Anda di halaman 1dari 11

Makalah Riset Keperawatan

Etika Menyambut Kelahiran Bayi

Disusun Oleh :

NAMA NIM

Nurul Azizah 18613153

Imam Yudi Santoso 18613230

Nurma Dwi L 18613180

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan kepada kami (kelompok 4) sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
islam dan pengetahuan kesehatan berupa makalah kerja kelompok menegenai “ etika
menyambut kelahiran bayi” tepat pada waktunya.

Terimakasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah islam dan pengetahuan kesehatan yang
memberikan tugas ini, sehingga secara tidak langsug kami mampu mengetahui apa saja
langkah-langkah yang harus dilewati dalam proses menyusun sebuah jurnal penelitian dengan
memperhatikan beberapa aspek penting diantaranya etika menyambut kelahiran bayi.

Terimakasih pula kami ucapkan kepada para anggota kelompok atas kerjasamanya yang turut
serta dalam pekerjaan makalah ini, kami memohon maaf atas ketidak sempurnaan pekerjaan
dari makalah ini. Saran dan kritik membangun dari pembaca sangat kami harapkan.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bayi adalah sebuah anugrah terindah yang diberikan oleh Allah kepada sepasang
suami istri dan dengan kehadiran bayi disekeliling mereka menghadirkan kebahagiaan
keluarga. Selain itu bayi merupakan amanah dari Allah yang harus dijaga dan dibina agar
kelak menjadi anak yang sholeh dan sholehah, pejuang umat, dan meneruskan perjuangan
Rasulullah SAW. Oleh karena itu, kehadiran bayi harus disambut oleh pihak keluarga,
saudara dekat atau para tetangga. Diantaranya dengan adzan dan iqomah, mentahnik
dengan kurma, potong rambut, aqiqoh dan pemberian nama, sesuai yang dicontohkan
Rasulullah SAW.
Rasulullah selalu mengajarkan kepada umatnya akhlak yang baik dan bijaksana,
semua yang diajarkan oleh beliau pasti ada dasarnya dan memiliki atsar( pengaruh yang
sangat berat) baik itu larangan atau perintahnya.
Islam sebagai agama yang menggariskan panduan kehidupan yang sempurna yang
patut dijadikan pedoman kepada semua penganutnya. Adab-adab menyambut kelahiran
bayi seharusnya menjadi amalan kepada semua ibu dan bapak. Terdapat beberapa
panduan yang patut dilakukan oleh keluarga dalam menyambut buah hati yang dikandung
ibu hingga selamat lahir di dunia ini. Namun begitu, tidak banyak perbedaan dalam
melaksanakan adab menyambut kelahiran bayi dalam islam sesuai dengan sifat agama
islam yang mudah dan pratikal. Panggilan menyambut anak lelaki adalah disebut
“salamun Zakrun “ yang berarti salam sejahtera anak lelaki. Sedangkan panggilan untuk
menyambut anak perempuan adalah “salamun An-nisaa “ yang berarti salam sejahtera
anak perempuan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja yang dilakukan untuk menyambut bayi baru lahir, menurut pandangan
islam?
b. Bagaimana tips-tips mendidik anak sejak dini ?
c. Bagaimana tradisi adat jawa dalam menyambut bayi baru lahir?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan untuk bayi baru
lahir menurut pandangan agama islam.
b. Untuk mengetahui tips-tips mendidik anak sejak dini.
c. Untuk mengetahui tradisi adat jawa dalam menyambut bayi baru lahir.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hal-hal yang Harus Dilakukan Untuk Bayi Baru Lahir Menurut
Pandangan Agama Islam.
Anak adalah karunia Allah yang tiada bandingannya bagi semua keluarga.
Keberadaanya pun sangat dinantikan, karena akan menjadi penerus sejarah manusia
dan menjadi salah satu penguat ikatan rumah tangga. Banyak pasanagn suami istri
yang belum dikaruniai anak sanagt berharap agar segera mendapatkannya. Semua ini
menunjukkan betapa pentingnya sebuah kehadiran sang buah hati bagi keluarga.
Dalam agama Islam ada beberapa adab atau tuntutan dalam menyambut kelahiran
bayi, diantaranya:
a. Adzan dan iqomah
Salah satu bentuk pendidikan yang dilakukan orang tua terhadap anak mulai
dari lahir berdasarkan tuntunan dalam agama kita adalah membacakan
adzan dan iqamah ketika anak tersebut baru saja dilahirkan.
