Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MERAWAT BAYI BARU LAHIR

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Agama

Dosen Pengampu : Wafiqul Anami M.pdi

Disusun Oleh :

1. Syaharani Prasasti (202105048)

2. Titian Salsabila (202105052)

Kelas 1 B

JURUSAN S1 FARMASI

STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS

2021
KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ MERAWAT BAYI BARU LAHIR ’’ dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama. Selain itu makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang hal beribadah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Wafiqul Anami M,Pdi selaku pengampu mata
kuliah Pendidikan Agama. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu hingga diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
JUDUL........................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Rumusan masalah..............................................................................
C. Tujuan masalah.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian bayi baru lahir...............................................................

B. Adab Menyambut Kelahiran Bayi Menurut Islam.........................


C. Tata cara mengasuh bayi baru lahir...............................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................
B. Saran.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir usia 0-28 hari (neonatus) merupakan generasi penerus yang akan
berperan penting di masa yang akan datang. Bayi yang sehat akan menjadi modal utama
dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas dan produktif. Untuk itu asuhan tidak
hanya diberikan pada ibu saja , tetapi juga sangat diperlukan asuhan kepada Bayi Baru
Lahir (BBL). Masa bayi baru lahir atau yang disebut neonatus merupakan masa yang
rentan terhadap gangguan kesehatan dan merupakan periode yang rawan bagi
kelangsungan hidup kedepannya. Menurut Rahardjo (2015) bayi baru lahir (neonatus)
adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran, berusiaa 0-28 hari yang memerlukan
penyesuaian fisiologis berupa maturasi, adaptasi (penyesuaian dari kehidupan intrauteri
ke kedhidupan ekstrauteri) dan toleransi bagi bayi baru lahir untuk dapat hidup dengan
baik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian bayi baru lahir
2. Bagaimana cara menenyambut bayi baru lahir
3. Bagaimana tata cara mengasuh bayi baru lahir

C. Tujuan Pembahasan
1. Mendiskripsikan bagaimana menyambut bayi baru lahir
2. Mendiskripsikan tata cara mengasuh bayi baru lahir
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAYI BARU LAHIR


Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses
kelahiran, berusia 0 - 28 hari, BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa
maturase, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan
(ekstrauterain) dan toleransi bagi BBL utuk dapat hidup dengan baik (Marmi dkk,
2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan
genap 37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau letak sungsang yang
melewati vagina tanpa memakai alat. (Tando, Naomy Marie, 2016).Menurut
Sarwono (2005) dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir
(Sondakh,2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42
minggu denganberat badan sekitar 2500-3000gram dan panjang badan sekitar 50-
55 cm.

B. Adab Menyambut Kelahiran Bayi Menurut Islam

1. Mendoakan Bayi
Hendaknya orang tua mendoakan untuk kebaikan bagi bayi yang baru
lahir. Bukan hanya orang tua, bahkan orang lain turut mendoakan ketika
mendengar berita kelahiran bayi. Dalam rubrik www.konsultasisyariah.com
dijelaskan, ada beberapa tuntunan doa bagi bayi yang baru lahir.Pertama, doa
memohon keberkahan untuk si anak.Dari Abu Musa Ra, beliau mengatakan,
“Ketika anakku lahir, aku membawanya ke hadapan Nabi saw. Beliau memberi
nama bayiku, Ibrahim dan men-tahnik dengan kurma lalu mendoakannya dengan
keberkahan.

2. Adzan dan Iqamah


Sang ayah segera mengazani di telinga kanan dan mengiqamahkan di
telinga kiri pada anaknya yang baru lahir. Pemberian adzan dan iqamah baru lahir
ini salah satu tujuannya agar kalimat yang pertama kali didengar sang bayi adalah
kalimat thayyibah dan dijauhkan dari segala gangguan setan yang
terkutuk.Sebagian ulama menganggap sunnah membacakan adzan dan iqamah
untuk bayi yang baru lahir. Ulama yang berpendapat seperti ini diantaranya
adalah Hasan al-Bashri, Umar bin Abdul ‘Aziz, ulama madzhab Syafi’i dan
Hanbali. Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah, ulama madzhab Hanbali, termasuk ulama
yang menyunnahkan pembacaan adzan pada bayi yang baru lahir ini.
3. Tahnik
Kita perhatikan tindakan yang dilakukan Rasulullah saw terhadap bayi
yang baru saja lahir, sebagaimana penuturan istri beliau, Aisyah ra:
“Apabila didatangkan bayi yang baru lahir ke hadapan Rasulullah saw, maka
beliau mendoakan barakah kepadanya dan mentahniknya” (HR. Imam Bukhari
no. 5468 dan Imam Muslim no. 2147).

