Anda di halaman 1dari 16

SRI ANDAYANI

anak adalah keturunan atau generasi sebagai


suatu hasil dari hubungan kelamin atau
persetubuhan (sexual intercoss) antara seorang
laki-laki dengan seorang perempuan baik
dalam ikatan perkawinan maupun diluar
perkawinan
 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979
tentang Kesejahteraan Anak
 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia Pada Anak
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak
 Hak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan
bimbingan.
 Hak atas pelayanan.
 Hak atas pemeliharaan dan perlindungan.
 Hak atas perlindungan lingkungan hidup.
 Hak mendapatkan pertolongan pertama.
 Hak untuk memperoleh asuhan.
 Hak untuk memperoleh bantuan.
 Hak diberi pelayanan dan asuhan.
 Hak untuk memeperoleh pelayanan khusus.
 Hak untuk mendapatkan bantuan dan
pelayanan.
 Hak atas perlindungan
 Hak untuk hidup, mempertahankan hidup, dan meningkatkan taraf
kehidupannya.
 Hak atas suatu nama dan status kewarganegaraan.
 Bagi anak yang cacat fisik dan atau mental hak:
 memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus.
 untuk menjamin kehidupannya sesuai dengan martabat kemanusiaan,
 berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
 Hak untuk beribadah menurut agamanya.
 Hak untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat, dididik, diarahkan, dan
dibimbing.
 Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum.
 Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
 Hak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial.
 Hak untuk tidak dirampas kebebasannya secara melawan
 Hak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, serta
mendapat
 perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
 Hak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status
kewarganegaraan.
 Hak untuk beribadah menurut agamanya
 Hak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
 Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran
 Bagi anak yang menyandang cacat juga hak memperoleh
pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki
keunggulan juga hak mendapatkan pendidikan khusus.
 Hak menyatakan dan didengar pendapatnya.
 Hak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang.
 Bagi anak penyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi,
bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.
Bagi anak yang berada dalam pengasuhan
orang tua/ wali, berhak mendapat perlindungan
dari perlakuan:
a) diskriminasi
b) eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual
c) penelantaran
d) kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan
e) ketidakadilan; dan
f) perlakuan salah lainnya.
Hak untuk memperoleh perlindungan dari :
 penyalahgunaan dalam kegiatan politik
 pelibatan dalam sengketa bersenjata
 pelibatan dalam kerusuhan sosial
 pelibatan dalam peristiwa yang mengandung
unsur kekerasan
 pelibatan dalam peperangan.
Setiap anak yang dirampas kebebasannya hak
untuk :
 mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan
penempatannya dipisahkan dari orang dewasa
 memperoleh bantuan hukum atau bantuan
lainnya secara efektif dalam setiap tahapan
upaya hukum yang berlaku;
 membela diri dan memperoleh keadilan di
depan pengadilan anak yang objektif dan tidak
memihak dalam sidang tertutup untuk umum.
 Prinsip non diskriminasi
 Prinsip ynag terbaik bagi anak
 Prinsip kelangsungan hidup dan
perkembangan anak
 Prinsip pengahargaan terhadap pendapat
anak
Semua hak yang dimiliki dan terkandung dalam
KHA harus diberlakukan kepad setiap anak
tanpa pembedaan apapun, prinsip ini
merupakan pencerminan dari prinsip
universalitas HAM. Pasal 2 KHA
Yaitu bahwa idalam semua tindakan yang
menyangkut anak, maka apa yang terbaik bagi
anak, haruslah menjadi pertimbangan yang
utama. Pasal 3 KHA
Yaitu harus diakui bahwa hak hidup anak
melekat pad diri setiap anak, dan hak anak atas
kelangsungan hidup dan perkembangannya
juga harus terjamin. Pasal 6 KHA
Bahwa setiap pendapat anak terutama jika
menyangkut hal-hal ynag mempengaruhi
kehidupannya harus diharagai.
lembaga independen indonesia yang dibentuk
berdasarkan UU No. 2 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak dalam rangka meningkatkan
efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak
koordinasi tingkat daerah dari lembaga komisi
nasional perlindungana anak ( KOMNAS ANAK )
tingkat pusat. Lembaga perlindungan anak
adalah lembaga yang konsen dan mejadi
fasilitator atas upaya perlindungan anak dengan
menjadi fasilitator dan kerja sama dengan
masyarakat, swasta dan pemerintah daerah.

Anda mungkin juga menyukai