Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KELUARGA BERENCANA (KB)


Karya ini disusun untuk memenuhi tugas makalah seminar mata kuliah
Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Liberty Barokah., SSiT., M. Keb

Diajukan Oleh :
KELOMPOK 7

Rani Annisa / 211202022


Rany Anggraeni / 211202023
Riska Agestin Puspita Dewi / 211202024
Siswo Pertiwi / 211202025

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha
penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga bisa menyelesaikan
makalah ini.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Makalah ini kami susun untuk memenuhi syarat dan ketentuan dari do
sen untuk melengkapi tugas seminar.
Terimakasih kami ucapkan kepada bapak/ibu dosen serta membimbing
kami dalam menyusun makalah ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan dalam menyusun makalah ini karena kami yakin bahwa masih ada
kekurangan dalam penyusun tugas akhir ini.

Yogyakarta, 16 November 2021


Yang menyatakan

Kelompok 7

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................I
KATA PENGANTAR..................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................III
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A..............................................................................................Latar Belakang
........................................................................................................................1
B............................................................................................................Tujuan
........................................................................................................................1
C..........................................................................................................Manfaat
........................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3
A. Pengertian Keluarga Berencana (KB)............................................................3
B. Tujuan Keluarga Berencana (KB).................................................................3
C. Kelebihan dan Kekurangan Keluarga Berencana (KB).................................3
D....................................Pandangan Islam Terkait Keluarga Berencana (KB)
........................................................................................................................4
E.................................Pandangan Ulama Tentang Keluarga Berencana (KB)
........................................................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................6
PENUTUP.....................................................................................................................6
A. Kesimpulan....................................................................................................6
B. Saran...............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7

III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah
populasi manusia yang banyak. Hal ini terjadi karena meningkatnya
produktifitas dalam setiap keluarga. Bertambah banyaknya jumlah
penduduk di Indonesia mengakibatkan beban pemerintah dalam mengatur
dan memberikan pelayanan yang baik berupa pendidikan, lapangan
pekerjaan, kesejahteraan bagi mereka tidak maksimal.
Pada tahun 1970, Pemerintah mulai memperkenalkan istilah
Keluarga Berencana (KB) yaitu gerakan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Meski demikian,
penerapan KB ini tidak bisa dengan mulus diterima karena Indonesia
sebagai Negara dengan penganut Agama Islam terbesar di Dunia selalu
menjadikan Alquran dan Hadis sebagai pandangan hidup.
Tidak diragukan lagi, bahwa tujuan pokok perkawinan ialah
menjaga kelangsungan hidup generasi manusia. Sedang kelangsungan
jenis manusia ini mungkin hanya dapat dilakukan dengan berlangsungnya
keturunan. Islam sendiri sangat suka terhadap banyaknya keturunan dan
memberkati setiap anak, baik laki-laki ataupun perempuan. Namun dibalik
itu, Islam juga memberi kemudahan kepada setiap muslim untuk mengatur
keturunannya itu apabila didorong oleh alasan kuat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip ajaran agama tentang
Keluarga Berencana (KB).
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami pengertian Keluarga Berencana (KB)
b. Mengetahui dan memahami tujuan Keluarga Berencana (KB)

1
c. Mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan Keluarga
Berencana (KB)
d. Mengetahui dan memahami pandangan Islam terkait Keluarga
Berencana (KB)
e. Mengetahui dan memahami pandangan Ulama tentang Keluarga
Berencana (KB)

C. Manfaat
Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa terkait dengan prinsip-
prinsip ajaran agama tentang Keluarga Berencana (KB).

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Keluarga Berencana (KB)


1. Pengertian keluarga berencana (KB) secara umum
Keluarga berencana (KB) adalah tindakan yang membantu
individu atau pasutri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval di antara
kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
2. Pengertian keluarga berencana (KB) menurut ajaran Islam
Keluarga berencana adalah suatu pengaturan perencanaan
kelahiran dengan menggunakan alat atau suatu cara yang dapat mencegah
kehamilan. Keluarga berencana bukanlah tahdid an-nasl yang artinya
pembatasan kelahiran, yang bertentangan dengan tujuan pernikahan yaitu
memiliki banyak keturunan.

B. Tujuan Keluarga Berencana (KB)


1. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta
keluarga dan bangsa pada umumnya.
2. Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka
kelahiran.
3. Melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera (NKKBS) sebagai pola hidup keluarga.

C. Kelebihan dan Kekurangan Keluarga Berencana (KB)


Kelebihan keluarga berencana (KB), apabila menginginkan kehamilan
maka suntikan atau pil dapat dihentikan. Sedangkan kekurangan keluarga
berencana (KB) adalah perlu kedisiplinan pemakai (harus secara teratur dalam
penggunaannya).

3
D. Pandangan Islam Terkait Keluarga Berencana (KB)
Metode pencegahan kehamilan yang pernah dilakukan di zaman
Rasulullah SAW adalah azl yakni mencabut kemaluan laki-laki dari vagina
saat hampir keluar sperma dan mengeluarkannya diluar vagina istrinya. Nabi
Muhammad SAW tidak melarang azl. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi SAW
yang diriwayatkan oleh Muslim :

Dari Abu Sai'd Al Khudri, ia berkata, "Seorang lelaki bertanya kepada


Rasulullah SAW mengenai'azl?" maka Rasulullah SAW bersabda, "Apakah
kalian melakukan itu? Tidak ada (halangan) atas kalian untuk tidak
melakukannya, sesungguhnya tidak ada satu jiwa pun yang telah Allah
takdirkan untuk ada, melainkan ia akan ada."

