VENTILASI MEKANIK
OLEH :
KELOMPOK 1 (B 2019)
KELOMPOK 1
Cica Kristina (1911166485)
Diny Haryati Ulfa (1911166601)
Elsa Aulia Rizal (1911166374)
Fathmi Khaira (1911165758)
Feby Fitri Darmadi (1911166300)
Gusmeldawati (1911165194)
Mhd Iqbal (1911166481)
Irawati (1911165196)
Nuraina (1911165873)
Safdara Tika (1911166559)
Tiara Putri Wiraini (1911166491)
Skenario
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat di ICU karena membutuhkan
bantuan pernapasan melalui ventilasi mekanik. Dari hasil pengkajian
didapatkan pasien terpasang ventilator dengan setingan CPAP/PSV, FiO2
40%, PEP 5 cmH2O, trigger 2, RR set total 12x/menit, volume tidal 500 mL,
terpasang Oropharyngeal air way, terdapat secret pada ETT dan mulut pasien,
frekuensi pernapasan pasien 28 kali permenit, tekanan darah 90/60 mmHg,
MAP 70 mmHg, frekuensi nadi 102 x/menit, SaO2 94%, CRT 4 detik, Suhu
37,8oC, reflek pupil kiri dan kanan 2/2, kesadarn somnolen, pergerakan
dinding dada simetris, suara nafas ronkhi, perkusi paru sonor pada kedua
lapan paru, akral teraba dingin. Irama pada monitor EKG Holter : Sinus
Takikardi. Bunyi Jantung I dan II murni terdengar, bunyi jantung tambahan.
Urin output 1500 cc/24 jam, intake 1600 cc, Hasil Analisis Gas Darah (AGD)
didapatkan pH, 7,40, PaCO2 : 28 mmHg, HCO3 24 mmol/L, PaO2 90 mmHg,
SaO2 : 94%. Hasil pemeriksaan laboratorium, rutin didapatkan Hb : 9,4 g/dL,
leukosit 13.000/mm3, trombosit 376.000/mm3, Ht 29%. Pasien terpasang NGT,
tidak terdapat perdarahan lambung, tidak terdapat distensi abdomen,
peristaltic usus 15 x/menit. Hasil pemeriksaan X-ray menunjukkan
penumpukan secret. Pasien direncanakan akan dilakukan weaning ventilator
bila TTV stabil dan hasil AGDA dalam batas normal.
Mind mapping
Pasien laki-laki (34) dirawat di ICU dengan ventilasi mekanik
dan rendah, serta pengatur volum paru (spirometer) (Latief, dkk. 2007).
Indikasi Ventilasi Mekanik
1. Gagal napas (respiratory failure), Gagal napas adalah suatu kondisi dimana
sistem respirasi tidak dapat menjaga pertukaran gas yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolism, contohnya oksigenasi atau eliminasi CO2.
Secara konvensional, gagal napas didefinisikan ketika :
Negatif)
b. Time cycled
c. Volume cycled
d. Flow cycled
Metode Ventilasi Mekanik
Kontinyu
Penataan/Setting Awal Ventilator
Setelah pipa endotrakeal atau trakeostomi terpasang baik, dilanjutkan dengan pemberian napas buatan dengan pompa
manual, sambil menilai masalah sistem organ yang lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan penataan ventilator :
a. Volume tidal awal 10-15 ml/kgBB, volume ini 50% lebih besar dari ukuran normal. Tujuannya adalah untuk membuka
alveoli yang sempat kolaps atau atelektasis agar pertukaran gas lebih baik.
b. Frekuensi ditentukan 12-15 menit pada orang dewasa, relatif lebih lambat untuk mencegah kenaikan rasio VD/VT (volume
e.Tekanan inflasi < 35-40 cmH2O untuk menegah barotrauma atau goncangan fungsi kardiovaskular
f. Pemberian volume inspirasi sekitar 2x atau lebih dikenal dengan istilah “sigh” pada periode tertentu untuk mencegah
atelektasis paru. Biasanya tidak digunakan bila sudah mempergunakan volume tidak yang besar.
g. Setelah 15-30 menit aplikasi dilakukan, periksa analisis gas darah. Berdasarkan hasil analisis gas darah ditentukan metode
ventilasi mekanik yang akan diberikan, tata kembali parameter tersebut diatas apakah perlu PEP atau tidak. Setiap perubahan
ventilasi mekanik 15-30 menit kemudian periksa analisis gas darah untuk menilai kondisi yang pantas bagi penderita (Mangku,
2010).
Komplikasi Ventilasi Mekanik
d. Sistem gastrointestinal
Terapasang NGT, tidak terdapat perdarahan lambung, tidak terdapat
distensi abdomen, peristaltik usus 15 x/menit,
e. Sistem urogenital
Urin output 1500 cc/24 jam, intake 1600 cc
f. Pemeriksaan Penunjang
AGDA: pH: 7,40, Pa CO2: 28 mmHg, HCO3 24 mmol/L , PaO2 90
mmHg,
Hb: 9,4 g/dl, Leukosit 13.000/mm3, trombosit 376.000/mm3, Ht 29%,
Hasil X ray: Penumpukan secret
Diagnosa Keperawatan
Kriteria hasil:
b. PH (7,35 - 7,45)
e. BE (-2 - + 2)
f. Tidak sianosis
Intervensi keperawatan
3. Diagnosa : Penurunan curah jantung berhubungan dengan
perubahan irama jantung ditandai dengan palpitasi, bradikardia,
takikardia, gambaran EKG aritmia atau gangguan konduksi
4. Diagnosa : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Terimakasih