Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PELAKSANAAN PERAWATAN DIRUMAH PADA PASIEN BAYI BARU LAHIR DAN


PASIEN ANAK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6

1. DELARFI ROVIKE LEOH (221111054)


2. KURNIAH SUHERMAN (221111065)
3. MARLINDA GONCALVES (221111074)

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai “PELAKSANAAN PERAWATAN DIRUMAH PADA
PASIEN BAYI BARU LAHIR DAN PASIEN ANAK” makalah ini dibuat guna memenuhi tugas
mata kuliah”HOME CARE”. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang sudah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini berguna bagi teman-teman dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

A. Pengertian Home Care dan Anak..........................................................................


B. Tujuan Home Care Pada Bayi dan Anak..............................................................
C. Definisi Masa Bayi...................................................................................................
D. Jenis-jenis Home Care Pada Bayi dan Anak.........................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia perkembangan bayi terbagi menjadi dua yaitu, neonatus dari lahir hingga berusia 28 hari
dan bayi dari usia 29 hari hingga 12 bulan ( WHO, 2013; Depkes, 2009). Kehidupan pada
masa bayi ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi dapat
hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka
kematian bayi .

Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan


biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik
sebagai berikut :

1. Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernafas
(pertukaran oksigen dengan karbondioksida).
2. Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan.
3. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh tubuh untuk
mempertahankan homeostasis kimia darah.
4. Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun yang tidak diperlukan
badan.
5. Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi.
6. Sistem kardiovaskular serta endokrin bayi menyesuaikan diri dengan perubahan fungsi
organ tersebut diatas.

Banyak masalah yang timbul akibat kurangnya perawatan pada bayi. Hal tersebut tidak
hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan pada bayi.

Dengan pesatnya perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini yang disebabkan oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan
cepat dapat diakses oleh semua orang. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan
keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara
yang telah maju, sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat
menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi gitu juga bagi orang tua yang baru saja
memiliki seorang anak yang lebih memilih perawatan bayi di rumah demi pelayanan terbaik
untuk anak mereka yang baru lahir.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang diamksud dengan home care pada bayi dan anak?
2. Apakah tujuan home care pada bayi dan anak?
3. Apakah definisi masa bayi?
4. Apakah Jenis-jenis home care pada bayi dan anak-anak?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian home care pada bayi dan anak.
2. Untuk mengetahui tujuan home care pada bayi dan anak.
3. Untuk mengetahui definisi masa bayi.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis home care pada bayi dan anak-anak.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Home Care

Menurut Departemen Kesehatan (2002) home care adalah pelayanan pelayanan kesehatan
yang berkesinambungan dan komperhensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibatdari penyakit.

Menurut American Medical Association, home care merupakan penyediaan peralatan dan
jasa pelayanan keperawatan kepada pasien di rumah yang bertujuan untuk memulihkan dan
mempertahankan secara maksimal tingkat kenyamanan dan kesehatan.

Menurut Warola ( 1980 ) mendefinisikan home care sebagai pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan pasien individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan dan disediakan oleh
pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui staf atau
pengaturan berdasarkan perjanjian kerja (kontrak).

Home care pada bayi adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada bayi di tempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan bayi, menyembuhkan penyakit
serta meningkatkan kemandirian keluarga terutama ibu dalam merawat bayinya.

Home care pada anak didefinisikan sebagai suatu pelayanan pada anak dan keluarganya
yang mempunyai kebutuhan yang sederhana maupun kompleks anak perawatan kesehatan
dengan tujuan meningkatkan, mencegah, dan mengembalikan fungsi kesehatan pada tingkat
kemandirian yang maksimal dengan meminimalkan dampak ketidakmampuan dan penyakit
termasuk penyakit terminal (Hockenberry, 2007)

B. Tujuan Home Care pada Bayi dan Anak


Tujuan home care pada bayi dan anak yaitu:

1. Terpenuhi kebutuhan dasar bayi dan anak ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.
2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan bayi dan anak.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
4. Meningkatkan efisiensi waktu, biaya dan tenaga.
5. Meningkatkan pemahaman kepada ibu dan anggota keluarga tentang pentingnya
kesehatan pada bayi dan anak.
C. Definisi Masa Bayi

Neonatus merupakan istilah untuk bayi saat bulan pertama setelah klahiran. Masa bayi adalah
periode dari saat lahir hingga berusia genap satu tahun. Menurut Kasdu (2004) yang
dikatakan bayi adalah inividu yang berusia 0 hingga 1 tahun. Masa bayi merupakan
kehidupan awal saat usia 18 bulan pertama.

