Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bayi Tabung

Bayi tabung yang lahir pertama adalah Louis Brown dari inggris yang
lahir 30 tahun yang lalu . metode yang digunakan sejak 30 tahun yang lalu adalah
pembuahan dalam tabung reaksi atau istilahnya in-vitro. Pembuahan in-vitro
merupakan program bayi tabung, karena sel telur dan sel sperma dipertemukan
dalam tabung reaksi.

Selain itu juga ditemukan metode baru berupa pembuahan buatan didalam
rahim menggunakan semacam pipet untuk menyuntikkan sperma kedalam rahim,
metodenya disebut intra-cytoplasma dengan menyuntikkan sperma. Dijerman
anak pertama yang lahir dengan metode intra-cytoplsma lahir pada tahun 1994
dari seorang suami yang tidak mampu membuahi sel telur istrinya secara alami. In
vitro fertilization (IVF) teknik ini diperkenalakn oleh Robbert Edward, seorang
ilmuwan inggris pada tahun 1950-an. Ia melakukan riset bersama Patrck Steptoe
seorang ahli bedah kandungan, bayi pertama hasil pembuahan dari teknik ini
adalah Louise Brown seorang bayi perempuan yang lahir pada tanggal 25 Juli
1978 di inggris. Bayi tersebut bisa tumbuh normal bahkan sekarang sudah mempu
nyai anak dengan melahirkan anak laki-laki melalui proses persalinan yang
normal.

2.2 Pengertian Bayi Tabung

Bayi tabung adalah suatu istilah teknis. Istilah ini tidak berati bayi yang
dibentuk dalam tabung, namun yang dimaksud adalah metode untuk membantu
pasangan subur yang sedang mengalami masalah/kesulitan dalam pembuahan sel
telur oleh sel sperma laki-laki. Secara teknik dokter mengambil sel telur dari
indung telur wanita dengan alat medis yang disebut Laparoscop (temuan dr.
Patrick C.Steptoe dari inggris) sel telur itu kemudian diletakkan dalam mangkuk
kecil dari kaca dan dipertemukan dengan sel sperma dari suami wanita tadi.
Setelah terjadi pembuahan didalam mangkuk tersebut kemudian hasil pembuahan
itu dimasukkan lagi kedalam rahim ibu untuk kemudian mengalami kehamilan
dan melahirkan anak seprti biasa.

2.3 Faktor-Faktor Pelaksanaan Bayi Tabung

Banyak faktor penyebab infertilitas sehingga pasangan suami istri tidak


mempunyai anak diantaranya ,

1. Faktor hubungan seksual, yaitu frekuensi yang tidak teratur (mungkin


terlalu sering/terlalu jarang), gangguan seksual pria yatu disfungsi ereksi,
ejakulasi dini, ejakulasi terhambat dan gangguan seksual wanita atau
disparunia (sakit saat mengalami hubungan seksual)
2. Infeksi pada organ reproduksi, misalnya infeksi pada buah peli dan infeksi
pada rahim
3. Hormon, berupa gangguan hormon pada pria maupun wanita sehingga
pembentukan spermatozoa dan sel telur terganggu
4. Faktor psikis, misalnya stress yang berat sehingga mempengaruhi
pembentukan spermatozoa dan sel telur

2.4 Bayi Tabung Dalam Pandangan Sains

Assisted Tecnologi atau yang biasa disebut teknologi bayi tabung


merupakan aplikasi teknologi dalam bidang reproduksi. Teknologi bayi tabung
memungkinkan terjadinya pembuahan yang dilakukan dengan buatan dan terjadi
secara in-vitro (diluar tubuh). Pengembangan teknologi bayi tabung pada dasarnya
ditujukan untuk membantu pasangan suami istri yang mengalami gangguan
kesuburan (infertilitas) sehingga mendapatkan keturunan.

Seiring perkembangan teknologi bayi tabung semakian mengalami


perkembangan, selama ini ada 3 macam teknik bayi tabung yang sangat populer.
Pertama teknik invitro Fertilization (IVF). Bayi tabung atau pembuahan in
vitro adalah sebuah teknik pembuahan yang  sel telur (ovum) dibuahi di luar
tubuh wanita. Ini merupakan salah satu metode untuk mengatasi masalah
kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil, dalam istilah kerennya in vitro
vertilization (IVF). In vitro adalah bahasa latin yang berarti dalam gelas/tabung
gelas (nyambung juga kan dengan kata tabung) dan vertilization adalah bahasa
Inggrisnya pembuahan. Pada teknik ini 50-100 ribu sperma dipertemukan dengan
satu buah sel telur didalam cawan petri yang berisi medium cultur sehingga terjadi
proses pembuahan. Kedua yaitu teknik Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSA)
teknik ini dilakukan dengan menginjeksi sel sperma kedalam satu sel telur
sehingga terjadi pembuahan. Ketiga adalah teknik In Vitro Maturation (IVM)
teknik ini dilakukan dengan cara mematangkan dulu sel telur dilaboratorium baru
kemudian dibuahi. Prosedurnya juga sangat sederhana yaitu dilakukan hanya pada
satu siklus haid saja sehingga meminimalisasi penggunaan obat hormon dan
hasilnya memuaskan.

