Oleh :
Kelompok 12, Kelas 2.4
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
DIII KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala nikmat dan
rahmat yang dilimpahkan-Nya sehingga kami memperoleh kesempatan untuk menyelesaikan
paper yang berjudul “Perawatan Bayi di Rumah”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan paper ini masih kurang
sempurna, namun berkat rahmat dan izin dari Tuhan Yang Maha Esa, serta bantuan dari berbagai
pihak, paper ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati serta melalui kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan
terimakasih. Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan pada paper ini.
Demikian paper ini kami buat dengan harapan dapat menjadi acuan untuk belajar-
mengajar di perguruan tinggi dan semoga paper ini dapat bermanfaat.
Kelompok 12
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................………….ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang ................................................................................................1
1.2.RumusanMasalah ...........................................................................................2
1.3.TujuanMasalah ...............................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1.Simpulan ........................................................................................................16
3.2.Saran ..............................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
lebih memilih perawatan bayi di rumah demi pelayanan terbaik untuk anak mereka yang
baru lahir.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi masa bayi
2. Untuk mengetahui pengertian dari perawatan bayi di rumah
3. Untuk mengetahui tujuan perawatan bayi di rumah
4. Untuk mengetahui persiapan sebelum melakukan perawatan pada bayi di rumah
5. Untuk mengetahui Jenis-jenis perawatan pada bayi di rumah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Tujuan Perawatan Bayi Di Rumah
Tujuan home care pada bayi yaitu:
1. Terpenuhi kebutuhan dasar bayi ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara
mandiri.
2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
bayi.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
4. Meningkatkan efisiensi waktu, biaya dan tenaga.
5. Meningkatkan pemahaman kepada ibu dan anggota keluarga tentang
pentingnya kesehatan pada bayi.
4
Bagaimanapun, tindakan kewaspadaan tambahan dapat diambil, untuk
meningkatkan keamanan pribadi ketika berada di masyarakat. Tindakan
kewaspadaan ini meliputi (Patricia, 2006) :
1. Mengetahui dengan jelas alamat dan menanyakan anggota keluarga
mengenai perincian yang komplet arah rumah klien.
2. Gambar rute pada sebuah peta sebelum pergi dan senantiasa membawa peta.
Gunakan waktu untuk berkendara mengelilingi rumah sebelum kunjungan
diadakan, hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah potensial.
3. Beritahu rekan kerja ketika anda pergi untuk kunjungan dan mengabari
kepada orang tersebut, segera setelah kunjungan selesai.
4. Membawa telepon genggam atau alat komunikasi lainnya.
5. Jangan membawa barang – barang berharga
6. Memakai tanda pengenal dan sepatu yang pantas.
7. Tunjukan perasaan menghargai di segala kesempatan.
5
1) Memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut jantung, sistem pernafasan,
sistem pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh.
2) Mengurangi kembung dan sakit pada perut
3) Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
4) Meningkatkan konsentrasi bayi serta membuat bayi tidur lelap.
5) Mengajarkan bayi untuk lebih tenang dalam menghadapi stress.
6) Mendorong pertumbuhan susunan otot dan kelenturan yang penting
bagi kemampuan fisik.
7) Meningkatkan ikatan antara orang tua dan bayi sehingga hubungan
batinnya menjadi lebih kuat
6
7) Mulai dengan sentuhan lembut dan secara bertahap tambahkan pada
pijatan.
8) Bila bayi sedikit menangis tenangkan dahulu. Bila menangis lebih keras,
hentikan pijatan.
7
1) Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan seperti
memegang pemukul soft ball. Dengan gerakan memerah, pijat tangan
bayi dari bahu kepergelangannya dengan irama perlahan india.
2) Lakukan gerakan sebaliknya, memerah tangan dari arah pergelangan
tangan ke pangkal lengan bayi dengan irama perlahan swedia
3) Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakkan memutar.
4) Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh permukaan
telapak tangan dan punggung tangan.
5) Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakkan seperti
menggulung.
4. Perut
1) Ingat jangan memijat diatas tulang rusuk atau diatas ulu hati.
2) Lakukan gerakan memijat diata perut seperti mengayuh sepeda, dari
ataskearah bawah perut.
3) Angkat kedua kaki bayi dan leatkkan lututnya perlahan-lahan
kearahperut.
4) Buat gerakkan melingkar dengan kedua tangan secara bergantian.
Searahjarum jam dimulai dari sebelah kanan ibu/perawat
5) Gerakkan “I love u”. Pemijatan “I love u” terdiri dari 3 gerakkan.
a) “I” pijatlah sisi kiri perut bayi kearah bawah perut dengan
menggunakan jari-jari tengah kanan ibu membentuk huruf “I”.
b) “Love” membentuk huruf “L” terbalik pijatlah dari sebelah
kanan kesebelah kiri perut bayi kemudian dari atas ke bawah
perut.
c) “U” gerakkan memijat membentuk huruf “U” terbalik. Pijat
dari kanan bawah keatas kemudian ke kiri, kebawah dan
berakhir diperut kiri bawah.
6) Rasakan gelembung angina dengan jemari anda dorong searah jarum
jamuntuk mengakhiri pijatan.
5. Kaki
Ikuti cara yang sama seperti teknik memijat tangan.
8
6. Punggung
1. Tengkurapkan bayi diatas bantalan lembut atau paha ibu.
2. Pijat dengan gerakkan maju mundur, menggunakan kedua
telapaktangan di sepanjang punggungnya.
3. Luncurkan salah satu telapak tangan ibu dari leher sampai
kepantatbayi dengan sedikit tekanan.
9
2) Washlap kering dan basah
3) Sabun bayi
4) Kassa steril
5) 1 set pakaian bayi
Prosedur Perawatan Tali Pusat:
1) Cuci tangan.
2) Dekatkan alat.
3) Siapkan 1 set baju bayi yang tersusun rapi, yaitu: celana, baju, bedong
yang sudah digelar.
4) Buka bedong bayi.
5) Lepas bungkus tali pusat.
6) Bersihkan/ ceboki dengan washlap 2-3x dari bagian muka sampai
kaki/ atas ke bawah.
7) Pindahkan bayi ke baju dan bedong yang bersih.
8) Bersihkan tali pusat, dengan cara: (a) Pegang bagian ujung, (b) Basahi
dengan washlap dari ujung melingkar ke batang, (c) Disabuni pada
bagian batang dan pangkal, (d) Bersihkan sampai sisa sabunnya
hilang, (e) Keringkan sisa air dengan kassa steril, (f) Tali pusat tidak
dibungkus.
9) Pakaikan popok, ujung atas popok dibawah tali pusat, dan talikan di
pinggir. Keuntungan : Tali pusatnya tidak lembab, jika pipis tidak
langsung mengenai tali pusat, tetapi ke bagian popok dulu.
10) Bereskan alat.
11) Cuci tangan.
10
di Asia Tenggara dengan jumlah 220.000 kematian bayi, sebab masih banyak
masyarakat yang belum mengerti tentang cara perawatan tali pusat yang baik dan
benar (Dinkes RI, 2005). Cara persalinan yang tidak steril dan cara perawatan tali
pusat dengan pemberian ramuan tradisional meningkatkan terjadinya tetanus
pada bayi baru lahir (Retniati, 2010).
3. Memandikan bayi
Memandikan adalah suatu cara membersihkan tubuh seseorang dengan
cara menyiram, merendam diri dalam air. Dalam minggu minggu pertama bayi
cukup mandi satu kali sehari dipagi hari. Jika perlu sore hari cukup
dibersihkandari kulit yang basah atau keringat. Usahakan tidak langsung
memandikan bayi setelah menyusu, sedang lapar atau mengantuk untuk
menghindarkan bayi muntah, kedinginan, atau kaget. Tujuan dari memandikan
bayi untuk membersihkan tubuh bayi. ( Priono, 2010)
Persiapan alat
11
Prosedur kerja
1) Kumpulkan peralatan
2) Nasehatkan orang tua untuk menjadwalkan waktu mandi
3) Cuci muka bayi menggunakan kain lap yang telah dibasahi dengan air
hangat, tetapi tidak mengandung sabun
4) Bersihkan area mata pertama kali (pada saat kain masih sangat bersih).