Masa bayi merupakan waktu yang penting untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan
bayi. Masa bayi sebagai dasar untuk pertumbuhan dan perkembangan dari fisik, psikologis
dan sosial seorang individu yang akan menapaki masa-masa berikutnya. Setiap bayi yang
lahir ke dunia ini memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak masa keemasannya
(Soedjatmiko, 2006). Pada masa ini bayi sangatlah bergantung pada orang tuanya.
D. Jenis-Jenis Home care pada Bayi dan Anak
Jenis-jenis home care pada bayi dan anak yaitu:
1. Pijat Bayi
a. Definisi pijat bayi

Pijat bayi merupakan cara sederhana dalam beromunikasi antara orang tua dan bayi
dengan menciptakan kontak mata langsung sehingga menjadikan rasa hubungan fisik dan
emosional yang kuat antar keduanya karena dapat mencerminkan perasaan masing-
masing (Gurol dan Polat, 2012)

Pijat bayi adalah satu kegiatan yang dilakukan oleh orang tua, pengasuh bayi ataupun
perawat sebagai tindakan menstimulasi bayi dan otot-ototnya untuk lebih berkembang
dengan cara sentuhan dan pijatan-pijatan lembut pada tubuh bayi.

b. Manfaat pijat bayi

Pijat bayi banyak membeikan berbagai manfaat untuk bayi. Namun tidak hanya bayi saja
yang merasakan manfaat dari pijat bayi, orang tua terutama seorang ibu jiga merasakan
banyaknya manfaat dari pijat bayi ini.
Berikut adalah manfaat dari pijat bayi:
1) Memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut jantung, sistem pernafasan, sistem
pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh.
1) Mengurangi kembung dan sakit pada perut
2) Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
3) Meningkatkan konsentrasi bayi serta membuat bayi tidur lelap.
4) Mengajarkan bayi untuk lebih tenang dalam menghadapi stress.
5) Mendorong pertumbuhan susunan otot dan kelenturan yang penting bagi
kemampuan fisik.
6) Meningkatkan ikatan antara orang tua dan bayi sehingga hubungan batinnya
menjadi lebih kuat
c. Indikasi pijat bayi

Pemijatan boleh dilakukan:

1) Bayi dapat dipijat sejak lahir.


2) Bila bayi dibawah usia 2 bulan, pemijatan dilakukan dengan lembut.
3) Pemijatan setiap hari selama 15 menit dalam 6 hingga 7 bulan pertama
hidupnya akan sangat bermanfaat bagi bayi.
4) Pemijatan dapat dilakukan hingga usia 3 tahun
d. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemijatan adalah:
1) Jangan memijat bayi langsung sehabis makan ataupun dalam kondisi lapar
2) Tangan pemijat bersih tidak berkuku panjang dan tidak menggunakan perhiasan
3) Ruangan saat melakukan pmijatan diupayakan ruangan hangat tidak terlalu dingn
dan sirkulasi udara berjalan dengan lancar
4) Pemijat harus dalam kondisi yang sehat dan nyaman, tidak dalam kondisi yang
stres ketika melakukan pemijatan, karena akan bedampak juga pada bayi yang
diberikan pijatan
5) Baringkan bayi pada permukaan yang rata, lembut dan bersih
6) Selama melakukan pemijatan sebaiknya melakukan kontak mata dengan penuh
kasih sayang dan mengajak bayi berkomunikasi
7) Mulai dengan sentuhan lembut dan secara bertahap tambahkan pada pijatan.
8) Bila bayi sedikit menangis tenangkan dahulu. Bila menangis lebih keras, hentikan
pijatan.

