Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA MENANTI
KELAHIRAN ANAK PERTAMA

Di Susun Oleh :
1. Dimas Yusup Nugroho (17.075)
2. Diana Febri Nurkusuma (18.054)
3. Dzati Hikmah (18.016)
4. Evita Puji Apriliani (18.042)
5. Fita Oktavia Dwi R (18.046)
6. Laely Melka Rizkia (18.013)
7. Wahyuni Anggita Sari (18.026)

Dosen Pengampu: Iva Puspaneli, Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SERULINGMAS CILACAP

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A dengan Tahap Perkembangan Keluarga
Menanti Kelahiran Anak Pertama” ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Iva Puspaneli S, Ns., M.Kep,
selaku dosen mata kuliah keperawatan keluarga yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Cilacap, 05 September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................4


B. Tujuan Penulisan....................................................................................................5
C. Manfaat Penulisan..................................................................................................6

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian...............................................................................................................7
B. Tahap Perkembangan Keluarga..............................................................................7
C. Fungsi Keluarga......................................................................................................9
D. Tugas Perkembangan pada Tahap Perkembangan Keluarga................................10
E. Peran dan Tanggung Jawab Keluarga...................................................................13
F. Masalah Kesehatan yang Terjadi pada Keluarga Childbearing............................14
G. Diagnosa Keperawatan yang Sering Muncul........................................................15

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengkajian.............................................................................................................16
B. Diagnosa Keperawatan..........................................................................................20
C. Intervensi Keperawatan.........................................................................................22
D. Implementasi-Evaluasi..........................................................................................27
E. Catatan Perkembangan..........................................................................................29

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................30
B. Saran.....................................................................................................................30

Daftar Pustaka

Dokumentasi

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
secara terus menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi
semakin maju.Orang dengan mudah berobat dan tidak takut dengan
penyakit berbahaya.Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya
pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah
garis kemiskinan.Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus sudah
mengenal arti pentingnya kesehatan.Agar masyarakat Indonesia hidup
sehat, Keperawatan Keluarga merupakan salah satu area spesialis dalam
keperawatan yang berfokus pada keluarga sebagai target pelayanan.
Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan
keluarga secara menyeluruh bagi anggota keluarga.
Sekilas keluarga memiliki hal-hal yang umum, tetapi setiap bentuk
keluarga memiliki kekuatan dan permasalahan yang unik.Keluarga banyak
yang menghadapi tantangan seperti salah satunya pada tahap
perkembangan keluarga childbearing.Periode childbearing adalah waktu
transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga.Orangtua harus
beradaptasi terhadap perubahan struktur karena adanya anggota keluarga,
yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi maka system dalam keluarga akan
berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus dikembangkan.Pada
periode transisi, keluarga membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga
kondisi ini menempatkan keluarga menjadi sangat rentan dan mereka
memerlukan bantuan untuk beradaptasi dengan peran yang baru.Stress dari
berbagai sumber dapat berefek negative pada fungsi dan interaksi ibu
dengan bayi dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan ibu dan bayi.
Menurut Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) ada lebih dari 400.000 kehamilan tidak direncanakan. Dengan
penambahan angka kehamilan itu, diawal tahun depan mungkin ada lebih

4
dari 420.000 bayi baru lahir, perkiraan angka itu didasarkan pada 10% dari
28 juta keluarga mengalami kesulitan dalam mengontrol kelahiran.
Setidaknya ada sekitar 4,8 juta kelahiran baru setiap tahunnya di
Indonesia. Indonesia pun masih berhadapan dengan banyaknya kasus
stunting, hingga kasus kematian ibu dan bayi. Pertama, untuk mewujudkan
kualitas penduduk diantaranya pertama, pengendalian kuantitas penduduk
melalui pengaturan kehamilan dan kelahiran. Kedua, peningkatan kualitas
penduduk melalui peningkatan kesehatan dan pendidikan. Ketiga,
pengarahan mobilitas penduduk melalui program transmigrasi.
Di Indonesia (2015) kehamilan risiko tinggi sekitar 34%. Kategori
dengan risiko tinggi mencapai 22,4%, dengan rincian umur ibu 34 tahun 3
sebesar 3,8%, jarak kelahiran <24 bulan sebesar 5,2%, dan jumlah anak
yang terlalu banyak (>3 orang) sebesar 9,4% ( helmi,2015).Di Indonesia
PHBS dapat di lakukan sebagai tatanan, yaitu tatanan tempat kerja,
pelayanan kesehatan, tempat umum dan tatanan rumah tangga. Terdapat
10 indikator program perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah
tangga yang harus di lakukan oleh keluarga dan semua anggotanya.
Adapun 10 indikator dalam perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan
rumah tangga adalah melaksanakan persalinan oleh tenaga kesehatan, ASI
eklusif, anak di bawah 5 tahun di timbang setiap bulan, menggunakan air
bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban
sehat, memberantas jentik nyamuk, makan sayur dan buah setiap hari,
melakukan aktivitas fisik setian hari, dan tidak merokok di dalam
rumah.Proporsi nasional rumah tangga dengan PHBS baik adalah 32,3%,
dengan proporsi tertinggi pada DKI Jakarta (56,8%) dan terendah pada
papua (16,4%). (Riskesdas, 2018)

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu untuk :
1. Memahami konsep dasar keluarga.

5
2. Memahami konsep keluarga dalam menanti kelahiran anak pertama
(childbearing).
3. Memahami asuhan keperawatan keluarga dalam perkembangan
keluarga menanti kelahiran anak pertama (childbearing).

C. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi pembaca
Manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan agar pembaca lebih
paham tentang asuhan keperawatan keluarga dalam perkembangan
keluarga menanti kelahiran anak pertama (childbearing).
2. Bagi mahasiswa keperawatan
Manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan agar mahasiswa
keperawatan dapat lebih mengetahui asuhan keperawatan keluarga
dalam perkembangan keluarga menanti kelahiran anak pertama
(childbearing).
3. Bagi penulis
Manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan agar penulis dapat
lebih mendalami asuhan keperawatan keluarga dalam perkembangan
keluarga menanti kelahiran anak petama (childbearing)

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterkaitan aturan dan emosional. Dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga
(Friedman, 1998).
Keluarga adalah ikatan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik
anaknya sendiri ataupun adopsi, dan tinggal dalam satu rumah (Syekti,
1994).
Keluarga childbearing merupakan tahap perkembangan keluarga
kedua yang dimulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
bayi berumur 30 bulan. Tahap ini merupakan tahap yang penuh stressor
karena merupakan tahap transisi menjadi orang tua. Sebuah
ketidakseimbngan dapat terjadi sehingga bisa menimbulkan krisis keluarga
dapat menyebabkan gangguan dalam hubungan pernikahan (Friendman,
2002).
Keluarga childbearing adalah keluarga yang menantikan kelahiran
dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut
sampai anak pertama berusia 30 bulan (Rodges, 1998).
Dari pengertian di atas maka dapat di simpulkan bahwa keluarga
childbearing adalah suatu keluarga yang menantikan kelahiran anak
pertamanya dan merupakan tahap awal untuk menjadi orang tua.

