Anda di halaman 1dari 18

Nama : Sardiman

nim : 210408045
matkul :Hukum Perlindungan Anak
Hak Hak Anak Dalam Instrument
Nasional
Hak-hak Anak
 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak
 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak Dalam Undang-Undang
Perlindungan Anak ini, hak-hak anak diatur
dalam Pasal 4 - Pasal 18
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979
tentang Kesejahteraan Anak
Dalam Bab II Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak, mengatur tentang hak-hak anak atas
kesejahteraan, yaitu:

1) Hak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan.


2) Hak atas pelayanan.
3) Hak atas pemeliharaan dan perlindungan.
4) Hak atas perlindungan lingkungan hidup.
5) Hak mendapatkan pertolongan pertama.
6) Hak untuk memperoleh asuhan.
7) Hak untuk memperoleh bantuan.
8) Hak diberi pelayanan dan asuhan.
9) Hak untuk memeperoleh pelayanan khusus.
10) Hak untuk mendapatkan bantuan dan pelayanan.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia
Hak anak dalam Undang-Undang ini diatur dalam Bab III bagian
kesepuluh, pasal 52-66, yang meliputi:
1) Hak atas perlindungan
2) Hak untuk hidup, mempertahankan hidup, dan meningkatkan
taraf kehidupannya.
3) Hak atas suatu nama dan status kewarganegaraan.
4) Bagi anak yang cacat fisik dan atau mental hak:
(a) memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan
bantuan khusus.
(b) untuk menjamin kehidupannya sesuai dengan
martabat kemanusiaan,
(c) berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
5) Hak untuk beribadah menurut agamanya.
6) Hak untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat,
dididik, diarahkan, dan dibimbing.
7) Hak untuk mendapatkan perlindungan
hukum.
8) Hak memperoleh pendidikan dan
pengajaran.
9) Hak memperoleh pelayanan kesehatan dan
jaminan sosial.
10) Hak untuk tidak dirampas kebebasannya
secara melawan hukum
Selain itu, secara khusus dalam Pasal 66 Undang-Undang
39
Tahun 1999 tentang hak anak-anak yang dirampas
kebebasannya, yakni meliputi:
a) Hak untuk tidak dijatuhi hukuman mati atau hukuman
seumur hidup.
b) Hak untuk mendapatkan perlakuan secara manusiawi
dan dengan memperhatikan kebutuhan pengembangan
pribadi sesuai dengan usianya dan harus dipisahkan
dari orang dewasa, kecuali demi kepentingannya.
c) Hak untuk memperoleh bantuan hukum atau bantuan
lainnya secara efektif dalam setiap tahapan upaya
hukum yang berlaku.
d) Hak untuk membela diri dan memperoleh keadilan di
depan Pengadilan Anak yang objektif dan tidak
memihak dalam sidang yang tertutup untuk umum
ndang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Dalam Undang-Undang Perlindungan Anak ini, hak-hak anak diatur
dalam Pasal 4 - Pasal 18, yang meliputi:

