0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Pasien 1 dan 2 mengalami penurunan skor ansietas setelah mengikuti terapi hipnosis lima jari selama 3 pertemuan. Pada pertemuan pertama, skor ansietas Pasien 1 turun dari 29 menjadi 26, sedangkan Pasien 2 turun dari 24 menjadi 21. Pada pertemuan ketiga, Pasien 1 sudah tidak mengalami ansietas sedangkan skor ansietas Pasien 2 turun menjadi 16.
Pasien 1 dan 2 mengalami penurunan skor ansietas setelah mengikuti terapi hipnosis lima jari selama 3 pertemuan. Pada pertemuan pertama, skor ansietas Pasien 1 turun dari 29 menjadi 26, sedangkan Pasien 2 turun dari 24 menjadi 21. Pada pertemuan ketiga, Pasien 1 sudah tidak mengalami ansietas sedangkan skor ansietas Pasien 2 turun menjadi 16.
Pasien 1 dan 2 mengalami penurunan skor ansietas setelah mengikuti terapi hipnosis lima jari selama 3 pertemuan. Pada pertemuan pertama, skor ansietas Pasien 1 turun dari 29 menjadi 26, sedangkan Pasien 2 turun dari 24 menjadi 21. Pada pertemuan ketiga, Pasien 1 sudah tidak mengalami ansietas sedangkan skor ansietas Pasien 2 turun menjadi 16.
Pertemuan Skor/Tingkat Skor/Tingkat Skor/Tingkat Skor/Tingkat Ansietas Pre Ansietas Post Ansietas Pre Ansietas Post Pertemuan 29 (Berat) 26 (Sedang) 24 (Sedang) 21 (Sedang) Ke-1 Pertemuan 22 (Sedang) 20 (Ringan) 21 (Sedang) 18 (Ringan) Ke-2 Pertemuan 12 (Tidak ada 14 (Ringan) 18 (Ringan) 16 (Ringan) Ke-3 ansietas)
Pasien 1 berinisial Ny. R
1. Gejala perasaan cemas berupa cemas, mudah tersinggung dengan nilai 4, 2. Gejala ketegangan berupa merasa tegang, lesu, tidak dapat beristirahat dengan tenang, mudah terkejut, mudah menangis, gemetar dan gelisah.dengan nilai 4, 3. Gejala ketakutan berupa takut ditinggal sendiri dengan nilai 3, 4. Gejala gangguan kecerdasan berupa sukar berkonsentrasi dengan nilai 4, 5. Gejala somatik/fisik (otot) berupa sakit dan nyeri di otot, suara tidak stabil dengan nilai 4, 6. Gejala gastrointestinal berupa rasa penuh atau kembung, mual, sukar BAB (konstipasi) dengan nilai 4, 7. Gejala autoimun berupa kepala pusing bulu-bulu berdiri dengan nilai 4, 2 8. Serta Gejala somatik/fisik (sensorik) berupa tinnitus (telinga berdenging) merasa lemas dengan nilai
Pasien 2 berinisial Ny. Y Pada pemeriksaan kesehatan pasien didapatkan
riwayat psikososial berupa derajat kecemasan/ansietas sedang dengan total nilai (skor) 24. Tingkat ansietas diukur dengan menggunakan alat ukur (instrument) Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A), yang terdiri dari 14 kelompok gejala. Adapun gejala yang didapatkan dari pasien 2 adalah Gejala perasaan cemas berupa cemas, takut akan pikiran sendiri dan mudah tersinggung dengan nilai 4 atau gejala berat sekali. Gejala ketegangan berupa merasa tegang, mudah terkejut, mudah menangis, dan gemetar dengan nilai 4 atau gejala berat sekali, Gejala gangguan tidur berupa sukar untuk tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak nyenyak, dan mimpi buruk dengan nilai 4 atau gejala berat sekali. Gejala gangguan kecerdasan berupa sukar berkonsentrasi dan daya ingat menurun dengan nilai 4 atau gejala berat sekali. Gejala perasaan depresi (murung) berupa hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih, dan perasaan berubah- ubah sepanjang hari dengan nilai 4 atau gejala berat sekali, serta Gejala tingkah laku/sikap berupa gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kening/dahi berkerut, dan wajah tegang dengan nilai 4 atau gejala berat sekali.