B. Tahap perkembangan keluarga


Bukan hanya individu saja yang memiliki tahap perkembangan,
keluargapun memiliki tahap perkembangan dengan berbagai tugas

7
perkembangan yang harus diselesaikan pada tahapnya. Menurut Duvall
(1985), tahap perkembangan keluarga antara lain:
1. Keluarga baru menikah.
Pada tahap ini, pria dan wanita akan saling melakukan penyesuaian
atas sifat dari masing-masing individu yang baru menjalin pernikahan.
2. Keluarga dengan anak baru lahir (usia anak tertua sampai 30 bulan).
Tahap ini terjadi ketika pasangan suami-istri tengah menantikan
kelahiran anak pertamanya. Tahap perkembangan keluarga ini akan
berlangsung hingga anak kemudian lahir dan berusia hingga 30 bulan.
3. Keluarga dengan anak pra sekolah (usia anak tertua 21/2- 5 tahun).
Tahap perkembangan keluarga ini dimulai saat anak berusia 2,5 tahun
hingga 5 tahun. Di fase ini, beberapa keluarga juga mulai memiliki
anak kedua sehingga orangtua harus membagi fokus antara
menyiapkan keperluan anak sekolah dengan kebutuhan anak kedua
yang masih bayi.
4. Keluarga dengan anak usia sekolah (usia anak tertua 6-12 tahun).
Tahap ini bisa dibilang sebagai tahap perkembangan keluarga dengan
aktivitas paling sibuk. Saat ini, anak tertua akan berusia 6-12 tahun
dengan aktivitas yang padat, begitu pula orangtua yang harus bekerja
atau beraktivitas dengan agendanya sendiri.
5. Keluarga dengan anak usia remaja (usia anak tertua 13-20 tahun).
Remaja di sini adalah anak yang berusia mulai dari 13 tahun hingga
19-20 tahun. Tahap perkembangan keluarga ini bisa lebih singkat jika
anak pertama yang beranjak remaja memutuskan hidup terpisah
dengan orangtua, misalnya mengenyam pendidikan di luar kota.
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa (anak-anaknya mulai
meninggalkan rumah).
Tahap perkembangan keluarga ini dimulai saat anak pertama
memutuskan keluar dari rumah orangtua. Oleh karena itu, orangtua
bertugas membantu anak untuk mandiri sambil menata kembali peran

8
mereka di dalam rumah tangga dengan anggota keluarga yang masih
ada.
7. Keluarga yang hanya terdiri dari orang tua, keluarga usia pertengahan
(semua anaknya meninggalkan rumah).
Tahap perkembangan keluarga memasuki masa-masa akhir ketika anak
terakhir telah meninggalkan rumah atau orangtua menjelang waktu
pensiun. Pada fase ini, tugas utama Anda adalah menjaga kesehatan
dengan pola hidup sehat, diet seimbang, olahraga rutin, menikmati
hidup, sambil tetap menjaga keharmonisan dengan pasangan.
8. Keluarga lansia.
Terakhir, tahap perkembangan keluarga akan masuk kategori usia
lanjut saat suami-istri telah pensiun hingga salah satunya meninggal
dunia. Di saat inilah suami-isteri bertugas untuk saling merawat dan
mempertahankan hubungan baik dengan anak dan sosial masyarakat

C. Fungsi keluarga
Secara umum fungsi keluarga menurut Fridman (1998) adalah:
1. Fungsi efektif (the effective functional) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan
anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini
dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota
keluarga.
2. Fungsi sosialitas dan tempat bersosialisasi (socialization and social
placement function) adalah fungsi mengembangkan dan tempat
melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah
untuk berhubungan dengan orang lain di luarrumah.
3. Fungsi reproduksi (the reproductive functional) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonnomi (the economic functional) adalah keluarga berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tenpat untuk

9
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan (the health care functional)
adalah fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini
dikembangkan menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan.

D. Tugas perkembangan pada tahap perkembangan keluarga


Tugas perkembangan keluarga menurut Harmoko (2012) adalah:
1. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain:
a. Membina hubungan intim dan kepuasan bersama.
b. Menetapkan tujuan bersama.
c. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan
kelompoksosial.
d. Merencanakan anak (KB).
e. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkannya.
f. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri
untuk menjadi orangtua
2. Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bering)
Tugas perkembangan pada masa ini antara lain:
a. Persiapan menjadi orantua.
b. Membagi peran dan tanggung jawab.
c. Menata ruang anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan.
d. Mempersiapakn biaya atau dana childbearing.
e. Memfasilitasi role learing anggota keluarga.
f. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita.
g. Mengadakan kebiasan keagamaan secara rutin
3. Tahap ketiga keluarga dengan anak pra sekolah (families with
preschol)

10
Tahap perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain:
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarganya seperti: kebutuhan
tempat tinggal, privasi, dan rasa aman.
b. Membantu anak bersosialisasi.
c. Beradaftasi dengan akan yang baru lahir, sementara kebutuhan
anak yang lain juga harus terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun di
luar keluarga.
e. Pembagian waktu untuk indifidu, pasangan dan anak.
f. Pembimbingan waktu untuk individu, pasangan dan anak.
4. Tahap keempat perkembangan keluarga dengan akan sekolah (families
with children)
Tugas perkembangan pada tahap ini anatara lain:
a. Memberikan perhatian tentang kegiatan social anak, pendidikan
dan semangat belajar.
b. Tahap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam
perkawinan.
c. Mendorong anak untuk mencapai perkembangan daya intelektual.
d. Menyediakan aktifitas untuk anak.
e. Menyesuaikan pada aktifitas komunitas dengan mengikutsertakan
anak.
5. Tahap perkembangan kelima keluarga dengan anak remaja (amilies
with teenagers)
Tugas perkembangan padakeluarga tahap ini antara lain:
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
b. Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan
orangtua, hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d. Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga. Merupakan tahap paling sulit karena orangtua melepas
otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab.

11
6. Tahap keenam keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan
(lounching canter families)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua.
d. Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anak.
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
f. Berperan sebagai suami istri, kakak, nenek.
g. Menciptaakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi
anak-anaknya
7. Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain:
a. Mempertahankan kesehatan.
b. Mempunyai lebih banyak waktu kebebasan dalam arti mengolah
minat social dan waktu santai.
c. Memulihkan hubungan Antara generasi muda dengan generasi tua.
d. Keakraban dengan pasangan.
e. Memelihara hubungan atau kontak dengan anak dan keluarga.
f. Persiapan masa tuan atau pension dengan meningkatkan keakraban
pasangan.
8. Tahap kedelapan keluarga usia lanjut
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain:
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan
fisik dan pendapatan.
c. Mempertahankan hubungan anak dan social masyarakat.
d. Melakukan life review menerima kematian pasangan, kawan dan
mempersiapkan kematian

12
E. Peran dan tanggung jawab keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku intra personal
sifat, kegiatan yang bersifat berhubungan dengan pola prilaku dan kluarga,
kelompok dan masyarakat.Peran keluarga menurut Friedman (2010)
adalah:
1. Peran ayah
Ayah sebagai sumai dari istri ayah dari anak anak berperan sebagai
pencari nafkah, pendidikan, pelindung dan pemberi asuhan dan
pemberi rasa aan serta sebagai kepala keluarga, ayah juga berperan
sebagai anggota dari kelompok sosialnya dan sebagai anggota
masyarakat di lingkungannya.
2. Peran ibu
Ibu berperan sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya,
mempunyai tugas untuk mengurus rumah tangga, pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung anggota masyarakat dari
li,ngkungan, disamping itu juga berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dari keluarga.
3. Peran anak
Anak melakukan peran psikososial sesuai dengan perkembanganya
baik fisik, mental, social dan spiritual.
Sedangkan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dalam hal
pemeliharaan kesehatan dan pendidikan anak, adalah:
1. Tanggungjawab pemeliharaan kesehatan anak
Maksud dari tanggung jawab ini adalah berkaitan dengan
pengembangan pembinaan fisik anak menjadi anak yang
sehat,cerdas,tangguh dan pemberani. Oleh karena itu, orang tua
berkewajiban untuk memberi makan dengan makanan yang halal dan
baik, kesehatan fisik membiasakan anak makan dam minum dengan
makanan dan minuman yang diperbolehkan dan bergizi.
2. Tanggung jawab pendidikan dan pembinaan intelektual

13
Tanggung jawab ini maksudnya adalah pembentukan dan
pembinaan berpikir anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat serta
kesadaran berpikir dan berbudaya. Tanggung jawab intelektual ini
berpusat pada tiga kewajiban mengajar,penyadaran bepikir dan
kesehatan berfikir.
3. Tanggung jawab kepribadian dan sosial anak
Tanggung jawab ini maksudnya adalah kewajiban orang tua
menanamkan anak sejak kecil agar terbiasa menjalankan adab sosial
dan pergaulan sesamanya. Ketika anak yang masih suci,orang-orang
dewasa mempunyai perhatian yang besar kepadanya, maka jiwa sosial
dan perhatiannya benar terhadap orang lain itulah yang akan tumbuh
kuat di dalam jiwanya.
Pembentukan kepribadian terjadi dalam masa yang panjang, sejak
dalam kandungan sampai usia 21 tahun. Pembentukan kepribadian
berkaitan erat dengan pembinaan iman dan akhlak. Secara umum pakar
kejiwaan berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu mekanisme
yang mengendalikan dan mengarahkan sikap dan perilaku seseorang.

F. Masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga childbearing


Masalah kesehatan yang terjadi pada kelurga Childbearing menurut
Mubarak (2011) adalah:
1. Hubungan seksual dan sosial terganggu
Hubungan seksual antar pasangan umumnya menurun selama masa
kehamilan dan selama enam minggu periode pasca partum. Kesulitan
seksual selama periode pasca partum biasa terjadi, muncul akibat
faktor peran baru yang dijalankan oleh ibu, akibat kelelahan dan
merasa kehilangan ketertarikan seksual sementara suami merasa
ditinggalkan atau disingkirkan.
2. Suami merasa diabaikan
Sebagian besar ayah secara tradisional tidak diikutsertakan dalam
proses perinatal, sehingga tentu saja hal ini membuat pria terlambat

14
dalam melaksanakan perubahan peran penting sehingga menghindari
keterlibatan emosional mereka.
3. Peningkatan perselisihan
Pola komunikasi pernikahan yang baru berkembang dengan
hadirnya seorang anak, pasangan suami istri dalam berhubungan satu
sama lain memperlakukan pasangannya sebagai pasangan hidup dan
sebagai orang tua. Pola transaksional pasangan terbukti berubah secara
drastis.
Fieldman (1961), mengobservasi bahwa orang tua bayi sedikit
berbicara satu sama lain dan sedikit memiliki kesenangan, kurang
menstimulasi percakapn, dan menurunnya kualitas interaksi
pernikahan mereka. Beberapa orang tua erasa kewalahan dengan
bertambahnya tanggung jawab, terutama pada keluarga yang suami
dan istrinya bekerja penuh waktu.

G. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
3. Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan
4. Kurang pengetahuan keluarga mengenai kesahatan
5. Kesiapan meningkatkan manajemen kesahatan

15
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Fasilitas Yankes No. Register

Nama Perawat yang Kelompok 2 Tanggal Pengkajian 19Agustus 2020


mengkaji

1. DATA KELUARGA

Nama Kepala Keluarga Tn. A Bahasa sehari-hari Jawa

Alamat Rumah & Telp Mlipak, danasri lor Jarak yankes terdekat 2 km

Agama & Suku Islam, jawa Alat Transportasi Motor

Data Anggota Keluarga

N Nama Hub Umur J Suku Pendi Pekerja Status TTV Status Alat
o dgn K dikan an Saat Gizi (TD, N, Imunis Bantu/
KK Terak Ini S, P) asi Protesa
hir (TB, Dasar
BB)

1 Tn. A Suami 34 th L Jawa SMA Wirasw 157cm, TD: Lengka Tidak


asta 50kg 100/80m p mengg
mHg unakan
IMT = alat
50: N: bantu
(1,57x1 70x/mnt
,57) =
20,32 RR:
18x/mnt

2 Ny. B Istri 32 th P Jawa SMA Wirasw 148cm, TD: Lengka Tidak


asta 70kg 120/80 p mengg
mmHg unakan
IMT = alat
70: N: bantu
(1,48x1 84x/mnt
,48)
=31,96 RR:
20x/mnt

3 Tn. M Mertua 67 th L Jawa SD Petani 165cm, TD: Lengka Tidak


50kg 125/80 p mengg
mmHg unakan
IMT = alat
50 : N: bantu
(1,65x1

16
,65) = 70x/mnt
18,5
RR:
20x/mnt

4 Ny. S Mertua 65 th P Jawa SD Petani 150cm, TD: Lengka Tidak


47kg 120/80 p mengg
mmHg unakan
IMT = alat
47 : N: bantu
(1,5x1, 88x/mnt
5) =
20,8 RR:
20x/mnt

Lanjutan

No Nama Penampilan Status kesehatan Riwayat penyakit/ Analisis Masalah Kesehatan


umum saat ini alergi individu
1 Tn. A Baik Tidak ada keluhan  Perokok
2 Ny. B Baik Tidak ada keluhan  Hamil anak pertama sudah 9
bulan, tidak ada keluhan saat
hamil.
3 Tn. M Baik Tidak ada keluhan  Sehat
4 Ny. S Baik Tidak ada keluhan  Sehat