e. Langkah-langkah Pijat Bayi


1. Bersihkan dan hangatkan tangan ibu/perawat.
2. Kuku dan perhiasan jangan sampai menggores kulit bayi.
3. Ruangan hangat dan tidak pengap.
4. Bayi tidak sedang lapar atau setelah makan
5. Baringkan bayi diatas permukaan rata dan lembut da tanggalkan pakaian.
6. Gosok tangan ibu/perawat dengan baby oil atau baby lotion.
7. Lakukan pemijatan dengan lembut dan bertahap pada:
a. Wajah
1) Tekan jari-jari ibu/perawat pada tengah kening bayi, turunkan ke pelipis dan
pipi.
2) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat daerah atas alis.
3) Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung bayi kearah
pipi.
4) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat sekitar mulutnya, tarik sehingga ia
tersenyum.
5) Pijat lembutrahang bawah bayi, dari tengah ke samping seolah membuat bayi
tersenyum, dan pijat daerah belakang telinga.
b. Dada
1) Letakkan kedua tangan ibu/perawat di tengah dada bayi, gerakan ke atas lalu ke
sisi dan kembali ke tengah tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati.
2) Dari tengah dada bayi, pijat menyilang dengan telapak tangan kearah bahu
maju mundur.
c. Tangan
1) Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan seperti memegang
pemukul soft ball. Dengan gerakan memerah, pijat tangan bayi dari bahu
kepergelangannya dengan irama perlahan india.
2) Lakukan gerakan sebaliknya, memerah tangan dari arah pergelangan tangan ke
pangkal lengan bayi dengan irama perlahan swedia
3) Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakkan memutar.
4) Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh permukaan telapak
tangan dan punggung tangan.
5) Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakkan seperti menggulung.
d. Perut
1) Ingat jangan memijat diatas tulang rusuk atau diatas ulu hati.
2) Lakukan gerakan memijat diata perut seperti mengayuh sepeda, dari atas
kearah bawah perut.
3) Angkat kedua kaki bayi dan leatkkan lututnya perlahan-lahan kearah perut.
4) Buat gerakkan melingkar dengan kedua tangan secara bergantian. Searah jarum
jam dimulai dari sebelah kanan ibu/perawat
5) Gerakkan “I love u”. Pemijatan “I love u” terdiri dari 3 gerakkan.
a) “I” pijatlah sisi kiri perut bayi kearah bawah perut dengan
menggunakan jari-jari tengah kanan ibu membentuk huruf “I”.
b) “Love” membentuk huruf “L” terbalik pijatlah dari sebelah kanan
kesebelah kiri perut bayi kemudian dari atas ke bawah perut.
c) “U” gerakkan memijat membentuk huruf “U” terbalik. Pijat dari kanan
bawah keatas kemudian ke kiri, kebawah dan berakhir diperut kiri
bawah.
6) Rasakan gelembung angina dengan jemari anda dorong searah jarum jam untuk
mengakhiri pijatan.
e. Kaki
Ikuti cara yang sama seperti teknik memijat tangan.
f. Punggung
1) Tengkurapkan bayi diatas bantalan lembut atau paha ibu.
2) Pijat dengan gerakkan maju mundur, menggunakan kedua telapak tangan di
sepanjang punggungnya.
3) Luncurkan salah satu telapak tangan ibu dari leher sampai kepantat bayi
dengan sedikit tekanan.
2. Perawatan tali pusat
a. Pengertian perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan tali pemisahan fisik dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam
keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan
benar akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan “puput” (lepas) pada hari
ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali
pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami pernyakit Tetanus neonatorum dan
dapat mengakibatkan kematian (Depkes, 2007).
Perawatan tali pusat adalah perbuatan merawat atau memelihara pada tali pusat bayi
setelah tali pusat dipotong atau sebelum puput.
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan
pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril,
bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat (Hidayat,2005).
Perawatan tali pusat sebenarnya merupakan tindakan sederhana untuk mencegah
infeksi pada tali pusat. Perawatan tali pusat secara medis dapat meggunakan bahan
antiseptik yang meliputi alkohol 70% atau povidon iodine 10% (Bethadine), dll (Sodikin,
2009)
b. Tujuan perawatan tali pusat
Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi
baru lahir, agar tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi
infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh clostridium tetani yaitu
kuman yang mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk melalui luka tali pusat, karena
perawatan atau tindakan yang kurang bersih (Saifuddin, 2001). Menurut Paisal (2008),
perawatan tali pusat bertujuan untuk menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih,
mencegah infeksi pada bayi baru lahir, membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat
kering dan lepas.
c. Langkah-langkah perawatan tali pusat
I. Perawatan Tali Pusat Kering
Cara perawatan tali pusat kering adalah:
1) Siapkan alat-alat
2) Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat.
3) Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa.
4) Setelah bersih, tali pusat dibungkus dengan kain kasa steril kering.
5) Setelah tali pusat terlepas/puput, pusat tetap diberi kasa steril.
II. Perawatan Tali Pusat Basah
Cara perawatan tali pusat basah:
1) Siapkan alat-alat
2) Cuci tangan anda sampai bersih sebelum melakukan perawatan tali pusat.
3) Bersihkan tali pusat dengan alkohol.
4) Tutup tali pusat dengan kasa steril yang diberi alkohol/bethadin dan mengganti
kasa yang baru setelah bayi selesai dimandikan, berkeringat, kotor dan basah.
5) Segera larikan bayi ke dokter jika mencium bau tidak sedap dari tali pusat bayi
yang belum lepas.
3. Terapi okupasi Pediatrik
Terapi okupasi mengembangkan kemampuan untuk membantu kebutuhan sehari-hari seperti
pemberian ASI atau susu botol dan mencapai tonggak pengembangan masa kanak-kanak.
Perawatan fokus pada keterampilan motorik halus atau koordinasi tangan-mata. Anak-anak
yang memerlukan terapi okupasi kemungkinan besar memiliki salah satu kondisi berikut :
 Prematuritas
 Penyakit kronis dengan gangguan makan
 Kelainan genetik