2.5 Bayi Tabung Dalam Pandangan Islam

Masalah inseminasi buatan atau bayi tabung ini menurut pandangan islam
termasuk masalah kontenporer ijtihadiah, karena terdapat tidak terdapat
hukumnya secara spesifik dalam Al quran dan As-Sunnah bahkan dalam kajian
fiqih klasik sekalipun. Mengenai benih dan pembuahannya Al-Quran
menyebutkan sampai sebelas kali dengan menggunakan kata nutfah yang artinya
sebagai setitik mani, juga dapat diartikan sebagai hasil pembuahan sel telur oleh
sel sperma yang disebut zygote.

Majelis ulama indonesia (MUI) dalam fatwanya menyatakan bahwa bayi


tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami istri yang sah hukumnya
mubah(boleh). Sebab ini termasuk ikhtiar yang berdasarkan kaidah-kaidah agama.
Namun para ulama melarang penggunaan teknologi bayi tabung dari pasangan
suami istri yang dititipkan dirahim perempuan lain, dan itu hukumnya haram.

Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal
dunia hukumnya haram, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang rumit
karena akan ada kaitannya dengan penentuan nasab maupun dalam hal kewarisan.
Bayi tabung dari pasangan suami istri yang tidak sah juga haram hukumnya,
alasannya adalah tindakan bayi tabung dari pasangan yang tidak sah sama dengan
hubungan kelamin dan dilakukan diluar pernikahan dan disebut perzinahan, hal
itu juga didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA,
Rasulullah SAW bersabda “ Tidak ada dosa yang lebih besar setelah syirik dalam
pandangan Allah SWT , dibandingkan dengan perbuatan seorang lelaki yang
meletakkan spermanya (berzina) didalam rahim perempuan yang tidak halal
baginya”.

Ada beberapa dalil syar’i yang menjadi landasan hukum utama sehingga
menyatakan haram pada proses bayi tabung dan juga inseminasi buatan dengan
cara donor, yakni :

1. Surat Al-Isra ayat 70

“Dan sesungguhnya telah Kami meliakan anak-anak Adam, Kami angkat


mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-
baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.

2. Surat At-Tin ayat 4

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang


sebaik-baiknya”.

Dari kedua ayat tersebut, memperlihatkan jika manusia sudah diciptakan


oleh Allah SWT sebagai makhluk yang memiliki keistimewaan melebihi dari
makhluk Allah yang lainnya. Allah sendiri sudah memuliakan manusia, sehingga
sudah sepantasnya manusia untuk juga menghormati martabatnya sendiri
sekaligus menghormati martabat sesama manusia. Bayi tabung atau inseminasi
buatan yang dilakukan dengan cara donor mengartikan merendahkan harkat
manusia yang disejajarkan dengan hewan yang di inseminasi.

Hadits Nabi Mengenai Bayi Tabung

“Tidak halal bagi seseorang yang beriman pada Allah dan hari akhir
menyiramkan airnya (sperma) pada tanaman orang lain (vagina istri orang
lain)’’. [Riwayat Abu Daud, Al-Tirmidzi, dan Hadits ini dipandang sahih oleh
Ibnu Hibban]
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di
luar tubuh wanita, tepatnya di dalam sebuah tabung pembuahan. Setelah
sel telur berhasil dibuahi dan ada dalam fase siap, maka akan dipindahkan
ke dalam rahim. Secara medis proses bayi tabung disebut dengan in vitro
fertilization (IVF).

2. Masalah inseminasi buatan atau bayi tabung ini menurut pandangan islam
termasuk masalah kontenporer ijtihadiah, karena terdapat tidak terdapat
hukumnya secara spesifik dalam Al quran dan As-Sunnah. Dalam fatwa
MUI menyatakan bahwa bayi tabung dengan sperma dan ovum dari
pasangan suami istri yang sah hukumnya mubah (boleh). Namun para
ulama melarang penggunaan teknologi bayi tabung dari pasangan suami
istri yang dititipkan dirahim perempuan lain atau donor, dan itu
hukumnya haram.

3.2 Saran

Pemerintah hendaknya hanya mengizinkan dan melayani permintaan bayi


tabung dengan sel sperma dan ovum suami istri yang bersangkutan tanpa
ditransfer ke dalam rahim wanita lain (ibu titipan), dan pemerintah
hendaknya juga melarang keras dengan sanksi-sanksi hukumannya kepada dokter
dan siapa yang melakukan inseminasi buatan pada manusia dengan sperma atau
ovum donor.

Anda mungkin juga menyukai