1) Hak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan


berpartisipasi,
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
2) Hak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status
kewarganegaraan.
3) Hak untuk beribadah menurut agamanya.
4) Hak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial.
5) Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
6) Bagi anak yang menyandang cacat juga hak memperoleh
pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki
keunggulan juga hak mendapatkan pendidikan khusus.
 7) Hak menyatakan dan didengar pendapatnya.
 8) Hak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang..
 9) Bagi anak penyandang cacat berhak memperoleh
 rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf
 kesejahteraan sosial.
 10) Bagi anak yang berada dalam pengasuhan orang tua/
wali,
 berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
 a) diskriminasi;
 b) eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
 c) penelantaran;
 d) kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
 e) ketidakadilan; dan
 f) perlakuan salah lainnya
11) Hak untuk memperoleh perlindungan dari :
a) penyalahgunaan dalam kegiatan politik;
b) pelibatan dalam sengketa bersenjata;
c) pelibatan dalam kerusuhan sosial;
d) pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan; dan
e) pelibatan dalam peperangan.
12) Hak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum.
13) Setiap anak yang dirampas kebebasannya hak untuk :
a) mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya
dipisahkan dari orang dewasa;
b) memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam
setiap tahapan upaya hukum yang berlaku; Dan
c) membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak
yang objektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.
14) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau
yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.
15) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak
mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya
Hak Hak Anak Dalam Instrument
Internasional
Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on
the Rights of the Child)
Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Rights
of the Child) diratifikasi oleh Pemerintah Republik
Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun
1990 tentang Pengesahan Convention on the Rights of the
Child (Konvensi tentang Hak-Hak Anak).
prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak Anak yang
meliputi:
 Non diskriminasi;
 Kepentingan yang terbaik bagi anak;
 Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan;
dan
 Penghargaan terhadap pendapat anak.
Asas perlindungan anak di sini sesuai dengan
prinsip-prinsip pokok yang terkandung dalam
Konvensi Hak-Hak Anak.
 Yang dimaksud dengan asas kepentingan yang terbaik bagi
anak adalah bahwa dalam semua tindakan yang menyangkut
anak yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, badan
legislatif, dan badan yudikatif, maka kepentingan yang terbaik
bagi anak harus menjadi pertimbangan utama.
 Yang dimaksud dengan asas hak untuk hidup, kelangsungan
hidup, dan perkembangan adalah hak asasi yang paling
mendasar bagi anak yang dilindungi oleh negara, pemerintah,
masyarakat, keluarga, dan orang tua.
 Yang dimaksud dengan asas penghargaan terhadap pendapat
anak adalah penghormatan atas hak-hak anak untuk
berpartisipasi dan menyatakan pendapatnya dalam
pengambilan keputusan terutama jika menyangkut hal-hal yang
mempengaruhi kehidupannya.
International Covenant On Civil And Political Rights
(Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil Dan Politik)

International Covenant On Civil And Political Rights (Kovenan


Internasional Tentang Hak-Hak Sipil Dan Politik) (selanjutnya
disingkat dengan ICCPR), yang telah diratifikasi oleh Pemerintah
Republik Indonesia dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Pengesahan International Covenant
On Civil And Political Rights (Kovenan Internasional Tentang
Hak-Hak Sipil Dan Politik).
ICCPR mengukuhkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia,
yang menyatakan bahwa cita-cita manusia yang bebas untuk
mengenyam kebebasan dari kekuatan dan kekurangan hanya dapat
dicapai apabila diciptakan kondisi dimana semua orang dapat
mengenyam hak-hak sipil dan politik dan juga hak-hak ekonomi,
sosial dan budaya. Berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-
bangsa, negara-negara wajib untuk memajukan penghormatan
universal dan penaatan atau hak-hak asasi dan kebebasan manusia.
ICCPR mengatur secara khusus mengenai
perlindungan terhadap anak, yaitu dalam Pasal 24
ICCPR yang mengatur bahwa setiap anak berhak
mendapat hak atas langkah-langkah perlindngan yang
diperlukan karena statusnya sebagai anak di bawah
umur, terhadap keluarga, masyarakat dan negara,
tanpa diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, jenis
kelamin, bahasa, agama, asal-usul kebangsaan atau
sosial, kekayaan atau kelahiran. Setiap anak juga
harus didaftarkan segera setelah kelahirannya dan
harus memperoleh suatu nama, serta setiap anak
berhak memperoleh kewarganegaraan.
Geneva Declaration of the Rights of the
Child 1924. Deklarasi Jenewa tahun 1924
Geneva Declaration of the Rights of the Child 1924.
Deklarasi Jenewa tahun 1924 yang diadopsi oleh Liga
Bangsa-Bangsa, memberikan gagasan bahwa terhadap Anak
harus diberikan sarana yang diperlukan untuk
perkembangannya, baik secara materi maupun spiritual; Anak
yang lapar harus diberi makan, Anak yang sakit harus
dirawat, Anak yang terbelakang harus ditolong; Anak yang
nakal harus dibangun kembali, dan Anak yatim dan Anak
terlantar harus dilindungi, Anak harus menjadi orang pertama
yang menerima bantuan pada saat kesusahan; Anak harus
ditempatkan pada posisi untuk mendapatkan nafkah, dan
harus dilindungi dari segala bentuk eksploitasi; Anak harus
dibesarkan dalam kesadaran bahwa bakatnya harus diabdikan
untuk melayani sesama manusia.
UN General Assembly Declaration on
the Rights of the Child 1959.
UN General Assembly Declaration on the Rights of the Child 1959
mencantumkan 10 (sepuluh) prinsip berkaitan dengan hak-hak anak
dengan tujuan agar anak-anak dapat memiliki masa kanak-kanak yang
bahagia untuk kebaikan dirinya dan untuk kebaikan masyarakat. Prinsip-
prinsip yang terdapat dalam UN General Assembly Declaration on the
Rights of the Child 1959 antara lain memuat prinsip hak Anak yang
bebas dari perbedaan dan diskriminasi, prinsip kepentingan terbaik bagi
Anak, hak Anak sejak lahir untuk mendapatkan nama dan
kewarganegaraan, hak anak untuk mendapat jaminan sosial serta
kesehatan, pendidikan dan perawatan khusus terhadap Anak yang
berkebutuhan khusus, hak anak untuk tumbuh dan berkembang di
lingkungan keluarganya serta perawatan khusus terhadap Anak tanpa
keluarga, hak Anak untuk memperoleh pendidikan gratis dan wajib
setidak-tidaknya pada tingkat dasar, hak Anak untuk yang paling pertama
memperoleh perlindungan, hak Anak terbebas dari eksploitasi, dan hak
Anak untuk mendapatkan perlindungan dari diskriminasi
UN Convention on the Rights of the Child 1989.

