Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN PERLIDUNGAN ANAK

Pada pasal 1 butir 2 UU No. 35 Tahun 2014 :

Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi

anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi

secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat

perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.


Asas Perlindungan Anak :
1. Nondiskriminasi (Pasal 2 Konvensi Hak Anak & Pasal 2 UU No. 23 Tahun 2002).
2. Kepentingan yang terbaik bagi Anak (Pasal 3 Konvensi Hak Anak & Pasal 2 UU No. 23
Tahun 2002).
3. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan (Pasal 6 Konvensi Hak Anak &
Pasal 2 UU No. 23 Tahun 2002).
4. Penghargaan terhadap pendapat anak (Pasal 12 Konvensi Hak Anak & Pasal 2 UU No.
23 Tahun 2002).

Tujuan Perlindungan Anak :


Menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya Indonesia yang
berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera.
PENGERTIAN ANAK

 UU Kesejahteraan Anak : anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun

dan belum pernah kawin.

 Konvensi Hak Anak :Anak adalah seorang yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali

berdasarkan UU yang berlaku kedewasaan anak dicapai lebih cepat.

 UU Pengadilan Anak : anak adalah seorang yang dalam perkara anak nakal telah

mencapai umur 8 tahun tetapi belum mencapai 18 tahun dan belum kawin.

 UU HAM : anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 tahun dan belum

menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut demi

kepentingannya.
 UU Perlindungan Anak : Anak adalah seorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak

yang masih dalam kandungan.

 Dalam UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan : anakboleh melakukan pernikahan,

kalau perempuan paling tidak harus berumur 16 tahun bagi laki-laki 19 tahun.

 Dalam pasal 98 Kompilasi Hukum Islam : batas usia anak dewasa 21 tahun, sepajang

tidak cacat fisik/mental atau belum kawin.


HAK-HAK ANAK

KATEGORI HAK ANAK (lihat buku Muhammad Joni & Zulchaina, hal. 35-47):
1. Survival Rights :
Hak terhadap kelangsungan hidup : ketentuan yang mewajibkan setiap orang tua, negara &
pemerintah untuk menjamin kelangsungan hidup (right to life) dan perkembangan anak (the
survival and development of the child).

2. Development Rights :
Hak untuk tumbuh kembang : ketentuan yang mewajibkan setiap orang tua, negara &
pemerintah untuk menjamin akses pendidikan dalam segala bentuk dan tingkatan, taraf &
standar hidup anak (the rights to standart of living) yang memadai meliputi pengembangan
fisik, mental, spiritual, mental dan sosial anak.
3. Protection Rights :
Hak terhadap perlindungan : ketentuan yang mewajibkan orang tua, negara &
pemerintah serta masyarakat untuk melindungi anak dari berbagai bentuk kekerasan,
diskriminasi dan ketidakadilan di bidang ekonomi & sosial.

4. Participation Rights :
Hak untuk berpartisipasi : ketentuan yang mewajibkan setiap orang tua, negara &
pemerintah untuk memberi kesempatan pada anak berpartisipasi, memberi masukan
dan sumbang saran, peranan untuk ikut menentukan segala hal yang berhubungan
dengan diri dan pengembangan dirinya dan bukan sebagai penerima yang bersifat
pasif.
TUGAS dan Presentasi Kelompok

Tulis dan presentasikan terkait hak-hak anak yang diatur dalam;

1. Hak- Hak Anak dalam UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

(Kelompok 1)

2. Hak-Hak Anak dalam Konvensi Hak Anak (Kelompok 2)

3. Hak- Hak Anak dalam UU No. 23 Th 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. UU

No.35 Tahun 2014 (Kelompok 3)

Tulis Nama Lengakap dan NPM masing-masing anggota kelompok!

Presentasi dan diskusi dilakukan pada pertemuan Ke -3 Jumat depan.


KEWAJIBAN ANAK

Hanya ada di UU No. 23 Tahun 2002 Pasal 19, yakni;

 Menghormati orang tua, wali dan guru.

 Mencintai keluarga, masyarakat dan menyayangi teman.

 Mencintai tanah air, bangsa dan negara.

 Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya.

 Melaksanakan etika dan akhlak yang mulia.