2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT


Tidak ada individu yang sakit
3. DATA PENUNJANG KELUARGA

RumahdanSanitasiLingkungan  StresdanKopingKeluarga
o Stresjangkapanjang*; kehilanganpekerjaan,
Kondisi Rumah : pasangan, anak, Ny.B cemas dengan masa depan
anak pertamanya
o Ukuran: 4x8 m2 o Stresjangkapendek*; kehilanganuang, sakit,
o Jenis rumah*: Rumah,rumahkontrakan musibah, penghasilan pas-pasan, anak pertama
o Kepemilikan: Rumah milik orang tua Ny. B akan segera lahir
o Jenisbangunan*; Permanen, semi permanen o Kemampuankeluargaberesponterhadapstresor*;
o Jenislantai: Tanah, semen, keramik, granit, tenang, marah, amuk
marme jenis lantai Tegel o Strategikoping
o Genting*: Standar, rumbia,  Koping internal*; berdoa, humor,
o Eternit*: Ada/tidakada diskusibersamakeluarga,
o Jumlahruangan*: tamu, makan, kamartidur, fleksibilitasperandalamkeluarga
dapur, kamarmandi  Kopingeksternal*: mencariinformasi,
o Jumlahkamartidur: 4 kamar tidur memeliharahubungandenganmasyarakat,
o Kebersihanperabotdalamrumah: bersih dan danmencaridukungansosial
tertata rapi  HarapanKeluarga : Ny.B berharap semoga anak
o Fasilitasdalamrumah; meja, kursi, almari, tv, pertamanya lahir dengan sehat dan selamat, dan
video, mesincuci, lemaripendingin, AC, menjadi keluarga yang bahagia.
kondisiFasilitas; Baik/rusak, kasur kapuk,
kompor gas
o Ventilasi : Cukup/Kurang*ada 6 jendela di PHBS Di Rumah Tangga
dalam rumah
Jika PUS, KB yang digunakan:

17
o PencahayaanRumah :Baik/ Tidak*; Terdapat Ya/Tidak*sebelum hamil Ny.B pernah menggunakan
jendela disetiap ruang bisa dibuka dibuka KB IUD 5 tahun yang lalu. KB yang digunakan IUD,
disiang hari/Tidak*, dimalam hari lampu terang pemakaian setelah menikah 5 tahun kemudian hamil.
disetiap ruang/Tidak*  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
o Saluran Buang Limbah : Baik Cukup/Kurang*; kesehatan :
SPAL, Terbuka Ya/ Tidak* ,
o Sumber Air Bersih : Sehat/Tidak Sehat*; Sumur  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
terbuka, sumur bor, PAM Ya/ Tidak* ,
o JambanMemenuhiSyarat :Ya/Tidak* Angsa jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
train, cemplung, kolamikan, sungai.. Ya/ Tidak* ,
o TempatSampah: Ya/Tidak*Bak Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
sampahdikelolakeluarga, pengangkutansampah Ya/ Tidak* ,menggunakan jembangan untuk
o Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah meletakkan air.
Anggota Keluarga 8m2/orang; Ya/Tidak*, 4x8 Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
m2 Ya/ Tidak* ,mandi dan mencuci baju di kamar mandi,
 KarakteristikKomunitas; air bersih dan tidak berwarna
o Tipekomunitas*: Pedesaan, perkotaan Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
o Tipetempattinggallingkungan*: hunian, agraris, Ya/ Tidak* ,CTPS setelah pulang kerja, mau makan
industri.  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
o Lama keluargatinggal di tempattersebut: 32 Ya/ Tidak* ,sampah dibuang ditempat sampah,
tahun, Ny. B tinggal di rumah tersebut sejak dikumpulkan, kemudian dibakar
kecil  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
o Sejarahpindahataumigrasi: Tidak pernah Ya/ Tidak* ,Ny.B selalu menyapu rumah setiap hari
berpindah-pindah dan mengepel rumah 3 hari sekali
o Etniskomunitas: Jawa, Kondisijalan: beraspal  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
baik. Ya/ Tidak* ,menu masakan lauk pauk beragam setiap
o Hubungankekerabatandengantetangga: baik hari
o Support mentalmasyarakatkeluargaadamasalah: Menggunakan jamban sehat :
tidak ada masalah, jika ada keluarga akan Ya/ Tidak*,menggunakan jamban angsa train di kamar
saling membantu mandi
o Perkumpulankeluargadimasyarakat*; Arisan, Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
pengajian.., kerja bakti, PKK,RT Ya/ Tidak* ,kadang-kadang tidak seminggu sekali
o Pelayanankesehatandimasyarakat*; Makan buah dan sayur setiap hari :
Posyandu,puskesmas, klinik, RS, bidan desa, Ya/ Tidak* ,makan sayur setiaphari tetapi buah tidak
jarakterdekatyankes: jarak bidan desa 10m dari setiap hari
rumah Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
o Fasilitasdilingkungan*; Rumahibadah, sekolah, Ya/ Tidak* Ny.B tidak pernah olahraga, hanya jalan-
pasar, warung, apotik, tempatrekreasi,angkutan jalan sehat.
umum Tidakmerokok di dalamrumah :
o Keamanankomunitas: aman :Ya/ Tidak* ,Tn.A merokok sehari habis 4-5 batang,
merokok saat santai dan setelah makan. Ada asbak dan
 StrukturKeluarga
putung rokok di meja.
o Pembuatkeputusandalamkeluarga: suami
 Setiapanggotakeluargamemilikihandukmasing-
o Penggunaankomunikasiantaranggotakeluarga,
masing: Ya/Tidak*
: baik, bicara langsung
 KeluargamenjadianggotaJaminanKesehatanNasional:
o Penyampaianpendapatdalamkeluarga: baik,
Ya/ Tidak*BPJS, KIS
seluruh anggota keluarga berkomunikasi
dengan baik
o Perasaannyaselamaberkomunikasidanberinter
aksi: baik
o Salingmemberperhatiankasihsayingsertapentin
gnyakeluarga: Ya.
o Anggotakeluargamenjalankanperanmasing-
masing sec fleksibel: Ya, kadang suami

18
membantu istri dirumah
o Pencarinafkahdalamkeluarga: Suami,
Penghasilanperbulan: Tidak menentu.
o Nilai agama/budaya/kesehatan yang
dipegangkeluarga : Agama seluruh anggota
keluarga Islam,

4. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN


KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA

1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:


Ada Tidak, Ny.B selalu dibawa ke bidan terdekat untuk memeriksakan kehamilannya dan Ny.B
selalu menasehati Tn.A untuk berhenti merokok.
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
YaTidak, Ny.B selalu bertanya kepada tetangga atau tenaga kesehatan terdekat terkait kondisi
kehamilannya.
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
YaTidak, karena Ny.B sedang hamil jadi sering lelah dan badan pegal-pegal jika beraktivitas
berlebihan dan Tn.A memiliki kebiasaan merokok.
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya:
YaTidak, suami akan tahu jika Ny.B kelelahan akan sering tiduran dan duduk
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila
tidakdiobati/dirawat:
YaTidak, tidak baik untuk Ny.B dan bayi yg ada dikandungannya dan Tn.A mengetahui akibat dari
merokok tetapi tidak memperdulikannya.
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
Keluarga Tetangga Kader Tenaga kesehatan Saudara
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya Perlu berobat ke fasilitas yankes
Tidak terpikir, Ny.B mendapatkan pemeriksaan setiap bulan.
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara
aktif:
Ya  Tidak,jelaskan: keluarga tidak membiarkan Ny.B terlalu capek dan Ny.B selalu menyimpan
asbak rokok yang ada di meja
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya :
Ya  Tidak , Jelaskan:ketika Ny.B sakit berobat ke bidan desa dan minum obat yg diresepkan
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang
dialaminya:
Ya  Tidak, jelaskan: keluarga tidak membiarkan Ny.B kelelahan dan selalau mencukupi nutrisinya
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Ya  Tidak, jelaskan: keluarga mengerjakan pekerjaan rumah yg berat untuk meringankan pekerjaan
rumah Ny.B
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya  Tidak, jelaskan :keluarga selalu membantu Ny.B membersihkan lingkungan rumah agar Ny.B
tidak terlalu banyak melakukan pekerjaan rumah dan Ny.B selalu menyimpan asbak rokok yang ada di
meja
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya:

19
Ya  Tidak, jelaskan: keluarga selalu bertanya kepada tetangga,yankes, dan saudara apabila ada
masalah kesehatan

KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA : KESIMPULAN:


1. Menerima petugas puskesmas - Kemandirian I: jika memenuhi kriteia 1&2
2. Menerima yankes seuai rencana - Kemandirian II: jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar - Kemandirian III: jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran - Kemandirian IV: jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif

B. Diagnosa keperawatan

Data Etiologi Problem


1. Ds : KetidakmampuanTn. Perilaku kesehatan
Ny. B mengatakan suaminya merokok A dalam mengenal cenderung beresiko
sehari bisa menghabiskan 4-5 batang masalah perilaku
rokok.Ny. B mengatakan biasanya beresiko pada Ny.B
suaminya merokok saat setelah makan dan dan bayi
saat sedang santai. Ny.B mengatakan dikandungannya.
selalu menyimpan asbak rokok dari meja
agar suaminya tidak teringat untuk
merokok. Ny.B mengatakan selalu
mencarikan informasi bagaimana cara
untuk menghentikan merokok pada
suaminya.
DO:
Tampak ada asbak dan putung rokok di
meja, sangat beresiko pada istri dan juga
anaknya di dalam kandungan. Ny.B
tampak mencari tahu cara agar suaminya
berhenti merokok.

2. Ds: Ketidakefektifan Kesiapan


Ny. B mengatakan selalu mencari Ny.B meningkatkan
informasi dan bertanya kepada saudara dalammengenali pengetahuan
dan tetangganya terkait dengan masalah masalah kesehatan
kesehatan pada ibu hami, tetapi masih tentang ibu hamil
belum mengerti tindakan yang harus
dilakukannya untuk menjaga kesehatan

20
pada ibu hamil.
Do
Ny. B tampak aktif bertanya pada saudara
dan tetangga terkait masalah
kehamilannya. Ny.B tampak belum
melakukan upaya untuk menjaga
kesehatannya.

Diagnosa keperawatan:

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan


dengan ketidakmampuan Tn.A dalam mengenal masalah perilaku beresiko
pada Ny.B dan bayi dalam kandungannya.
2. Kesiapan meningkatkan pengetahuan berhubungan denganketidakefektifan
Ny.B dalam mengenenali masalah kesehatan tentang ibu hamil.

C. Intervensi Keperawatan

21
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d ketidakmampuan Tn.A dalam
mengenal masalah perilaku beresiko pada Ny.B dan bayi dalam
kandungannya.
NURSING OUTCOMES CLASSIFICATION NURSING INTERVENTION
CLASSIFICATION

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... 1. Mengenal;


x ... pertemuan dengan keluarga diharapkan Pengajaran;proses penyakit
keluarga mampu : a. Kaji tingkat pengetahuan kesehatan saat ini
1. Mengenal masalah kesehatan b. Jelaskan upaya untuk mengehentikan
Dengan kriteria hasil : kebiasaan merokok
c. Beri info tentang perubahan kondisi fisik saat
Perilaku Pencarian Kesahatan
ini
d. Diskusikan pilihan terapi/penanganan
INDIKATOR Awal Akhir
berhenti merokok
Mengajukan pertanyaan- 2 e. Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencgah
pertanyaan b.d kesehatan
komplikasi
Menjelaskan strategi untuk 2
menghilangkan perilaku yg
tidak sehat

Melak. Perilaku kesehatan 2


konsisten yg disarankan dg
kesadaran sendiri

Ket :1 : Tidak pernah menunjukan, 2: Jarang


menunjukan, 3 :Kadang menunjukan,4 : Sering
menunjukan, 5 : Secara konsisten menunjukan

2. Mengambil keputusan 2. Mengambil Keputusan


Pembuatan keputusan Dukungan pengambilan keputusan
a. Tentukan apakah terdapat perbedaan
INDIKATOR Awal Akhir pandangan antara keluarga dan nakes
mengenai kondisi saat ini.
Mengidentifikasi info relefan 3 b. Beri solusi alternatif dengan jelas dan
mendukung
Mengidentifikasi 3 c. Hormati hak keluarga untuk menerima atau
Konsekuensipilihan tidak menerima informasi
d. Menjadi penghubung keluarga dengan
Mengidentifikasi sumber 3 kelompok pendukung dan yankes
daya yang diperlukan

Memilih alternatif pilihan 3

Ket :1 :Sangat terganggu, 2 : Banyak terganggu,


3: Cukup terganggu, 4 : Sedikit terganggu, 5 :
Tidak terganggu

3. Merawat anggota keluarga yang sakit 3. Merawat Anggota Keluarga yang sakit
Perilaku Patuh (bersifat aktif) Bantuan penghentian Merokok

22
INDIKATOR Awal Akhir a. Tentukan kesiapan berhenti merokok;
tetapkan tanggal berhenti; beri dorongan
Mempertimbangkan 3 gaya hidup bebas rokok
resiko/keuantungan perilaku b. Dorong bergabung dengan kelompok
sehat pendukung berhenti merokok
c. Bantu untuk mengembangkan metode
Menggunakan strategi 3 praktis untuk menolak keinginan merokok
mengoptimalkan perilaku sehat d. Beri produk pengganti nikotin; Sediakan
makanan kesukaan, perman, buah (ngelink
Menggunakan aktivitas hidup 3 EBP); alihkan dengan hobi kesukaan;
harian sesuai energi dan hindari konflik;ciptakan keakraban dalam
keluarga
toleransi

Monitor sendiri status 3


kesehatan secara mandiri

Ket :1 : Tidak pernah menunjukan, 2: Jarang


menunjukan, 3 :Kadang menunjukan,4 : Sering
menunjukan, 5 : Secara konsisten menunjukan

4. Memodifikasi lingkungan 4. Memodifikasi


Dukungan Keluarga selama perawatan Modifikasi Perilaku

INDIKATOR Awal Akhir a. Tentukan motivasi klien terhadap


perubahan perilaku.
Anggota keluarga 3 b. Dukung untuk mengganti kebiasaan yang
mengungkapkan keinginan tidak diinginkan dgn kebaisan lebih baik
untuk mendukung anggota (misal dialihkan menyediakan permen,
keluarga yg sakit buah-buahan, makanan kesukaan).
Anggota keluarga 3 c. Kenalkan pada orang yang telah berhasil
mempertahankan komunikasi berhenti merokok.
dgn anggota keluarga yg d. Beri perhatian kebutuhan kesehatan .
sakit e. Pilih perilaku menjadi terukur (misal
berhenti merokok, jumlah yg dihisap).
Anggota keluarga 3 f. Fasilitasi keterlibatan keluarga dlm proses
memberikan sentuhan modifikasi (misalnya: makan bersama,
menghibur utk anggota nonton tv bersama)
keluarga yg sakit
Peningkatan Sistem Dukungan
Bekerja sama dgn anggota 3 a. Atur suhu ruangan sejuk; atur tempat
keluarga yg sakit dlm makan menarik nyaman,
menentukan perawatan b. Atur ruang interaksi keluarga nyaman;
lingkungan memudahkan penyiapan
Ket :1 : Tidak pernah menunjukan, 2: Jarang makanan
menunjukan, 3 :Kadang menunjukan,4 : Sering
menunjukan, 5 : Secara konsisten menunjukan

5. Memanfaatkanfasilitas pelayanan kesehatan 5. Memanfaatkan fasilitas


Partisipasi dalam Keputusan Perawatan Panduan Sistem Pelayanan Kesehatan
Kesehatan a. Anjurkan mengenai jenis layanan nakes.
b. Koordinasikan waktu terjadwal, jelaskan

23
INDIKATOR Awal Akhir waktu, biaya, dan lokasi.
c. Identifikasi dan fasilitasi komunikasi
Menuntut tanggungjawab utk 3 antara yankes dankeluarga.
membuat keputusan d. Dorong mengenai layanan biaya dan
Mencari informasi terpercaya 3 layanan kesehatan

Identifikasi prioritas outcome 3


kesehatan

Mencari pelayanan 3
perawatan kesehatan utk
memenuh outcome yg
diinginkan

Ket :1 : Tidak pernah menunjukan, 2: Jarang


menunjukan, 3 :Kadang menunjukan,4 : Sering
menunjukan, 5 : Secara konsisten menunjukan

2. Kesiapan meningkatkan pengetahuan berhubungan dengan


ketidakefektifan Ny.B dalam mengenali masalah kesehatan tentang ibu
hamil.
NURSING OUTCOMES CLASSIFICATION NURSING INTERVENTION
CLASSIFICATION

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Mengenal;


...x ... pertemuan dengan keluarga diharapkan Pendidikan kesehatan
keluarga mampu : a. Targetkan sasaran pada ibu hamil yang
1. Mengenal masalah kesehatan akan mendapat manfaat besar dari
Dengan kriteria hasil : pendidikan kesehatan.
b. Identifikasi faktor internal atau eksternal
Perilaku Pencarian Kesahatan
yang dapat meningkatkan atau mengurangi
motivasi untuk berperilaku sehat
INDIKATOR Awal Akhir
c. Pertimbangkan riwayat individu dalam
Mengajukan pertanyaan b.d 2 konteks personal dan riwayat sosial budaya
individu, keluarga, dan masyarakat.
kesehatn sendiri
d. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya
hidup perilaku saat ini pada individu,
Menjelaskan strategi untuk 2
keluarga atau kelompok sasaran
menghilangkan perilaku yg e. Identifikasi sumber daya (misalnya tenaga,
tidak sehat ruang, peralatan, uang, dll) yang
diperlukan untuk melaksanakan program
Melak. Perilaku kesehatan 2
konsisten yg disarankan dg
kesadaran sendiri

Ket :1 : Tidak pernah menunjukan, 2: Jarang


menunjukan, 3 :Kadang menunjukan,4 : Sering

24
menunjukan, 5 : Secara konsisten menunjukan

2. Mengambil keputusan 2. Mengambil Keputusan


Pembuatan keputusan Dukungan pengambilan keputusan
a. Tentukan apakah terdapat perbedaan
INDIKATOR Awal Akhir pandangan antara keluarga dan nakes
mengenai kondisi saat ini.
Mengidentifikasi info relefan 3 b. Beri solusi alternatif dgn jelas dan
mendukung
Mengidentifikasi 3 c. Hormati hak keluarga utk menerima atau
konsekuensi pilihan tdk menerima informasi
d. Menjadi penghubung keluarga dgn
Mengidentifikasi sumber 3 kelompok pendukung dan yankes
yang diperlukan

Memilih alternatif pilihan 3

Ket :1 :Sangat terganggu, 2 : Banyak terganggu,


3: Cukup terganggu, 4 : Sedikit terganggu, 5 :
Tidak terganggu

3. Merawat anggota keluarga yang sakit 3. Merawat Anggota Keluarga yang sakit
Perilaku Patuh (bersifat aktif) Peningkatan pengasuhan
a. Berikan bimbingan antisipatif yang
INDIKATOR Awal Akhir diperlukan ibu hamil sesuai tingkat
perkembangan yang berbeda
Mempertimbangkan 3 b. Bantu keluarga dalam mengembangkan,
keuntungan dari perilaku sehat memelihara, dan menggunakan system
dukungan sosial
Melakukan aktivitas hidup 3 c. Dengarkan masalah dan kekhawatiran
harian sesuai dengan energi keluarga tanpa (kesan) menghakimi
dan toleransi (keluarga tersebut)
d. Bantu keluarga untuk mengembangkan
Melakukan monitor sendiri 3 keterampilan sosial
mengenai status kesehatan e. Tingkatkan keterampilan pemecahan
secara mandiri masalah melalui contoh role model,
(demonstrasi) praktek, dan (pemberian)
Ket :1 : Tidak pernah dilakukan, 2: Jarang penguatan.
dilakukan, 3: Kadang-kadang dilakukan,4 :
Sering dilakukan, 5 : Dilakukan secara konsisten