Berdasarkan kesepakatan para ulama, bahwa mengumandangkan adzan
dan iqamah pada saat bayi terlahir ke dunia hukumnya adalah sunnah. Tata cara
mengumandangkan adzan dan iqamah saat bayi lahir adalah denga n
mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga
kiri bayi tersebut. Sayyid Alawi Al-Maliki menyatakan, perbuatan itu ada
relevansinya untuk mengusir s y a i t a n dari anak yang baru lahir
tersebut. Karena syaitan akan lari terbirit-birit ketika mereka
mendengar adzan dan iqomah sebagaimana yang keterangan yang ada dalam
hadits.
b. Mendoakan bayi
Bagi setiap orang tua atau anggota keluarga yang lain turut mendoakan ketika
mendengar berita bayi baru lahir. Ada beberapa tuntunan doa bagi bayi baru lahir:
a) Doa memohon keberkahan untuk si anak.
b) Doa memohon perlindungan dari godaaan setan.
c. Tahnik
Pengertian tahnik secara bahasa dan syar’i adalah mengunyah sesuatu dan
meletakkanya di mulut bayi. Dianjurkan agar yang melakukan tahnik adalah orang
yang memiliki keutamaan, dikenal sebagai orang yang baik dan berilmu.
Contohnya seseorang yang mempunyai pendidikan agamanya tinggi.
Dan hendaklah ia mendo’akan kebaikan (barakah) bagi bayi tersebut.
Tahnik adalah mengunyah kurma dan meletakkanya di mulut bayi,
mengoleskannya pada langit-langit m u l u t n y a . M a k a d i k a t a k a n e n g k a u
mentahnik bayi, jika engkau mengunyah kurma kemudian
menggosokkannya di langit-langit mulut bayi. Tahnik inilah yang
utama, yakni dengan kurma yang dikunyah dulu oleh pentahnik, bukan
kurma yang diblender atau dihaluskan dengan alat lain.
d. Aqiqah
Menurut bahasa aqiqah adalah memotong. Dinamakan aqiqah adalah karena
dipotongnya leher binatang. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa aqiqah itu
asalnya ialah rambut yang terdapat pada kepala si bayi ketika ia keluar dari rahim
ibu. Hukum aqiqah adalah sunnah muakad. Bayi laki-laki diaqiqahi 2 ekor
kambing dan bayi perempuan 1 ekor kambing.
e. Memberi nama yang baik
Salah satu kewajiban orang tua adalah memberi nama yang memiliki arti baik
untuk anaknya. Nama anak merupakan doa dan harapan bagi orang tua sehingga
memberi nama anak tidak boleh sembarangan dengan sekedar memberi nama
yang indah tanpa tahu mengandung makna yang baik atau tidak.
Contohnya memberi nama anak yang memiliki arti baik biasanya untuk anak laki-
laki ditambahi awalnya dengan Muhammad atau Abdul. Tidak boleh memberi
nama anak yang mengandung arti patung atau berhala yang disembah selain
Allah. Contohnya Brahma, Wisnu, Syiwa. Dan tidak boleh memberi nama- nama
asing yang berasal dari orang-orang kafir. Contohnya Petrus, George, Robert.
f. Mencukur rambut bayi
Di dalam agama Islam, hukum mencukur rambut bayi adalah sunnah muakkad,
sedangkan dari sisi medis, mencukur rambut bayi baru lahir bisa membuat
kepala si bayi bersih dan bebas penyakit. Baik untuk   bayi laki-laki
maupun bayi perempuan yang pelaksanaannya dilakukan pada hari ketujuh dari
kelahiran sang bayi. Dan alangkah lebih baik jika dilaksanakannya berbarengan
dengan aqiqah.
g. Sunat
Tindakan yang satu ini dimaksudkan untuk mencegah penyakit yang berkaitan
dengan organ genetalia dan melindungi syahwat. Bayi laki-laki maupun
perempuan dapat disunat sesuai dengan kepercayaan orang tua. Dalam agama
islam sunat biasanya dilakukan saat anak laki-laki mulai beranjak baligh.
2.2 Tips-Tips Mendidik Anak Sejak Dini
a) Berikan contoh yang baik dengan mengajaknya ikut serta pada
kegiatan sehari-hari yang positif. Seperti membantu membersihkan
ruangan rumah, merapikan buku-buku bacaan, mencuci sepeda, dan
lain-lain
b) Berikan contoh untuk mentaati waktu. Seperti waktu bermain untuk
bermain, waktu belajar untuk belajar, dan waktu tidur untuk tidur.
c) Hindarkan anak dari hal-hal yang bersifat buruk. Seperti bertengkar didepan
anak-anak, memukul anak secara langsung didepan anak-anak lain.
d) Sebagai orang tua, sisakan waktu bersama anak ditengah-tengah kesibukan.
e) Usia 7 tahun bagi yang muslim, bila sampai belum sholat ajarkan