Dari Jabir, ia berkata, "Kami melakukan 'azl pada masa Rasulullah Saw, dan
Alquran tengah turun."

Dengan demikian, maka melakukan azl tidak dilarang dalam Islam.


Kebolehan penggunaan alat dan obat kontrasepsi dianalogikan kepada praktik
azl tersebut karena mempunyai tujuan yang sama, yaitu menghindari
kehamilan.

Hukum keluarga berencana (KB) dalam Islam ada 2, yaitu :


1. Pembatasan kelahiran atau tahdid an-nasl
Program KB untuk membatasi kelahiran. Hukumnya haram. Contohnya,
vasektomi, tubektomi, dan aborsi.
2. Pengaturan kelahiran atau tandzim an-nasl
Program KB untuk mencegah kelahiran. Hukumnya mubah. Contohnya,
pil, suntikan, susuk KB, spiral, dan kondom.

4
E. Pandangan Ulama Tentang Keluarga Berencana (KB)
Dalam memahami makna KB, banyak ulama yang sepakat akan
persetujuannya dalam arti membolehkan dan terdapat juga ulama yang
melarang mengikuti KB. Hal ini dijelaskan oleh Muhammad Hamdani dalam
bukunya Pendidikan Agama Islam “Islam dan Kebidanan” dengan uraian
sebagai berikut :
1. Ulama yang memperbolehkan yaitu Yusuf Qaradhawi, Imam Ghazali,
Syaikh al-Hariri, Syaikh Syalthut. Mereka berpendapat bahwa
diperbolehkan mengikuti program KB dengan adanya ketentuan antara
lain : untuk menjaga kesehatan ibu, menghindari kesulitan ibu, dan untuk
menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan
keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan, karena pembunuhan itu
berlaku ketika janin mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Hal ini
didasari dengan Q. S. Al-Mu’minun ayat 12, 13, 14.
2. Ulama yang melarang yaitu Madkhour, Abu A’la al-Maududi. Mereka
melarang mengikuti KB karena perbuatan itu termasuk membunuh
keturunan sebagaimana firman Allah SWT dalam Q. S. Al-Isra’ ayat 31.
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan.
kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu.
Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”
3. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun 2000 menyatakan bahwa; (1) Pada
dasarnya, agama Islam memperbolehkan manusia melakukan pengaturan
kelahiran anak dengan tujuan yang positif seperti untuk menjaga kesehatan
ibu dan anak serta dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tidak
menimbulkan bahaya; (2) Pemandulan dengan melakukan Vasektomi
(pemotongan/penutupan saluran air mani laki-laki) atau Tubektomi
(pemotongan/penutupan saluran telur pada wanita) dengan tujuan untuk
membatasi kelahiran anak adalah perbuatan haram; (3) Tubektomi dapat
dilakukan berdasarkan pertimbangan medis dari dokter yang profesional
yang bersifat amanah, bahwa apabila yang bersangkutan hamil atau
melahirkan akan membahayakan jiwanya dan atau anaknya.

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengertian keluarga berencana (KB) secara umum adalah tindakan
yang membantu individu atau pasutri untuk menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan. Sedangkan menurut ajaran Islam, keluarga berencana bukanlah
tahdid an-nasl yang artinya pembatasan kelahiran, yang bertentangan dengan
tujuan pernikahan yaitu memiliki banyak keturunan. Salah satu tujuan KB
adalah meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta
keluarga dan bangsa pada umumnya. Kelebihan KB, apabila menginginkan
kehamilan maka suntikan atau pil dapat dihentikan. Sedangkan kekurangan
KB adalah perlu kedisiplinan pemakai.
Metode pencegahan kehamilan yang pernah dilakukan di zaman
Rasulullah SAW adalah azl yakni mencabut kemaluan laki-laki dari vagina
saat hampir keluar sperma dan mengeluarkannya diluar vagina istrinya. Nabi
Muhammad SAW tidak melarang azl. Hukum KB dalam Islam ada 2, yaitu
pembatasan kelahiran atau tahdid an-nasl dan pengaturan kelahiran atau
tandzim an-nasl.
Pandangan Ulama tentang KB ada yang membolehkan dan melarang.
Ulama yang memperbolehkan yaitu Yusuf Qaradhawi, Imam Ghazali, Syaikh
al-Hariri, Syaikh Syalthut. Sedangkan Ulama yang melarang yaitu Madkhour,
Abu A’la al-Maududi.

B. SARAN
Keluarga Berencana (KB) dilakukan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Untuk itu, pemilihan
penggunaan KB harus disesuaikan dengan hukum KB dalam Islam.

6
DAFTAR PUSTAKA

Sari, Emilia. 2019 Januari. Keluarga Berencana Perspektif Ulama Hadis. Diakses
pada 16 November 2021 melalui
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/download/10452/pdf

Ariyeni, Winda. 2019. KELUARGA BERENCANA DALAM AL-QUR’AN.


Diakses pada 16 November 2021 melalui
http://digilib.uinsby.ac.id/30222/1/Winda%20Ariyeni_E03212074.pdf

Sahara, Wahyuni. 2019 November. Parenting Islami : KB dalam Perspektif Islam.


Diakses pada 16 November 2021 melalui
https://kumparan.com/kumparanmom/parenting-islami-kb-dalam-perspektif-
islam-1sAQC83uvsp

Anda mungkin juga menyukai