4. Terapi fisik pediatrik


Terapi fisik pediatrik berfokus pada peningkatan ketrampilan motorik, kekuatan dan
keseimbangan. Terapi fisik yang sering digunakan untuk anak-anak :
 Anak-anak yang baru pulih dari cedera akut
 Anak-anak dalam masa pemulihan pasca operasi ortopedi
 Anak-anak yang mempunyai kelainan genetik
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Home care pada bayi adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada bayi di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan bayi,
menyembuhkan penyakit serta meningkatkan kemandirian keluarga terutama ibu dalam
merawat bayinya.
Tujuan home care pada bayi yaitu:
1. Terpenuhi kebutuhan dasar bayi ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.
2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan bayi.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
4. Meningkatkan efisiensi waktu, biaya dan tenaga.
5. Meningkatkan pemahaman kepada ibu dan anggota keluarga tentang pentingnya
kesehatan pada bayi.
Neonatus merupakan istilah untuk bayi saat bulan pertama setelah klahiran. Masa bayi
adalah periode dari saat lahir hingga berusia genap satu tahun. Menurut Kasdu (2004)
yang dikatakan bayi adalah inividu yang berusia 0 hingga 1 tahun. Masa bayi merupakan
kehidupan awal saat usia 18 bulan pertama.
Jenis-jenis home care pada bayi yaitu: pijat bayi, perawatan tali pusat, memandikan bayi
dan mengganti popok bayi.

B. Saran

Sebagai calon tenaga profesional di bidang kesehatan dalam era globalisasi ini
teknologi di bidang keperawatan semakin berkembang termasuk salah satunya adalah
home care, maka dengan kondisi ini kita yang nantinya akan bekerja sebagai seorang
perawat yang professional juga harus mengetahui tentang home care pada bayi dan dapat
melakukan home care pada bayi demi memenuhi tuntutan pasar kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz. 2009. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Kasdu, dini. 200. Anak Ceras. Jakarta: Puspa Swara.

Neonatal. Cetakan 7. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Parker catharinr. 2008. Konsultasi Kebidanan. Jakarta: Erlangga.

Saifuddin, A. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Sodikin. 2009. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta : EGC


Soedjatmiko. 2006. Pentingnya Stimulasi Dini untuk Merangsang Perkembangan Bayi dan Balita
Terutama pada Bayi Risiko Tinggi. Jakarta: Sari Pediatri.
Aziz, Abdul. 2015. Home Care pada Bayi Baru Lahir.

Dhini, Faysha. 2015. Standar Operasional Prosedur Pijat Bayi.

Anda mungkin juga menyukai