4. Aqiqah
Menurut bahasa kata ‘aqiqah berarti memotong. Dinamakan ‘aqiqah,
karena dipotongnya leher binatang. Ada yang mengatakan bahwa aqiqah adalah
nama bagi hewan yang disembelih, dinamakan demikian karena lehernya
dipotong. Ada pula yang mengatakan bahwa ‘aqiqah itu asalnya ialah : rambut
yang terdapat pada kepala si bayi ketika ia keluar dari rahim ibu, rambut ini
disebut ‘aqiqah, karena ia mesti dicukur.Hukum aqiqah adalah sunnah (muakkad)
sesuai pendapat Imam Malik, penduduk Madinah, Imam Syafi′i dan sahabat-
sahabatnya, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur dan kebanyakan ulama ahli fiqih
(fuqaha).

5. Memberi Nama yang Baik


Salah satu kewajiban orang tua adalah memberi nama yang baik untuk
anaknya. Nama anak merupakan doa dan harapan dari orang tua. Memberi nama
tidak boleh sembarangan, dengan nama-nama yang sekedar indah atau unik,
namun harus mengandung makna yang baik.

6. Mencukur Rambut Bayi


Pada hari ketujuh kelahiran bayi, disunnahkan untuk memotong rambut si
bayi. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasululah SAW ketika cucunya
Hasan dan Husain lahir. Rasulullah saw memerintahkan untuk memotong rambut
dan menimbangnya ukuran perak, kemudian disedekahkan kepada fakir miskin.
Menurut rubrik www.konsultasisyariah.com, salah satu dalil yang biasa dijadikan
acuan dalam hal ini adalah hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu,
bahwa Nabi saw mengaqiqahi Hasan dengan kambing, dan beliau menyuruh
Fatimah untuk mencukur rambutnya. “Cukur rambutnya, dan bersedekahlah
dengan perak seberat rambut itu.”

C. TATA CARA MENGASUH BAYI BARU LAHIR


1. Menjaga bayi agar tetap hangat. Langkah awal dalam menjaga bayi tetap
hangat adalah dengan menyelimuti bayi sesegera mungkin sesudah lahir, tunda
memandikan bayi selama 6 jam atau sampai bayi stabil untuk mencegah
hipotermi.
2. Membersihkan saluran napas dengan menghisap lendir yang ada di mulut dan
hidung (jika diperlukan).
3. Mengeringkan tubuh bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain atau
handuk yang kering, bersih dan halus. Dikeringkan mulai dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa menghilangkan verniks. Verniks akan
membantu menyamankan dan menghangatkan bayi. Setelah dikeringkan, selimuti
bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali pusat diklem,
Hindari mengeringkan punggung tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan
bayi membantu bayi mencari putting ibunya yang berbau sama.
4. Memotong dan mengikat tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Islam sebagai agama yang menggariskan panduan hidup yang sempurna patut
dijadikan pedoman kepada semua penganutnya. Adab-adab menyambut kelahiran
bayi.Dengan kita mengenal beberapa panduan menyambut kelahiran anak, maka
diharapkan bisa memberikan kita manfaat serta kita juga bisa mengamalkan
sunnah Rasululullah SAW dalam kelahiran bayi ini.

B. Saran
Sebagai umat Islam sebaiknya kita meyakini sekaligus mengamalkan ajaran yang
terdapat dalam kitab suci Al-Qur`an. Kita yang berpegang teguh pada Aqidah
sebaiknya tidak ikut melakukan ajaran dalam menyambut bayi yang biasa
dilakukan oleh masyarakat pada umumnya dimana ajaran tersebut tidak sesuai
dengan ajaran Agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai