara memaksa dan mengancam jika korban menolak .Menurut UU
Perlindungan Anak ,Anak adalah seseorang yang belum berumur 18 tahun ke atas.Persolaan
Kekerasan seksual anak menjadi isu yang sangat penting ,bahkan menjadi masalah yang tidak
pernah selesai sejak lama . Menurut WHO yang dimaksud dengan kekerasan seksual? Yaitu
merupakan semua tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh tindakan seksual
atau tindakan lain yang diarahkan pada seksualitas seseorang dengan menggunakan paksaan
tanpa memandang status hubungannya dengan korban. Lalu apa saja jenis jenis kekerasan
seksual? Yaitu 1. Pemerkosaan 2. Pelecehan baik secara fisik atau mental,3).dan hal lain- lainya.
Kekerasan Seksual sendiri merupakan kejahatan kemanusia yang sangat serius,karena hal ini
sudah termasuk pelanggaran HAM yang dimana manusia memiliki kelayakan hidup , bebas dari
ancaman kekerasan dan bebas dari ancaman diskriminasi .
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia saat ini belum merdeka secara seuhtunya ,hal ini
teruntuk kepada perempuan dan anak yang masih mengalami tindak kekerasan seksual
.Padahal dalam Indonesia sendiri kekerasan seksual sangat bertentangan dengan nilai –nilai
pancasila terutama pada nilai kemanusian . di Indonesia khususnya provinsi kepulauan Bangka
Belitung pada kasus kekerasan seksual pada anak tergolong Tinggi , Berdasarkan data SIMFONI
PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak), dari seluruh kabupaten/kota
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 70% terjadi kekerasan pada anak dengan jumlah
terbesar yakni kekerasan seksual.
Pelaku Kekerasan Seksual anak pada .umunya dilakukan oleh orang-orang terdekat Seperti Orang
Tua,Keluarga,Pengasuh Anak dan Tenaga Pendidik. Dan Tempat umumnya sering terjadi kekerasan
seksual seperti di Rumah,Sekolah,,Pondok Pesantren Dan Fasilitas Publik lainya

Akhi- akhir ini kasus kekerasa seksual berjenis inses dimana ayah kandung tega mencabuli
atau memerkosa anak kandungnya sendiri.contonhnya tidak lama ini adalah kasus 1 anak
kandung yang diperkosa oleh ayahkandunya .dengan dalih dia berhak mengrasakan atau
menikmati hasil perbuatanya dengan istrinya .Selain itu kekerasan seksual juga tidak terjadi di
lingkungan keluarga ,tapi juga merambat pada dunia pendidikan dan publik ,contonhnya siswi
sd Kecamatan Airgegas,Kabupaten Bangka selatan yang dilecehkan Guru Silatnya yang
dilakukan di ruangan kelas .lalu kasus seorang dukun yang melakukan pelecehan pada anak
perempuan di bawah umur di kecamatan manggar,kabupaten Belitung timur

Kekerasan Seksual pada anak di Bangka Belitung perlu di perhatikan dengan serius dari
berbagai pihak agar kejadian kekerasan seksual dapat ditekankan dan dihilangkan. Untuk
mengatasi hal tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah
melakukan berbagai upaya, diantaranya:dari sistem hukum dan kebijakan, sudah ada (1)
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak yang
merupakan turunan dari Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
menjadi Undang-Undang .Selain itu
Di Indonesia Sendiri Kekerasan seksual terhadap anak juga diatur dalam UU Nomor 35 Tahun
2014 tentang atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan Anak ,yang tertuang dalam
pasal 76D dan 76E tentang pemerkosaan dan pencabulan . Sanksi Tindak Pidana berdasarkan
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ( KUHP) PASAL 289 KUHP.Kemudian didukung oleh UU
No. 23 Tahun 2022 tentang perlindungan anak ,pasal 82 yang menyatakan dipidana dipenjara
aling lama 15 tahun dan paling singkat 3 tahun dan denda paling banyak Rp.3000.000.000,00
dan paling sedikit Rp.60.000.000,00
Indonesia Bukan kekurangan Pemberatan Hukuman kepada pelaku kekerasan seksual ini. Tapi
Pada Dasarnya Para pelaku kekerasa seksual tidak bisa dengan hukuman fisik,seperti
penjara,denda dan kebiri.,hal ini disebabka tindakan pelaku berasal dari pikiranya yang kotor
,dan didorong oleh lingkungan sekitarnya. Yang Berarti Kekerasan seksual anak tidak dapat
dihapuskan begitu saja,tapi bisa lebih ditekan kan penyebaranya. Lalu Bagaiaman dampaknya pada
korban Dampak dari psikologis dan mentalnya setelah terjadi kejadian itu pada hidup mereka ,Maka
hidup mereka tidak akan sama lagi,mau mereka berobat segi manapun,mau mereka berusaha
sekuat apapun memori itu akan selalu ada dalam diri mereka Dan untuk masa depanya mereka
akan kurang produktif baik dari segi ekonomi dan sosialnya oleh karena itu pemerintah harus
mempersiapkan pendidikan dengan kurikulum-kurikulum yang lebih luas terkait pendidikan
kesehatan reproduksi yang saat ini dianggap tabu .

