Dosen Pengampu:
Ismail Fahmi, Ners., M.Kep., Sp. Kep. MB
Disusun Oleh:
Betty Susanti
Desti Amni. K
Siti Kholilah
Sumiyati
Miswiyanti
Ayu Rita
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
PRODI PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
A. KONSEP DASAR CHF
1. Definisi
2.Anatomi dan Fisiologi
3. Etiologi
4. Manifestasi Klinis
5. Klasifikasi
6. Patofisologi
7. Pathway
8. Komplikasi
9. Penatalaksanaan
10. Pemeriksaan Penunjang
1. Definisi Gagal jantung kongestive adalah suatu
keadaan patofisiologi dimana jantung tidak mampu
memompa darah untuk mencukupi kebutuhan
metabolisme jaringan, oksigen dan nutrient.
Pemeriksaan Penunjang
Elektrokardiogram
Uji stress
Ekokardiografi
Katerisasi jantung
Radiografi dada
Oksimetrinadi
Analisa gas darah
Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin
Pemeriksaan tiroid
Asuhan Kperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
Pengkajian
1. Identitas pasien (Nama, umur, jenis kelamin, agama
dsb)
2. Identitas penanggung jawab
3. Pengkajian Primer (Airway, Breathing, Circulation,
Disability, Exposure)
4. Pemeriksaan fisik
5. Pemeriksaan penunjang
Tn. R dengan jenis kelamin Laki-laki, usia 48 Tahun, Nomor Register 1024405, tempat
tinggal RT. 17 Pelawan Kabupaten Sarolangun, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan
buruh, agama Islam, status kawin. Diagnosa Medis Dispnea ec CHF DD/ Efusi Pleura.
Pasien masuk RS melalui IGD pada tanggal 09 Maret 2023 pukul 14.30 WIB dengan
alasan masuk sesak nafas. Pasien mendapat terapi pemasangan O2 NRM 12 Liter/menit,
pemasangan infus IVFD RL 500 cc/24 Jam, Inj. Furosemide 2 Amp (Extra) selanjutnya Inj.
Furosemide 3x1 Amp bila TD > 100 mmHg, Inj. Ranitidin 2x50 mg, Therapi Oral: Nitrokat
Retas 1x2,5 mg, Sprinolacton 1x25 mg. Pasien dianjurkan rawat ICCU dan konsultasi
dengan spesialis paru.
Primer survey diketahui pada pemeriksaan Airway pasien sesak nafas, jalan nafas paten.
Pada pemeriksaan Breathing gerakan nafas simetris, irama nafas cepat, pola nafas teratur,
sesak nafas ada dengan RR: 30 x/menit. Pada pemeriksan Circulation nadi teraba, TD:
106/70 mmHg, tidak sianosis, akral dingin, CRT > 3 detik dan tidak ada pendarahan. Pada
pemeriksaan Disability didapatkan respon alert, kesadaran compos mentis dengan GCS
15 (Eye 4, Verbal 5, Motorik 6), dan refleks pupil isokor. Serta pada pemeriksaan Exposure
didapatkan adanya edema.
Saat dilakukan secondary survey, didapatkan hasil anamnesa riwayat sakit saat ini pasien
tampak sesak napas, berkeringat dingin, pasien bed rest. Tidak ada alergi, tidak ada
medikasi, tidak ada riwayat penyakit sebelumnya, pasien terakhir minum 1 jam yang lalu
dan makan terakhir 4 jam yang lalu. Dengan tanda – tanda vital TD: 106/70 mmHg, N: 92
x/menit, S: 360C, RR: 30 x/menit, SpO2: 92%.
Hasil pemeriksaan fisik pada kepala dan leher didapatkan inspeksi : tidak
ada kelainan, palpasi : bentuk simetris tidak ada benjolan/edema.
Didapatkan pada dada inspeksi : bentuk simetris tidak ada kelainan,
palpasi: tidak ada kelainan. Auskultasi: Cor : S1 S2 Normal, Paru : Ronchi (+).
Pada Abdomen Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada kelainan, palpasi: supel
tidak ada distensi abseomen, Perkusi: Timpani (normal), Auskultasi: bising
usus (+) ± 8-12 x/menit. Pada pelvis inspeksi: tidak ada kelainan, palpasi:
tidak ada kelainan. Pada ektremitas atas/bawah inspeksi: extremitas atas
normal, extremitas bawah tampak edema, Palpasi: derajat pitting edema 3.
Pada punggung didapatkan Inspeksi : tidak ada kelainan, Palpasi: tidak ada
kelainan.
Pemeriksaan diagnostik didapatkan hasil EKG: Atrial Fibrilation, incomplet
RBBB, hipertropi ventricular kanan, pemeriksaan laboraturium Darah
Lengkap (Haemoglobin: 11,7 gr/dl, Hematokrit: 32,5 gr/dl, Leukosit: 4,25
gr/dl,), Elektrolit (Natrium: 133,4 mmol, Kalium: 4,19 mmol, Chlorida: 101,7
m/mol, Calsium: 1,28 m/mol), GDS: 148 gr/dl, Ureum: 37 gr/dl Kreatinin:
1,38 gr/dl.
ANALISA DATA
NO DATA PENYEBAB MASALAH