4. Memodifikasi lingkungan 4. Memodifikasi


Dukungan Keluarga Bantuan modifikasi diri
a. Bantu klien untuk mengidentifikasi tujuan
INDIKATOR Awal Akhir spesifik untuk berubah.
b. Eksplorasi bersama klien mengenai
Anggota keluarga 3
rintangan yang potensial (menghambat)
mengungkapkan keinginan
terhadap (dilakukannya) perubahan
utk mendukung anggota
perilaku.
keluarga yg sakit
c. Identifikasi bersama klien mengenai
Keluarga mempertahankan 3 strategi paling efektif terkait dengan
komunikasi dgn keluarga yg perubahan perilaku pada ibu hamil.
d. Dorong pasien untuk memulai (perubahan)

25
sakit dengan penghargaan yang bersifat intrinsic
dulu untuk kemudian berkembang kepada
Keluarga menghibur 3 penghargaan ekstrinsik.
keluarga yg sakit e. Bantu pasien mengevaluasi perkembangan
Bekerja sama dgn keluarga 3 dengan membandingkan catatan perilaku
yg sakit dlm perawatan sebelumnya dengan catatan perilaku saat
ini
Ket :1 : Tidak pernah menunjukan, 2: Jarang
menunjukan, 3 :Kadang menunjukan,4 : Sering
menunjukan, 5 : Secara konsisten menunjukan

5. Memanfaatkanfasilitas pelayanan kesehatan 5. Memanfaatkan fasilitas


Perilaku promosi kesehatan Panduan Sistem Pelayanan Kesehatan
a. Anjurkan mengenai jenis layanan nakes.
INDIKATOR Awal Akhir b. Koordinasikan waktu terjadwal, jelaskan
waktu, biaya, dan lokasi.
Mendukung kebijakan publik 3
c. Identifikasi dan fasilitasi komunikasi
yang sehat
antara yankes dankeluarga.
Menggunakan dukungan 3 d. Dorong mengenai layanan biaya dan
sosial untuk meningkatkan layanan kesehatan
kesehatan

Keseimbangan istirahat dan 3


aktivitas

Menggunakan sumber- 3
sumber finansial untuk
meningkatkan kesehatan

Ket :1 : Tidak pernah menunjukan, 2: Jarang


menunjukan, 3 :Kadang menunjukan,4 : Sering
menunjukan, 5 : Secara konsisten menunjukan

26
D. Implementasi – Evaluasi

FasilitasYankes No. Register

NamaPerawat Kel 2 NamaPenanggungjawab/KK Tn. A

NamaKeluarga Alamat Mlipak,


danasri lor
Penyakit/Masalahkesehatan

No/ Diagnosia Implementasi Evaluasi TTD


Keperaw Perawat
Tgl atan

1/ Perilaku 1. Menanyakan seberapa jauh 29-08-2020


kesehatan pengetahuan Tn.A tentang akibat
29- cenderung merokok. S:
08- beresiko 2. Memberikan penkes cara untuk
2020 b.d menghentikan kebiasaan merokok  Tn. A mengatakan sudah tahu
ketidakma dengan menggunakan produk tentang bahaya merokok, tetapi
mouan pengganti nikotin, seperti permen tidak bisa berhenti merokok
Tn.A karet, nikotin transdermal dan tablet karena sudah menjadi kebiasaan
dalam hisap.

27
mengenali 3. Mendiskusikan bersama Tn.A gaya sejak dulu.
masalah hidup sehat untuk mencegah  Tn. A mengatakan akan
perilaku komplikasi seperti membiasakan berusaha untuk merubah gaya
beresiko berkumpul bersama orang yang hidup menjadi lebih sehat.
pada Ny.B tidak merokok.  Tn.A mengatakan sudah
dan bayi 4. Membantu Tn.A meluruskan niat mengetahui bahaya merokok,
dalam untuk menghentikan merokok. penyebab, dan komplikasi
kandunga 5. Mendorong Tn.A untuk berkumpul merokok.
nnya bersama dengan orang yang tidak  Tn.A mengatakan sudah
merokok. mengetahui produk pengganti
6. Memperkenalkan produk pengganti nikotin.
nikotin kepada Tn.A seperti  Keluarga mengatakan akan
permenkaret, nikotin transdermal membujuk Tn.A supaya mau
dan tablet hisap serta kebiasaan berhenti merokok demi
untuk menerapkan pola hidup sehat. kesehatan Tn.A dan
7. Menjauhkan asbak dari Tn.A agar keluarganya.
Tn.A tidak teringat untuk merokok.
8. Memberikan produk pengganti O:
nikotin kepada Tn.A untuk di coba.
9. Memodifikasi lingkungan agar Tn.A  Tn.A dapat menjawab
tidak merokok seperti mengatur pertanyaan tentang bahaya
suhu ruangan agar lebih sejuk dan merokok, penyebab, dan
mengatur tempat makan yang komplikasi merokok.
menarik dan nyaman.  Tn.A tampak belum yakin
10. Menganjurkan kepada untuk berhenti merokok.
keluarga untuk ikut andil dalam  Tn.A mampu menyebutkan
upaya untuk menghentikan merokok produk-produk pengganti
seperti makan bersama, menonton tv nikotin dengan benar.
bersama, dan menghabiskan waktu
bersama. A:
11. Menjadi penghubung antara
Tn.A dengan komunitas orang yang Masalah teratasi sebagian.
tidak memiliki kebiasaan merokok.
12. Mengajukan Tn.A untuk P:
berkonsultasi dengan nakes terkait
dengan keinginan berhenti merokok. Lanjutkan intervensi.

2/ Kesiapan 1. Memberikan penkes kepada Ny.B 30-08-20202


meningkat tentang PHBS ibu hamil trimester
30- kan tiga. S:
08- pengetahu 2. Memberikan penkes kepada Ny.B
2020 an b.d tentang tanda-tanda persalinan.  Ny.B mengatakan sudah
ketidakefe 3. Membantu Ny.B untuk meluruskan mengetahui tentang PHBS ibu
ktifan niat terkait perubahan gaya hidup hamil trimester tiga dan tanda-
Ny.B menjadi lebih sehat. tanda persalinan.
dalam 4. Menganjurkan Ny.B untuk sering-  Ny.B mengatakan akan
mengenali sering mengecek kehamilannya ke mengubah gaya hidup menjadi
masalah kader atau bidan desa. lebih sehat untuk dirinya dan
kesehatan 5. Mengajarkan Ny.B untuk olahraga juga anaknya nanti.
ibu hamil seperti olahraga untuk persalinan,  Ny.B mengatakan sudah paham
berjalan pelan, yoga dan relaksasi. cara melakukan senam hamil.
6. Menyediakan makanan yang sehat  Ny. B mengatakan akan sering
untuk Ny.B seperti buah dan sayur, berbincang-bincang dengan
susu ibu hamil, sereal, biscuit. keluarga terkait kesiapan
7. Memodifikasikan lingkungan yang persalinannya.
membuat Ny.B menjadi lebih  Ny.B mengatakan akan selalu

28
nyaman contohnya menata ruang mengingat jadwal kunjungan ke
menjadi lebih rapi, memberikan bidan desa.
pengharum ruangan.
8. Menganjurkan Ny.B untuk O:
berkumpul dan berbincang dengan
keluarga mengenai kesiapan  Ny. B dapat menjawab
persalinannya. pertanyaan tentang PHBS pada
9. Menganjurkan Ny.B untuk ibu hamil trimester tiga dan
memanfaatkan layanan kesehatan tanda-tanda persalinan.
yang sesuai dengan ibu hamil seperti 2. Ny.B dapat melakukan senam
bidan, puskesmas, kader dan rumah hamil seperti yang dicontohkan.
sakit rujukan. 3. Ny. B tampak bersungguh-
10.Menjelaskan rancangan biaya untuk sungguh untuk memeriksakan
persiapan persalinan di puskesmas kehamilanya secara rutin.
dan rumah sakit rujukan.
A:

Masalah teratasi.

P:

Pertahankan intervensi.

E. Catatan Perkembangan

Dx CatatanPerkembangan
1/ 29-8-2020 S:
 Tn. A mengatakan sudah tahu tentang bahaya merokok,
Perilaku kesehatan cenderung tetapi tidak bisa berhenti merokok karena sudah menjadi
beresiko b.d ketidakmamouan kebiasaan sejak dulu.
Tn.A dalam mengenali  Tn. A mengatakan akan berusaha untuk merubah gaya
masalah perilaku beresiko hidup menjadi lebih sehat.
pada Ny.B dan bayi dalam  Tn. A mengatakan akan berusaha perlahan untuk
kandungannya menghentikan kebiasaan merokoknya.
 Tn.A mengatakan sudah mengetahu bahaya merokok,
peyebab, dan komplikasi merokok.
 Tn.A mengatakan sudah mengetahui produk pengganti
nikotin.
 Keluarga mengatakan akan membujuk Tn.A supaya mau
berhenti merokok demi kesehatan Tn.A dan keluarganya.

O:

 Tn.A dapat menjawab pertanyaan tentang bahaya


merokok, penyebab, dan komplikasi merokok
 Tn.A tampak belum yakin untuk berhenti merokok.
 Tn.A mampu menyebutkan produk-produk pengganti

29
nikotin dengan benar.

A: Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan intervensi

2/ 30-08-2020 S:
 Ny.B mengatakan sudah mengetahui tentang PHBS ibu
Kesiapan meningkatkan hamil trimester tiga dan tanda-tanda persalinan.
pengetahuan b.d  Ny.B mengatakan akan mengubah gaya hidup menjadi
ketidakefektifan Ny.B dalam lebih sehat untuk dirinya dan juga anaknya nanti.
mengenali masalah kesehatan  Ny.B mengatakan sudah paham cara melakukan senam
ibu hamil hamil.
 Ny. B mengatakan akan sering berbincang-bincang
dengan keluarga terkait kesiapan persalinannya.
 Ny.B mengatakan akan selalu mengingat jadwal
kunjungan ke bidan desa.
O:
 Ny. B dapat menjawab pertanyaan tentang PHBS pada
ibu hamil trimester tiga dan tanda-tanda persalinan.
 Ny.B dapat melakukan senam hamil seperti yang
dicontohkan.
 Ny. B tampak bersungguh-sungguh untuk memeriksakan
kehamilanya secara rutin.

A: Masalah teratasi.

P: Pertahankan intervensi.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga childbearing merupakan tahap perkembangan keluarga kedua
yang dimulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi
berumur 30 bulan. Tahap ini merupakan tahap yang penuh stressor karena
merupakan tahap transisi menjadi orang tua. Sebuah ketidakseimbngan
dapat terjadi sehingga bisa menimbulkan krisis keluarga dapat
menyebabkan gangguan dalam hubungan pernikahan.
Tahap perkembangan pada tahap perkembangan keluarga childbearing
antara lain, persiapan menjadi orangtua, membagi peran dan tanggung
jawab, menata ruang anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan, mempersiapakn biaya atau dana childbearing,

30
memfasilitasi role learing anggota keluarga, bertanggung jawab memenuhi
kebutuhan bayi sampai balita, dan mengadakan kebiasan keagamaan
secara rutin. Masalah yang sering muncul pada keluarga chlidbearing
adalah, hubungan seksual dan sosial terganggu, suami merasa diabaikan,
dan peningkatan perselisihan.
Pengkajian data pada asuhan keperawatan keluarga tahap
perkembangan keluarga childbearing dapat dilakukan kepada seluruh
anggota keluarga dengan fokus kepada suami dan istri dengan menanti
kelahiran anak pertama. Penegakan diagnosa keperawatan disesuaikan
dengan masalah yang terjadi pada keluarga tersebut. Intervensi,
implementasi, dan evaluasi keperawatan dilakukan sesuai dengan diagnosa
keperawatan keluarga.

B. Saran
1. Untuk klien dan keluarga
Setelah mengetahui tentang masalah yang terjadi pada keluarga
dengan perkembangan keluaraga childbearing, diharapkan klien dan
keluarga dapat mengubah perilaku yang tidak sesuai dengan PHBS ibu
hamil sehingga keadaan ibu hamil dan bayi dalam kandungannya dapat
tetap sehat.
2. Untuk tenaga kesehatan
Harus ada kerjasama dan komunikasi yang baik antara perawat
dengan perawat, perawat dengan klien, perawat dan tim kesehatan lain
dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebab dengan adanya
kerjasama dan komunikasi yang baik, dapat membantu memenuhi
kebutuhan ibu hamil.

31
DAFTAR PUSTAKA

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam Praktik.

Jakarta : EGC.

Perry, A.G & Potter, P.A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :

Konsep, Proses, dan Praktik, edisi 4, vol 2, diterjemahkan oleh : Renata

Komalasari, dkk. Jakarta : EGC.

Syahraeni, A. (2015). Tanggung Jawab Keluarga dalam Pendidikan Anak. Jurnal

bimbingan penyuluhan islam Al Irsyad Al Naga vol 2, no 1.

32
Herdman, T.H., Kamitsuru, S. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan :

Definisi dan klasifikasi 2018-2020. Jakarta : EGC.

Johnson, M., Maas, M.L., Moorhead, S., Swanson, E. (2016). Nursing Outcomes

Classification (NOC), 5th Indonesian edition. UK: Elsevier Inc.


Bulechek, G., Butcher, H., Dochterman, J., Wagner, C. (2016). Nursing
Interventions Classification (NIC), 6th Indonesian edition. UK: Elsevier
Inc.
Amoi, H. (2012). Childbearing Family.

https://www.scribd.com/document/104962368/Childbearing-Family

Kurniadi, R. (2012). Konsep Keluarga Childbearing.

asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/09/konsep-keluarga-
childbearing.html?m=1

DOKUMENTASI

33
34
35

Anda mungkin juga menyukai