PENANGGUNG JAWAB PERLINDUNGAN ANAK
1. Orang tua :Pasal 9 & 10 UU No. 4 Tahun 1979, Pasal 5 Konvensi Hak Anak & Pasal 20,
23, 26,
Penanggung jawab anak adalah : Orang tua/keluarga, terutama hak hidup dan tumbuh
kembang anak.
2. Negara/pemerintah : Pasal 2 ayat (2) & (4), pasal 3, 4, 5- 8, pasal 11-13 UU No. 4 Tahun
1979. Pasal 3, 4,6,7, 8,9, 10-12 Konvensi Hak Anak, Pasal 20- 24 UU No. 23 Tahun 2002
Jo. Pasal 20 UU No. 35 Tahun 2014
Penanggung jawab adalah Negara (Pemerintah baik Pusat maupun Daerah ), terutama dalam
penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan dan lingkungan yang layak bagi anak.
3. Masyarakat : Pasal 11-13 UU No. 4 Tahun 1979, Pasal 20-22, Pasal 20, & 25 UU No. 23
Tahun 2002
Penanggung jawab adalah Masyarakat, terutama bagi anak yang tidak memiliki orang tua
atau terlantar.
PRIORITAS MASALAH ANAK
 Pekerja Anak
 Anak yang diperdagangkan untuk tujuan seksual komersial
 Anak yang diperdagangkan (Trafficking anak)
 Pengungsi anak dan anak dalam situasi konflik bersenjata
 Anak tanpa Akta Kelahiran
 Anak korban kekerasan (fisikdan/mental) dan penyalahgunaan anak (child Abuse)
 Anak korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza)
 Anak jalanan
 Anak yang berhadapan dengan hukum
 Situasi anak yang membutuhkan perlindungan khusus
 Anak yang membutuhkan orang tua pengganti
 Anak dari kelompok minoritas
 Anak difabel
PENYEBAB ADANYA PEKERJA ANAK

1. Adanya persepsi orang tua dan masyarakat bahwa anak bekerja tidak buruk dan

merupakan bagian dari sosialisasi dan tanggung jawab anak untuk membantu

pendapatan keluarga

2. Kemiskinan, gaya hidup konsumerisme, tekanan kelompok sebaya serta droup out sekolah

mendorong anak untuk mencari keuntungan material

3. Kondisi krisis ekonomi, mendorong anak untuk terjun bekerja

4. Lemahnya penegakan hukum di bidang pengawasan umur minimum untuk bekerja dan

kondisi pekerjaan
5. Kemiskinan, unbanisasi, pendidikan rendah, tidak ada alternatif pekerjaan,

perkawinan umur muda dan perceraian, kekerasan seksual pada masa anak anak

merupakan pendorong anak terjerumus pada seksual komersial

6. Faktor penariknya, antara lain kesempatan kerja, penghasilan tinggi dan gaya hidup

konsumtif di kota

7. Bias gender menyebabkan anak perempuan droup out dari sekolah ketimbang anak

laki-laki mendorong anak perempuan memasuki pekerjaan seksual komersial dan

trafficking anak

8. Persepsi masyarakat tentang seksualitas dan status perempuan serta pelacuran

adalah perbuatan a-moral dan tidak selayaknya dibicarakan pada ruang publik,

menyebabkan masalah ini tersembunyi.


Sanksi Pidana Bagi Orang Yang Tidak Melakukan
Perlindungan Anak
1. Orang yang melakukan diskriminasi dan penelantaran dipidana penjara maksimum 5 tahun dan/atau

denda maksimum 100 juta rupiah.

2. Membiarkan anak dalam situasi darurat dipidana penjara maksimum 5 tahun dan/atau denda 100 juta

rupiah.

3. Melakukan kekejaman, kekerasan, ancaman kekerasan atau penganiayaan dipidana maksimum 3 tahun 6

bulan dan/atau denda maksimum 72 juta rupiah. Jika mengakibatkan luka berat maksimum penjara 5

tahun dan /atau denda 100 juta rupiah, jika mati dipidana penjara maksimum 10 tahun dan/atau denda

200 juta rupiah dan bila yang melakukan orang tuanya pidananya ditambah 1/3.

4. Melakukan perkosaan dipidana penjara maksimum 15 tahun dan minimum 3 tahun dan/atau denda

maksimum 300 juta rupiah dan minimum 60 juta rupiah. Melakukan tipu muslihat, serangkaian

kebohongan atau membujuk sama dengan perkosaan.


5. Merekrut atau memperalat anak untuk kepentingan militer atau penyalahgunaan politik, pelibatan konflik

bersenjata, pelibatan kerusuhan sosial atau pelibatan peperangan dipidana penjara maksimum 5 tahun

dan/atau denda maksimum 100 juta rupiah.

6. Mengeksploitasi ekonomi dan seksual anak untuk kepentingan diri sendiri atau orang lain dipidana

maksimum 10 tahun dan/atau denda 200 juta rupiah.

7. Melibatkan dalam penyalahgunaan narkotika dan/atau psikotropika dipidana mati/penjara seumur

hidup/maksimum 20 tahun dan minimal 5 tahun dan/atau denda maksimum 500 juta dan minimal 50 juta.

8. Melibatkan anak dalam penyalahgunaan alkohol dan zat adikif dipidana penjara minimal 2 tahun

maksimal 10 tahun dan/atau denda minimum 20 juta rupiah maksimum 200 juta rupiah.

9. Jika semua tindak pidana itu dilakukan korporasi dipidana denda dan ditambah 1/3.

Anda mungkin juga menyukai