Mata kuliah :
Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu :
Ns. Didi Kurniawan, M. Kep
Disusun Oleh :
Kelompok II
Program B 2019
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya,
sehinga kami dapat menyelesaikan makalah keperawatan jiwa dengan judul “Askep Sehat
Jiwa pada Toodler dan Anak Pra sekolah”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh karena itu kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang...................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah................................................................................. 5
3. Tujuan Penulisan................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kesiapan Peningkatan Perkembangan Kanak-Kanak......................... 6
2.2 Tanda dan Gejala Perkembangan Sehat Jiwa pada Toodler............... 6
2.3 Tujuan Asuhan Keperawatan pada Toodler....................................... 6
2.4 Tindakan Asuhan Keperawatan pada Toodler.................................... 7
2.5 Kesiapan Peningkatan Perkembangan anak Pra-Sekolah................... 8
2.6 Tanda dan Gejala Perkembangan Sehat Jiwa pada Anak Pra Sekolah 8
2.7 Tujuan Asuhan Keperawatan.............................................................. 9
2.8 Tindakan pada anak pra-sekolah........................................................ 9
2.9 Tindakan pada Keluarga..................................................................... 10
2.10 Tindakan pada Kelompok................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif dan mampu bekerja dan mampu
memberikan kontribusi untuk lingkungannya (UU No 18 Tahun 2014). Sedangkan
menurut Staurt dan Laraia (2010) menyatakan kesehatan jiwa merupakan bagian
integral dari kesehatan yang meliputi keadaan sejahtera, seimbang, merasa puas,
pencapaian diri dan optimis. Berdasarkan hal tersebut, kesehatan jiwa dapat diartikan
sebagai kondisi dimana individu merasa sehat tidak hanya secara fisik tetapi juga
jiwanya dan ia mampu mengatasi tekanan yang ada di lingkungannya.
Kesehatan jiwa mencakup disetiap perkembangan individu dimulai sejak dalam
kandungan kemudian dilanjutkan ke tahap sealnjutnya dimulai (0-18 bulan), masa
toddler (1,5-3 tahun), masa anak-anak awal atau pra sekolah (3-6 tahun), usia sekolah
(6-12 tahun), remaja (12-18 tahun), dewasa muda (18-35 tahun) dewasa tengah (36-65
tahun), hingga dewasa akhir (≥66 tahun). Kesehatan jiwa tidak terbatas pada gangguan
jiwa saja tetapi mencakup segala aspek kehidupan manusia mulai dari kondisi sehat,
resiko maupun gangguan. Persoalaan kesehatan mental merupakan masalah yang
kompleks, tidak hanya berkaitan dengan profesional kesehatan jiwa, pasien dan
keluarga saja, tetapi menyangkut masalah masyarakat yang lebih luas.
Perawat sebagai bagian dari pelayanan kesehatan turut serta dalam membantu
mewujudkan program peningkatan kualitas perkembangan remaja melalui upaya
pelayan kesehatan jiwa. Salah satunya peran perawat komunitas meliputi pengkajian,
perencanaan, intervensi, impelementasi dan evaluasi keperawatan yang dapat dilakukan
di rumah, sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Bentuk implementasi di
komunitas dapat dilakukan pada tiga pencegahan yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Salah satu jenis tindakan pencegahan itu meliputi promosi kesehatan bagi anak usia
toddler dan pra sekolah tentang pertumbuhan dan perkembangan psikososial agar
berprilaku adaptif dalam penerapan stimulasi tumbuh kembang pada masa toddler dan
pra sekolah.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesiapan peningkatan perkembangan kanak-kanak ?
2. Apa tanda dan gejala perkembangan sehat jiwa pada toodler ?
3. Apa tujuan asuhan keperawatan pada toodler ?
4. Apa tindakan asuhan keperawatan pada toodler ?
5. Bagaimana kesiapan peningkatan perkembangan anak pra-sekolah ?
6. Apa tanda dan gejala perkembangan sehat jiwa pada anak pra sekolah ?
7. Apa tujuan asuhan keperawatan ?
8. Apa tindakan pada anak pra-sekolah ?
9. Apa tindakan pada keluarga ?
10. Apa tindakan pada kelompok ?
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada anak usia
toodler dan anak pra sekolah serta mampu menerapkan manajemen asuhan
perkembangan psikososial pada kelompok usia toodler dan usia prasekolah.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui kesiapan peningkatan perkembangan pada anak usia
toodler dan pra sekolah.
b. Mampu mengetahui tanda dan gejala perkembangan kesehatan jiwa pada
anak usia toodler dan pra sekolah.