Selain itu Untuk menekan meningkatnya jumlah kasus kekerasan seksual pada anak perlu
adanya kekuatan bersama –sama dari berbagai pihak ,Seperti orang tua yang mengedukasi
pertama pada anak , Masyarakat yang saling peduli pada anak dan Pemerintahan yang
menjadi payung hukum anak.
Lalu Bagaimana Upaya-Upaya orang tua mengedukasi pada anaknya
1).Memiliki hubungan dan lingkungan aman,Stabil dan selalu awasi anak
2).Ajarkan Tentang Batasan tubuh dan beberapa bagian yang bersifat pribadi
3). Ajarkan pada anak bahwa tidak ada yang boleh mengambil foto bagian pribadinya dan
membicarakan badan pribadinya
4). Ajarkan pada anak untuk keluar dari situasi menakutkan. Dan ajarkan jangan ragu untuk
berteriak jika mengalami kekerasan seksual
5). Ajarkan pada anaknya untuk menghindari tempat sepi dan jangan mudah percaya dengan
siapapun apalagi laki-laki.
6).Mempersenjatai anak untuk melindungi anak contoh semprotan air cabe atau Minyak wangi
yang bergas dan berakohol sedikit.

Pemerintah juga harus segera mengesahkan RUU TPKS yang akan mengakomodir
kekerasan seksual secara menyeluruh .RUU TPKS ini sangat membantu dan memprosess
lebih luas tindak kekersan seksual yaitu Pelecehan Seksual,Eksploitasi
seksual,Pemaksaan kontrasepsi,Pemaksaan aborsi,pemerkosaan,Pemaksaan
perkawinan,Pemaksaan Pelacuran,Perbudakan seksual dan Penyiksaan seksual.RUU
TPKS hal ini mampu membuat korban lebih leluasa dan lebih nyaman untuk melaporkan
segala tindak kekerasan yang terjadi. RUU TPKS juga memberikan perlindungan bagi
korban, keluarga korban, dan saksi. Selain itu pelaku kekerasan seksual diberikan
rehabilitasi agar tindakan kekerasan seksual tidak kembali terjadi

Untuk mencipatakan masyarakat yang peduli pada ekspoitasi anak ( kekerasan anak) . Perlunya edukasi
Pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya kasus kekerasaan seksual anak , karena
Masyarakat memiliki peranan penting didalam isu ini jika Masyarakat yang tidak tau atau kurangnya
pengetahuan tentang isu ini maka mereka akan menggap masalah ini sepele,tidak penting dan lama
kelamaan akan menjadi sebuah kebiasaan ,menjadi hal yang lumrah , Hilangnya rasa kepedulian mereka
terhadap kasus kekerasan seksual ini yang sangat pentingdan akan berdampak besar pada generasi-
genarasi masa depan ,mereka akan kurang produktif baik dari segi ekonomi,dan secara social. Untuk
mengedukasi kepada masyarakat dizaman seperti saat ini tergolong muda,canggihnya teknologi bisa
membantu mengedukasi masyarakat secara dekat ,hal ini dikarenakan 80% masyarakat pasti memiliki
handpone dan 70% lainya pasti menggunkan media social seperti ( facebook,Twiter,Youtube,Tiktok,dan
whatsaap .hal inilah yang menjadi kemudahan untuk mengedukasi pada masyarakat misalnya membuat
video-video edukasi yang menarik untuk diposting di youtub,tiktok,facebook,dan media social lainya hal
ini membuat semua orang bisa untuk saling menginformasikan pentingnya eskpoiltasi seksual
anak(kekerasan seksual anak) . Jangan sampai kita menjadi orang yang menormalisasi Kekerasan
Seksual.
@Kekerasan Terhadap anak harus dihilangkan

Anda mungkin juga menyukai