Gunakan ujung kain lap yang telah dililitkan di jari, seka mata kanan dari
kantus bagian dalam, hingga ke kantus bagian luar, untuk sekali sapuan.
Jika dibutuhkan sekaan lain, gunakan ujung kain lap lainnya. Mata kiri
dibersihkan dengan cara yang sama
5) Cuci bagian sisa muka, sampai kebawah dagu. Keringkan. Rambut bayi
dapat dicuci sekarang atau saat terakhir mandi.
6) Lap bagian dada dan perut menggunakan busa di tangan atau dengan
kain lap, kemudian bilas dan keringkan
7) Lakukan perawatan komplet pada tali pusat, dengan cara membersihkan
sekeliling ujung tali pusat menggunakan bola kapan yang telah diberikan
sedikit alkohol
8) Ganti popok. Jika memandikan bayi laki – laki yakinkan untuk tetap
meletakkan popok atau kain penyeka ditangan, jikalau bayi berkemih (
bayi laki – laki mampu menyemprotkan urine ke pemberi asuhan.
9) Dengan gerakan lembut, bersihkan bayi dari daerah simfisis turun kearah
anus. Gunakan bagian kain lap yang terpisah, untuk masing – masing
gerakan. Punggung bayi dan bokongnya dapat dibersihkan, dibilas dan
dikeringkan.
10) Jika rambut belum dicuci, secara perlahan bedong bayi menggunakan
selimut yang kering. Gunakan cara seperti memegang sebuah bola, untuk
memberikan rasa nyaman pada bayi dan berikan shampoo yang lembut.
Kemudian bilas dengan hati – hati, serta keringkan. Sisir rambut bayi
untuk menstimulasi kulit kepala.
11) Berikan tutup di kepala bayi hingga bayi selesai dikenakan baju, dan
hangatkan bayi kembali setelah mandi, untuk membantu
mempertahankan suhu tubuh bayi
4. Mengganti popok
Perlengkapan mengganti popok :
1. perlak dan handuk bersih
2. Popok baru
3. Kantong pembungkus popok bekas
4. Air hangat
12
5. Kapas pembersih / tisu basah / kain lembut
6. Hindari mengggunakan bedak tabur karena bisa menyebabkan bayi iritasi.
5. Teknik Menyusui
A. Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).
13
3) Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau
dengan jalan operasi.
14
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya
setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar
berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi
lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir
disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH)
yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Neonatus merupakan istilah untuk bayi saat bulan pertama setelah klahiran.
Masa bayi adalah periode dari saat lahir hingga berusia genap satu tahun. Menurut
Kasdu (2004) yang dikatakan bayi adalah inividu yang berusia 0 hingga 1 tahun.
Masa bayi merupakan kehidupan awal saat usia 18 bulan pertama. Home care pada
bayi adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada bayi di tempat tinggal
mereka.
Tujuan home care pada bayi yaitu:
Jenis-jenis home care pada bayi yaitu: pijat bayi, perawatan tali pusat, memandikan
bayi, mengganti popok dan teknik menyusui.
3.2. Saran
16
DAFTA PUSTAKA
Patricia W.L. 2006. Buku Saku Asuhan Ibu & Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC
Priono yunisa. 2010. Merawat bayi tanpa babby sitter. Jakarta: buku kita
Hidayat, Aziz. 2009. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
dan Balita Terutama pada Bayi Risiko Tinggi. Jakarta: Sari Pediatri.
17