UN Convention on the Rights of the Child 1989. Negara-negara


pihak dalam Konvensi Hak-Hak Anak telah mensepakati Hak-Hak Anak,
yang poin-poinnya antara lain adalah:
1. Penghormatan dan jaminan dari negara-negara pihak terhadap Hak-
Hak Anak yang ditetapkan dalam Konvensi tanpa diskriminasi dalam
bentuk apa pun.
2. Kepentingan terbaik anak harus menjadi pertimbangan utama.
3. Hak-hak ekonomi, sosial dan budaya.
4. Setiap anak memiliki hak yang melekat untuk hidup, dan negara-
negara pihak harus menjamin semaksimal mungkin kelangsungan
hidup dan perkembangan anak.
5. Hak anak untuk memperoleh nama dan kewarganegaraan.
6. Hak anak untuk mempertahankan identitasnya, termasuk kebangsaan,
nama dan hubungan keluarga sebagaimana diakui oleh hukum.
7. Hak Untuk kebebasan berekspresi.
8. Hak anak atas kebebasan berpikir, dan beragama.
9. Hak anak atas kebebasan berserikat dan kebebasan
berkumpul secara damai
10. Hak anak untuk bebas dari intervensi yang tidak sah atas
privasinya, keluarga, rumah, dan kehormatan.
11. Hak anak untuk mendapat akses terhadap informasi dan
materi, terutama yang ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial, spiritual dan moralnya, dan kesehatan
fisik dan mental
12. Hak anak untuk mendapat perlindungan dari segala bentuk
kekerasan fisik atau mental, cedera atau penyalahgunaan,
penelantaran atau perlakuan lalai, penganiayaan atau
eksploitasi, termasuk pelecehan seksual.
13. Hak anak untuk menikmati standar kesehatan tertinggi yang
dapat dicapai dan fasilitas untuk pengobatan penyakit dan
rehabilitasi kesehatan.
14. Hak anak untuk memperoleh manfaat dari jaminan sosial,
termasuk asuransi sosial.

Anda mungkin juga menyukai