c. Mampu mengetahui tujuan asuhan keperawatan pada anak usia toodler dan
pra sekolah.
d. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan pada anak usia toodler dan
pra sekolah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.4 Tindakan Asuhan Keperawatan pada Toodler
1. Tindakan pada kanak-kanak
a. Latih anak merawat diri : mandi, makan, berpakaian, toileting.
b. Latih anak melakukan kegiatan rumah tangga yang sederhana secara mandiri.
c. Hindari menggunakan kata perintah dan suasana yang membuat anak bersikap
negative.
d. Berikan mainan sesuai perkembangan.
e. Latih anak mengenal tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
f. Latih disiplin dan tata karma
g. Libatkan anak dalam kegiatan keagamaan
7
f. Sesi 2 : Monitoring dan evaluasi pengalaman dan manfaat latihan.
Kesiapan peningkatan perkembangan anak usia pra-sekolah adalah anak usia 3-6 tahun yang
mulai berinisiatif, memberi gagasan dan ide melakukan kegiatan sendiri, dengan tujuan
tertentu. Dukungan dan pujian akan mengembangkan konsep diri positif. Jika anak
prasekolah tidak mampu mencapai perkembangan nya maka anak prasekolah akan
mengembangkan rasa bersalah (Keliat, dkk, 2015).
2.6 Tanda dan Gejala Perkembangan Sehat Jiwa pada Anak Pra Sekolah
Subjektif :
8
Objektif :
Tindakan keperawatan:
9
4. Latih anak mengembangkan keterampilan psikososial : Motivasi anak bermain
dengan teman sebaya dan mengikuti perlombaan.
5. Latih anak melihat identitas dan peran sesuai jenis kelamin : Ajari anak belajar
mengenal bagian tubuh dan fungsinya, ajari anak mengenal perbedaan jenis kelamin.
6. Bantu anak mengembangkan kecerdasan : Bantu anak menggali kreativitasnya,
bimbing anak mengembangkan keterampilan baru, latih anak mengenal huruf, angka,
warna dan benda, serta latih menggambar, membaca dan menghitung.
7. Bantu anak mengenal dan memahami nilai moral : Terapkan nilai agama dan budaya
positif pada anak, latih kedisiplinan pada anak.
8. Beri pujian pada pencapaian anak terhadap tugas rumah atau tugas sekolah.
9. Ajak anak berdiskusi tentang pengalaman yang menyenangkan rencana/ gagasan/ ide.
10. Latih disiplin : Waktu belajar, waktu bermain, dan lain-lain.
Tindakan pada keperawatan :Keluarga diberikan kepada orang tua pengasuh (care giver) dari
anak pra-sekolah , kegiatannya yaitu :
1. Tindakan keperawatan : Edukasi kelompok anak dan ibu/ orang tua/ pengasuh
disekolah/ masyarakat.
2. Tindakan keperawatan spesialis : Terapi kelompok terapeutik anak prasekolah:
a. Sesi 1 : Stimulasi Perkembangan aspek sensori
b. Sesi 2 : Stimulasi Perkembangan aspek kognitif dan bahasa
c. Sesi 3 : Stimulasi Perkembangan aspek emosional dan kepribadian
d. Sesi 4 : Stimulasi Perkembangan aspek moral dan spiritual
10
e. Sesi 5 : Stimulasi Perkembangan aspek psikososial
f. Sesi 6 : Monitoring dan evaluasi pengalaman dan manfaat latihan
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
usia 18-36 bulan ketika pada usia ini anak belajar melatih kemandiriannya untuk melakukan
tindakan yang ditunjukkan dengan anak mempelajari lingkungan sekitar, dan ingin
mengendalikan diri. Jika anak tidak mampu mencapai tugas perkembangan pada masa ini,
anak akan cenderung merasa malu, ragu-ragu, dan kurang percaya diri.
Perawat sebagai bagian dari pelayanan kesehatan turut serta dalam membantu
kesehatan jiwa . Salah satunya peran perawat komunitas meliputi pengkajian, perencanaan,
intervensi, impelementasi dan evaluasi keperawatan yang dapat dilakukan di rumah, sekolah
3.2 Saran
1. Bagi Perawat
tentang kesehatan mental dan jiwa pada anak usia toodler dan pra sekolah juga memberikan
konseling pada orang tua dan keluarga terkait dengan jaringan dukungan keluarga.
2. Bagi Masyarakat
jiwa pada anak usia toodler dan usia sekolah baik melalui media massa maupun media
elektronik sehingga masyarakat dapat mengetahui apabila terdapat ada kejanggalan pada anak
usia toodler dan pra sekolah sehingga dapat ditangani dengan baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Ana dkk. 2015. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
13