dengan sedikit keras. Bisa dengan cambukan untuk mengingatkannya agar
segera sholat, apabila anak sudah tidak bisa lagi diingatkan dengan baik-baik.
f) Diatas usia 7 tahun anak mulai diajarkan cara untuk bertangung
jawab. Seperti mulai diajarkan untuk memakai pakaian sendiri.
2.3 Tradisi Adat Jawa Untuk Menyambut Bayi Baru Lahir
Kelahiran adalah proses akhir dari suatu kehamilan seorang ibu yakni
menghasilkan seorang bayi yang ia kandung. Dalam istilah Jawa biasanya kelahiran
ini biasa disebut dengan kata “babaran atau mbabar” yang berarti sudah selesai atau
sudah menghasilkan dalam wujud yang sempurna. Dalam adat Jawa sendiri ada
banyak sekali tradisi dan adat istiadat dalam rangka untuk menyambut akan kelahiran
sang bayi atau sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah
memberikan rezeki berupa momongan dalam sebuah keluarga. Ada beberapa adat
yang biasa dilakukan masyarakat Jawa diantaranya:
1) Mengubur ari-ari
Ari-ari secara medis merupakan sebuah organ yang berfungsi untuk
menyalurkan berbagai nutrisi dan oksigen dari ibu kejanin di dalam rahim.
Bagi orang Jawa biasanya menyebut ari-ari itu batir bayi ( teman bayi)
sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, sejak fungsi utama ari-ari
berakhir saat bayi lahir, organ ini akan tetap dirawat dan dikubur
sedemikian rupa agar tidak dimakan binatang atau membusuk ditempat
sampah. Upacara mengubur ari-ari biasanya dilakukan oleh sang ayah
yakni berada ditempat pintu utama rumah kemudian diberi pagar berupa
bambu dan diberi penerangan berupa lampu minyak selama 35 hari.
2) Brokohan
Brokohan merupakan salah satu tradisi adat Jawa untuk menyambut
kelahiran bayi yang dilaksanakan tepat setelah sang bayi lahir. Kata
brokohan sendiri berasal dari kata barokah-an yang artinya memohon
berkah dan keselamatan atas kelahiran bayi. Brokohan terdiri dari
makanan dan lauk.
3) Sepasaran
Sepasaran menjadi salah satu upacara adat Jawa yang dilakukan setelah
lima hari sejak kelahiran sang bayi. Tetapi ada juga yang melakukannya 7
hari sejak kelahiran yakni bersamaan dengan potong rambut dan aqiqah.
4) Puputan
Tradisi ini dilakukan ketika tali pusar perut bayi telah putus. Biasanya
acara ini berupa kenduri guna memohon keselamatan untuk sang bayi.
Namun kebanyakan masyarakat sekarang puputan dibuat bersamaan
dengan upacara sepasaran atau selapanan, hal ini tergantung tali pusar
putus.
5) Selapanan
Upaacra selapanan dilakukan 35 hari setelah kelahiran bayi. Upacar ini
dilangsungkan dengan rangkaian acara bancakan weton( kenduri hari
lahir), pemotongan rambut bayi hingga gundul dan pemotongan kuku bayi.
Pemotongan rambut dan kuku guna untuk menjaga kesehatan kulit kepala
dan jari bayi tetap bersih. Sedangkan bancakan selapanan bertujuan
sebagai rasa syukur atas kelahiran bayi, sekaligus sebuah doa agar
kedepannya sang bayi selalu diberi kesehatan.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Islam sebagai agama yang menggariskan panduan hidup yang sempurna patut
dijadikan pedoman kepada semua penganutnya. Adab-adab menyambut kelahiran
bayi seharusnya menjadi amalan kepada semua ibu dan bapak. Terdapat beberapa
panduan yang patut dilakukan oleh ibu dan bapak dalam menyambut buah hati yang
dikandung oleh ibu hingga selamat lahir kedunia.
Dengan kita mengenal beberapa panduan menyambut kelahiran anak, maka
diharapkan bisa memberikan kita manfaat serta kita juga bisa mengamalkan sunnah
Rassulullah SAW dalam kelahiran bayi ini.

3.2 Saran
Sebagai umat islam sebaiknya kita menyakini sekaligus mengamalkan ajaran yang
terdapat dalam kitab suci Al-qur’an. Kita yang berpegang teguh pada aqidah
senbaiknya tidak ikut melakukan ajaran dalam menyambut bayi yang biasanya
dilakukan oleh masyarakat pada umumnya dimana ajaran tersebut tidak sesuai dengan
ajaran islam.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/30588675/Makalah_Hal-
hal_yang_dilakukan_untuk_bayi_baru_lahir_menurut_pandangan_islam.docx

http:lilianaazza.blogspot.com/2015/02/makalah-menyambut-kelahiran-bayi.html

Anda mungkin juga menyukai